Gunawan,tentu tidak bisa tinggal diam begitu saja.Menyaksikan karyawan yang di rekrut nya menghadapi big bos mereka dengan raut wajah jelas terlihat ada rasa takut, tertekan dan juga sedih tengah di rasakan oleh rania.
Dengan segala resiko yang ada,dia maju satu langkah menghalangi tubuh rania yang mulai merasakan kesedihan bila mengingat tentang orang tuanya.
"Renata Kusuma". Penjelasan nya terhenti,saat deon menyambar ucapan nya.
Gunawan dan Rania terperanjat kaget, dengan suara keras deon.Suara nya begitu menggelegar tinggi, seperti ada emosi di balik ucapan nya.
Rania,semakin menangis tersedu-sedu.Gunawan,tak kuasa melihat lelehan air mata yang menetes di pelupuk mata rania.Lihatlah gadis belia seperti rania harus rela banting tulang demi keberlangsungan hidupnya.Seusianya yang harusnya dia habiskan untuk belajar kini waktu yang dia punya hanya di habiskan untuk mencari nafkah.
"pak,aku mohon_".
"Diam kamu".Gertak Deon, melangkah lebih dekat dengan rania."Anak kecil seperti dia jangan suka di manjakan dengan sikap lembut dan sok peduli mu.Dia harus belajar cara bertahan hidup,bukan di gembleng dengan pembelaan yang murahan mu".Gertak Deon,tepat di depan wajah rania.
"Kalau kamu kasihan sama dia?,bukan berarti kamu melindungi dia.Tapi ajarkan dia cara bertahan hidup dan tak lari dari tanggungjawab".Getek Deon, berapi-api sekali membentak rania.
Semakin di perhatikan,semakin terlihat dengan jelas wajah cantik Rania mirip dengan wajah cantik perempuan di masa lalunya, perempuan yang pergi meninggalkannya dengan meninggalkan rasa cinta yang terus tumbuh di hatinya.Tapi,sayang dia tidak mau bertanggung jawab atas apa yang sudah dia lakukan terhadap tumbuhnya rasa cinta di hati nya.
Rania,semakin terisak menangis.Kali pertama dia mendapatkan sebuah Bentakan dari big bosnya,menambah kesan takut.
"Maaf pak".Ucap Rania lirih.
Deon, mendekatkan telinganya nya kearah wajah Rania."Apa kamu bilang?,kalau ngomong yang keras".Bentak Deon lagi.
"Maaf pak".Kali ini Rania mengucapkan nya secara lantang dan tegas.
Deon,tersenyum kecut."Maaf saja tak cukup,kamu harus aku hukum".
Rania terperangah kaget, mendengar kata'hukuman'yang menjadi momok menakutkan untuk karyawan manapun.
"Hu-Hu-Hu-kuman".Gugup sekali dia mengulang ucapan deon.
"Yah,kamu harus aku hukum sebagai konsekuensi atas kecerobohan mu itu".
Tegang sekali tubuh rania, mendengar bentakan dan hukuman.Jika,di hukum biasa gak masalah.Hanya dia takut jika dia di keluarkan dari resto cepat saji, tempat nya untuk mencari sesuap nasi.
Deon,sengaja menjeda ucapannya.Tak langsung mengucapkan secara gamblang dengan maksud dan tujuannya.Sengaja,untuk melihat wajah Rania.
"Kamu aku hukum dengan_"Deon kembali menjeda ucapannya.Ada rasa tegang menyelimuti suasana malam mencekam.
Deng..Deng..Deng
"Nungguin yah?". Kelakar Deon,tersenyum menyaksikan wajah takut dan tegang Rania.
Rania,melipat wajahnya."Di kira lucu kali yah?".Gumam Rania.
"Haha..Haha". Seperti orang gila saja Deon,tetiba tertawa terbahak-bahak.Bak
kuntilanak tertawa cekikikan.
Malam sunyi bertambah menjadi malam yang menegangkan dan sekarang mendadak menjadi malam yang mencekam.
"Manusia setengah setan".Gerutu rania.
"Ngomong apa kamu?". Ternyata Deon,mendengar ocehan rania.
"Aku berharap hukuman nya yang ringan-ringan saja".Kilah Rania.
"Yah".Sahut Deon."Ringan,cukup loe berikan tumpangan tinggal secara gratis di tempat kamu tinggal".Ucap Deon,menoleh pada Gunawan."Berikan dia tips uang di muka sebagai uang gajih sebulan, jangan lupa berikan hingga 200 kali lipat".Perintah Deon,di angguki kepala oleh Gunawan.
"Maksud?".Tanya Rania,tak mengerti.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 201 Episodes
Comments
A.L
next Thoor
2022-09-21
0