"Tanzi"panggil mama dari dalam rumah.
panggilan itu,menyadarkan Kafa dari keheningannya.
"Ya ma".sahut nya dari luar.
Ica mengalihkan dirinya dan beranjak masuk ke dalam rumah lewat pintu belakang.
"Tanzi,ngapain masih berdiri di sini,ayo masuk,udah di tunggu itu Lo sama sepupu kamu".ucap mama yang keluar rumah dan menghampiri dirinya.
"Ya ma".sahut nya yang juga ikut masuk bersama ibunya.
"Assalamualaikum".ucapnya.
"waalaikumsalam"jawab mereka yang di dalam.
"eh mas kafa"sapa asma.
"asma"sahutnya.
"udah besar kamu ya sekarang".
"ya udah dong,masak mau kecil aja"ucapnya sambil menyalami tangan Kafa.
"Assalamualaikum mas zain"sapa Kafa dengan suara khas nya
"waalaikumsalam,bang kafa"sahut nya sambil memeluk sepupu nya.
Rasa rindu setelah bertahun tahun tidak bertemu akhirnya kini terbalaskan sudah.
"Nih loh di minum dulu minumannya,biar segar"ucap ibu yang datang menghidangkan minuman dan juga cemilan untuk tamunya.
"Bu deh"sapa Kafa dengan menyalami tangan ibu.
"eh cah Bagus, gimana kabarnya le, apik to"tanya ibu.
"Alhamdulillah sehat bude" jawabnya.
"Alhamdulillah" ucap ibu.
"ayo silakan dinikmati hidangan seadanya ini" ibu mempersilahkan mereka.
mereka pun menikmati cemilan yang disediakan oleh ibu di atas meja.
kedatangan mereka mengundang bahagia bagi keluarga Zain, rasa rindu yang sudah lama tidak bertemu muka, akhirnya kini bisa terbalaskan, mereka semua tampak begitu senang saling bercanda hingga mengundang tawa.
ketika keadaan sudah mulai hening, Kafa baru menyadari sesuatu, ia kecarian seseorang.
menepati Icha tadi pergi ke mana ya? "tanyanya pada dirinya.
"Mas Kafa mau ke mana?" asma saat melihat kafah beranjak dari tempatnya.
"mau ke belakang sebentar" ucapnya.
"oh...
merasa sungkan dengan keluarga Zain yang berkumpul di depan, Icha pun mengasingkan dirinya dengan duduk di belakang halaman sendirian.
tanda baca Icha "panggil seseorang dari belakangnya.
mendengar suara panggilan itu, Icha seakan mengenal suaranya, dirinya tak berani untuk melihat ke belakang. lalu orang itu pun beranjak menghadap ke dirinya.
"Icha."
"Zain..."ucapnya lega sambil mengangkat pandangannya.
"kamu kenapa duduk sendirian di sini" tanyanya.
"nggak apa-apa, aku segan aja kalau mau ke depan soalnya kan aku ini bukan siapa-siapa" jawabnya.
"oh....."
"ya udah, ayo kita berangkat."
"berangkat?."
"iya,
"sekarang?"
"terus kapan lagi kau makan memang sore ini kita berangkatnya kan?"
"iya sih."
"ya udah ayo buruan."
"iya iya."
Zain beranjak pergi meninggalkannya.
Icha menghembuskan nafas leganya saat mengetahui kalau orang yang menghampirinya itu adalah Zain, bukan kaffah seperti yang ia duga.
Icha pun pergi ke kamarnya untuk bersiap-siap dengan pakaian seadanya karena kan Icha memang tidak membawa barang apapun saat dirinya pergi dari pesantren.
"amah, asma berangkat dulu ya" kata asma yang berpamitan pada bibinya.
"iya sayang, hati-hati ya."
"iya mah."
setelah banyak berbincang dengan bibinya hingga waktu menjelang senja, asma baru berpamitan dengan beliau karena ia baru ingat kalau keberangkatan sore ini sudah tidak bisa lagi ditunda.
mereka semua berkumpul di depan untuk melihat keberangkatan Zain dan asma.
"oh ya Icha mana?" tanya ibu yang kecarian Icha.
"Mbak Icha tadi masih di kamar Bu mungkin sebentar lagi keluar" ucapannya.
ibu menganggukkan kepalanya.
"Icha."
kali ini suara itu tepat ada di hadapannya, dan orang itu sesuai dengan dugaannya tadi.
"aku mau ngomong sama kamu Cha."
"maaf Pak, Icha nggak ada waktu, Icha mau berangkat sekarang"
"sebentar aja ca."
Icha diam dengan memalingkan wajahnya.
"ya udah, mau ngomong apa?"
cover bisa bernafas lega saat diberi kesempatan untuk berbicara sebentar dengannya.
"aku mau minta maaf sama kamu cah, aku udah kecewain kamu, aku juga udah sakitin kamu sampai kamu pergi gitu aja dari aku tanpa ada penjelasan apapun" jelasnya.
Icha masih diam dengan pikirannya yang Tak tahu entah ke mana.
"ca."
"iya, Icha udah maafin kok, lagian kamu juga nggak salah ini salah Icha, kenapa Icha harus hadir untuk kamu di saat kamu sudah ada pemiliknya" sahur Icha dengan senyumannya.
Kaffa diam..
"ya udah, udah nggak ada lagi kan yang mau diomongin, Icha mau pergi ya . "
"eh, tunggu ca."
"ada apa lagi gua mah udah selesai kan ngomongnya."
"belum."
"terus apalagi, waktu Icha nggak banyak FA. "
"em.. aku belum kasih keputusan tentang perjodohan itu ca "
"kenapa belum."
"karena aku masih bingung dengan perasaan aku, aku belum bisa lupain kamu Cha."
"terus kamu mau apa sekarang, kita udah nggak bisa seperti dulu lagi fa."
"iya aku tahu ca."
"lalu?"
"kamu mau minta pendapat dari Icha tentang perjodohan itu "tanya Icha.
"Kafa terdiam.
"kalau kamu mau pendapat dari Icha, Icha mau kamu terima itu, karena itu adalah amanah untuk kamu menjaga dia."
"nggak usah pikirin Icha lagi ya, kamu harus belajar lupain Icha. karena kita memang nggak akan pernah bersatu. jalan kehidupan kita berbeda fa. "jelas Icha.
"apa kamu udah lupain aku ca."
Icha menghembuskan nafasnya.
"udah" kata Ica dengan senyuman.
"Icha mau, kamu terima dia, kamu nikah sama dia, kamu jaga dia Dan sayangi dia titik seperti kamu menyayangi Icha. Icha ikhlas kok fa. "
karena tak ingin terlihat sedih di depan Kafa, Icha selalu berusaha melebarkan senyumannya walaupun itu begitu berat.
"Mbak Icha" panggil asma dari luar.
"iya as, sebentar" jawabnya.
"udah ya, Icha udah ditungguin dari tadi, Icha titip salam kenal untuk calon istri kamu."
"assalamualaikum" di ucapnya sambil beranjak pergi.
"waalaikumsalam" jawabnya dengan suara pelan.
Icha melangkahkan kakinya keluar dari rumah dan meninggalkan Kafa yang masih berdiam di tempatnya.
"lah ini Mbak Icha, ayo Mbak kita berangkat." ucap asma ketika melihat Icha keluar dari rumah.
Icha mengganggu dengan senyuman.
"Bu Icha pergi dulu ya, terima kasih banyak atas semua kebaikan ibu yang sudah ibu beri untuk Icha" ucap Icha yang berpamitan dengan ibu.
"sama-sama cah ayu. ingat pesan ibu ya" sahut beliau sambil mengusap kepalanya.
"insya Allah Bu."
Icha memeluk ibu sebelum dirinya pergi meninggalkan ibu.
"asma, juga ya Bu."
"iya ndok."
"eh Mas Zain udah pamitan sama ibu."
"udah."
"bapak."
"juga udah."
"oh... ya udah."
"loh, mas Kafa kenapa? habis nangis ya. pasti sedih kan karena asma mau balik ke pesantren "kata asma saat melihat Kaffa keluar dengan matanya sedikit berkaca-kaca.
"iya! aku sedih, karena baru ketemu, kamu udah pergi lagi "sahutnya dengan wajah yang berusaha tersenyum.
"cie... kangen ya sama asma, nggak bisa jauh dari asma ya "Kaffa diam dengan senyumannya sambil mengusap kepala asma.
"ya udah asma pergi dulu ya Mas."
"ya hati-hati."
"oke."
tak hanya dengan ibu saja Icha berpamitan, tapi dirinya juga datang menghampiri Mama Kafa dan menyalami tangannya.
"walaupun baru kenal, Icha bolehkan pamitan sama tante."
"boleh dong sayang."
mata itu tak bisa berhenti memandangnya.
Icha pamit juga ya! "mas Kafa."
Kafa menyahutinya hanya dengan senyuman.
"assalamualaikum semuanya."
"waalaikumsalam."
setelah semuanya sudah selesai berpamitan, Icha dan asma pun masuk ke dalam mobil yang di dalamnya sudah ada Zain yang menunggu.
"lah, Mas kok nggak salaman sama Mas Kafa.
"udah duluan."
"asma kok nggak lihat."
"ya karena kamu nggak ada di situ."
"oh... gitu toh. "
"em.. Mbak Icha nggak apa-apa kan duduk sendiri di belakang. "
"Nggak apa-apa kok as."
"ntar kalau ada perlu, bilang aja ya Mbak, nggak usah sungkan, kita kan sudah seperti keluarga" ucapnya sambil melirik ke arah zain.
"ya as" sahut Icha dengan senyuman.
dengan perlahan, mobil mulai berjalan dan keluar dari pekarangan rumah.
Hening....
Icha masih kepikiran dengan perkataan nya tadi yang ia katakan pada Kafa. air matanya juga perlahan mulai mengalir, tapi Icha langsung menghapusnya karena ia tak ingin kesedihannya terlihat oleh asma dan juga Zain.
"sebenarnya, berat banget untuk bisa melupakan kamu dalam hidup Icha, fa. Icha juga masih sayang sama kafa, tapi Icha nggak punya pilihan lain, nggak mungkin Icha terima Kafa lagi. sedangkan kakak sudah ada perjodohan dengan perempuan lain. Icha akan coba untuk ikhlas menerima semua ini.
ya Allah, hilangkanlah perasaan ini, Icha ingin belajar ikhlas ya Allah. "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
abdan syakura
Lepaskanlah ikatanmu......
2023-03-09
1