Waktu mengajar untuk hari ini sudah selesai, saatnya Zain beristirahat menenangkan sejenak keluh kesahnya. Zain berjalan menuju kantin pesantren seorang diri. Karena rasa lapar yang sudah melanda, Zain pun memesan makanan duluan tanpa menunggu Fahma datang.
"Sotonya satu ya bi." Zain memesan makanannya pada Bu Rina selaku penjual di kantin pesantren.
"Iya mas Zain, mau pedas atau biasa?"
"Biasa aja bik".
"ok, tunggu sebentar ya "kata bi Rina pada nya .
sambil menunggu pesanannya datang, Zain menikmati cemilan kecil yang ada di atas mejanya.
"ini sotonya sudah siap" ucap bi Rina yang menghidangkan pesanannya di hadapan dirinya.
"terima kasih ya bi" ucapnya.
"sama-sama" sahut bibi.
"kok tumben cuma sendiri, biasanya selalu bareng sama Fahma" kata bibi.
"iya bi, ini saya sekalian nunggu dia datang, nggak tahu tumben banget dia lama" ucapnya sambil mengaduk-aduk sotonya.
"oh.... ya udah bibi tinggal duluan ya "kata bi Rina yang akan beranjak pergi.
"iya bi" ucapnya.
tak lama setelah bibi pergi meninggalkannya, Fahma satu-satunya orang yang dirinya tunggu akhirnya datang.
"wah... sedapnya, udah makan duluan tanpa ngajak-ngajak ya "ucap Fahma yang barusan saja datang.
Zain masih menikmati makanannya dan membalas perkataan Fahma hanya dengan senyumannya.
"sotonya tambah satu ya bi" kata Fahma yang mulai memesan makanannya.
"baik den, tunggu sebentar ya"sahut bi rina yang akan menyiapkan pesanan Fahma.
"kamu kok tumben lama datangnya ma" tanya Zain disela makannya.
"iya Zain, tadi aku nemenin kyai sebentar jengukin Icha jadi agak lama" jawabnya.
Zain menghentikan suapannya lalu memandang wajah Fahma.
"jenguk Icha, memangnya Icha kenapa?" tanya Zain dengan rasa khawatirnya.
"Icha sakit Zain, asam lambungnya kambuh sampai harus masuk IGD" jawab Fahma sambil mengaduk sotonya yang telah datang.
"terus sekarang keadaannya gimana?" tanya Zain yang semakin khawatir."ya, belum tahu sih, karena tadi aku langsung ke sini, setelah nemenin kyai "jawab Fahma.
" kenapa kamu tadi nggak ngajakin aku sih "ucap Zain.
"tadi tuh sebenarnya kyai nyariin kamu. tapi, kamunya nggak tahu di mana, ya sudah karena ketemunya sama aku ya jadi aku yang diajak "sahut fahma.
Zayn menghembuskan nafasnya.
Fahma lalu menyantap sotonya yang telah ada di hadapannya.
"kok nggak dihabiskan fotonya?" tanya Fahma yang menghadap ke wajah Zain."
"udah Nggak selera lagi makannya "jawab Zain.
"kenapa?"tanyanya.
"gara-gara denger Icha sakit, makanya kamu nggak selera lagi" timpal Fahma.
Zayn melirik ke arah Fahma.
"nggak, karena aku memang udah kenyang kan aku tadi udah makan duluan"jawab Zain.
Fahma hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya. setelah itu, mereka sama-sama diam. Fahma diam sambil menikmati sotonya sedangkan Zain diam dengan pikirannya yang Tak tahu entah ke mana.
"Zain" kata Fahma yang menepuk bahu Zain.
Zain langsung tersadar dari lamunannya.
Fahma memandang wajah Zain sedikit lama.
"kenapa kamu lihatin aku sampai seperti itu?"tanya Zain.
"nggak ada "kata Fahma dengan senyumannya.
"ya udah, ayo kita balik sebentar lagi jam masuk kelas" timbal Fahma yang mengajak Zain kembali ke kelas mengajar mereka masing-masing.
Fahma Tahu betul bagaimana perasaan Zain saat ini. melihat dari matanya saja Fahma juga sudah tahu siapa seseorang yang lagi ada di pikirannya sekarang..
......................
setelah lebih dari 4 jam Ica tidak sadarkan diri. kini penglihatannya mulai terbuka dan kesadarannya sudah kembali lagi. mereka semua yang masih ada di sana begitu merasa tenang dengan keadaan Icha sekarang.
"Kak Ica makan dulu ya, biar Ika suapin"ucap Ika.
Icha menggeleng dengan perlahan.
"Icha lagi nggak nafsu makan" kata Icha dengan suaranya yang begitu pelan.
Ika menghadapkan pandangannya pada Zizi.
"Icha, satu suapan aja "kata Zizi yang memohon.
"iya Kak Icha, biar Kakak nggak lemah kali" timpal Ika.
Icha hanya bisa terdiam sambil memandang kedua wajah sahabatnya itu, lalu dengan perlahan Icha pun menganggukkan kepalanya.
"Alhamdulillah" ucap Ika dengan senyuman.
