Menyatakan Cinta

Sepuluh tahun berlalu, Sekar tumbuh menjadi gadis remaja yang sangat cantik. Sekar menghampiri om tampan yang sedang bekerja di ruang kerjanya.

“Om, tampan! Bolehkah Sekar masuk?” tanya Sekar sambil mengendap-endap masuk dan langsung duduk di pangkuan Arya.

“Sekar sayang, kamu sudah dewasa dan remaja! Ayo duduk sendiri sana!” ucap Arya yang mulai risih dengan Sekar.

“Tidak mau, aku maunya duduk di pangkuan om tampan,” ucap Sekar dan terus bergelayut manja di pangkuan Arya. Sekar dengan berani mengalungkan tangannya melingkar di leher Arya. Arya yang sudah mulai memanas berdiri dari duduknya kemudian menggendong Sekar untuk di dudukan di Sofa. Arya menghela nafasnya dalam-dalam saat meletakan Sekar ke sofa badannya terhuyung ke depan hingga menyentuh buah dada milik Sekar yang mulai berisi. Arya yang badannya mulai panas membuat dirinya tidak bisa mengontrol adik kecilnya. Arya berusaha bangkit dan duduk di samping Sekar. Sementara itu Sekar hatinya bergejolak tidak menentu. Dalam hatinya dia berharap Arya jadi kekasihnya.

“Gila…, kenapa aku jatuh cinta dengan om tampan?” gumamnya lirih.

“Sekar ayo katakan apa mau kamu! Om akan turuti segalanya!” ucap Arya tiba-tiba melepas keheningan hingga Sekar terperanjat kaget dari lamunannya.

“Aku minta besok om tampan hadir di acara wisuda aku!” rengek Sekar manja yan sesaat berusaha melupakan gejolak hatinya.

“Baik, besok aku akan menghadirinya! Tapi ingat kamu jangan macam-macam ya?” ucap Arya yang tahu karakter Sekar. Dia tahu Sekar pasti merencanakan sesuatu untuk buat kejutan di event-event tertentu. Sekar memang gadis manja yang selalu dia manjakan sejak kecil. Jadi Sekar terbentuk menjadi gadis manja yang selalu seenaknya sendiri jika menginginkan sesuatu agar tujuannya bisa terwujud.

“Siap om tampan, aku pasti akan melaksanakannya!” ucapnya manja dan bangkit dari duduknya dan langsung mengecup pipi Arya yang merupakan kebiasaannya sejak kecil jika mengucapkan terimakasih terhadap Arya.

“Cup,” kecupan Sekar mendarat di pipi Arya sehingga membuat Arya panik. Arya sebagai lelaki normal dan dewasa merasakan sensasi yang luar biasa. Dan hal itu pernah diingatkan oleh mamanya ketika dia pindah di rumahnya sendiri mamanya sempat usul agar Sekar jangan dibawa bersamanya. Mamanya mengusulkan agar Sekar tetap tinggal di rumah mamanya, namun Arya mengabaikan peringatan mamanya. Mungkin ini yang dikawatirkan oleh mamanya.

“Gila kenapa tubuh aku reaksi sedemikian rupa, padahal aku sama Santi kekasih aku tidak pernah merasakan sensasi yang luar biasa seperti ini jika ciuman. Apakah hal ini yang dikawatirkan mama, karena bagaimanapun Sekar itu hanya orang lain yang aku adopsi,” gumam Arya lirih sambil mengusap rambutnya berkali-kali dipenuhi rasa gelisah.

“Om, Sakit?” tanya Sekar polos karena tidak mengerti kalau sesungguhnya pikiran Arya sedang bergejolak.

“Eh…, tidak kok!” jawab om Tampan gelagapan dan beranjak pergi meninggalkan Sekar yang bengong memandang kepergian Arya yang keluar dari ruang kerjanya.

Sekar kemudian bersiap diri untuk berangkat ke sekolah. Sekar hari ini mengajak sahabatnya Cindi untuk menyiapkan pesta Kelulusan. Sekar akan mengajak Cindi dan Riki asistennya Arya sekaligus.

Sekar dan Cindi boking tempat untuk perayaan kelulusan mereka. Sekar bahkan membuat beberapa balon yang melambangkan cinta untuk menembak Arya agar jadi kekasihnya.

“Sekar, apa kamu sudah gila? Bukankah itu om kamu sendiri? Kenapa kamu mencintainya?” tanya Cindi bingung dan penasaran.

