Rencana untuk menolak perjodohan

*

Sudah beberapa hari ini setelah kesepakatan yang Attar berikan kepada Naura, ia belum pernah bertemu lagi dengan Naura, Naura memang sengaja menghindarinya, sebenarnya Attar sangat ingin bertemu dengan gadis itu, yang sudah ia anggap sebagai kekasihnya, tapi sekarang ini ia masih sibuk.

Kini Naura sedang berada berada dikamarnya, "astaga melelahkan sekali hari ini" ucap Naura sambil merebahkan dirinya Ia memikirkan kembali kesepakatan yang diberikan Attar beberapa hari yang lalu kepadanya

"aku rasa-rasa aku tidak rugi juga telah menyetujui kesepakatan dari pak Attar, secarakan aku ini jomblo dan pak Attar laki-laki yang sangat tampan, bisalah ya untuk dibawah ke kondangan, apa lagi nilai aku bakalan bagus juga" ucap Naura dalam hati.

"Ahh sepertinya aku harus mandi dulu, gerah sekali seharian ini" Naura yang hendak masuk ke kamar mandi itu tiba-tiba pintu kamarnya ada yang mengetuk dari luar, dan terdengar suara yang tidak asing lagi bagi Naura. Siapa lagi kalau bukan bundanya

"Nau, apakah kamu sedang tidur" Tanya bunda Naura sambil mengetuk-ngetuk pintu kamar Naura.

"Tidak bunda, ada apa" Tanya Naura kepada bundanya setelah membuka pintu kamarnya

"Bunda mau minta tolong" ucap bunda naura.

"Mau minta tolong apa Bun ini Naura lagi mau mandi Lo Bun."

"Kamu ke minimarket dulu belikan bunda bahan-bahan kue, bunda sudah menuliskan disini" ucap bunda Naura sambil menyodorkan kertas yang disitu telah tertera apa-apa yang harus ia beli.

"Emang lagi mau ada acara Bun?" Tanya Naura sambil mengambil kertas yang disodorkan bundanya.

"Iyah, sebentar malam ada teman ayah kamu yang mau berkunjung ke rumah. Dan teman ayah kamu itu Nau, dia punya putra tampan bangat Lo, lulusan terbaik dikampusnya dan yang lebih pentingnya dia itu sudah S2 Nau." Ucap bunda Naura membanggakan anak teman suaminya

"Ya elah Bun, jaman sekarang itu pendidikan yang tinggi tidak menjamin moral seseorang."ucap Naura "Bi Atun emangnya kemana Bun? Kenapa bukan bi Atun saja yang belanja," tanya Naura

"Bi Atun lagi ada hal lain yang dikerjakan, kamu saja yang belanja hari ini ya, cuman hari ini kok." Ucap bunda Nau

"Yaudah deh, Naura berangkat sekarang ya Bun, assalamualaikum" sambil Mengambil kunci mobil dan meninggalkan bundanya."

"Wa'alaikumussalam" jawab bunda Naura.

**

Dirumah Attar, sedang merekap nilai-nilai mahasiswanya "Aku mau menghubungi nya tapi lagi-lagi lupa meminta nomor handphone nya" Ucap Attar disela-sela kesibukannya, masih sempat-sempatnya mengingat Naura. Sepertinya rasa itu muncul kembali, Attar bergumam dalam hati sambil tersenyum tipis, sangat tipis hampir tidak kelihatan senyumnya.

Tetapi ternyata dari tadi ada yang memperhatikan tingkah laku Attar

"kenapa kamu Attar? Senyum-senyum sendiri" tanya ayah Attar, rupanya pria paruh baya itu yang dari tadi sedang memperhatikan putranya.

"Ahh ayah, tidak kenapa-kenapa, ada apa" tanya Attar.

"Kamu sebentar malam jangan keluar kita akan makan malam dirumah teman ayah dan membicarakan tentang perjodohan kamu, ingat ayah tidak terima penolakan." Ucap ayah Attar sambil berlalu meninggalkan Attar yang masih dengan tatapan tajam kepada ayahnya.

"Selalu saja seperti itu, sudah tua masih saja suka memaksa, Attar ayah tidak menerima penolakan" Attar berbicara sambil mengikuti ucapan ayahnya tadi.

Attar tidak lagi melanjutkan pekerjaannya,

ia sekarang tidak lagi mood untuk mengerjakan pekerjaannya karna ayahnya. "Aku harus bertemu dengan Naura sekarang" Attar berbicara dalam hatinya sambil berdiri melenggang keluar dari ruangan kerjanya.

"Attar mau kemana kamu? Kenapa buru-buru seperti itu, apa kamu mau menghindari makan malam sebentar malam" Tanya bunda Attar yang melihat Attar mau keluar rumah yang terkesan buru-buru itu."

"Attar mau ketemu teman sebentar Bu," jawab Attar

"Yasudah, ingat jangan lupa sebentar malam, jangan datang terlambat." Pesan ibu Attar

"Iyah Bu". jawab Attar segera keluar rumah meninggalkan ibunya

Di minimarket, Naura sudah sangat cape dengan pesanan bundanya yang dari tadi belum selesai-selesai

"haa.. bunda kalau nyuruh nggak tanggung-tanggung, malah masih banyak yang harus di beli lagi" Ucap Naura sambil meregangkan otot-otot tubuhnya.

Naura kembali melanjutkan mencari pesanan bundanya, setelah hampir menghabiskan waktu kurang lebih dua jam, kini Naura telah menenteng tas belanjaan yang sangat banyak. saking banyaknya belanjaan nya, Naura terpaksa meminta bantuan kepada seseorang karyawan pria yang bekerja di minimarket tersebut.

"Ya taruh saja disitu, nanti biar aku sendiri yang memasukannya ke mobil, terimakasih ya" ucap Naura kepada karyawan pria tersebut.

"Iyah sama-sama mbak" ucap karyawan itu.

"Sepertinya aku mengenal wanita itu" Attar bergumam yang melihat Naura yang sedang sibuk memasukan barang-barang belanjaannya kedalam mobil, Attar menghentikan mobilnya dan keluar berjalan menuju Naura.

Naura yang sibuk dengan belanjaannya, tidak menyadari bahwa ada pria yang sudah beberapa hari ini ia hindari, hingga ia tersadar karena ada suara yang menyapanya dan suaranya tidak asing ditelinga Naura

"Hai.. sapa Attar kepada Naura dengan gayanya yang cool.

Naura berbalik dan sudah mendapati Attar yang sedang tersenyum kearahnya, Naura yang melihat senyum Attar itu tidak sadar bahwa ia juga membalas Attar dengan senyumnya. Dan memuji ketampanan Dosennya itu dalam hati.

"Belanjaan kamu banyak sekali, sini saya bantu" ucap Attar kepada Naura.

"Ee ee tidak usah, bapak tidak usah repot-repot, lagian ini tinggal sedikit" Ucap Naura yang meraih kembali belanjaannya yang sudah Attar pegang

"Kalau diluar kampus, kamu jangan panggil saya bapak, kamu kira saya ini bapak kamu? Attar berbicara tegas kepada Naura, ia tidak suka dengan panggilan itu

"Ahh Iyah, jadi aku harus memanggil bapak dengan sebutan apa" Naura bertanya

"A-T-T-A-R" Attar mengeja setiap huruf namanya "panggil saya Attar, masa nama kekasihmu kamu tidak tau"

"Ya ya pak Attar" jawab Naura dengan tidak ikhlas ia lagi sedang tidak ingin berdebat sekarang, ia sibuk mengatur barang belanjaannya. ia tidak menghiraukan Attar yang dari tadi masih setia berdiri menunggunya.

belanjaan Naura sekarang sudah selesai ia masukan ke dalam mobil, Naura hendak masuk mobilnya dan meninggalkan Attar, tapi Attar menghentikan Naura.

"Tunggu dulu, berikan nomor handphone kamu" Attar menyodorkan handphone nya ke Naura Dan mencoba menepis jarak mereka, Naura tidak menolak ia langsung mengambil handphone Attar dan mengetikkan nomornya disana.

Sebenarnya Naura mulai menerima kesepakatan dari Attar, tapi dia masih sangat canggung untuk mengakui Attar sebagai kekasihnya, apa lagi mengingat bahwa pria itu adalah dosennya dikampus. lagian siapa yang bisa menolak pesona Attar iya kan?

Setelah mengetikkan nomornya Naura masuk ke dalam mobilnya tanpa menoleh sedikitpun kearah Attar "astagfirullah kenapa dia harum sekali, bisa-bisa aku punya penyakit jantung kalau dekat-dekat dengannya" Ucap Naura yang sambil beristighfar memegang jantungnya yang berdetak lebih cepat dari hari-hari sebelumnya, lalu ia meninggalkan Attar yang masih belum beranjak dari tempatnya ia berdiri.

