One Fine Day

Yes! Akhirnya setelah hampir satu tahun, Kiev bisa reuni lagi dengan Kivia. Kiev begitu antusias dengan pertemuan ini. Masih ada jalan bagi Kiev untuk bersaing secara sehat dan bergizi dengan cowok bernama Dave itu. Jujur, tak ada perempuan lain yang bertahta di pikiran Kiev selain Kivia. Bagi Kiev, Kivia bukan sekadar bayang yang singgah. Rembulan Kivianisya terangkai dalam hatinya, menetap. Kivia satu-satunya perempuan yang Kiev bayangkan ada di masa depannya.

Ya, semoga, harap Kiev seutuhnya.

Maka di sinilah Kiev bersama sang Bunda berjalan menuju salah satu restoran mewah yang ada di kawasan GI. Kiev begitu tampan dengan bomber warna army dan kaos putih polos.

Kiev menotice keberadaan Kivia. Cewek itu mengenakan dress selutut berwarna mint dipadukan dengan sneakers putih. Rambut bergelombangnya dibiarkan tergerai indah.

"Halo, Kivia!" sapa Dewi setelah tiba di meja yang sudah mereka reservasi. Kivia bersama seorang wanita paruh baya, yang Kiev ingat bernama Bu Mia langsung berdiri menyambut kehadiran Kiev dan Dewi.

"Bundaaa, apa kabar?" tanya Kivia antusias setelah pelukan keduanya terurai.

"Baik, kamu gimana?" tanya Dewi setelah cipika-cipiki dengan Kivia.

Kivia tersenyum lembut. "Baik juga, Bun. Oh iya, ini Bu Mia." 

"Saya Mia, kepala pel---, uhm saya tante Kivia," ralat Bu Mia melihat kode-kode dari nona mudanya itu. Kivia selalu bilang bahwa Bu Mia memperkenalkan diri sebagai tantenya saja, Kivia kurang menyukai apabila Bu Mia selalu memperkenalkan diri sebagai kepala pelayan Kivia. Kivia sudah menganggap Bu Mia sebagai keluarganya sendiri. Beliau telah merawat Kivia sejak kecil.

Dewi tersenyum. "Salam kenal, Bu Mia. Saya Dewi, ibu Kiev."

"Saya Kiev, Tante." Kiev mencium punggung tangan Bu Mia sopan. 

"Wah makin cantik aja kamu, Ya. Bunda kangen banget lho. Walaupun Bunda suka nimbrung waktu kalian lagi skype, tetep aja kangen."

Kivia tersenyum manis. "Kivia juga kangen sama Bundaaa."

"Kalau sama anaknya Bunda kangen nggak?" tanya Dewi dengan nada usil.

Tersenyum samar, Kivia melirik Kiev yang juga memandangnya. Duh, kok sama Kiev dia jadi canggung begini?

"Kangen lah. Orang Kiev ngangenin gini," sahut Kiev mencairkan suasana. Kiev memainkan alisnya pada Kivia dan membuat Kivia tertawa. 

Mereka lalu memesan makanan. Di meja mereka sudah tersedia makanan dan minuman ala western. Mereka memilih untuk menikmati dessert karena merasa begitu kenyang untuk makan berat. Jadi yang memenuhi meja di antaranya yaitu ada chamomile tea, hot ginger, watermelon juice, dan latte untuk minuman. Sedangkan dessert ada apple strudel, crunchy waffle, biscoff cake, chocolate lava, tiramisu, pannacota dan yang lainnya karena mereka memesan cukup banyak.

Suasana restoran ini nyaman banget, ada live music juga di sana. Interiornya unik tapi tetap cozy. Cukup privat karena jarak meja yang jauh sama pengunjung lain. Sambil makan, ke empat orang itu terlibat obrolan seru. Tak ada lagi rasa canggung di antara Kiev dan Kivia karena Bunda dan Bu Mia membantu cukup banyak untuk mencairkan suasana.

