#7, Barra [ARCTURUS]

Sudah kedua kalinya Keisha di tolong oleh seseorang yang baru dikenalnya, entah ini sebuah kebetulan atau apa.

"Makasih udah nganterin gue pulang," Keisha berdiri di samping motor berwarna hitam itu.

Barra hanya menganggukkan kepalanya. Jujur saja ia juga bingung dengan dirinya. Kenapa dia tiba-tiba selalu ingin menolong gadis yang tak sengaja dijumpainya kemarin.

"Sama-sama, gue duluan."

Barra menyalakan motornya. Kendaraan itu kembali melaju meninggalkan Keisha yang masih berdiri menatapnya menjauh.

Keisha pun berbalik dan melangkahkan kakinya ke dalam rumahnya. Di halaman rumah, ia melihat motor yang sempat dibawa ke bengkel oleh Barra.

"Hm, Barra ya?" gumamnya pelan. Nampaknya ia baru saja bertemu laki-laki yang berhati baik, walaupun selalu tanpa ekspresi dan melihat dengan tatapan datar.

...*************...

Malam hari.

Sang bulan memantulkan cahaya dari matahari. Bintang-bintang pun turut menemani bulan yang sendirian di gelapnya malam.

Barra dan kawan-kawan kini tengah bersantai ria di cafe sudut kota. Agak jauh memang dari rumah mereka.

"Btw kayaknya Gebi masih suka sama lo deh," ujar Fabian tiba-tiba saat mereka sedang asik-asiknya.

Danial pun mengerutkan dahinya, "Kata siapa?"

"Eh semua orang juga tau kali kalo liat gerak geriknya dia ke lo. Lo juga masih suka sama dia kan?" jelas Fabian memastikan.

Gebi dan Danial, memang dulunya mereka berdua memiliki hubungan lebih dari teman. Namun tanpa alasan yang jelas, tiba-tiba hubungan mereka kandas begitu saja.

Danial terdiam, belum menanggapi pertanyaan dari temannya itu.

"Kita juga tau kali alasan kalian putus karena apa," sambung Fabian memperjelas.

Danial pun mendengus, resah rasanya saat mereka membahas hal ini. "Udah ah kenapa jadi bahas gue sih, mending bahas Barra tuh."

Barra yang ditunjuk kini menaikkan satu alisnya. Menatap dengan tatapan bertanya, ia rasa tidak ada yang perlu dibahas darinya.

"Emang si es batu itu pernah deket sama cewe? orang dingin banget gitu, gue aja ngeri kalo dia tiba-tiba jadi maho," celetuk Fabian sembarangan.

'Ctak!!!'

Jitakan tersebut mendarat tepat di kepala Fabian. Tentu saja dari sang empu yang tadi dibicarakan. "Gue bukan maho!"

Fabian pun meringis kesakitan sembari mengusap-usap kepalanya. "Anj*r iya-iya. Tapi emang pernah deket sama cewe?"

"Pernah," bukan Barra yang menjawab melainkan Raka yang sedari tadi menyimak.

"HAH?" Fabian dan Danial menganga tak percaya.

Apa segitunya sifat dingin Barra sampai temannya saja tak menyangka?

"Di SMP dia deket sama adek kelas yang sekarang juga sekolah di Garuda," jelas Raka. Mengapa ia bisa tau? sebab dirinya satu sekolah dengan Barra dulu.

Barra hanya diam tanpa menyanggah karena memang hal tersebut benar adanya.

Mendengar penjelasan dari Raka mereka semakin tak menyangka.

"Anj*y Barra, ternyata diam-diam doyannya sama adek kelas," sahut Danial dengan senyum polosnya.

'Ctak!!!'

Kini giliran Danial yang mendapatkan jitakan maut dari Barra. Memang mulut mereka tidak bisa dijaga semua.

"Ck, hobi banget lo jitakin kepala orang!" kesal Danial yang kini mengusap-usap kepalanya.

"Mulut lo!" ujar Barra yang rasanya ingin menjitak sekali lagi temannya itu.

"Terus-terus Barra sama cewe itu pacaran ngga?" tanya Fabian semangat, nampaknya ia penasaran dengan kelanjutan ceritanya.

"Me-"

"Ga!"

Belum sempat Raka menyelesaikan kalimatnya, Barra lebih dulu memotongnya.