“Dengarkan aku, om Arya bukan om kandung aku. Aku bisa kok mencintainya bahkan aku bisa menjadi istrinya!” ucap Sekar yang sudah bengong membayangkan menjadi istrinya Arya.

“Plak!” Cindi memukul bahu Sekar hingga dirinya tersadar dari lamunannya.

“Cindi, gila kamu!” bentak Sekar yang jengkel dengan sahabatnya.

“Kamu yang gila, masa iya jatuh cinta sama om yang membesarkan kamu! Tabu tahu!” jelas Cindi mengingatkan.

“Bodho, pokoknya aku cinta sama om tampan!” ucap Sekar yang tidak mau menyerah begitu saja dan langsung menghampiri pelayan restoran dengan konsep yang dimilikinya meminta semua keperluan disiapkan dengan matang.

Setelah semua persiapan sudah dicek dan sesuai dengan keingainanya,  akhirnya mereka berdua pulang ke rumahnya masing-masing.

Hari mulai gelap hingga berganti hari, Sekar tampak senang dengan riasan tipis di wajahnya mulai turun dari kamarnya menuju ruang makan yang sudah ada Arya yang rapi hendak berangkat kerja. Arya nampak bengong dengan pemandangan yang ada di depannya.

“Om, belum berangkat?” tanya Sekar setelah tiba di hadapan Arya. Sekar pun tanpa ragu mencium pipi Arya. Arya semakin blinsatan menahan gejolak yang ada di hatinya tapi dirinya berusaha mengendalikan dirinya karena bagaimanapun Sekar adalah keponakan angkatnya.

“Belum, kamu berangkat dulu. Om, setelah membereskan pekerjaan kantor nanti ke sekolah kamu!” ucap Arya berusaha menenangkan gejolak yang ada di hatinya

“Baik om tampan!” ucap Sekar dan langsung berangkat diantar sopir.

Di sekolah acara wisuda yang digelar hari ini sangat ramai, bahkan siswa, dan orang tua tampak begitu antusias mengikuti acara wisuda kelulusan. Sekar hyang tergolong anak cerdas sudah di terima di perguruan tinggi negeri ternama di daerah tersebut. Sekar memang multi talenta. Di saat acara penutupan Sekar didaulat mewakili siswa untuk berpidato. Dalam pidatonya Sekar mengucapkan terimakasih terhadap guru, teman dan om Arya yang telah membesarkannya.

“Om Arya terimaksih atas segala kasih sayangnya hingga Sekar bisa menjadi yang terbaik. Om Arya sosok pria yang menjadi panutan Sekar hingga akhir hayat Sekar. Om Arya the best yang merupakan tokoh inspirasi Sekar hingga Sekar bisa sukses dan diterima di perguruan tinggi negeri. I love you om Arya,” ucap Sekar dengan mata penuh harapan.

Arya yang barusan datang, tak kuasa matanya bertemu pandang dengan Sekar dan hatinya berdegup begitu kencang. Sekali lagi Arya mengabaikannya.

Sekar setelah berpidato menghampiri Arya yang duduk di bangku paling depan. Dengan sigap Sekar mengecup pipi Arya seraya mengucapkan terimakasih. Arya juga menyiapkan hadiah untuk Sekar karena bagaimanapun dirinya sudah menganggap Sekar seperti keponakannya sendiri.

“Om, habis ini kita ke restoran. Aku siapkan pesta kecil-kecilan untuk kita. Aku hanya mengundang Cindi dan om Riki” ucap Sekar sambil mengandeng Arya untuk foto bersama. Sekar dengan gayanya yang manja mengabadikan foto mereka berdua. Sementara itu Arya yang dingin mati gaya dihadapan Sekar dan temanya.

Setelah acara foto bersama selesai, mereka berdua pergi menuju restoran. Cindi juga mengikuti mobil mereka dengan senang karena sebentar lagi dirinya akan bertemu dengan Riki pujaan hatinya. Cindi yang beberapa kali bertemu Riki di rumah Sekar sangat mengagumi Riki bahkan diam-diam dirinya mencuri foto Riki yang berada di medsos.

“Sekar, ini acara apa lagi? Bukankah om bilang kalau sebenarnya kantor sedang ada rapat. Jadi om tidak bisa menemanimu lama-lama,” ucap Arya sambil konsentrasi memegang kemudi.