Ika langsung menyuapkan bubur yang telah dibawanya dengan perlahan ke mulut Icha.
mereka pun tersenyum lega, karena melihat senyuman Icha yang terpancar dari raut wajahnya yang pucat.
dari jendela luar, terlihat dua orang sedang memperhatikan mereka yang ada di dalam.
Zain dan Fahma selesai mengajar, keduanya memberanikan diri datang untuk menjenguk dan melihat keadaan Icha yang sedang terbaring lemah.
"ayo masuk" ajak Fahma yang mulai melangkah.
"eh... tunggu dulu "cegah Zain.
"ada apa lagi Zain" tanya Fahma
"ntar aja deh masuknya" ucap Zain.
Rahma menghembuskan nafasnya.
"mau kapan lagi Zain, entar keburu mereka pergi kebetulan masih ada mereka di dalam, jadi kita tidak menimbulkan fitnah "jelas Fahma.
"iya sih.... tapi...."ucap Zain terputus.
"tapi apa..."tanya Fahma.
seseorang keluar dari ruangan Icha dan melihat keberadaan mereka yang ada di luar ruangan.
"loh... Kak Zain, Kak Fahma. ngapain "tanya Ika yang baru keluar.
mereka diam dan saling memandang.
"mau jenguk Kak Icha ya" tanya Ika lagi.
"iya Kak, sekalian mau antar ini, dari rumah untuk Icha" jawab Fahma sambil menunjukkan buah-buahan yang di bawa nya.
"oh... ya udah, ayo masuk Kak, kebetulan Kak ichanya juga udah sadar kok "ucap Ika dengan senyuman ramahnya.
mereka saling menunduk dengan senyuman. ikan melangkahkan kakinya masuk kembali ke dalam ruangan Icha lalu diikuti juga oleh mereka berdua.
"assalamualaikum" ucap Ika yang masuk duluan.
"waalaikumsalam" jawab gizi dan Icha yang melihat ke arah pintu.
"loh, kok balik lagi kah, bukannya tadi kamu mau beli buah ya "tanya Zizi.
"tadinya sih iya kak, tapi karena ada tamu yang mau jenguk Kak Icha, jadi Ika balik lagi deh antar tamu ke sini" sahut Ika.
"masuk Kak Zain, Kak Fahma" kata Ika yang mempersilahkan.
"assalamualaikum" ucap mereka.
"waalaikumsalam"sahut Zizi dan Icha dengan suara yang pelan.
Zain dan Fahma berdiri agak berjauhan dengan Icha.
pandangan Zain hanya tertuju pada Icha yang terlihat begitu pucat masih pada saat itu.
"Kak Zain sama Kak Fahma mau ngapain? "tanya Icha pada keduanya.
keduanya saling memandang.
"emmm.... mau kasih pesanan ummah untuk kamu ca"jawab Fahma.
"oh..."sahut Icha.
"kirain mau jengukin Icha"ucap nya.
"em.. maksudnya ya sekalian gitu ca "ucap Fahma sambil menyenggol bahu Zain.
Icha menunjukkan senyumannya.
"gimana keadaan kamu yang sekarang chat?" tanya Fahma yang mengawali pembicaraan.
"masih sakit sih Kak, tapi alhamdulillah sudah sedikit reda" jawabnya.
"Alhamdulillah" ucap Fahma.
pandangan Icha mengarah ke Zain yang sedari tadi hanya terdiam tanpa berkata apapun.
"Kak Zain kok diam aja, lagi sakit juga ya" tanya Icha.
mendengar namanya yang disebut, Zain tampak sedikit gugup masih dengan dirinya yang terdiam.
"nggak tahu nih, padahal tadi dia yang paling khawatir sama kamu pas dengar kamu jatuh sakit" sindir Fahma.
"masa sih Kak?" tanya Icha dengan senyumannya.
Fahma menaikkan kedua alisnya.
"itu tandanya, Kak Zain udah mulai sayang sama Kak Icha" timpal Ika dengan candaannya.
Zain semakin tersipu malu dibuat mereka, dirinya seakan tak bisa berkata apapun untuk membalas perkataan mereka.
"maaf ya Kak Zain, Ika hanya bercanda kok, hanya untuk mencairkan suasana saja "ucap Ika.
"iya Kak, nggak papa "sahur Zain yang mulai angkat bicara.
"cepat sembuh ya ca, masalah itu jangan terlalu dibawa beban, kembalikan lagi semuanya sama Allah, kamu harus ingat sama pesan ibu ca"ucap Zain sebelum dirinya pergi.
"iya kak, insya Allah Ica akan selalu ingat dengan pesan ibu, terima kasih ya atas semangatnya" balas Icha.
"sama-sama cah."
"ya udah Zain, ayo kita pulang" ajak Fahma.
Zayn menganggukkan kepalanya.
tanda Pati kok cepat banget Kak, kan baru sebentar jenguk Kak ichanya "timpal Ika.
😊😊😊😊😊😊😊
hai, sahabati jangan lupa like dan komennya ya.....😁😁
karena like dan komen itu berpahala 😁😁😁😁😁😁
berpahala karena udah nyenengin yang nulis...
hehehehe..........😆😆😆😆
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments