*
Hari ini seperti biasa Attar menjalani rutinitas nya sehari hari, sebagai seorang dosen yang banyak penggemar yang terjadi sekarang ini bukan hal yang lumrah lagi. Padahal Attar baru saja sampai depan diruangan nya, ia sudah disuguhkan dengan beberapa buket bunga yang sudah ia bisa tebak bahwa buket buket itu dari para mahasiswi-mahasiswi nya.
"Susah ya jadi pria yang tampan" ucap Attar dengan pedenya. Attar masuk ke dalam ruangan dan melewati buket buket bunga itu, yang tidak ada niat sedikitpun untuk menyentuh atau membaca kartu-kartu ucapan yang ada di buket tersebut, bagi nya itu sangat membuang-buang waktu
"Silvi, soal kemarin aku minta maaf ya" ucap Naura yang saat ini sedang bersama sahabat nya.
"Yaa" jawab Silvi singkat
"Sekarang ada yang mau aku ceritain sama kamu" ucap Naura.
"Aku Juga sebenarnya ada yang mau aku ceritain sama kamu Nau, tapi ya udah kalau gitu kamu aja duluan, memangnya apa yang mau kamu ceritain" tanya Silvi.
"Aku dijodohkan Sil, dan sebentar lagi akan menikah" ucap Naura.
"Haa serius, sama siapa? Kok baru ngomong sekarang sih sama aku" protes Silvi.
"Yaa.. maaf kemarin aku ngga bisa ikut kamu itu karna aku lagi fitting baju" jawab Naura.
"Ya ya, lupakan saja soal yang kemarin, kamu dijodohkan sama siapa, orang nya aku kenal ngga, ganteng ngga, tajir ngga" tanya Silvi dengan beruntun.
"Iyah kamu kenal kok" jawab Naura
"Hahaha jangan bilang kamu dijodohkan sama Ferdi ya, secarakan pria yang aku kenal ganteng dan tajir hanya ferdi" ucap silvi
"Idihh, kamu kali yang dijodohkan sama Ferdi, mata kamu tuh kayanya rusak Ferdi itu biar dilihat dari segi manapun nggak kelihatan muka gantengnya tapi Iyah sih tajir" jawab Naura.
"Ya jadi sama siapa dong kalau bukan sama Ferdi" tanya Silvi.
"Sama pak Attar" jawab Naura yang sedikit mengecilkan suaranya.
"Hahaha, astaga Naura kirain kamu serius dijodohkan" ucap Silvi yang sambil tertawa ia mengira bahwa sahabat nya itu sedang bercanda.
"Pak Attar mana mau sama kamu, yang suka bolos kelas" ucap Silvi lagi
"Sstt.. jangan keras-keras" ujar Naura.
"Ya maulah, buktinya sebentar lagi kita akan menikah" ujar Naura dengan muka serius nya.
"Emang omongan kamu itu seriusan Nau" tanya Silvi yang muka nya sekarang berubah menjadi serius.
"Iya" Naura mengangguk.
"Sama pak Attar, kamu nggak lagi bohong kan" tanya Silvi lagi.
"Iyah nggaklah, aku serius Sil" jawab Naura.
"Jadi pak Attar kemarin manggil kamu ke ruangannya karna kamu calon istri nya, waa jadi pupus harapanku"
Naura mengangguk "terus sekarang dia meminta aku untuk ke ruangannya lagi hari ini"
"Wah wah seperti nya pak Attar nggak bisa jauh-jauh dari kamu"
"Iyah dia yang ngga bisa jauh-jauh dari aku, dan aku nggak bisa dekat-dekat dengan dia terlalu lama" jawab Naura.
"Apa sih Nau kurangnya pak Attar, kalau aku jadi kamu pokoknya setiap menit, setiap detik harus berada di dekat pak Attar"
"Maunya sih gitu Sil, tapi nggak baik buat kesehatan aku" jawab Naura.
"Apa hubungannya sama kesehatan kamu"
"Soalnya kalau berdekatan dengan pak attar jantung aku berdetak lebih kencang, seperti genderang mau perang diiii...
"duuuhh" padahal Naura masih ingin melanjutkan nyanyiannya, tapi geplakan Silvi membuatnya berhenti hendak memprotes
"Handphone kamu bunyi tuh" ucap silvi.
Naura segera meraih handphonenya membuka pesan yang masuk
(Kamu keruangan saya sekarang) isi pesan chat dari Attar.
"Aku keruangan pak Attar bentar ya Sil, kamu kalau mau curhat nanti aja lewat telvon oke" ucap Naura sambil menunjukkan pesan chat dari Attar. Silvi hanya mengangguk.
"Permisi pak" ucap Naura saat masuk keruangan Attar.
Attar melirik Naura sekilas, dan beralih kembali menatap layar laptopnya.
Naura hanya berdiri di dekat pintu.
"Sepertinya bapak masih sibuk, Ak--..
"duduk" kata Attar yang langsung memotong pembicaraan Naura.
"Ini, kamu pasti belum makan kan" ucap Attar yang memberikan makanan sambil duduk disamping Naura.
"Apa pak Attar sudah makan" tanya Naura sambil membuka makanan yang Attar berikan.
"Hum, sudah" jawabnya sambil terus melihat Naura.
