Ditengah malam Anna terbangun karna mendengar teriakan teriakan dari seseorang, terdengar suara perempuan tunggu bukankah dia hanya tinggal berdua dengan majikannya.
Anna berjengit langsung terduduk, Anna berjalan mendekati pintu dan membukanya suaranya semakin jelas "Ah.. lebih cepat baby"
"Oh.. you so yummy honey"
Selanjutnya Anna mendengar teriakan- teriakan yang makin menggila.
Anna membelalakan matanya ketika suara suara itu semakin jelas "Sial itu suara" Anna memang tidak pernah melakukan itu namun dirinya bukan orang bodoh yang tak tau suara apa yang tengah di dengarnya itu.
Rasa penasaran Anna semakin besar apakah itu memang suara majikannya atau bukan, Anna mengendap dan menuju ruang tamu, tiba disana Anna membelalakan matanya dan berbalik,lalu berlari kembali kearah kamarnya "Dasar gila dia melakukan itu di ruang tamu kenapa tidak dikamar saja sih" Anna menutup telinganya dengan bantal, karna suara ******* dan geraman itu semakin nyaring terdengar "Sial apa aku mengundurkan diri saja, bagaimana kalau ini terjadi setiap malam, ternoda sudah telingaku, ah tidak mataku juga sudah ternoda" beruntung teriakannya teredam bantal jika tidak mungkin Roland bisa mendengarnya.
Apakah keputusannya untuk bekerja sebagai maid salah besar, harusnya dia tak perlu mendengarkan hasutan Vero apalagi dirinya harus berpura pura sebagai tenaga kerja dari indonesia.
Anna memejam namun suara itu terus terdengar apa Roland tak bisa meredam suara wanita itu hingga begitu jelas terdengar bahkan itu seperti teriakan bukan desa han,hingga dua jam kemudian barulah suasana nya hening, Anna melihat jam di ponselnya "Astaga jam tiga pagi, apa itu yang Vero bilang tentang lelaki perkasa, kok ngeri sih... IH" Anna menutup seluruh tubuhnya dengan selimut, barulah dia bisa tertidur.
"Anna bangun" Anna merasakan guncangan di tubuhnya "Hei kau bangun"
"Vero bisakah aku tidur satu jam lagi semalam aku mendengar suara laknat" Anna menarik selimut menutupi kepalanya.
"Apa kau bilang suara laknat?" Anna terkejut bukan main ketika menyadari suara itu bukan suara Vero. Tanpa sadar Anna terduduk sehingga selimut yang dipakainya melorot dan menampilkan Body Anna yang sempurna,dan hanya di balut tank top putih bahkan Roland bisa melihat belahan dua gunungan yang menonjol, Anna memang selalu tidur dengan pakaian terbuka apalagi ketika musim panas seperti sekarang.
Gleg.. Roland meneguk salivanya. Anna melihat kemana arah pandang Roland pun langsung menarik selimut hingga ke leher 'Dasar bajingan mesum' batinnya. Roland memalingkan wajahnya lalu berkata "Cepat bangun dan buatkan sarapan apa Dev tak memberi tahu mu kalau kau harus bangun lebih cepat dariku"
"Maaf tuan"
"Cepat pelajari catatan dari Dev,aku tak mau ada kesalahan"
"Baik tuan"
Brak.. pintu tertutup dan sengaja di banting oleh Roland. "Dasar sial memang karna siapa aku bangun kesiangan hoamm.."
Anna bergegas bangun dan mencuci muka tak ada waktu untuk mandi tuannya pasti akan marah Anna memakai kemeja besar dengan celana sayur hitam, itu juga atas perintah Vero agar Anna tak terlihat seperti kaum hedon lebih tepatnya mantan kaum hedon karna orang tuanya sudah bangkrut,juga untuk menghindari majikan yang menggoda maid nya.