Jujur saja Bu Mia senang melihat kebersama Kivia dan Kiev. Ia begitu mengenal nona mudanya itu sejak kecil. Kivia tidak punya banyak teman. Walau tak terlalu detail, Kivia beberapa kali pernah menyebut nama Kiev dan menceritakan tentangnya. Dari cerita Kivia, anak laki-laki bernama Kiev itu begitu baik. Dan setelah bertemu langsung, Bu Mia langsung setuju. Andaikata ia adalah orang tua Kivia, mungkin Bu Mia langsung merestui jika Kiev bersama dengan Kivia.

Hingga akhirnya ia memiliki ide yang luar biasa. Mungkin nekat karena bisa saja jika ketahuan, Bu Mia bisa dimarahi oleh Tuan Besar. Itu kan kalau ketahuan. Tapi sebagai tim sukses perjuangan asmara nona mudanya, ia akan mengambil langkah-langkah untuk mendukung sang nona bahagia kan?

"Bagaimana kalau habis ini kita spa bareng, Jeng?" tawar Bu Mia kepada Bunda Kiev. Dewi langsung memahami isyarat dari Bu Mia. 

"Wah ayo banget, Jeng." Dewi lalu beralih ke Kiev dan Kivia. "Kalian mau spa juga atau mau ke mana gitu?"

"Gimana, Ya?" tanya Kiev meminta pendapat Kivia.

"Kayaknya aku enggak deh. Aku nunggu aja ya?"

Bunda dan Bu Mia tersenyum penuh arti. 

"Have fun ya kalian," pesan Bu Mia dan Bunda ketika mereka berpisah di depan tempat spa.

Kivia dan Kiev lalu berjalan beriringan. Toko buku adalah tujuan pertama mereka. Sebenarnya Kivia bisa merasakan ada banyak orang yang berbisik-bisik melihat keberadaan Kiev dan dirinya. Sementara Kiev begitu santai. Seolah hal itu memang sudah biasa.

Kivia melirik Kiev yang ada di sampingnya, cowok itu sedang membaca bagian belakang buku. "Sejujurnya ... gue udah tau you are such a big star in our country."

Perhatian Kiev lalu sepenuhnya teralih pada Kivia. Ia tampak terkejut. "Oh ya? Hm, menurut lo gimana? Maksud gue ... lo baik-baik aja kan dengan itu?"

Kivia tersenyum tipis. "Sure. Toh sama aja kan? Setelah lama nggak ketemu, lo tetap Kiev yang gue kenal."

Kiev menghela napas lega karenanya. Kivia tertegun. Apa penilaian dirinya sepenting itu bagi Kiev?

"Sebenarnya ... gue malu, Ya. Pas awal kita ketemu gue sempat nanya ke elo apa lo stalker. Apa lo benar-benar nggak kenal gue. Hei, girl. I am Kiev Bhagaskara. Kesannya gue songong banget ya? Haha. Padahal lo benar-benar nggak kenal. Makanya gue nggak pernah mention ke elo kalo gue ya ... hm begitu." Kiev tertawa ringan sambil mengusap tengkuknya.

"Semoga projek lo sekarang lancar jaya ya. Kalau dari preview-nya menarik. Mengangkat isu mental health gitu."

Mata Kiev membulat. "Astaga, lo tau? Thank you banget, Ya."

Kivia mengangguk sambil tersenyum. Lalu ia asik mendengarkan keantusiasan Kiev menjelaskan projek webseries yang mengisi libur musim panas kuliahnya itu. Setelah mengantongi berbagai judul buku, Kiev dan Kivia lalu melanjutkan perjalanan ke toko aksesoris. Kivia tergelak ketika Kiev mengenakan kaca mata bunga-bunga. Atau Kiev yang memakaikannya topi dengan bentuk unik. Kivia tersenyum malu-malu ketika Kiev mengarahkan ponsel ke arahnya. Mendokumentasikan setiap canda dan tawa mereka. Kiev juga berhasil membujuk Kivia untuk mengambil mirror wefie ketika bertemu kaca.

Menit demi menit berjalan. Ini adalah pengalaman pertama Kivia bisa hangout sebebas ini dengan seorang teman. Apalagi ia begitu nyaman bersama Kiev. Obrolan mereka nyambung. Kiev juga begitu lucu dan sering membuatnya tertawa. Berdua, Kivia merasa ia hanya Kivia, seorang remaja belasan tahun.

Kiev juga merasa begitu. Saat bersama Kivia, Kiev merasa ia hanyalah Kiev. Dirinya sendiri. 

Kiev dan Kivia memasuki area permainan. Mereka bisa melupakan segala hal dan hanya fokus dengan satu sama lain. Memainkan permainan satu demi satu. Bahu membahu memasukkan bola basket ke ring. Memukul mainan moncong buaya yang muncul. Main tembak-tembakkan. Yang paling seru, waktu main Pump It Up. Kiev nggak nyangka setelah belajar bentar, Kivia malah lebih dewa dalam permainan ini dibanding dirinya. Gadis itu bergerak luwes di mesin arcade jenis dance video games itu. Bahkan tak sadar menciptakan kerumunan penonton.Setelah puas bermain, Kiev tak sadar menggandeng tangan Kivia. Mereka lalu memutuskan untuk mengambil foto bersama di photobox terlebih dahulu sebelum keluar dari sana.

Di sana ada berbagai properti, seperti wig warna-warni sampai kumis palsu. Mereka mengambil foto dengan berbagai pose. Awalnya Kivia dan Kiev hanya berdiri sambil menyengir lebar ke arah kamera. Ada juga yang kayak lagi foto KTP. Lalu, Kiev meletakkan tangan besarnya di kepala Kivia. Kivia tertawa saat Kiev menyelipkan rambut panjangnya di antara hidung dan bibir lalu memasang duck face. Sama-sama memeletkan lidah dan menunjukkan pose metal. Kiev yang mencubit pipi Kivia. Mata yang dijulingkan. Terakhir, Kiev yang melingkarkan lengannya di leher Kivia, karena kaget Kivia nampak tertegun, mendongak menatap Kiev.

Kiev dan Kivia memandang puas beberapa lembar foto yang tercetak. Jantung Kiev dan Kivia berdebar senang. Ada perasaan yang meletup-letup juga rasa malu-malu kucing. Setelah menyimpan foto itu, Kiev dan Kivia lalu berjalan untuk menemui Bunda dan Bu Mia.

Di tengah perjalanan, mereka bertemu seseorang. Seorang gadis dengan crop top dan ripped jeans. Gadis itu sedang bersama teman-teman gengnya yang Kiev juga ketahui dari kalangan selebriti. Mereka menenteng banyak tas belanja dari berbagai brand high end. So, ya mereka pasti habis shopping.

"Hei, Kiev?" sapa cewek cantik itu.

"Delisa?"

bersambung

jangan lupa like, vote dan komen yg banyak yaaaa xixixixi

gimana yaaa apakah akan ada pergonjang ganjingan di dunia mayaaah atau lambe lambe aaaan wkwkw gimana juga respon Tuan Besar Kumara Nararya sang princess bisa jelong jelong pdkt dengan seorang superstar kaya dan terkenal Kiev Bhagaskara?

Oke tunggu besok yaaak jangan lupa dikomen mwaaah.