Danial dan Fabian pun menghembuskan nafas kecewa. Ia kira akan lebih menarik jika Barra pernah pacaran, dan yang lebih menarik jika dengan adik kelasnya.

"Udah. Bahas yang lain aja," ujar Barra yang ingin menyudahi percakapan mereka.

Mereka pun menurut dan mencari topik pembicaraan lain. Mereka habiskan waktu malam hari di cafe tersebut hingga waktu tengah malam.

...************...

Pagi.

Keisha kini sibuk untuk mempersiapkan barang-barang sekolahnya. Rasanya hari ini ia malas sarapan.

"Apa gue bohong aja ya? bilang aja ke papa kalo hari ini ada ulangan jadi harus berangkat pagi." Otak jahatnya memberikan ia sebuah ide.

Ia pun memantapkan niatnya. Keisha keluar kamar dengan menggendong tasnya, dengan jaket yang sudah melekat dan menutupi seragamnya.

Keisha menuruni tangga, di dapati ayahnya sedang memakan sarapan sendirian.

Tatapannya berubah menjadi sendu. Rasa-rasanya juga tidak tega meninggalkan ayahnya sarapan sendirian. Ia berpikir, nampaknya ia harus mengurungkan niatnya.

Keisha menarik satu kursi dan duduk dihadapan ayahnya. Ia langsung mengambil nasi goreng yang sudah tersedia di meja makan.

"Motor kamu udah jadi?" tanya Radhitiya di sela-sela suapan nasinya.

Keisha menganggukkan kepala. "Udah pa, kemarin udah dianterin sama orang dari bengkel."

"Berapa biayanya?" tanya Radhitiya.

Keisha pun seketika tersadar, ia merutuki dirinya dalam hati. "Oh iya sial, gue kan belum bayar. Jangan-jangan Barra yang bayarin lagi."

"Udah Keisha bayar kok Pa, pake uang Keisha." jelas Keisha bohong. Ia pun sejujurnya tidak tau berapa biayanya, hanya jawaban tersebut yang terlintas diotaknya.

"Mau di ganti ngga? jangan sampe nanti kamu bilang Papa ngga peduli," sinis Radhitiya.

Keisha yang mendengarnya tersenyum paksa, "Ngga usah, Pa. Lagian buat tambal ban doang."

Keisha tak mempermasalahkan itu. Namun ia hanya berpikir, jika memang Radhitiya peduli padanya harusnya ia tidak perlu berkata seperti itu.

Radhitiya mengangguk mengerti.

Setelahnya Keisha cepat-cepat menghabiskan sarapannya. Butuh beberapa menit untuk Keisha menghabiskannya.

"Pa, Keisha berangkat." Keisha merapihkan sendok dan piringnya. Ia pun bangkit dan menyalimi tangan ayahnya.

"Iya."

Gadis itu pun menuju halaman rumahnya, melihat motor yang kini sudah 'sembuh' itu senyumnya sumringah. Habisnya ia tidak lagi harus mengemis untuk dijemput.

Tanpa berlama-lama lagi, ia pun segera menyalakan dan melajukan motornya.

Terpopuler

Comments

Fenti

Fenti

seru nih ceritanya, semangat kak 😁💪

2023-02-26

0

MARI SALING LIKE DAN BERBAGI

MARI SALING LIKE DAN BERBAGI

bagus sekali ceritanya...

2023-01-18

0

Lee

Lee

Bara lagi...Bara lagi...ciee...jdoh tak kn kmana..
lnjut thor..
semangat..
q nyicil 🤭

