Tut..Tut..Tut..
Dering telpon memekakkan telinga renata yang sedari tadi terus berbunyi dengan begitu intens dan terus-menerus.Menganggu waktunya beristirahat,baru juga dia sebentar memejamkan mata, mengistirahatkan tubuh setelah seharian beraktivitas.Esok pagi-pagi sekali dia harus bangun dari tidurnya.
Tapi, ternyata ekspektasi nya tak sesuai dengan kenyataan.Dia,yang berkhayal ingin cepat tidur, agar tak kesiangan seperti tadi.Nyatanya,terganggu oleh suara dering telpon yang berasal dari ponselnya.
"CK, menganggu saja".Umpat renata,sembari membuka matanya.Mencari keberadaan ponselnya yang terus berbunyi.
Begitu,dia melihat layar ponselnya.Dia mengerutkan keningnya, karena tak ada nama yang tertera di panggilan telepon.
"Nomer tidak di kenal".Ucap renata,mengingat nomer ponsel yang terus menelponnya tanpa henti."Coba,angkat aja kali yah.Siapa tau ada yang penting?".Ucap renata, menekan tombol'terima'.
"Hello". Kata sapaan dia berikan terlebih dahulu sebagai attitude.
Tak ada jawaban,di sebrang sana.Hening,dia dengan sabar menunggu sebuah jawaban,tapi tetap sama tak ada jawaban di sebrang sana.
"Hello".Kata renata lagi,geram rasanya dia menunggu jawaban yang tak kunjung terucap di sebrang sana.
"Nih, siapa sih yang nelpon tengah malam begini?,udah ganggu jam istirahat orang,gak bersuara lagi".Gertak renata,geram."Ada yang mau main-main rupanya?". Sentak renata,kesal.
Lama,renata menunggu sebuah suara di seberang sana.Tapi,lagi tak membuahkan hasil."Hello".Teriak renata,kencang.Saking kencangnya rania yang terlelap tidur pun sampai terbangun.
"Ada apa kak?".Tanya rania, dengan paniknya.
Renata,menoleh kearah adiknya yang terbangun akibat teriakan nya."Gak papa dek".Senyum manis dia berikan untuk rania."Kamu,tidur lagi aja gih.Masih tengah malam".Ucap renata lembut.
Tanpa bertanya,lagi.Rania yang memang masih merasa ngantuk, langsung terlelap tidur di samping Renata tanpa bertanya.
Tepat,saat ada sebuah suara di seberang sana.Renata, langsung mengakhiri panggilan telpon dari orang tak di kenal, sekaligus yang membuatnya marah.
"Rasain,emang enak".Umpat renata.
Dia menonaktifkan ponselnya sebelum terlelap tidur, melanjutkan bunga mimpinya yang terhenti.
Tubuh renata sudah seperti alarm saja,dia sudah hapal betul mana waktu nya bangun dan mana waktu nya masih harus terlelap tidu.Tanpa,alarm pun dia bisa tau jam dinding yang menunjukkan pukul 4.
Terbiasa bangun jam 4, hingga tubuhnya pun sudah seperti jam saja.Kecuali pada saat tubuhnya benar-benar capek,maka jam di tubuhnya dengan sendirinya seperti berhenti berfungsi.
Renata, sebagai anak tertua,orang yang di beri beban sekaligus amanah dalam menjaga adik satu-satunya itu langsung pergi ke dapur,mencuci piring sisa semalam,mencuci pakaian dan mandi.
Setelah itu,dia masak nasi goreng yang menjadi menu andalan mereka dengan penghasilan pas-pasan bahkan sering nya kurang.
"Hmmm,harum apa ini?". Ternyata rania sudah terbangun saat renata tengah memasak nasi goreng andalan mereka.
Hidung Rania,tak henti-hentinya mengendus aroma harum yang keluar dari bumbu masak nasi goreng.
"Wuih, harum nya".Ucap Rania.
"Rania".Saking asyik memasaknya, renata tak menyadari keberadaan Rania yang sudah ada di belakangnya.
"Hai,kakak ku yang cantik, selamat pagi.Muach".Rania, memberikan say'hello'nya pada sang kakak,mencium pipi kiri dan kanan kakak nya.
Renata, membalasnya dengan tatapan aneh."Kamu gak sedang sakit kan,dek?".Celetuk renata,sembari menempel kan tangan nya ke kening rania.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 201 Episodes
Comments