" Sumpah ya ngeselin banget sih" gerutu Fatira.
" Demen banget godain orang, dikira gue baper gituu?? KAGAK"
" Dia gak tau aja kalo cewek udh laper bisa berubah jadi singa" ucapnya sembari memencet tombol lift yang akan membawanya ke kantin.
Saat memasuki kantin, semua orang menatap dirinya sambil berbisik-bisik kearahnya.
" Ngapa gue ngrasa jadi seleb dadakan gini " gumamnya merasa di perhatikan orang.
" Bodo ahh" ucapnya mengabaikan tatapan orang, ia lalu memesan makanan dan mencari tempat duduk.
" Fatiraaaa sini woyy" teriak Dio.
Dengan langkah riang dia menghampiri dio dan duduk di depan sohib ghibahnya itu, siapa tahu yakan bakalan dapat informasi ghibah penambah dosa.
" Kangen ama gue ya lo" ucap Fatira dengan nada songongnya ke Dio.
" Temen ghibah gue gak ada semenjak lo pergi" ucapnya cemberut, dan langsung membuat fatira terkekeh.
" Ada Informasi apaan??" tanya Fatira.
" Eh Anjiiirrr!!!
Gue lupa kalo Hot News hari ini Bestie gue sendiri" Pekik dio.
" Lo ternyata satu ruangan ya sama boss muda??"
" Cewek-cewek disini pada iri tau sama lo"
" Sampe mereka rela tukeran job sama lo walaupun gak dibayar "
" Mereka ngira lo pakek pelet tau gak sih" lebay Dio.
"Lo mau tau gak,, muka si Duo Kunti pas denger lo satu ruangan sama Boss Ganteng"
" Mereka asem banget tau mukanya"
" Lo gak tau sih semenjak Boss Muda masuk kemarin seluruh kantor pada hebohhh" Cerocos Dio sambil memukul meja dengan gemas.
Dio melihat kearah Fatira yang sedang santai menyantap makanan tanpa peduli ocehan dio, membuat laki-laki spesies tulang lunak itu jengkel.
" Lo dengerin gue gak sih" kesal Dio.
" Gue laper mau makan dulu ntar gue jawab" ucapa Fatira tak acuh.
Setelah beberapa menit Fatira sudah mengahabiskan makanan nya Dio langsung mencecarnya.
" Jadi gimana??" tanya dio.
" Gimana apanya??" tanya Fatira balik.
" Lo kok santai banget sih seruangan sama orang ganteng" tanya Dio heboh.
" Terus gue harus salto guling-guling kelantai gitu" sinis Fatira.
" Lo normal gak sih??? "
" Nih yaa,, kalo gue jadi elu pasti udah Otewe Lumer meleleh luluh lantah hati gue Fatiraaaaa" Girang Dio sambil menggoyang-goyangkan badan Fatira.
Sedangkan Fatira?? Jangan ditanya Ia hanya memutar malas matanya.
" Gue gak suka sama yang brondong-brondong, yang tua aja bikin sakit ati apalagi yang muda" Jawab Fatira cuek.
" Lo gak Deg-Deg an gitu sama boss??" Kepo Dio.
" Gak deg-deg an udah mati dong gue dasar BEGO!" ucap Fatira menoyor kepala Dio.
" Susah emang kalo ngomongin kegantengan ke manusia yang buta warna kayak elu" Ucap Dio sambil menoyor kembali kepalanya.
"Udah gue bilang ganteng doang gak bikin gue kaya" ucap Fatira sembari menyedot Jus Alpukatnya.
" Ya Bisalah!!,, Kalo elu nikahnya sama yang kayak modelan boss ganteng,, gausah repot-repot lo jadi budak kayak gini" jawab Dio ngegas.
" Astagfirullah Akhi!! Segeralah engkau bangun dari dunia halumu" Ucap Fatira mendramatir.
" Ck ck,,, Lucknut banget lo jadi temen" kesal Dio.
" Gini ya Dio ganteng yang jidatnya glowingg melebihi jidat gue" ucap tira.
" Ibarat kata nih ya,,, Kita itu apel lokal harganya murah beli dimana-mana ada, bahkan pasar becek atau pinggir jalan pun bejibun"
" Sedangkan spesies Sultan kayak mereka,, Ibarat Apel impor yang harganya mahal high quality dan adanya cuman di supemarket kelas atas "
" Orang kaya, kayak mereka kalo di suruh milih Apel lokal atau impor, Seratus persen gue yakin pada milih impor " Ujar Fatira
" Tapi kan gak semua orang kaya suka buah impor" kukuh Dio.
" Satu banding seratus ! dan Langkaa banget nyari yang Satu nya itu" jawab tira.
" Lo negative thinking mulu jadi orang" kesal Dio.
" Lo kalo positif thinking terus juga bakalan di manfaatin orang mulu tau" sinis Fatira.
" Lagian nih ya,, asal kalian tau!!
orang yang kalian elu-elukan dari tadi tuh di hari pertama kerja aja udah ngajak gue ngerodi !" Kesal Fatira.
" Ngerodi kalo di temenin sama bos ganteng mah hayuk ajah " Jawab Dio mesem-mesem.
" Buang jauh-jauh halumu bestie, Kenyataan tak seindah halumu" ucap Fatira menampol tangan Dio.
" Nih gue kasih tau,, Lo kalo kerja seruangan sama boss besar pasti bakalan was-was karena dikit aja gue bikin kesalahan pasti langsung di terkam saat itu juga,,, Ibarat kata nih ya lo bikin kesalahan siap-siap aja eksekusi di tempat" jelas Fatira.
" Tapi Lo kan pinter banget, Selama ini lo kerja juga rapi banget" jawab Dio.
" Gue emang pinter sih" sombong Fatira sembari mengibaskan rambut panjangnya.
"Ck sombong!!" kesal Dio.
Mereka lanjut berbincang-bincang sembari menunggu waktu dan pesanan untuk Boss ganteng yang kata Dio paripurna itu.
Setelah pesanan selesai, Fatira langsung menuju ruangan Pantry guna menyiapkan makan siang sang Big Boss.
Ia langsung melangkah keruangan big boss,sebelum beberapa meter sampai ia samar-samar mendengar suara sang boss marah-marah dan terdengar membanting sesuatu.
Ia sampai bergidik ngeri mendengarnya.
" Semoga aja gue gak kena imbasnya" gumam Tira.
Setelah memastikan suasana sudah kondusif, Fatira memberanikan diri mengetuk pintu sebelum masuk ke ruangan.
" Masuk!" jawab Darren dengan nada dingin.
'Anjirrr merinding banget gue, pengen gue rukiyah ni ruangan jadinya' gumam Fatira dalam hati.
" Ini pak makan siang nya " ucap Fatira meletakan makanan di meja sofa.
"Hmmm" jawab Darren irit.
Tak mau ambil pusing, Fatira pun berjalan kemejanya melanjutkan pekerjaan nya yang sudah melambai-lambai minta di elus-elus.
Melihat wanita pujaannya cuek bebek terhadap dirinya menambah kekesalan yang luar biasa di hati sang big boss.
' Dia gak ada gitu keinginan buat ngingetin gue makan, setidaknya perhatian gitu sama boss' kesal Darren.
' Trus dia juga gak ada apa inisiatif nanya kenapa ruangan ini berantakan '
Masih dengan perasaan jengkel Darren berjalan kearah meja sofa dan memakan makan siangnya, Saat sedang asik mengunyah ia melihat Tira bergerak kearah berkas-berkas yang berantakan.
" Kamu mau ngapain?? " tanya Darren.
" Mau beresin sisa Huru-Hara pak" saut Fatira.
"Uhhuukk" Darren tersedak dengan gerakan cepat ia meraih air minum.
" Kamu nyindir saya?"
Dengan tatapan tajam Darren melihat ke arah Fatira.
" Mana berani pak saya nyindir bapak" Jawab Fatira cuek masih membereskan berkas-berkas dan memilah-milah mana yang lebih urgent dulu.
' Bikin kerjaan gue bejibun aja ni si big boss satu' gerutunya.
" Sepertinya kamu harus di beri pelajaran ya" ucap Drren tersenyum smirk.
" Pelajaran hidup saya udah banyak pak, bapak gausah deh repot-repot nambahin" Ucap Fatira tanpa melihat raut wajah bossnya.
" Wahhh,, saya jadi semangat mau nambahin pelajaran sama kamu" ucap Darren tersenyum meledek.
Fatira membolakan matanya, ingin sekali ia memukul mulutnya yang kadang suka bener.
Tapi kali ini firasatnya mengatakan akan terjadi hal buruk kali ini.
(Taukah kalian kalo sebuah firasat itu selalu tepat)
" Pa-Pak,,, Saya bener-bener nggak bermaksud nyindir bapak " Ucap Fatira memelas.
" Lembur dua hari tanpa dibayar! " tegas darren tersenyum pongah.
Fatira semakin membolakan matanya terkejut .
'Nah kan!! Masa iya gue bakti sosial sama perusahaan segede Wijaya Group" keluhnya dalam hati.
" Pa-pak gak bisa gitu dong-" jawab Fatira berusaha memprotes.
" Empat hari !!" tambah Darren.
' WHAT THE F*CK' pekik Fatira dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments