Berusaha untuk terbiasa

*

saat ini waktunya untuk sesi foto-foto, Attar dan Naura berdiri berdampingan sambil tangan Naura berada di bidang dada Attar sedangkan tangan Attar yang berada di pinggang Naura, karena fotografer yang mengarahkan gaya berfoto mereka untuk seperti itu.

jantung Naura saat ini berdebar dengan sangat cepat tat kalah ketika ia merasakan tangan Attar yang merangkul pinggangnya, ia mendongakkan kepalanya untuk menatap Attar, seketika mata mereka saling bertemu.

"Jadi nggak sabar untuk sebentar malam" bisik Attar kepada Naura, Naura yang mendengar ucapan Attar langsung mencubit perut Attar yang sixpack.

"Auh, sakit Nau" ucap Attar yang berpura-pura

"Bapak Mesum" dengan muka cemberutnya

"loh, emang siapa yang mesum?"

"yaa.. bapaklah, nggak mungkin kan aku" jawab Naura

"kamu tuh yang pikirannya mesum, sebentar malam kan resepsi Nau, kata mesumnya dimana" tanya Attar. seketika itu muka Naura memerah ternyata ia yang terlalu berfikiran mesum, sungguh saat ini sangat merutuki kebodohannya dirinya.

"iih siapa juga yang mesum, bapak kali" Naura tidak mau mengalah

"Kamu itu ya, harus berapa kali saya bilang jangan panggil bapak, apa lagi saat ini saya sudah menjadi suami kamu" ucap Attar

"yaa saya harus manggil apa emangnya?"

"manggil Albi kek, mas, atau hubby" jawab Attar Attar santai

"bapak kan namanya Muhammad Attar ko disuruh manggil Albi, nyambungnya Dimana?" Naura yang sama sekali tidak tau arti kata Albi itu apa.

"astagfirullah Nau, Albi itu artinya hatiku" ucap Attar sambil mengusap wajah nya, sepertinya ia akan frustasi untuk mengajari Naura segala hal

"Oh, gitu ya" Naura menganggukkan kepalanya meskipun masih memahami arti kata yang suaminya maksud

"Iyah, jadi kamu mau manggil saya dengan panggilan apa" tanya Attar yang dengan antusias, ia mengira Naura akan memanggilnya dengan panggilan Albi"

"nggak tau, nanti saya pikirkan nama panggilan apa yang pantas buat bapak"

"ya sudah terserah kamu" ucap Attar dengan kesal.

"Apa hal menarik yang membuat bapak yakin untuk menjalani pernikahan ini bersama dengan saya" tanya Naura, Attar hanya diam dia saat ini tambah kesal dengan Naura yang masih saja memanggil nya dengan sebutan bapak, padahal baru saja ia peringatkan lagi kalau ia tidak suka dipanggil bapak.

Naura yang merasa di acuhkan kembali lagi bertanya kepada Attar, ia tidak akan berhenti bertanya sebelum pertanyaan nya di jawab.

"bapak nggak dengar ya, tadi saya lagi bertanya"

tapi lagi-lagi Attar cuek bebek ia sekarang sedang ngambek. Naura kembali mencubit perut Attar, Attar yang melihat tingkah Naura seperti itu tiba-tiba ia menarik tangan Naura lalu menciumnya, Naura sedikit melongo melihat tingkah Attar yang tiba-tiba romantis, tiba-tiba cuek itu.

"dia ini sepertinya punya banyak kepribadian" Naura membatin.

"saya tidak akan menjawab pertanyaan kamu kalau kamu masih tetap memanggil saya dengan sebutan bapak"

"Iyaa.. hubby" jawab Naura yang membuat Attar tersenyum.

"Nah gitu dong Albiku" ucap Attar yang membuat Naura tersenyum lalu menunduk malu-malu, Naura memegang dadanya yang berdebar

"Ada apa! kamu sakit" tanya Attar yang melihat Naura memegang dadanya.

"Tidak kenapa-kenapa"

"Kamu munduran dikit" ujar Attar. tanpa berbicara Naura hanya mengikuti ucapan Attar.

"munduran lagi" ucap Attar lagi

"Memangnya kenapa sih?" Naura sudah mulai kesal.

"Cantiknya kelewatan" ucap Attar santai sambil tersenyum manis ke arah Naura.