Anna memasuki dapur namun dirinya bingung harus memulai darimana apa yang harus dia buat untuk sarapan Anna meremas rambutnya yang diikat dua, baiklah Anna akan membuat kopi dahulu Anna berhenti sejenak "Berapa takaran yang harus dimasukan kedalam mesin kopi" Anna sedikit menimang "Ah terserahlah"
Anna membuka kulkas untuk melihat apa yang akan di masaknya. "Ah aku akan membuat sandwich isi daging bakar dan salad" Anna memasukan roti kedalam mesin pemanggang dan memanggang daging di atas kompor dengan api yang besar.
Mencuci sayuran dan menyiapkan piring.
Ketika sedang mencuci sayuran tercium bau gosong "Astaga bagaimana ini apa yang terjadi" Anna yang panik pun meninggalkan sayuran yang masih terguyur air di wastafel."Oh rotinya" Anna mengambil roti nya "Au au panas" karna kaget Anna menyenggol piring hingga pecah.
Roland baru saja keluar dari kamar mandi namun telinganya menangkap suara gaduh, bergegas Roland keluar kamar dan menuju kearah dapur, mata Roland membelalak dengan cepat dia berlari dan mematikan kompor dengan daging diatasnya yang sudah terbakar api "Apa yang kau lakukan Huh!" bentaknya Roland mengibas asap yang mengepul dari daging panggang yang gosong.
Rolan mengedarkan pandangannya dapurnya hancur berantakan kopi yang membasahi meja roti yang berada diatas piring pecah dan daging yang sudah gosong "Astaga, kau!" Roland amat geram.
"Ma.. maaf tu..tuan" Anna berjalan mundur ketika mendapati tuannya melotot kearahnya. namun tak sengaja tangannya menyenggol teko air hingga terjatuh.
PRANG..
.
..
.
.
Roland menghirup udara dalam dalam kini dia sedang duduk di meja makan "Duduklah" Anna masih menunduk lalu menuruti perintah Roland untuk duduk. "Sebenarnya kau punya pengalaman bekerja atau tidak"
"Begini tu..tuan"
Brak.. Roland menggebrak meja "Sudah kubilang jika sedang bicara lihat ke arahku" Roland menunjuk wajahnya sendiri.
Anna mendongak, Roland mengeryitkan alisnya "Tu..tuan bisakah anda memakai pakaian dulu" Anna kembali menunduk.
Roland melihat kebawah lalu dirinya tersadar bahwa dirinya hanya memakai handuk yang melilit di pinggang, tadi karna panik Roland bergegas turun tanpa memperdulikan penampilannya.
Roland berdehem, lalu melipat tangannya di dada penampilannya sungguh sexy dada bidang dan sedikit ditumbuhi bulu halus, setiap wanita ingin menyentuhnya bagaimana mungkin gadis didepannya menolak melihat 'Sh*it' umpatnya dalam hati, gadis ini menurunkan harga dirinya.
Bukan Anna tak tergoda bahkan dirinya terus meneguk salivanya bukan pertama kalinya dia melihat lelaki yang se xy dirinya sering melihat ketika pergi ke pantai bersama Vero,namun ini berbeda lelaki di depannya ini amat Se xy dan juga perkasa, apa lagi keperkasaannya sudah terbukti semalam bahkan dia bertahan selama dua jam, Anna kembali menggeleng menyingkirkan bayangan buruknya apalagi dirinya melihat dengan mata kepalanya sendiri sang majikan tengah telan jang dan menghantam wanita dibawahnya.
"ASTAGA" Jerit Anna tiba tiba. "Ini tidak bisa di biarkan. baiklah aku mengundurkan diri"
"What?"
________
Like..
komen..
vote..
🌹🌹🌹🌹
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
ciby😘
🤣🤣🤣🤣🤣 berantakan
2023-11-02
0
Sintia Dewi
anna menyerah wkwkwkwk
2023-10-31
0
𝓐𝔂⃝❥hanny👈🏻
wkwkwk...Anna...Anna...🤣🤣🤣
2023-01-24
0