*
Naura sekarang sedang sibuk mengeluarkan barang-barang belanjaannya tadi dari dalam mobil dan mau memasukannya kedalam rumah.
"Bi Atun.. Biiii".. Naura berteriak memanggil bi Atun yang bekerja dirumahnya.
BI Atun sedikit berlari ke arah Naura dan mengambil belanjaan Naura.
"Ee iya, non sini biar bibi aja yang bawa"
"Oohiya bi ini, Bibi bawah yang ini aja yang lainnya biar Naura yang bawah, Naura menyodorkan tas belanjaan nya sebagian kepada bi Atun.
"Bunda mana bi kok nggak kelihatan"
"Ooh itu nyonya lagi di belakang sama tuan non" ucap bi Atun
"Oh" Naura hanya ber-oh saja lalu berjalan masuk menuju dapur untuk menaruh belanjaannya. setelah memastikan semua belanjaannya sudah di dapur Naura segera berjalan menaiki anak tangga menuju kamarnya yang berada dilantai dua, dan merebahkan dirinya di kasur dan memejamkan matanya.
**
Dirumah Attar, pria itu sedang bersiap-siap untuk menghadiri acara makan malam bersama yang dibicarakan kedua orang tuanya tadi siang. Ia sekarang sedang bingung harus memakai baju apa?
"kalau Aku pakai jas sepertinya itu terlalu berlebihan, ahh aku punya rencana. Sebenarnya aku sangat malas menghadiri acara makan malam bersama apa lagi yang akan mereka bicarakan sudah pasti perjodohan ku, tapi kalau aku tidak menghadirinya aku tidak akan bisa membatalkan perjodohan dengan gadis yang dimaksudkan itu" Attar berbicara sendiri
(Ketika Attar sudah siap hendak keluar dari kamarnya, ia sudah mendengar suara ayah dan ibunya yang memanggil namanya dari tadi)
"Aishh kenapa tidak sabaran sekali sih" Attar bergumam dalam hati dan menghampiri Kedua orang tuanya.
"Astagfirullah Attar kenapa pakaianmu seperti itu" Protes ibunya
"bagaimana mungkin kamu menghadiri makan malam hanya berpakaian santai seperti itu" Tanya ibu Attar ia bingung dengan penampilan anaknya yang biasanya soal fashion selalu terlihat rapi, tapi sekarang ia hanya menggunakan kaos oblong rumahan serta yang dipadukan dengan celana joger
"ibu tidak tau saja ini bagian dari rencana ku untuk menggagalkkan perjodohan ini" Ucap Attar dalam hati.
"ibu, aku hanya ingin calon mertuaku menerima aku apa adanya terlepas bagaimana pun penampilanku" Jawab Attar berbohong.
"Ya sudah-sudah, ayo kita berangkat" ayah Attar menimpali. ia tidak terlalu memusingkan soal penampilannya putranya karna meski berpakaian seperti apapun putranya itu tetap terlihat tampan
***
"Tadi niat Naura sebelum disuruh bundanya adalah mandi, Tapi sekarang malah terlelap tidur. Naura merasakan tubuhnya ada yang menggoncang-goncang dari tadi.
"Nau, bangun sayang, princessnya ayah kenapa tidurnya seperti orang mati sih" ayah Naura dengan lembut mencoba membangunkan Naura dengan cara sedikit menggoyang-goyangkan tubuh Naura yang sama sekali tidak merasa terusik dari tidurnya itu.
Meskipun umur Naura sekarang sudah 21tahun, ia masih dianggap sebagai putri kecil bagi kedua orang tuanya apa lagi ayah Naura yang memperlakukan putrinya itu seperti seorang ratu
Ayah Naura masih belum menyerah untuk membangunkan putrinya itu, Naura tidur seperti orang yang sedang simulasi untuk mati.
"Usaha tidak akan pernah mengkhianati hasil" begitulah ucap ayah Naura ketika usahanya membangunkan Naura tidak sia-sia. Kini Naura mulai membuka matanya, mendapati ayahnya yang sedang manatapnya Naura hanya cengengesan dan bertanya kepada ayahnya.
"Apa ayah yang dari tadi membangunkan ku?"
"Iyah Nau, tidurmu pulas sekali seperti sedang bersimulasi untuk meninggal saja" ucap ayah Naura sambil menggelengkan kepalanya.
"iih astagfirullah, ayah kalau ngomong ngga boleh gitu" Ucap Naura
"Iya, Iyah kamu mandi sana sebentar akan ada tamu teman ayah dan keluarganya untuk makan malam bersama." Setelah mengucapkan kata itu ayah Naura segera keluar dari kamar putrinya.
Naura berusaha mengumpulkan nyawanya yang masih belum sepenuhnya terkumpul, lalu menuju kamar mandi Untuk membersihkan diri.
rupanya keluarga Attar telah sampai dirumah Naura, mereka sudah duduk dimeja makan bersama dengan ayah dan Bunda Naura, sembari menunggu tuan putri yang belum nampak batang hidungnya dimeja makan tersebut.
