"Loh nggak bisa gitu dong Nau, ingat kamu itu sudah nikah, sudah punya suami jadi kamu harus ngikut suami kamu, harus taat Sama suami kamu" ucap bundanya yang menolak Naura untuk ikut dengan mereka pulang.
" tapi bunda, Naura belum terbiasa sama pak Attar" jawab Naura
"makanya itu kamu harus bisa membiasakan diri kamu mulai sekarang, maaf ya Attar sikap Naura emang kaya gini" ucap bunda Naura kepada Attar, karena ia merasa tak enak hati dengan sikap Naura.
"Iyah bunda, nggak apa-apa" jawab Attar sambil tersenyum.
"ya sudah kalian sebaiknya istirahat, kita juga mau pulang untuk segera ber istirahat sekarang" jawab ayah Attar yang menyuruh Naura dan Attar untuk ber istirahat.
"kalian baik-baik ya, ingat Attar jangan terlalu keras-keras" ucap ayah Attar sambil mengedipkan sebelah matanya, sedangkan Naura yang mendengar ucapan ayah mertua nya itu merasa bingung.
"apa maksudnya ayah mertua bilang jangan keras-keras? apa Attar akan jahat sama aku" Naura bertanya tanya dalam hati.
"ya sudah kami pamit dulu ya, ingat Nau nurut ya sama suami kamu, bunda yakin kamu sudah cukup dewasa dan sudah tau apa-apa yang menjadi tugas nya seorang istri" ucap bunda Naura yang menasihati putrinya
"Iyah bunda, Naura tau kok" jawab Naura lalu menyalami tangan kedua orang tuanya lalu beralih menyalami kedua mertuanya, begitupun sebaliknya Attar juga melakukan hal yang sama seperti yang Naura lakukan.
"hati-hati ya, ayah, ibu" ucap Attar kepada kedua orang tuanya
"bunda sama ayah juga hati-hati ya, kalian tidak usah terlalu memikirkan Naura, aku akan menjaganya" ucap Attar kepada mertuanya lalu meraih pinggang Naura
"ayah percayakan putri ayah sama kamu Attar, ingat jika kamu sudah tidak menyayangi nya, tolong jangan sakiti fisiknya tapi kembalikan dia kepada ayah dan bunda" ucap ayah Naura matanya agak sedikit berkaca kaca.
Attar yang mendengar ucapan ayah mertuanya, dan melihat ayah mertuanya yang sedikit lagi akan mengeluarkan cairan bening itu, ia langsung memeluk ayah Naura.
"Ayah tenang saja, sejak aku mengucapkan ijab kabul, disitu aku sudah berjanji akan menyayangi Naura dan menyempurnakan ibadah yang akan sangat panjang ini hanya dengan bersama nya" ucap Attar yang menenangkan ayah mertuanya itu.
"Ayah percaya sama kamu Attar, ya sudah kami pamit dulu ya, kalian istirahat saja disini untuk malam ini, besok pagi saja baru balik" ucap ayah Naura. keduanya hanya mengangguk.
setelah kedua orang tua mereka balik, Attar menarik tangan Naura dan mengajak Naura untuk menuju ke kamar yang katanya sudah ibu Attar dan bunda Naura siapkan. Naura melihat tangan Attar yang menggenggam tangan nya, setiap kali Attar menyentuh nya, Naura merasakan sesuatu yang baru pertama kali ia rasakan.
"rasanya sangat aneh" gumam Naura sambil memegang dadanya.
setelah mereka sampai di depan pintu, Attar cepat cepat membuka pintu kamar itu, ia sudah tidak sabar untuk melihat kamar pengantin mereka, sedangkan Naura tidak mengalikan pandangannya dari tangan Attar yang menggenggam tangan nya dari tadi, ia sama sekali tidak sadar ternyata mereka sekarang sudah berada di dalam kamar dengan nuansa dan dekorasi yang sangat indah"
"sebaiknya kamu membersihkan diri dulu" ucap Attar yang membuyarkan lamunan Naura.
"Eeh Iyah" jawab Naura lalu menuju ke kamar mandi sedangkan Attar membaringkan dirinya sembari menunggu Naura selesai bersih-bersih, ia sebenarnya sudah sangat ingin membersihkan diri tapi tidak mungkin ia masuk ke dalam kamar mandi bersama Naura, bisa bisa ia kena tendang oleh istrinya.
di dalam kamar mandi ternyata Naura kesusahan membuka resleting bajunya.
"Astaga kenapa susah sekali, ini bagaimana sih" ujar Naura, sudah hampir 20 menit Attar tidak mendengar bunyi apa-apa di dalam kamar mandi, ia lalu berjalan ke arah kamar mandi.
