Mulai Menarik Perhatian

Pelajaran pertama akan segera berlangsung para siswa-siswi sudah duduk rapi di mejanya masing-masing karna teringat peraturan sang guru baru tersebut.

"TAP TAP TAP"

Suara derap sepatu seseorang memasuki kelas seketika kelas menjadi hening.

"Selamat pagi semuanya" Ucap Pak Dikta

"Pagi Pak" Ucap seluruh murid

"Baik karna ini pertemuan kedua kita seperti janji saya sebelumnya saya akan memulai materi pada hari ini, silahkan buka buku kalian untuk mencatat apa yang saya jelaskan di depan" Ucap Pak Dikta dengan wajah datar

Saat sedang menjelaskan materi mata Pak Dikta tiba-tiba menajam ke salah satu murid yang menelungkupkan kepalanya ia terdiam sebentar untuk memastikan siapa itu yang tidur.

"Veranda Claudysa Shakila" Ucap Pak Dikta dengan nada tinggi

Veranda yang sedang tidur tiba-tiba terkaget mendengar suara tinggi dari seseorang cepat-cepat ia mendongakkan kepalanya.

"Aduh mampus gue" Batin Veranda

"Saya Pak"Ucap Veranda dengan nada kecil sambil menunduk

"Kamu tidak ingat peraturan yang sudah saya buat selama pelajaran saya" Ucap Pak Dikta

"Ingat Pak"Cicit Veranda

"Lalu kenapa kamu masih tidur dikelas" Sentak Pak Dikta

"Anu pak emm itu" Ucap Veranda terbata-bata

"Saya gak menerima apapun alasan kamu sekarang berdiri kamu di tengah lapangan sampai jam istirahat" Perintah Pak Dikta

Tanpa membantah apapun Veranda melangkah keluar tapi sebelum keluar ia menyempatkan untuk menatap Pak Dikta sinis yang ditanggap Pak Dikta dengan tatapan datar

Sudah 25 menit Veranda berdiri di tengah lapangan keringat sudah membasahi wajah cantik gadis itu tapi tiba-tiba ia merasakan perutnya yang mulas dan pusing tatapannya pun kian menggelap.

BRUKK

Veranda jatuh pingsan di tengah lapangan Pak Dikta yang sedang menjelaskan materi pun sempat menengok ke arah Veranda betapa terkejutnya dia gadis itu sudah jatuh pingsan. Tak pikir panjang lagi Pak Dikta langsung lari menuju lapangan meninggalkan murid yang bingung kemana pergi sang guru

"Astaga Veranda bangun maafkan saya Veranda" Ucap Pak Dikta dengan nada menyesal

Pak Dikta langsung membopong tubuh Veranda dan membawanya UKS terlihat UKS sepi dikarenakan sedang pembelajaran ia langsung saja meletakkan tubuh gadis itu di ranjang UKS dengan wajah khawatir Pak Dikta mencari minyak kayu putih lalu melumurinya di hidung sang gadis dia mencium tangan Veranda dengan raut penyesalan.

"Maafkan saya Veranda maafkan saya" Ucap Pak Dikta dengan penuh rasa bersalah

Tak lama mata cantik milik Veranda bergerak pertanda ia akan sadar Pak Dikta lalu menjauhkan tanggannya dari sang gadis.

"Heumm ini dimana" Ucap Veranda setelah sadar ia menggeliat kecil guna menyempurnakan kesadarannya

"Kamu ada di UKS" Ucap Pak Dikta

"Ha? di UKS kok bisa? "Tanya Veranda

"Tadi kamu pingsan di lapangan"Ucap Veranda

Veranda terdiam sebentar mencerna kata-kata Pak Dikta ia pingsan? Berarti yang membawa dia kesini? Tunggu-tunggu

"Saya pingsan? Terus siapa yang bawa saya kesini? "Ucap Veranda dengan nada kaget

"Kamu melihat orang lain selain saya diruangan ini? " Tanya Pak Dikta cuek

Veranda menggeleng sebagai jawaban

"Berarti? " Tambah Pak Dikta

"Bapak yang bawa saya kesini? Kok bisa" Ucap Veranda

" Ya bisalah gak mungkin saya biarin kamu jadi abu gosong di tengah lapangan" Ucap Pak Dikta

"Ini juga gara-gara Bapak" Ucap Veranda sambil memberengut

"Gara-gara saya?" Tanya Pak Dikta sambil menunjuk dirinya sendiri

"Iyalah kalo Bapak gak hukum saya gak mungkin saya bisa pingsan begini" Jawab Veranda dengan nada sewot

"Kok gara-gara saya udah kamu sendiri yang tidur dikelas gak mungkin dong saya membiarkan siswi melanggar peraturan pasti harus saya hukum"Ucap Pak Dikta panjang lebar

Veranda hanya mengerucutkan bibirnya membuat Pak Dikta menahan senyum melihat tingkah menggemaskan gadis itu

"Apalagi yang Bapak tunggu gih buruan keluar" Sewot Veranda

Pak Dikta hanya melongo mendengar ucapan sang gadis baru ini ada yang berani ngusir dia biasanya malah perempuan yang berusaha dekat padanya dengan berbagai macam cara.

"Kamu mengusir saya dasar tidak tau terimakasih tau begitu saya tinggalin aja kamu di tengah lapangan" Ucap Pak Dikta

"Baik terimakasih banyak Bapak Dikta yang terhormat sudah membawa saya kesini" Ucap Veranda sambil tersenyum paksa

Pak Dikta hanya mengangkat sebelah alisnya lalu pergi meninggalkan Veranda yang berada di UKS

"Anjirr gue dicuekin dasar muka tembok" Omel Veranda.

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Ucap Veranda??? apa ucapan pak Dikta?? yg pingsankan Veranda..🤫🤫

2023-07-26

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!