2023-01-08

1

lihat semua
Episodes
1 #1, Prolog [ARCTURUS]
2 #2, Sekolah [ARCTURUS]
3 #3, Kesialan [ARCTURUS]
4 #4, Papa Marah [ARCTURUS]
5 #5, Bolos [ARCTURUS]
6 #6, Pulang [ARCTURUS]
7 #7, Barra [ARCTURUS]
8 #8, Hah?! [ARCTURUS]
9 #9, Ell Friends, [ARCTURUS]
10 #10, Nyebelin [ARCTURUS]
11 #11, Poor El [ARCTURUS]
12 #12, Traktir [ARCTURUS]
13 #13, Teguran [ARCTURUS]
14 #14, Kebetulan [ARCTURUS]
15 #15, Dinding [ARCTURUS]
16 #16, Gakpapa [ARCTURUS]
17 #17, Bunda [ARCTURUS]
18 #18, Nongkrong [ARCTURUS]
19 #19, Siapa? [ARCTURUS]
20 #20, Kecewa [ARCTURUS]
21 #21, Kabur? [ARCTURUS]
22 #22, Bikin Panik [ARCTURUS]
23 #23, Mantan? [ARCTURUS]
24 #24, Nongki Terakhir [ARCTURUS]
25 #25, Jauh [ARCTURUS]
26 #26, Salah Paham [ARCTURUS]
27 #27, Kacau [ARCTURUS]
28 #28, Menjauh [ARCTURUS]
29 #29, Kembali [ARCTURUS]
30 #30, Bercerita [ARCTURUS]
31 #31, Bertahap [ARCTURUS]
32 #32, Maaf [ARCTURUS]
33 #PENGUMUMAN
34 #33, Selesai [ARCTURUS]
35 #34, Rumah [ARCTURUS]
36 #VISUAL
37 #35, Berubah [ARCTURUS]
38 #36, Semula [ARCTURUS]
39 #37, Rencana [ARCTURUS]
40 #38, Kedatangan [ARCTURUS]
41 #39, Bang Jo [ARCTURUS]
42 #40, Arseno [ARCTURUS]
43 #41, Janji [ARCTURUS]
44 #42, Pengganggu [ARCTURUS]
45 #43, Redup [ARCTURUS]
46 #44, Rusak [ARCTURUS]
47 #45, Tenang [ARCTURUS]
48 #46, Date?, [ARCTURUS]
49 #47, Girls Time [ARCTURUS]
50 #48, Bebas? [ARCTURUS]
51 #49, Perbaiki [ARCTURUS]
52 #50, Penjelasan [ARCTURUS]
53 #51, Kesempatan [ARCTURUS]
Episodes

Updated 53 Episodes

1
#1, Prolog [ARCTURUS]
2
#2, Sekolah [ARCTURUS]
3
#3, Kesialan [ARCTURUS]
4
#4, Papa Marah [ARCTURUS]
5
#5, Bolos [ARCTURUS]
6
#6, Pulang [ARCTURUS]
7
#7, Barra [ARCTURUS]
8
#8, Hah?! [ARCTURUS]
9
#9, Ell Friends, [ARCTURUS]
10
#10, Nyebelin [ARCTURUS]
11
#11, Poor El [ARCTURUS]
12
#12, Traktir [ARCTURUS]
13
#13, Teguran [ARCTURUS]
14
#14, Kebetulan [ARCTURUS]
15
#15, Dinding [ARCTURUS]
16
#16, Gakpapa [ARCTURUS]
17
#17, Bunda [ARCTURUS]
18
#18, Nongkrong [ARCTURUS]
19
#19, Siapa? [ARCTURUS]
20
#20, Kecewa [ARCTURUS]
21
#21, Kabur? [ARCTURUS]
22
#22, Bikin Panik [ARCTURUS]
23
#23, Mantan? [ARCTURUS]
24
#24, Nongki Terakhir [ARCTURUS]
25
#25, Jauh [ARCTURUS]
26
#26, Salah Paham [ARCTURUS]
27
#27, Kacau [ARCTURUS]
28
#28, Menjauh [ARCTURUS]
29
#29, Kembali [ARCTURUS]
30
#30, Bercerita [ARCTURUS]
31
#31, Bertahap [ARCTURUS]
32
#32, Maaf [ARCTURUS]
33
#PENGUMUMAN
34
#33, Selesai [ARCTURUS]
35
#34, Rumah [ARCTURUS]
36
#VISUAL
37
#35, Berubah [ARCTURUS]
38
#36, Semula [ARCTURUS]
39
#37, Rencana [ARCTURUS]
40
#38, Kedatangan [ARCTURUS]
41
#39, Bang Jo [ARCTURUS]
42
#40, Arseno [ARCTURUS]
43
#41, Janji [ARCTURUS]
44
#42, Pengganggu [ARCTURUS]
45
#43, Redup [ARCTURUS]
46
#44, Rusak [ARCTURUS]
47
#45, Tenang [ARCTURUS]
48
#46, Date?, [ARCTURUS]
49
#47, Girls Time [ARCTURUS]
50
#48, Bebas? [ARCTURUS]
51
#49, Perbaiki [ARCTURUS]
52
#50, Penjelasan [ARCTURUS]
53
#51, Kesempatan [ARCTURUS]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!