Deon,yang tiga tahun lalu telah menyebabkan renata tertekan dengan keputusannya secara sepihak tanpa tahu latar belakang kehidupan nya,dan juga hal apa yang sedang di alaminya.Telah memberikan dampak negatif untuk seorang renata,tulang punggung keluarga.
Renata,yang tertekan pernah memutuskan untuk bunuh diri, ibunya yang sakit parah,adik yang perlu biaya sekolah dan.Dan,sang kekasih yang pergi meninggalkannya tanpa penjelasan,tetiba dia mendapatkan kabar pernikahan sang kekasih.Menambah daftar sederet luka hati dan tertekan dalam hidupnya.
Itu pula,yang menyebabkan dia menjadi wanita tertutup dan pendiam.Jauh,dari Renata yang dulu,Renata periang,ceria,dan selalu menebar senyuman manisnya.Kini,sifat itu meredup,seiring tekanan kehidupan yang semakin keras.Di paksa kuat,di tengah rapuhnya tulang rusuknya,di paksa dewasa sebelum waktunya dan di paksa tegas di tengah himpitan kebutuhan.
Sayangnya,Deon tidak mengetahui tentang kesusahan renata.Dia, hanya sebatas tau tentang pekerjaan nya saja.Tanpa tau seluk-beluk kehidupan seorang pejuang keluarga,si cantik yang gigih dalam menjalani hidupnya.
Bahkan,Deon dengan rasa senang nya.Dia tak henti-hentinya tersenyum.Berharap,Rania membawa kabar baik.
"Kau memang cerdik,Deon". Puji nya pada diri sendiri, menatap tubuhnya di pantulan cermin yang ada di apartemennya.
Yah, Deon memutuskan untuk pergi ke apartemennya daripada harus menginap di cabang resto cepat saji nya.
Sedari tadi, rasanya Deon tak sabar menunggu malam tiba.Menunggu sang bocah tengil, memberikan kabar baik yang sudah lama di tunggu nya.
"Tak ada yang tau tentang takdir,tak ada yang tau pula tentang cinta.Begitu pun aku tak pernah putus asa dalam memperjuangkan cinta ku".Senyum sumringah,Deon layangkan pada pantulan cermin.
Bayang-bayang tentang renata kembali menyapa pikiran nya yang di buai oleh harapan, hatinya terlalu senang hingga abai dalam menerima suratan takdir.
Sedang orang yang ada dalam pikiran Deon, tengah bersusah payah berkutat dengan kesibukan sebagai pramusaji yang sudah menjadi keahliannya sejak dulu.
Renata bukannya tidak mau beralih profesi tapi mencari pekerjaan di ibukota tidaklah mudah, banyak syarat dan kriteria tertentu.Sedang,dia hanyalah lulusan sekolah menengah atas.Tak sampai merasakan mengenyam pendidikan di strata teratas.Baginya biarkan saja dia tidak punya pendidikan tinggi,asal bisa membiayai sekolah adiknya.
Berbeda dengan dulu,renata sekarang menjadi pramusaji pendiam dan cuek.Banyak komplain silih berganti yang di alamat untuk dia,tapi lagi dia mana peduli dengan komplain yang di rasanya tak terlalu penting.Seperti sekarang,dia harus menerima komplain lagi.
"Jadi pramusaji itu harus ramah,ceria,menebar senyum tak lupa sopan santunnya di jaga".Gertak manager.
Pak Budi,selaku manager meski bosan mengomeli sikap renata.Tapi,dia sama seperti gunawan,tak tega.Lagi,wajah cantiknya menjadi poin lebih kendati sikapnya di rasa kurang sopan terhadap pengunjung.
Anggukan kepala, sebagai senjata ampuh bagi renata untuk mengiyakan ucapan pak Budi.Memilih tak menanggapi, banyaknya tak mendengarkan.Ibarat masuk telinga kanan,keluar telinga kiri.Tak di dengar oleh seorang renata yang pendiam.
"Iya iya,kayak ngerti aja".Omel pak Budi,saking kesalnya mengomeli renata tapi esok lusa nya tetap bersikap seperti itu.
Sudah lelah dirinya menasehati renata,sudah lelah dirinya menerima komplain dari pengunjung tapi lagi wajah cantik renata menjadi pengecualian.Apalagi Renata, merupakan keponakan nya,anak dari almarhum kakaknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 201 Episodes
Comments
Brian accb
next thoorr seruhhhh 😍
2022-09-22
0