"Waah, Attar sekarang tambah tampan saja" Ucap ayah Naura dan bunda Naura yang antusias mengiyakan ucapan suaminya itu.
"Kenapa mereka seperti terpesona dengan penampilan ku yang seperti ini?" Attar bergumam yang sembari mengangguk dan mengucapkan kata terimakasih.
"sepertinya ini tidak sesuai dengan rencana ku"
"Ahh, dimana putrimu" Tanya ayah Attar kepada ayah Naura.
"dia sebentar lagi akan bergabung" baru saja ayah Naura mengucapkan itu, Naura sudah terlihat.
"Itu dia yang ditunggu-tunggu dari tadi" seketika itu semua yang berada dimeja makan tersebut melihat Naura, terkecuali Attar yang sama sekali tidak berniat untuk melihat gadis yang di maksud itu."
"Sini Nau, ayah kenalkan kamu dengan teman ayah" Naura segera mendekat tetapi tatapan matanya tidak lepas dari Attar yang dari tadi menunduk itu.
Naura bertanya-tanya dalam hati, ketika melihat tingkah pria itu yang terkesan aneh, "apakah dia punya penyakit kelainan?" gumam Naura dalam hati lalu menarik kursi dan duduk berhadapan dengan pria itu, yang sama sekali tidak mengangkat wajahnya bahkan sekarang wajahnya hampir mencium meja makan.
"Ohhiya Mad, ini putriku Naura" Ucap ayah Naura yang memperkenalkan putrinya kepada teman rekan kerjanya itu.
Attar yang mendengar nama gadis yang dimaksud adalah Naura ia menerka-nerka apakah itu Naura Anatasya.? Kekasihnya
"Hallo Om Tante" ucap Naura lalu menyalami kedua orang tua Attar
Attar kaget ketika mendengar suara Naura yang menyapa kedua orang tuanya, suara itu adalah suara Naura. Kata Attar.
Attar mengangkat wajahnya dan menatap gadis yang duduk depannya itu, mata mereka saling bersitatap lalu sama-sama kaget.
"Loh bapak, Ngapain bapak kesini" tanya Naura kaget ternyata laki-laki yang ia bilangkan aneh tadi adalah Attar
Keempat orang tua yang melihat tingkah anak mereka Itu, yang ternyata sudah saling mengenal, para orang tua tersebut saling bertatap-tatapan dan berkata "Oh kalian sudah saling kenal" mereka berucap secara bersamaan.
sedangkan Attar, hanyut dalam pikirannya, "akhh kalau aku tau gadis yang akan dijodohkan denganku adalah Naura, aku akan berpenampilan menarik tidak kaya sekarang" sambil melihat penampilannya.
"Bapak, ngapain disini? Dirumahku" tanya Naura lagi.
"Membicarakan tentang perjodohan kita, jawab Attar dengan santai tanpa mengalihkan pandangannya kepada Naura.
"Haa?" Naura kaget dengan ucapan Attar.
"sudah-sudah, ternyata kalian sudah saling mengenal" ayah Naura menimpali
"sebaiknya kita mulai makan malamnya, keburu makanannya dingin nanti tidak akan enak lagi kalau dimakan"
Kini kedua kedua keluarga itu sedang berada diruang tamu.
Naura tidak melepas pandangannya kepada Attar "dia hanya berpakaian begitu saja sudah sangat kelihatan sekali wajah tampannya" ucap Naura dalam hati ternyata Naura mulai terpesona dengan ketampanan Attar.
Attar yang merasa dirinya diperhatikan dari tadi, ia menaik-naikan alisnya pertanda dia sedang bertanya kepada Naura.
"Jadi gimana Ndre, niat kita untuk menjodohkan anak-anak kita masih jadi kan" Tanya ayah Attar.
"Iyah dong Mad, sepertinya mereka juga sudah saling mengenal. Bagaimana kalau malam ini kita bahas saja pernikahan mereka" Naura yang mendengar ucapan mereka seketika langsung kaget, dia mendekat kepada bundanya dan bergelayut manja dilengan bundanya merengek seperti anak kecil.
"Bundaaa" panggil Naura dengan manja, ia bahkan mengabaikan bahwa diruangan itu bukan hanya ada dia dan kedua orangtuanya.
"Iyah Nau, kenapa jadi manja begini" tanya bunda Naura.
"Naura nggak mau menikah cepat bundaaa, meskipun calonnya seganteng bapak Attar" Ucap Naura yang lupa bahwa iya telah terang-terangan memuji ketampanan Dosennya itu.
Sedangkan Attar sudah sangat berbunga-bunga dari tadi.
Note: jangan lupa berkomentar ya kakak" saya sangat membutuhkan kritik dan sarannya yang bersifat membangun
Salam, dari penulis
@egacy_12
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
widya
emang Naura mau langsung di nikahin kak...
2022-09-20
0