Attar niatnya bertemu dengan Naura untuk membicarakan sesuatu, tetapi melihat Naura yang sepertinya sangat sibuk ia urungkan kembali niatnya. Yang terpenting sekarang aku sudah mendapatkan nomor handphone nya.

Attar sendiri berjalan menuju mobilnya dan balik kerumah, ia mengingat perkataan ayahnya tadi bahwa mereka malam ini akan makan malam, dan membahas perjodohan antara dirinya dengan gadis yang ia tidak tau sama sekali.

"Aku ikuti saja keinginan kedua orang tua itu, lagian kan, ini cuman perjodohan aku masih bisa untuk menolaknya nanti malam" Ucap Attar dalam hati

Terpopuler

Comments

widya

widya

woooowww... makin penasaran nih..
😂😂😂

2022-09-20

0

lihat semua
Episodes
1 Muhammad Attar
2 Membicarakan tentang perjodohan
3 seperti orang yang sedang jatuh cinta
4 Rencana untuk menolak perjodohan
5 Makan malam bersama
6 Penyakit jantung
7 chapter 7
8 Bersama pak Attar
9 Persiapan pernikahan
10 Alhamdulillah "Sah"
11 Berusaha untuk terbiasa
12 Melepas sesuatu yang belum sempat untuk di genggam
13 Tidak ada yang lebih sakit daripada berharap kepada manusia
14 Morning kiss
15 Rumah untuk kita
16 Malam pertama untuk Attar dan Naura
17 Tidak ingin jauh-jauh
18 Menggenggamnya kembali.
19 Naura yang ngambek
20 Permainan yang melelahkan
21 Rencana surprise untuk sang istri
22 Membahagiakan Istri
23 Ingin menunda kehamilan
24 Perubahan Naura
25 Kabar baik
26 Kebahagiaan Dalam rumah tangga
27 Versi terbaik menurut takdir
28 Hari-hari yang akan di lalui
29 jangan takut akan kehilangan, karena menjadi takdirmu Takan pernah melewatimu.
30 Eza dan Silvi
31 Pertemuan dengan Anna
32 Pertengkaran Attar dan Naura
33 Tamu tak diundang
34 kedapatan
35 tidak ada yang lebih nyaman, selain pelukan seorang ayah
36 Lamaran
37 Penampilan baru Naura
38 Sikap profesional Attar
39 39
40 Bertemu calon ayah mertua
41 kemegahan pernikahan Silvi
42 Malam pertama berujung Silvi yang marah
43 Tak ada yang harus di tutup-tutupi lagi
44 Usaha fany
45 Mimpi
46 kabar mengejutkan
47 kepergian orang tua Naura
48 48
Episodes

Updated 48 Episodes

1
Muhammad Attar
2
Membicarakan tentang perjodohan
3
seperti orang yang sedang jatuh cinta
4
Rencana untuk menolak perjodohan
5
Makan malam bersama
6
Penyakit jantung
7
chapter 7
8
Bersama pak Attar
9
Persiapan pernikahan
10
Alhamdulillah "Sah"
11
Berusaha untuk terbiasa
12
Melepas sesuatu yang belum sempat untuk di genggam
13
Tidak ada yang lebih sakit daripada berharap kepada manusia
14
Morning kiss
15
Rumah untuk kita
16
Malam pertama untuk Attar dan Naura
17
Tidak ingin jauh-jauh
18
Menggenggamnya kembali.
19
Naura yang ngambek
20
Permainan yang melelahkan
21
Rencana surprise untuk sang istri
22
Membahagiakan Istri
23
Ingin menunda kehamilan
24
Perubahan Naura
25
Kabar baik
26
Kebahagiaan Dalam rumah tangga
27
Versi terbaik menurut takdir
28
Hari-hari yang akan di lalui
29
jangan takut akan kehilangan, karena menjadi takdirmu Takan pernah melewatimu.
30
Eza dan Silvi
31
Pertemuan dengan Anna
32
Pertengkaran Attar dan Naura
33
Tamu tak diundang
34
kedapatan
35
tidak ada yang lebih nyaman, selain pelukan seorang ayah
36
Lamaran
37
Penampilan baru Naura
38
Sikap profesional Attar
39
39
40
Bertemu calon ayah mertua
41
kemegahan pernikahan Silvi
42
Malam pertama berujung Silvi yang marah
43
Tak ada yang harus di tutup-tutupi lagi
44
Usaha fany
45
Mimpi
46
kabar mengejutkan
47
kepergian orang tua Naura
48
48

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!