"kok bisa sih bapak kepikiran untuk menggombal, sedangkan dipikiranku cuman ada bapak" Naura yang membalas gombalan Attar.

"Astagfirullah Naura kenapa kamu manis sekali sih" ucap Attar sambil mencubit pipi Naura dengan gemmes, "jadi nggak sabar pengen makan kamu"

"Haa! maksud bapak?"

"tuh kan bapak lagi" ucap Attar

"ee iyah Iyah hubby" Naura sama sekali belum terbiasa dengan panggilan itu.

sembari menunggu waktu resepsi yang akan di adakan malam ini, Naura dan Attar di beri waktu berdua di kamar untuk istirahat sebelum sorenya nanti mereka akan bersiap-siap karna jangan sampai mereka kecapean untuk acara sebentar malam.

Naura saat ini sedang melepaskan seluruh riasan yang ia kenakan, dengan di bantu perias yang meriasnya tadi sewaktu ijab Kabul.

setelah Naura selesai melepas semua riasannya dan perias itu meninggalkan mereka berdua, barulah Attar membuka bajunya sambil mengajak Naura berbicara, Naura yang melihat Attar dengan santai membuka baju di hadapannya membuat Naura merasa tidak nyaman, karna ini adalah kali keduanya ia melihat tubuh Attar. kalau sebelumnya hanya lewat telvon berbeda dengan sekarang yang berada di depan matanya.

"kenapa buka bajunya tidak dikamar mandi saja" Naura berusaha untuk menutupi wajahnya menggunakan kedua tangannya, tapi ia mengintip sedikit dengan membuka jari-jarinya

"emangnya kenapa kalau disini?" Attar yang mendekati Naura.

"ti-tidak kenapa-kenapa" jawab Naura dengan gugup karena saat ini jarak mereka sangat dekat apa lagi Attar yang sudah tidak menggunakan bajunya.

"kamu tidur saja nanti dibangunkan" Attar menyuruh Naura, lalu Ia juga bergegas naik ke atas kasur.

"Iyah saya juga mau tidur"

bagaimana jika Attar sudah duluan di atas kasur? Kan aneh, Naura kemudian menghela nafasnya, ia kemudian mengambil bantal dan menuju sofa Karena ia juga tidak enak untuk menyuruh Attar berpindah dari kasur itu, jadi saat ini dia yang harus mengalah saja.

"Mau kemana" tanya Attar kepada Naura yang tidak beranjak naik di atas kasur malah mengambil bantal dan mau menuju arah sofa.

"Mau tidur di sofa, soalnya dikasur ada bapak" ucap Naura yang sama sekali belum terbiasa dengan status mereka sekarang ini.

Attar langsung bangkit dari posisinya, kemudian menarik tangan Naura untuk naik ke atas kasur, tetapi Naura tidak bisa menahan keseimbangan tubuh nya hingga ia terjatuh ke kasur dan berada di atas tubuh Attar.

"Kita sudah menikah, jadi biasakan dirimu mulai hari ini karna tidak ada yang namanya untuk pisah ranjang" ujar Attar

"Tapi..."

"Kamu mau dicium" ucap Attar yang mengehentikan Naura yang hendak akan protes itu.

Naura sudah tidak bisa berbuat apa-apa, karena mereka di kamar ini hanya mereka berdua, Naura kemudian menghela nafas nya dan beranjak dari atas tubuh Attar lalu berbaring di samping Attar.

Melihat Naura yang sudah berbaring di sampingnya Attar langsung melingkarkan tangannya dan memeluk tubuh Naura, menyerukan wajahnya ke Ceruk leher Naura, menikmati aroma tubuh istrinya yang terasa menenangkan diri.

"Apa hal menarik yang membuat pak Attar yakin untuk menjalani pernikahan ini bersama dengan saya" Naura kembali menanyakan pertanyaannya yang tadi, ia juga menyebut Attar masih belum terbiasa dengan panggilan hubby.