“Sebentar saja om, aku jamin acaranya sangat menarik. Dan perlu om tahu ini acara juga untuk kelangsungan hidup kita berdua?” ucap Sekar yang semakin membuat Arya tidak mengerti. Sekar dengan percaya diri tersenyum optimis kalau acaranya akan berhasil.

Sekar menggandeng Arya menuju restoran dengan tempat khusus satu ruangan. Sementara itu Riki sudah ada di dalam restoran.

“Riki, apa yang kamu lakukan?” tanya Arya begitu tahu kalau Riki juga ikut hadir di acaranya Sekar.

“Itu…., aku …!” jawab Riki tidak melanjutkan omongannya karena dipotong oleh Sekar.

“Om, jangan salahkan om Riki karena aku yang memintanya!” ucap Sekar yang duduk di kursi setelah ditarik ke belakang oleh Arya.

“Ok…, baiklah karena semuanya karena Sekar maka hari ini kamu lolos!” ucap Arya yang mulai duduk dan menikmati makanan yang ada. Cindi juga ikut duduk disampingnya Sekar. Mereka berempat duduk beradapan.

Dan tidak lama mereka menikmati hidangan, Sekar dengan tiba-tiba maju dan menyanyikan lagu : “Lebih Indah” lagu milik Andera.

Dan kau hadir merubah segalanya

Menjadi lebih indah

Kau bawa cintaku setinggi angkasa

Membuatku merasa sempurna

Dan membuatku utuh tuk menjalani hidup

Berdua denganmu selama-lamanya

Kaulah yang terbaik untukku

Semua tamu melongo mendengar suara merdu Sekar. Dan setelah menyanyi Sekar tiba-tiba mendekati Arya dan menyatakan cintanya.

“Om Arya, maukah om menjadi kekasih Sekar yang selalu membimbing Sekar hingga akhir hayat kita yang memisahkan?” ucap Sekar tiba-tiba dan membuat Arya dan Riki terkejut. Arya tidak membayangkan kalau Sekar berani menyatakan cinta terhadapnya.

“Sekar apa-apan kamu! Itu tidak mungkin Sekar, kamu itu hanya gadis kecilku yang selalu aku manjakan. Kamu hanyalah anak ingusan yang perlu sosok ayah. Pikirkan itu Sekar, kamu seperti ini hanya karena kamu butuh aku sebagai ayahmu!” ucap Arya murka namun tidak membuat Sekar menyerah.

“Aku sudah dewasa om, Aku cinta dan sayang sama om Arya sebagaimana wanita terhadap lelaki dewasa!” ucap Sekar yang berlinang air matanya karena penolakan Arya yang menurutnya itu sangat menyakitkan.

“Tidak Sekar kau salah! Kau jangan menyalah artikan kebaikan aku selama ini. Itu bentuk kasihku sebagai orang tuamu pengganti papa dan mamamu!” ucap Arya murka dan langsung meninggalkan Sekar diikuti oleh Riki asistennya. Riki pun tidak mau mengambil resiko kena amarah Arya karena meninggalkan rapat di perusahaan.

Sekar yang kecewa menangis sesenggukan dan kesal terhadap Arya. Sekar tidak mengira dirinya ditolak mentah-mentah oleh Arya. Sekar sebenarnya merasa yakin kalau Arya memiliki perasaan yang sama terhadapnya.

“Sudahlah Sekar, kamu jangan seperti itu? Aku rasa apa yang disampaikan om Arya itu benar, kalian tidak boleh bersatu. Itu kalau terjadi akan terasa tabu di masyarakat karena dari kecil kamu dibesarkan oleh om Arya,” bujuk Cindi menenangkan sahabatnya.

“Tapi aku merasa om tampan juga suka dan sayang sama aku!” ucap Sekar yang sesenggukan menahan tangisnya.

“Sudahlah Sekar mungkin banyak pertimbangan yang harus dilakukan oleh om Arya. Ayo aku antar pulang sebelum ada paparazi mengintai masalah kalian. Janganlah kau sulitkan om Arya dengan masalahmu ini!” bujuk Cindi yang berhasil menenangkan Sekar kemudian mengantar pulang Sekar.

Terimakasih para pembaca yang setia, atas kontribusi anda dalam memberikan komentar, like, hadiah dan votenya. Kita terus mengikuti kisahnya ya?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!