19. Kepedulian nya pada Annisa

Waktu mengajar untuk hari ini sudah selesai, saatnya Zain beristirahat menenangkan sejenak keluh kesahnya. Zain berjalan menuju kantin pesantren seorang diri. Karena rasa lapar yang sudah melanda, Zain pun memesan makanan duluan tanpa menunggu Fahma datang.

"Sotonya satu ya bi." Zain memesan makanannya pada Bu Rina selaku penjual di kantin pesantren.

"Iya mas Zain, mau pedas atau biasa?"

"Biasa aja bik".

"ok, tunggu sebentar ya "kata bi Rina pada nya .

sambil menunggu pesanannya datang, Zain menikmati cemilan kecil yang ada di atas mejanya.

"ini sotonya sudah siap" ucap bi Rina yang menghidangkan pesanannya di hadapan dirinya.

"terima kasih ya bi" ucapnya.

"sama-sama" sahut bibi.

"kok tumben cuma sendiri, biasanya selalu bareng sama Fahma" kata bibi.

"iya bi, ini saya sekalian nunggu dia datang, nggak tahu tumben banget dia lama" ucapnya sambil mengaduk-aduk sotonya.

"oh.... ya udah bibi tinggal duluan ya "kata bi Rina yang akan beranjak pergi.

"iya bi" ucapnya.

tak lama setelah bibi pergi meninggalkannya, Fahma satu-satunya orang yang dirinya tunggu akhirnya datang.

"wah... sedapnya, udah makan duluan tanpa ngajak-ngajak ya "ucap Fahma yang barusan saja datang.

Zain masih menikmati makanannya dan membalas perkataan Fahma hanya dengan senyumannya.

"sotonya tambah satu ya bi" kata Fahma yang mulai memesan makanannya.

"baik den, tunggu sebentar ya"sahut bi rina yang akan menyiapkan pesanan Fahma.

"kamu kok tumben lama datangnya ma" tanya Zain disela makannya.

"iya Zain, tadi aku nemenin kyai sebentar jengukin Icha jadi agak lama" jawabnya.

Zain menghentikan suapannya lalu memandang wajah Fahma.

"jenguk Icha, memangnya Icha kenapa?" tanya Zain dengan rasa khawatirnya.

"Icha sakit Zain, asam lambungnya kambuh sampai harus masuk IGD" jawab Fahma sambil mengaduk sotonya yang telah datang.

"terus sekarang keadaannya gimana?" tanya Zain yang semakin khawatir."ya, belum tahu sih, karena tadi aku langsung ke sini, setelah nemenin kyai "jawab Fahma.

" kenapa kamu tadi nggak ngajakin aku sih "ucap Zain.

"tadi tuh sebenarnya kyai nyariin kamu. tapi, kamunya nggak tahu di mana, ya sudah karena ketemunya sama aku ya jadi aku yang diajak "sahut fahma.

Zayn menghembuskan nafasnya.

Fahma lalu menyantap sotonya yang telah ada di hadapannya.

"kok nggak dihabiskan fotonya?" tanya Fahma yang menghadap ke wajah Zain."

"udah Nggak selera lagi makannya "jawab Zain.

"kenapa?"tanyanya.

"gara-gara denger Icha sakit, makanya kamu nggak selera lagi" timpal Fahma.

Zayn melirik ke arah Fahma.

"nggak, karena aku memang udah kenyang kan aku tadi udah makan duluan"jawab Zain.

Fahma hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya. setelah itu, mereka sama-sama diam. Fahma diam sambil menikmati sotonya sedangkan Zain diam dengan pikirannya yang Tak tahu entah ke mana.

"Zain" kata Fahma yang menepuk bahu Zain.

Zain langsung tersadar dari lamunannya.

Fahma memandang wajah Zain sedikit lama.

"kenapa kamu lihatin aku sampai seperti itu?"tanya Zain.

"nggak ada "kata Fahma dengan senyumannya.

"ya udah, ayo kita balik sebentar lagi jam masuk kelas" timbal Fahma yang mengajak Zain kembali ke kelas mengajar mereka masing-masing.

Fahma Tahu betul bagaimana perasaan Zain saat ini. melihat dari matanya saja Fahma juga sudah tahu siapa seseorang yang lagi ada di pikirannya sekarang..

......................

setelah lebih dari 4 jam Ica tidak sadarkan diri. kini penglihatannya mulai terbuka dan kesadarannya sudah kembali lagi. mereka semua yang masih ada di sana begitu merasa tenang dengan keadaan Icha sekarang.

"Kak Ica makan dulu ya, biar Ika suapin"ucap Ika.

Icha menggeleng dengan perlahan.

"Icha lagi nggak nafsu makan" kata Icha dengan suaranya yang begitu pelan.

Ika menghadapkan pandangannya pada Zizi.

"Icha, satu suapan aja "kata Zizi yang memohon.

"iya Kak Icha, biar Kakak nggak lemah kali" timpal Ika.

Icha hanya bisa terdiam sambil memandang kedua wajah sahabatnya itu, lalu dengan perlahan Icha pun menganggukkan kepalanya.

"Alhamdulillah" ucap Ika dengan senyuman.

Ika langsung menyuapkan bubur yang telah dibawanya dengan perlahan ke mulut Icha.

mereka pun tersenyum lega, karena melihat senyuman Icha yang terpancar dari raut wajahnya yang pucat.

dari jendela luar, terlihat dua orang sedang memperhatikan mereka yang ada di dalam.

Zain dan Fahma selesai mengajar, keduanya memberanikan diri datang untuk menjenguk dan melihat keadaan Icha yang sedang terbaring lemah.

"ayo masuk" ajak Fahma yang mulai melangkah.

"eh... tunggu dulu "cegah Zain.

"ada apa lagi Zain" tanya Fahma

"ntar aja deh masuknya" ucap Zain.

Rahma menghembuskan nafasnya.

"mau kapan lagi Zain, entar keburu mereka pergi kebetulan masih ada mereka di dalam, jadi kita tidak menimbulkan fitnah "jelas Fahma.

"iya sih.... tapi...."ucap Zain terputus.

"tapi apa..."tanya Fahma.

seseorang keluar dari ruangan Icha dan melihat keberadaan mereka yang ada di luar ruangan.

"loh... Kak Zain, Kak Fahma. ngapain "tanya Ika yang baru keluar.

mereka diam dan saling memandang.

"mau jenguk Kak Icha ya" tanya Ika lagi.

"iya Kak, sekalian mau antar ini, dari rumah untuk Icha" jawab Fahma sambil menunjukkan buah-buahan yang di bawa nya.

"oh... ya udah, ayo masuk Kak, kebetulan Kak ichanya juga udah sadar kok "ucap Ika dengan senyuman ramahnya.

mereka saling menunduk dengan senyuman. ikan melangkahkan kakinya masuk kembali ke dalam ruangan Icha lalu diikuti juga oleh mereka berdua.

"assalamualaikum" ucap Ika yang masuk duluan.

"waalaikumsalam" jawab gizi dan Icha yang melihat ke arah pintu.

"loh, kok balik lagi kah, bukannya tadi kamu mau beli buah ya "tanya Zizi.

"tadinya sih iya kak, tapi karena ada tamu yang mau jenguk Kak Icha, jadi Ika balik lagi deh antar tamu ke sini" sahut Ika.

"masuk Kak Zain, Kak Fahma" kata Ika yang mempersilahkan.

"assalamualaikum" ucap mereka.

"waalaikumsalam"sahut Zizi dan Icha dengan suara yang pelan.

Zain dan Fahma berdiri agak berjauhan dengan Icha.

pandangan Zain hanya tertuju pada Icha yang terlihat begitu pucat masih pada saat itu.

"Kak Zain sama Kak Fahma mau ngapain? "tanya Icha pada keduanya.

keduanya saling memandang.

"emmm.... mau kasih pesanan ummah untuk kamu ca"jawab Fahma.

"oh..."sahut Icha.

"kirain mau jengukin Icha"ucap nya.

"em.. maksudnya ya sekalian gitu ca "ucap Fahma sambil menyenggol bahu Zain.

Icha menunjukkan senyumannya.

"gimana keadaan kamu yang sekarang chat?" tanya Fahma yang mengawali pembicaraan.

"masih sakit sih Kak, tapi alhamdulillah sudah sedikit reda" jawabnya.

"Alhamdulillah" ucap Fahma.

pandangan Icha mengarah ke Zain yang sedari tadi hanya terdiam tanpa berkata apapun.

"Kak Zain kok diam aja, lagi sakit juga ya" tanya Icha.

mendengar namanya yang disebut, Zain tampak sedikit gugup masih dengan dirinya yang terdiam.

"nggak tahu nih, padahal tadi dia yang paling khawatir sama kamu pas dengar kamu jatuh sakit" sindir Fahma.

"masa sih Kak?" tanya Icha dengan senyumannya.

Fahma menaikkan kedua alisnya.

"itu tandanya, Kak Zain udah mulai sayang sama Kak Icha" timpal Ika dengan candaannya.

Zain semakin tersipu malu dibuat mereka, dirinya seakan tak bisa berkata apapun untuk membalas perkataan mereka.

"maaf ya Kak Zain, Ika hanya bercanda kok, hanya untuk mencairkan suasana saja "ucap Ika.

"iya Kak, nggak papa "sahur Zain yang mulai angkat bicara.

"cepat sembuh ya ca, masalah itu jangan terlalu dibawa beban, kembalikan lagi semuanya sama Allah, kamu harus ingat sama pesan ibu ca"ucap Zain sebelum dirinya pergi.

"iya kak, insya Allah Ica akan selalu ingat dengan pesan ibu, terima kasih ya atas semangatnya" balas Icha.

"sama-sama cah."

"ya udah Zain, ayo kita pulang" ajak Fahma.

Zayn menganggukkan kepalanya.

tanda Pati kok cepat banget Kak, kan baru sebentar jenguk Kak ichanya "timpal Ika.

😊😊😊😊😊😊😊

hai, sahabati jangan lupa like dan komennya ya.....😁😁

karena like dan komen itu berpahala 😁😁😁😁😁😁

berpahala karena udah nyenengin yang nulis...

hehehehe..........😆😆😆😆

Episodes
1 bagian 1
2 2.mulai bersahabat dengan mereka
3 3. Muhammad Zainal Adnani
4 4. mengenang yang lalu...
5 5. mencoba untuk kabur
6 6.pertolongan pertama
7 7. kepanikan mereka..
8 8. bersama dengan keluarga baru...
9 9.Tanzilul Kaffa Pradipta
10 10.Bertemu lagi dengannya
11 11.Lepaskan aku fa
12 12.Kembalinya Icha ke pesantren
13 13.Kabar bahagia dari ustazah
14 14.Mama, Papa!
15 15.Tolong Mengerti Perasaan Ica Ma,Pa
16 16.Ke khawatiran Zain untuk Ica.
17 17.Berkata yang sejujurnya
18 18.Arly kembali mencari Icha
19 19. Kepedulian nya pada Annisa
20 20.Wisuda Kaffa
21 21. Wanita itu adalah Zizi
22 22. Zizi akan pergi Dengannya
23 23. Seorang Mantan Pacar?
24 24.Salah faham
25 25. Seorang Penghibur hati Icha
26 26. Keputusan yang Menyakitkan
27 27. Keputusan Zain
28 28. Pengorbanan
29 29. Aku Menyayangi nya Sebagai Saudara
30 30. Ulang Tahun Ica
31 31. Belajar untuk Lebih Bisa mengikhlaskan
32 32. Dia akan Pergi
33 33. Sebuah Perasaan
34 34. Melupakannya untuk sejenak
35 35. Teman Baru
36 36. Kabar Duka
37 37. Rumah Sakit
38 38. Menemani
39 39. Reuni Sebelum Berpisah
40 40. Kembali ke Jakarta
41 41. Perasaan itu Masih Ada?
42 42. Kerinduan Yang Mendalam
43 43. Rasa Gelisah
44 44. Bimbang
45 45. Kembali Ke Indonesia
46 46. Salah Faham
47 47. Mengikhlaskan
48 48. Kembali Bertemu
49 49. Sebuah Penjelasan
50 50. Pergi Ke Kalimantan
51 51. Menata Hidup Baru
52 52. Tentang Lamaran
53 53. Sebuah Jawaban
54 54. Persiapan Diri
Episodes

Updated 54 Episodes

1
bagian 1
2
2.mulai bersahabat dengan mereka
3
3. Muhammad Zainal Adnani
4
4. mengenang yang lalu...
5
5. mencoba untuk kabur
6
6.pertolongan pertama
7
7. kepanikan mereka..
8
8. bersama dengan keluarga baru...
9
9.Tanzilul Kaffa Pradipta
10
10.Bertemu lagi dengannya
11
11.Lepaskan aku fa
12
12.Kembalinya Icha ke pesantren
13
13.Kabar bahagia dari ustazah
14
14.Mama, Papa!
15
15.Tolong Mengerti Perasaan Ica Ma,Pa
16
16.Ke khawatiran Zain untuk Ica.
17
17.Berkata yang sejujurnya
18
18.Arly kembali mencari Icha
19
19. Kepedulian nya pada Annisa
20
20.Wisuda Kaffa
21
21. Wanita itu adalah Zizi
22
22. Zizi akan pergi Dengannya
23
23. Seorang Mantan Pacar?
24
24.Salah faham
25
25. Seorang Penghibur hati Icha
26
26. Keputusan yang Menyakitkan
27
27. Keputusan Zain
28
28. Pengorbanan
29
29. Aku Menyayangi nya Sebagai Saudara
30
30. Ulang Tahun Ica
31
31. Belajar untuk Lebih Bisa mengikhlaskan
32
32. Dia akan Pergi
33
33. Sebuah Perasaan
34
34. Melupakannya untuk sejenak
35
35. Teman Baru
36
36. Kabar Duka
37
37. Rumah Sakit
38
38. Menemani
39
39. Reuni Sebelum Berpisah
40
40. Kembali ke Jakarta
41
41. Perasaan itu Masih Ada?
42
42. Kerinduan Yang Mendalam
43
43. Rasa Gelisah
44
44. Bimbang
45
45. Kembali Ke Indonesia
46
46. Salah Faham
47
47. Mengikhlaskan
48
48. Kembali Bertemu
49
49. Sebuah Penjelasan
50
50. Pergi Ke Kalimantan
51
51. Menata Hidup Baru
52
52. Tentang Lamaran
53
53. Sebuah Jawaban
54
54. Persiapan Diri

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!