"Tidak ada alasan saya untuk menjalani sebuah pernikahan bersama kamu, karna kita di pertemukan dan berakhir hingga saat ini berarti itu sudah menjadi takdir saya dan kamu, Sudah jangan banyak bertanya kita harus istirahat" Attar lalu memeluk erat tubuh Naura dan memejamkan matanya

Naura hanya mengangguk, tidak lagi bertanya apa lagi merasakan deruh nafas suaminya membuat dirinya menegang karna sungguh ini adalah pertama kalinya dalam dirinya sedekat ini dengan seorang pria. Naura berusaha untuk memejamkan matanya walau itu sangat susah. Ia juga harus bisa untuk membiasakan dirinya mulai dari sekarang.

Terpopuler

Comments

widya

widya

masih malu2 meong ya nau....
udah halal ini...

2022-09-22

1

lihat semua
Episodes
1 Muhammad Attar
2 Membicarakan tentang perjodohan
3 seperti orang yang sedang jatuh cinta
4 Rencana untuk menolak perjodohan
5 Makan malam bersama
6 Penyakit jantung
7 chapter 7
8 Bersama pak Attar
9 Persiapan pernikahan
10 Alhamdulillah "Sah"
11 Berusaha untuk terbiasa
12 Melepas sesuatu yang belum sempat untuk di genggam
13 Tidak ada yang lebih sakit daripada berharap kepada manusia
14 Morning kiss
15 Rumah untuk kita
16 Malam pertama untuk Attar dan Naura
17 Tidak ingin jauh-jauh
18 Menggenggamnya kembali.
19 Naura yang ngambek
20 Permainan yang melelahkan
21 Rencana surprise untuk sang istri
22 Membahagiakan Istri
23 Ingin menunda kehamilan
24 Perubahan Naura
25 Kabar baik
26 Kebahagiaan Dalam rumah tangga
27 Versi terbaik menurut takdir
28 Hari-hari yang akan di lalui
29 jangan takut akan kehilangan, karena menjadi takdirmu Takan pernah melewatimu.
30 Eza dan Silvi
31 Pertemuan dengan Anna
32 Pertengkaran Attar dan Naura
33 Tamu tak diundang
34 kedapatan
35 tidak ada yang lebih nyaman, selain pelukan seorang ayah
36 Lamaran
37 Penampilan baru Naura
38 Sikap profesional Attar
39 39
40 Bertemu calon ayah mertua
41 kemegahan pernikahan Silvi
42 Malam pertama berujung Silvi yang marah
43 Tak ada yang harus di tutup-tutupi lagi
44 Usaha fany
45 Mimpi
46 kabar mengejutkan
47 kepergian orang tua Naura
48 48
Episodes

Updated 48 Episodes

1
Muhammad Attar
2
Membicarakan tentang perjodohan
3
seperti orang yang sedang jatuh cinta
4
Rencana untuk menolak perjodohan
5
Makan malam bersama
6
Penyakit jantung
7
chapter 7
8
Bersama pak Attar
9
Persiapan pernikahan
10
Alhamdulillah "Sah"
11
Berusaha untuk terbiasa
12
Melepas sesuatu yang belum sempat untuk di genggam
13
Tidak ada yang lebih sakit daripada berharap kepada manusia
14
Morning kiss
15
Rumah untuk kita
16
Malam pertama untuk Attar dan Naura
17
Tidak ingin jauh-jauh
18
Menggenggamnya kembali.
19
Naura yang ngambek
20
Permainan yang melelahkan
21
Rencana surprise untuk sang istri
22
Membahagiakan Istri
23
Ingin menunda kehamilan
24
Perubahan Naura
25
Kabar baik
26
Kebahagiaan Dalam rumah tangga
27
Versi terbaik menurut takdir
28
Hari-hari yang akan di lalui
29
jangan takut akan kehilangan, karena menjadi takdirmu Takan pernah melewatimu.
30
Eza dan Silvi
31
Pertemuan dengan Anna
32
Pertengkaran Attar dan Naura
33
Tamu tak diundang
34
kedapatan
35
tidak ada yang lebih nyaman, selain pelukan seorang ayah
36
Lamaran
37
Penampilan baru Naura
38
Sikap profesional Attar
39
39
40
Bertemu calon ayah mertua
41
kemegahan pernikahan Silvi
42
Malam pertama berujung Silvi yang marah
43
Tak ada yang harus di tutup-tutupi lagi
44
Usaha fany
45
Mimpi
46
kabar mengejutkan
47
kepergian orang tua Naura
48
48

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!