“Pa, Keisha berangkat sekolah dulu,” ujar gadis berseragam lengkap dengan rambut tergerainya. Ia mengulurkan tangan bermaksud untuk menyalami tangan ayahnya.
“Ya,” jawab singkat Radhitiya menyambut tangan anaknya meskipun tanpa menoleh dan tetap fokus pada majalah. Keisha menghela nafas berat.
Tidak apa-apa, ini masih pagi. Keisha menyemangati dirinya, ia sudah terbiasa dengan sikap dari keluarganya sekarang.
Keisha pun bergegas menuju teras rumah, dimana di sana sudah ada motor matic yang biasa ia gunakan ke sekolah. Ia langsung menyalakan motor dan menuju sekolahnya.
Jika kalian bertanya dimana kakak Keisha yang lain, maka jawabannya adalah Fira sudah berangkat dari pagi buta. Sementara Arseno, hanya pulang pada sore hari. Dan Kenan masih tidur.
...**********...
Di salah satu bangku kelas x, seseorang tengah memfokuskan pandangannya pada buku yang dipegangnya, sembari sesekali menoleh jam tangan yang ia pakai.
Ia menghembuskan nafasnya, merungut kesal. “Huft Keisha mana sih? Kebiasaan tuh anak pasti mepet berangkatnya.”
Baru saja ia menggerutu seperti itu, tiba-tiba orang yang dimaksudnya memasuki kelas. Ia langsung menatap nyalang Keisha. “Kebiasaan banget lo berangkat jam segini, bentar lagi bel bunyi bege.”
Keisha memutar bola matanya malas, ia pun menghampiri temannya itu dan langsung duduk disampingnya. “Males bangun pagi gue, ada pr ngga?"
“Ngga tau gue ngga pernah ngerjain pr,” balas Laura acuh. Ia menutup novel yang tadi dibacanya dan memasukkannya ke dalam tas.
Benar, mereka berdua memang sangat jarang mengerjakan tugas, hanya jika ada hidayah saja mereka akan mengerjakan.
Sudah satu setengah semester mereka belajar di SMA Garuda. Dan seperti itulah kebiasaan mereka, bahkan saat pelajaran pun jarang menulis.
“Yaudah lah, semoga ngga ada tugas apa pun,” harapnya yang mungkin sedikit mustahil, karena sekarang ini suasana kelas sedang gaduh dan banyak yang membicarakan tugas.
‘Tet! Tet! Tet!’
Bel masuk berbunyi, terlambat sudah mereka yang baru mengerjakan tugas. Pastinya mereka akan berbuat curang dan sepakat untuk berpura-pura tidak ada tugas.
“Selamat pagi anak-anak,” sapa guru yang baru masuk ke kelas. Mata pelajaran pertama di hari Selasa, Matematika.
...*********...
...~Skip Istirahat~...
Di kantin dua orang bersahabat itu sedang beristirahat sembari menyantap makanan untuk mengisi energi yang terkuras karena baru saja berhadapan dengan rumus-rumus.
“Setengah tahun lebih gue sekolah disini, belum paham gue sama metode pembelajarannya!” omel Laura yang kepalanya terasa hampir meledak.
“Jalanin aja lah,” ucap Keisha enteng. Ia meminum es teh yang ia pesan setelah menghabiskan makanannya.
“Jalanin pala lo, ngga ada semangat yang ada!” kesal Laura menghembuskan nafas kasar.
Keisha menaikkan kedua alisnya menatap heran sahabatnya yang sedari pagi marah-marah. “Lo kenapa deh? emosi mulu perasaan.”
“Ngga,” jawab Laura singkat. Terbesit sebuah ide dalam kepalanya. “Pulang sekolah ke rumah gue yuk Kei!”
“Lah tiba-tiba banget?” tanya Keisha heran.
Sahabatnya menganggukkan kepala. “Iya, atau ke rumah lo aja?”
Gadis dengan rambut tergerai itu langsung menggelengkan kepalanya. “Ngga-ngga, pulang sekolah gue ngga bisa, udah ada janji.”
“Yaelah janji sama siapa si? pacar?” tanya Laura dengan nada yang sedikit kecewa.
“Bukan lah, gue ngga punya pacar ya.” Sanggahnya cepat.
“Terus siapa?”
“Ada, seseorang.” Memang benar, semalam ia baru mengabari seseorang yang dekat dengannya. Ia mengajaknya bertemu hari ini sepulang sekolah.
“Hmm.” Laura hanya berdehem. Jujur saja ia merasa masih ada dinding antara dirinya dan Keisha, gadis itu sangat tertutup sekali.
Laura tidak tau apa-apa mengenai Keisha, bahkan dia pun belum pernah berkunjung kerumahnya. Setiap kali ia ingin ke rumahnya Keisha selalu menolak.
Ia pun tidak tau siapa yang akan ditemui Keisha pulang nanti. Ia tidak tau siapa orang-orang penting bagi Keisha. Hal terburuknya, mungkin ia hanya sekedar mengenal Keisha dari nama.
Laura menghembuskan nafas kecewa. Keisha menyadari perubahan air muka sahabatnya, namun ia tak mengucapkan sepatah kata pun.
Barulah beberapa menit saat dirasa jam istirahat hampir habis, ia mengajak sahabatnya ke kelas. “Ke kelas yuk Ra, bentar lagi masuk.”
Laura mencoba mengusir apa yang mengganggu pikirannya, ia pun mengangguk, “Ayo.”
...**********...
#Flashback On
Keisha mengambil ponselnya yang berada di atas nakas, ia memencet nomor seseorang dan berusaha menyambungkan telepon ke seberang.
📱“Hai Cha?”
‘Cha’ panggilan khusus dari seseorang yang ada di seberang sana. Sebenarnya ‘Icha’ adalah nama panggilan Keisha sewaktu kecil, namun sekarang rasanya hanya orang itu yang memanggilnya ‘Icha’.
“Apa kabar, El?” tanya Keisha padanya melalui sambungan telepon.
📱“Baik, ada masalah apa?” Seakan peka dengan keadaan Keisha.
“Ngga ada, Cuma mau ngajak lo main besok, udah lama ngga keluar, suntuk ngga ada temen.”
📱Terdengar sedikit tawa dari sana. “Haha, yaudah besok. Pulang sekolah?”
“Iya, jangan ngaret.”
📱“Enak aja, yang sering ngaret itu lo ya.”
“Yaudah, gue mau bilang itu doang, bye.”
📱“Bye Cha, sampai ketemu besok.”
“iya.”
‘Tut’
Keisha mematikan telepon tersebut. Rasanya ia ingin keluar dari penjara ini. Entahlah, mungkin bukan keluarganya yang jahat, melainkan Keisha.
Bahkan dirinya menganggap rumahnya adalah penjara.
#Flashback Off
Hanya orang tersebut yang masih bisa Keisha percaya. Ia belum bisa terbuka ke orang lain. Rasanya ia tidak ingin membicarakan tentang dirinya sendiri.
“Lo ngga marah kan Ra?” tanya Keisha, entah kenapa ia sedikit merasa bersalah kepada temannya itu.
Laura mengerutkan alisnya. “Marah kenapa deh? Ngga apa-apa kali, kan bisa lain hari kita mainnya.”
“Iyadeh."
Mereka kembali terdiam saat memasuki ruangan kelas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Fany Lili
Ringu Enshu' mampir lagi,, 😀
2023-02-10
0
R.F
2like hadir semangat kak
mampir iya
2023-01-12
1
auliasiamatir
aku udah subscribe ini kak
2023-01-05
1