suasana di pesantren itu memang membawa ketenangan, di sini para santri belajar ilmu akhirat dan dunia. belajar Alquran dan menghafalnya, saling peduli dengan sesama, berbagi suka dan duka bersama serta saling memahami satu sama lain.
semua Santri di sini datang dari berbagai tempat daerah di Indonesia mereka bersatu dalam satu perjuangan, seperti Zizi dan para teman-temannya.
mereka tinggal dalam satu kamar bersama dengan 4 orang, termasuk juga Icha si santri baru.
ada Madinatul Munawaroh (Dina) yang berasal dari solo, Dina terkenal dengan bahasa Jawanya dalam berbicara juga kecerewetannya, Dina sering dijuluki sebagai kakak ustadzah karena kerisauannya dan perhatiannya kepada para santri.
ada juga arifah mana Wa Salwa si cantik dari Aceh (Anna).
Anna Ana terkenal dengan lemah lembutnya dalam berbicara tapi kalau lagi marah, semua bahasa Aceh bisa ya lampiaskan kepada orang yang dimarahinya.
sampai yang mendengarnya menjadi bingung karena tidak mengerti.
ada juga satu lagi, Rifka Qonita si manis manja dari Makassar. namanya sering disapa Ika, karena umurnya yang paling muda di antara mereka, maka Ika sering bertingkah manja pada atasannya.
Ika juga terkenal dengan perilakunya yang ceria tidak pernah sedikitpun Ika mengalami kesedihan dalam hidupnya, meskipun pernah, Ika selalu bersikap dewasa dan menutupi kesedihannya dengan wajahnya yang ceria.
"Icha.... bangun yuk, salat subuh dulu. "Zizi membangunkan Icha dari tidur pulasnya.
"Cha..... bangun ca. "kata Zizi lagi.
"sepertinya Kak Ica nggak pernah salat subuh deh."
"susah banget banguninnya." kata Ika.
"Ika nggak boleh seperti itu titik Icha itu karena kelelahan makanya dia susah bangunnya." sahut Zizi.
"udah kalian cepat ke masjid sana ntar masbuk subuhnya. "kata Zizi kepada Ika dan Anna.
"iya Kak. ayo Kak an kita pergi. "sahut Ika.
mereka pun keluar dari kamar dan pergi ke masjid untuk salat subuh berjamaah.
"oh ya, Kak Dina mana? "tanya Zizi sebelum Ika keluar.
"Kak Dina lagi halangan, tuh lagi tidur." sahut Ika sembari menghentikan langkahnya.
"assalamualaikum." ucap mereka dan berlalu pergi.
"waalaikumsalam." jawab Zizi dari dalam.
Zizi kemudian kembali membangunkan Icha yang masih juga pulas dengan tidurnya.
"Icha bangun.... "kata Zizi yang membangunkan Icha sambil mendudukkannya.
"jam berapa sih, kok udah bangunin Icha." tanyanya dengan mata yang masih tertutup.
"Icha salat subuh, udah jam 05.00 ini." jawab Zizi.
"ih..... cepet banget sih bangunin Icha jam segini, Icha nggak pernah salat subuh ntar aja banguninnya, Icha masih ngantuk. "keluhnya lagi sembari akan membaringkan tubuhnya lagi.
"Icha, kamu nggak boleh tinggal salat nanti Allah marah sama kamu, ayo ca bangun 2 rokaat aj, Icha......"Zizi menepuk-nepuk pipi Icha.
"uuh....... iya-iya. Icha bangun. "kata Icha dengan matanya yang masih sayu.
Icha bangkit dari tempat tidurnya.berjalan perlahan menuju kamar mandi. Zizi yang masih di tempat itu, ia membereskan sedikit tempat tidur Icha dan juga yang lainnya, karena kebetulan Zizi sedang berhalangan untuk salat.
"saat membuka bantal Icha Zizi menemukan sesuatu yang membuatnya sedikit terkejut.
"HP?" kata Zizi sembari mengambil barang itu.
"jadi, suara tadi malam berasal dari HP Icha." kata Zizi pada dirinya.
tak selang beberapa lama, Icha pun kembali dari kamar mandi titik Zizi langsung menyembunyikan HP tadi di dalam saku bajunya.
"kamu ngapain masih duduk di sini?" tanyanya.
Zizi hanya tersenyum, sedikit agak gugup Saat ditanya oleh Icha.
"emangnya kamu nggak salat?" tanya Icha lagi.
"em. enggak, aku lagi a b c. "jawabnya.
"apaan tuh."
"Allah beri cuti." katanya dengan senyuman.
"oh...... "Icha seakan mengerti.
"ya udah, aku mau ke kamar mandi dulu ya." kata Zizi yang hendak akan pergi.
"eh.... tunggu dulu, em...... salat subuh berapa rakaat? "tanya Icha.
"loh, emang bener ya kamu nggak pernah salat subuh." Zizi balik nanya.
Icha hanya menggangguk.
"pernah sih, tapi 10 tahun yang lalu."
Zizi langsung menganga mendengar jawaban Icha.
"cuma salat subuh aja yang nggak tahu rakaatnya? . "
"salat lainnya gimana?" tanya Zizi.
"em.... gimana ya, kayaknya Icha lupa karena salat Ica bolong-bolong. nggak pernah full. "jawabnya.
"ya udah deh, Zizi kasih tahu ya. salat subuh 2 rakaat, dzuhur, ashar dan isya 4 rakaat, lalu magrib 3 rakaat. "kata Zizi menjelaskan.
Icha sejenak diam dan berpikir.
"maaf ya Cha, emangnya orang tua kamu nggak pernah ngajarin kamu salat ya." Zizi mencoba bertanya.
"ntar aja ya, Icha mau salat subuh dulu." kata Icha yang belum memberi jawaban dari pertanyaan Zizi tadi.
Zizi mengganggu mengiyakan dengan senyumannya.
" niat salat sama bacaan salatnya kamu masih ingat? "bisik Zizi sebelum dirinya pergi.
Icha mengangguk sebelum mengangkat tangannya untuk takbir
"sedikit." katanya.
Zizi tersenyum dan langsung berlalu pergi meninggalkan Icha salat subuh sendiri.
"ternyata Icha tidak seburuk yang aku pikirkan Icha memiliki kemauan yang besar untuk berubah jadi orang yang lebih baik." batinnya.
Zizi mengeluarkan HP Ica dari saku bajunya sembari memandanginya, lalu memasukkannya lagi ke dalam saku bajunya.
"apa yang harus aku lakukan dengan HP ini, apa aku langsung kasih sama Abuya saja titik tapi kasihan Icha, dia pasti nanti bakalan kecarian. "kata Zizi.
**************
waktu subuh kini telah usai, hari sudah menjelang pagi. langit tampak sudah sedikit terangan dengan sinar mentari yang akan segera terbit dari ufuk timur.
usai melaksanakan salat Subuh di masjid, Zain sebagai anak marbot masjid menggantikan sejenak pekerjaan ayahnya, karena orang yang ia sayangi itu sedang terbaring lemah di tempat tidurnya.
"Zain...... "salah satu pengurus masjid menyapanya.
"iya Pak . "sahut Zain dengan menundukkan sedikit kepalanya.
"sudah selesai?" tanya Bapak itu.
"belum Pak, sebentar lagi hanya tinggal menyapu sedikit saja." jawabnya dengan suara yang lembut.
Pak Farhan tersenyum dan mengangguk.
"Pak Farhan mau ke mana?" tanya Zain sembari menghentikan pekerjaannya yang sudah selesai.
"saya rencananya mau ke rumah kamu, mau jenguk Pak Ilham. gimana keadaan beliau. "
Pak Farhan menanyakan keadaan orang tua Zain.
"Alhamdulillah Pak titik sudah ada perkembangan tinggal nunggu pulihnya saja." jawabnya.
"syukur alhamdulillah, saya juga senang mendengarnya. "ucap beliau.
"ya sudah Pak, kalau Bapak mau jenguk Bapak saya, ayo. silakan saya juga mau pulang karena sudah selesai membersihkan masjid. "ajak Zain kepada Pak Farhan.
"oh iya ayo, saya juga tidak sabar melihat keadaan beliau." sahut Pak Farhan.
Zain dan Pak Farhan pun pergi dari area masjid menuju rumah Zain untuk menjenguk keadaan teman akrab beliau.
Muhammad Zainal adnani adalah alumni pesantren Muhajirin Al Jannah sebelum keluar dari pesantrennya Zain meninggalkan banyak kenangan baik di sana titik semua orang di pesantren itu begitu mengagumi Zain, bahkan kyai pun tidak merelakan dirinya untuk pergi dari pesantren itu titik karena kebijakannya, keikhlasannya, kebaikan akhlaknya juga kecerdasannya membuat kyai tak ingin kehilangan santri seperti dirinya.
setelah selesai wisuda beberapa bulan yang lalu, Zain kini hanya tinggal di rumah bersama dengan kedua orang tua dan seorang adik perempuannya. sebenarnya Zain ingin sekali melanjutkan pendidikannya kuliah ke kardoba Spanyol, namun uang tabungannya masih belum mencukupi.
ditambah lagi dengan keadaan ayahnya yang sedang sakit karena kecelakaan dan membutuhkan banyak uang, karena terhambat biaya Zain harus merelakan uang tabungannya terpakai untuk biaya pengobatan ayahnya yang habis dengan banyak uang.
semua takdir itu diterima Zain dengan keikhlasannya. iya sama sekali tidak mengeluh dengan keadaan hidupnya saat ini titik menurutnya hidup sederhana itu lebih indah bila dijalani dengan keluarga tercinta apapun keadaannya.
beberapa hari yang lalu, kyai Mahmud pernah menghubunginya dan memintanya untuk kembali ke pesantren, berkhidmat pada beliau dan membantu mengajar di sana. Zain pun menerimanya, lusa mungkin Zain akan berangkat dan kembali ke pesantren.
mohon maaf sahabat fillaah.....
ini karya pertamaku......
mohon sarannya.....😊🤭🤭
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
abdan syakura
Afwan Author..
kata titik nya tdk disengaja,kan?
☺️🙏
2023-03-09
0
abdan syakura
Afwan Author..
kata titik nya tdk disengaja,kan?
☺️🙏
2023-03-09
1