find me on instagram : inkinaoktari

have a nice day 😘

Terpopuler

Comments

Indah

Indah

jalan jalan banget bund

2021-09-28

0

Anonymous

Anonymous

seru banget hangout sama kiev huhu mau juga

2021-07-15

1

indahpurnamasari

indahpurnamasari

hahahaha betul sekaliiih

2020-05-31

2

lihat semua
Episodes
1 prolog
2 perfecto
3 Bersama Kiev Bhagaskara
4 Ikuti Aku
5 My Lovely Stranger
6 Prom
7 Ngegas!
8 Perfect Strangers
9 Overnight
10 Little Things
11 Time to Say Goodbye
12 Patah
13 Bisakah Kita?
14 One Fine Day
15 Okay? Okay!
16 Netizen
17 Where Are U?
18 Kivia
19 Tanah Borneo
20 You
21 Finally
22 Please, Stay
23 Superstar
24 Reason
25 Pantai Jodoh
26 Susur Sungai
27 Pulau Kambang
28 Make You Mine
29 Afternoon
30 Afraid
31 True Reason
32 Sunshine
33 Terus?
34 Answer
35 Please
36 Thank You
37 Female Lead
38 Miss You....
39 Well...
40 Hm....
41 Bagaimana?
42 c a s t i n g
43 b a c k s t r e e t
44 c o n t r a c t
45 s p o u s e
46 not okay
47 menikah
48 deep
49 bayiiiik
50 hurts
51 sob
52 kabulkan
53 danish
54 bagas?
55 pulang
56 wife
57 father's day
58 aman
59 kumara
60 kekecewaan
61 penyesalan
62 tuan putri
63 rumah
64 makan malam
65 kilas balik
66 syok
67 not ending
68 Fly
69 bittersweet
70 wrap!!!
71 poster film photoshoot
72 bursttttt!!!
73 aku sayang....
74 gala premiere (1)
75 gala premiere (2)
76 mysterious
77 mr. ceo
78 dance with me....
79 maaf...
80 ?
81 they dont know about us
82 memory
83 lost
84 please, please....
85 terimakasih, mama....
86 supermodel
87 runway
88 scandal
89 konferensi pers
90 murka
91 pilihan
92 meet u
93 sweet moment
94 aw
95 kentjan
96 night-night
97 sampai kapan?
98 yes?
99 party
100 because u loved me
101 tak lagi menakutkan
102 hari
103 bahagia
104 morning kiss
105 weak
106 honeymoon
107 honeymoon pt 2
108 honeymoon is over
109 mafia
110 kita masih anak SMA
111 kompilasi
112 muslihat
113 villain
114 Namanya Kumara Nararya
115 terhapus dalam ingatan
116 END
Episodes

Updated 116 Episodes

1
prolog
2
perfecto
3
Bersama Kiev Bhagaskara
4
Ikuti Aku
5
My Lovely Stranger
6
Prom
7
Ngegas!
8
Perfect Strangers
9
Overnight
10
Little Things
11
Time to Say Goodbye
12
Patah
13
Bisakah Kita?
14
One Fine Day
15
Okay? Okay!
16
Netizen
17
Where Are U?
18
Kivia
19
Tanah Borneo
20
You
21
Finally
22
Please, Stay
23
Superstar
24
Reason
25
Pantai Jodoh
26
Susur Sungai
27
Pulau Kambang
28
Make You Mine
29
Afternoon
30
Afraid
31
True Reason
32
Sunshine
33
Terus?
34
Answer
35
Please
36
Thank You
37
Female Lead
38
Miss You....
39
Well...
40
Hm....
41
Bagaimana?
42
c a s t i n g
43
b a c k s t r e e t
44
c o n t r a c t
45
s p o u s e
46
not okay
47
menikah
48
deep
49
bayiiiik
50
hurts
51
sob
52
kabulkan
53
danish
54
bagas?
55
pulang
56
wife
57
father's day
58
aman
59
kumara
60
kekecewaan
61
penyesalan
62
tuan putri
63
rumah
64
makan malam
65
kilas balik
66
syok
67
not ending
68
Fly
69
bittersweet
70
wrap!!!
71
poster film photoshoot
72
bursttttt!!!
73
aku sayang....
74
gala premiere (1)
75
gala premiere (2)
76
mysterious
77
mr. ceo
78
dance with me....
79
maaf...
80
?
81
they dont know about us
82
memory
83
lost
84
please, please....
85
terimakasih, mama....
86
supermodel
87
runway
88
scandal
89
konferensi pers
90
murka
91
pilihan
92
meet u
93
sweet moment
94
aw
95
kentjan
96
night-night
97
sampai kapan?
98
yes?
99
party
100
because u loved me
101
tak lagi menakutkan
102
hari
103
bahagia
104
morning kiss
105
weak
106
honeymoon
107
honeymoon pt 2
108
honeymoon is over
109
mafia
110
kita masih anak SMA
111
kompilasi
112
muslihat
113
villain
114
Namanya Kumara Nararya
115
terhapus dalam ingatan
116
END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!