"Oh" Naura hanya ber oh saja ia mulai memasukan makanan kedalam mulutnya
"Pak Attar jangan natap saya seperti itu dong"
"memangnya tidak boleh saya menatap masa depan saya" ujar Attar
"Yah bisa, tapi bisa kan jangan natap saya terlalu lama kaya gitu, kan bisa tuh bapak natap pintu kek, atau apa" jawab Naura sambil melanjutkan makannya.
"Untuk apa saya mau menatap yang lain, kalau di depan saya ada masa depan saya, dan masa depan saya yang akan berlanjut lama untuk selamanya itu cuman bersama kamu, makanya saya menatap kamu" ucap Attar sambil menunjuk Naura.
"bapak lagi ngegombal ya? nggak cocok sama muka bapak"
"Saya tidak lagi menggombal, memang itu kenyataan nya, kamu kan sebentar lagi akan merangkai masa depan bersama saya" jawab Attar.
Naura tidak bisa berkata-kata lagi, ia semakin dibuat salah tingkah karena ulah Attar, ia tidak lagi melanjutkan makannya.
"Kenapa sudah tidak lagi di makan makanan nya?"
"Sudah kenyang dengan gombalan bapak" jawab Naura
"Saya tidak sedang menggombal, ayo lanjutkan makannya jangan sampai telat makan"
"Bapak tau tidak" tanya Naura, Attar menggeleng kan kepalanya pertanda ia tidak tau maksud pertanyaan Naura
"Kemarin asam lambung saya Kambu"
"Itu pasti karna kamu telat makan, ayo sekarang kamu makan" ujar Attar.
"Iyah, saya pikir juga begitu pak karna telat makan, eeh ternyata karena Terlalu mikirin bapak" kini malah Naura yang balik ngegombal, sepertinya Naura sudah terkena virus bucin Attar.
"Sudah, sudah kamu habiskan makananmu"
Attar berdiri menuju meja nya dan membuka laptopnya, sepertinya dia sengaja menggodaku ucap Attar dalam hati sambil memegang dadanya.
"Hahaha emang cuman bapak aja yang bisa gombal, saya juga bisa kali" gumam Naura dalam hati yang melihat tingkah Attar dan melanjutkan makannya.
Naura yang sudah menyelesaikan makannya itu langsung berdiri dan menuju jendela yang ada di ruangan attar
"Ini kayanya mau mendung ya, soalnya langitnya agak gelap" ucap Naura.
"Karena yang cerah itu cuman masa depan kita" jawab Attar yang sudah berdiri di samping Naura.
"Bapak agak geser lah ngapain berdiri di samping saya" protesnya.
"Karena berdiri disamping kamu dan berdampingan dengan kamu itu adalah anugerah terindah" jawab Attar.
"Sepertinya bapak nggak cocok jadi dosen"
"Yaa karena saya cocoknya jadi suami kamu, Iyah kan"
"Saya pulang saja kalau begitu, bisa gila saya kalau berlama-lama dengan bapak"
"Iyah, Iyah saya tau kamu sudah lama tergila-gila sama saya" ujar Attar sambil menarik tangan Naura.
"Kamu tunggu saya disini, kamu bisa beristirahat disini nanti saya antar kamu pulang" ucap Attar sambil mendudukkan Naura di sofa yang ada di ruangannya dan menuju kembali ke laptopnya.
"ruangan bapak tidak sering di datangi dosen lain ya?"
"tidak" jawab Attar.
"Oh" Naura tidak lagi bertanya, ia asik menscroll-scroll tik-tok sesekali tertawa dan itu tidak lepas dari pandangan Attar, hingga beberapa kali ia terlihat menguap.
"aku tidur saja sepertinya juga pak Attar masih akan lama" gumam Naura sambil meletakkan handphone nya.
sudah beberapa menit ruangan itu sunyi seperti tidak ada penghuninya, Attar sudah tidak lagi mendengar suara Naura ternyata wanita itu sudah tertidur pulas.
Attar mendekati Naura dan menyingkirkan rambut Naura yang menutupi wajahnya, lalu beralih memegang bibir Naura, Naura sama sekali tidak ter usik dengan apa yang Attar lakukan kepadanya.
"Kamu sangat cantik Naura"
Attar sebagai laki-laki dewasa tidak bisa dipungkiri bahwa ia ingin merasakan bibir Naura yang terlihat sangat indah itu. Melihat Naura yang tidak terusik sama sekali Attar mendekatkan wajahnya hendak mencuri ciuman di bibir Naura, tapi baru saja ia hendak menciumnya matanya sudah bertatapan dengan Naura yang rupanya sudah terbangun.
"Pak Attar mau ngapain" tanya Naura gugup Mendapati Attar yang sangat dekat dengan wajahnya,
"itu, itu kamu tidur mulut kamu sambil terbuka, saya takut jangan sampai ada lalat yang masuk" Attar berbohong
"Tapi kenapa harus dekat-dekat kaya tadi, bapak mau mencium saya ya" tanya Naura lagi dia merasa kalau Attar sedang berbohong.
"saya antar kamu sekarang" jawab Attar mengalihkan pembicaraan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
widya
🤣🤣🤣🤣🤣🤣 ...
bisa aja nih pak dosen.. mau donk di gombalin.
2022-09-20
1