"Naura apa kamu sudah selesai" tanya attar,
"apa minta tolong saja sama Attar" gumam Naura yang mendengar suara Attar dari luar yang memanggilnya.
"Naura kamu tidak apa-apa kan?" Attar mulai agak sedikit panik karna naura juga tidak segera menjawab ucapannya
"boleh saya masuk" tanya attar lagi ia takut jangan sampai Naura kenapa Kenapa di dalam sana, baru saja Attar mau masuk pintu kamar mandi sudah di buka oleh Naura.
"ada apa! apa kamu sakit" tanya attar, Naura menggeleng saja.
"terus kenapa kamu belum mandi dan mengganti baju, apa kamu akan tidur dengan menggunakan baju yang seperti itu?"
"Boleh saya minta tolong mas" tanya Naura, ia telah mengubah panggilan Attar tadinya ia memanggil Attar dengan sebutan hubby rasanya itu terlalu berlebihan dan alay.
"Iyah boleh, mau minta tolong apa" jawab Attar
"tolong bantu bukain resleting bajunya, aku tidak bisa membukanya" Naura lalu membalikan badannya. Attar mencoba membantu Naura.
"apa kamu sedang mau menggodaku" tanya Attar yang mulai menurunkan resleting baju Naura, ia menelan salivanya ketika melihat punggung Naura yang sangat mulus.
"tidak, Apa sudah selesai mas" tanya Naura dan menyadarkan Attar
"Ee Iyah ini sudah"
"Terima kasih" Naura hendak kembali masuk ke dalam kamar mandi tapi langkahnya terhenti karna Attar.
"mandi berdua" ucap Attar dan mendapatkan tatapan tajam dari istrinya
"nggak" jawab Naura segera masuk ke dalam kamar mandi dan menguncinya, Attar tersenyum bahagia ia sangat suka melihat Naura kalau mode seperti itu, sangat menggemaskan di matanya
Attar kembali ke kasur berusaha menetralisir perasaannya, ia adalah laki-laki yang normal hanya dengan melihat punggung Naura membuat gairahnya naik, memikirkan punggung Naura yang tidak lepas dari pikirannya membuat kepalanya terasa berdenyut-nyut, lalu ia berusaha untuk memejamkan mata nya.
**
Eza saat ini benar-benar merasa sakit hati, ia juga kecewa karena telah menaruh harapan kepada seseorang yang ternyata sudah memiliki kekasih.
"Kenapa aku merasa sesakit ini ketika tau dia sudah memiliki kekasih, harus nya memang dari awal aku tidak boleh berharap, ternyata memang sesakit ini melepas sesuatu yang belum sempat untuk di genggam" gumamnya memegang dadanya.
sementara di sisi lain Ferdi dan Silvi telah sampai di rumah Silvi.
"makasih ya untuk hari ini, sudah mau menemani aku ke pesta Naura"
"Iyah sama-sama lagian juga Naura bukanlah orang lain" jawab Ferdi, lalu Silvi keluar dari mobil Ferdi ketika Silvi sudah hendak akan masuk ke dalam rumah ia terhenti karna Ferdi memanggil dirinya, lalu berbalik menatap laki-laki itu.
"sebaiknya kamu jangan terlalu berharap lebih denganku, aku sudah mempunyai wanita yang aku sukai"
deg... bagai tersambar petir, baru saja ia merasa di naikan ke atas lalu tiba-tiba dijatuhkan, bagaimana tidak dari tadi sifat Ferdi kepadanya sangatlah berbeda, ia benar-benar dibuat seperti orang yang sangat Ferdi cintai, Silvi benar-benar tidak bisa berkata-kata rasanya ia tercekik sekarang dan itu benar-benar sangat menyakitkan.
"dan ini adalah terakhir aku mau di ajak sama kamu, soal di mobil tadi kamu lupakan saja anggap itu tidak pernah terjadi, aku minta maaf, aku balik ya" ucap Ferdi
Silvi hanya melihat kepergian Ferdi tanpa mengucapkan apa-apa, rasanya ia sangat ingin menangis saat ini tapi air mata nya sama sekali tidak mau keluar, dan apa maksudnya tadi menyuruhnya untuk melupakan kejadian tadi, setelah ia mencuri ciuman pertamanya
"Dasar pria jahat" ucap Silvi lalu masuk ke dalam rumahnya
"aku yakin Setiap ujian dalam hidupku bisa membuatku pedih atau menjadikanku orang yang lebih baik" ucap Silvi yang berusaha menangkan dirinya.
malam ini adalah malam yang sangat indah untuk Attar dan juga Naura, tetapi tidak untuk Eza dan Silvi yang saat ini sedang tidak baik-baik saja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments