Part 13

Sudah lewat jam dua belas malam. Tapi Gilang belum juga bisa memejamkan matanya. Dilihatnya napas Belva yang sudah mulai teratur sejak dua jam yang lalu.

Tanda bahwa dia sudah tertidur lelap setelah kelelahan menangis.

Gilang sengaja tak meneruskan perdebatannya tadi. Tak ingin memperkeruh suasana. Apalagi di bawah masih ada keluarganya. Gilang tak ingin menambah masalah jika mereka mendengar Gilang dan Belva bertengkar.

Setelah Gilang pikir-pikir, apalagi yang perlu dia cari dari dalam diri Belva agar dia bisa benar-benar yakin mencintai Belva?

Belva mencintainya dengan tulus meskipun pertama kali Gilang mengetahui hal tersebut menganggap Belva hanya main-main saja.

Belva baik, penurut, dan tidak aneh-aneh meskipun Belva adalah anak satu-satunya. Yang biasanya akan bertindak semaunya sendiri karena terbiasa dimanja sejak kecil.

Tapi hal itu tidak dia temukan dalam diri Belva.

Cantik. Belva adalah sosok perempuan yang memiliki fisik yang sempurna di mata seorang laki-laki.

Gilang pun yakin kalau di kampus Belva pasti banyak teman atau kakak tingkatnya yang mulai naksir pada Belva.

Tiba-tiba rasa khawatir muncul di benak Gilang. Bagaimana kalau akhirnya Belva akan jatuh cinta dengan temannya atau kakak tingkatnya karena dia tidak mendapatkan cinta dari Gilang?

Mendadak rasa tidak rela itu Gilang rasakan. Tidak rela jika hati Belva diberikan kepada lelaki lain selain dirinya.

Tidak rela jika Belva bahagia bersama yang lainnya.

Tidak. Gilang tidak ingin terlambat menyadarinya. Tidak ingin hal yang sudah terjadi dalam hidupnya akan terulang kembali.

Sudah cukup dia kehilangan Mikha karena kesalahan yang dia lakukan. Gilang tak ingin Belva menjadi seperti Mikha yang memilih pergi mencari kebahagiaannya dengan orang lain.

Hati Gilang mulai resah. Dia mendekat ke tempat tidur dan berbaring di belakang Belva. Perlahan mendekat dan mendekap Belva dengan erat. Dia hirup aroma wangi dari rambut indah Belva.

Ya, Gilang merasakan itu.

Gilang merasa tak ingin kehilangan Belva. Gilang merasa nyaman berada di dekat Belva seperti ini.

"Maafkan saya, Bel. Saya tidak bisa membayangkan kalau kamu benar-benar mencintai orang lain selain saya. Jangan lakukan itu. Akan saya lakukan apapun agar kamu tetap bertahan di sisiku."

***

Pukul tiga dini hari, Belva terbangun dari tidurnya. Belva begitu terkenal saat tangan Gilang memeluknya dari belakang. Dengan pelan Belva menyingkirkan lengan Gilang karena Belva ingin bangun dari tidurnya.

Kepala Belva terasa pusing karena semalam menangis terlalu lama. Kedua matanya juga terasa bengkak. Sepertinya dia membutuhkan air es untuk mengompres kedua matanya agar bengkaknya segera hilang.

Belva tak ingin mencari alasan jika ada yang bertanya kenapa bisa matanya membengkak seperti ini.

"Mau kemana, Bel?"

Belva sempat terkejut mendengar suara serak Gilang. "Mau ke bawah ambil air es. Mata aku bengkak, mau aku kompres."

"Biar saya ambilkan. Kamu di sini aja."

Belva tak menolak. Lagipula sebenarnya dia juga tidak berani jika turun ke dapur sendirian.

Beberapa saat kemudian, Gilang sudah kembali dengan membawa baskom kecil berisi air es dan juga handuk kecil. "Tiduran aja biar kakak yang bantu kompres," ujar Gilang yang membuat Belva terkejut.

'Sejak kapan kak Gilang menyebut dirinya dengan kakak? Biasanya juga saya,' ucap Belva dalam hati.

"Aku sendiri bisa, kok," tolak Belva dengan halus.

"Nurut sama kakak. Tinggal tiduran apa susahnya, sih?"

"Kenapa mendadak bawel?"

"Masa gitu aja bawel?"

Tak ingin memperpanjang debat, Belva segera menuruti perintah Gilang yang menyuruhnya untuk berbaring dan dia yang akan mengompres kedua matanya yang bengkak.

"Makanya jangan kebanyakan nangis. Jadi gini, kan, matanya bengkak."

"Kakak yang bikin aku nangis."

"Tapi kakak nggak nyuruh kamu buat nangis."

"Emang enggak. Tapi sikap kakak yang buat aku nangis."

"Sikap yang mana?"

"Kenapa kakak mendadak bawel begini, sih? Kakak mimpi apa tadi sampai berubah kayak gini?"

"Mimpi punya istri yang masih kecil dan bawel kayak kamu ini, Bel. Eh, pas bangun, mimpinya udah jadi kenyataan aja ternyata."

"Garing banget, sih. Nggak lucu."

Gilang tertawa renyah. Tawa yang membuat Belva tertegun. Pertama kalinya Belva mendengar tawa Gilang serenyah ini.

"Ini berapa lama dikompresnya, Bel?"

"Lima menit lagi, Kak. Kenapa, capek, ya?"

"Kakak nggak ada bilang capek, ya."

Belva tersenyum tipis.

Melihat bibir Belva yang sedang tersenyum manis, Gilang mendadak terpaku.

Kedua mata Belva terbuka saat beberapa saat tak dia rasakan Gilang kembali mengompresnya. "Kak, kok, diam?" tanya Belva.

Jantungnya berdetak kencang saat Gilang menatapnya begitu dalam.

Perlahan Gilang mendekatkan wajahnya pada Belva. Kedua matanya masih terpaku pada bibir Belva yang berwarna pink alami.

Tinggal beberapa centi saja bibir mereka bersentuhan. Tapi urung Gilang lakukan dan memilih mengecup kening Belva beberapa saat.

Gilang takut ini semua terlalu cepat. Dan Belva tak siap dengan apa yang dilakukan Gilang.

Kedua mata Belva terpejam menikmati kec*p*n lembut dari bibir Gilang. Gemuruh di dadanya semakin tak terkendali lagi.

"Jangan tinggalkan kakak ya, Bel," ucap Gilang membuat kedua mata Belva memanas.

Cukup sederhana, tapi hatinya sangat bahagia. Apa ini tanda bahwa cintanya mulai terbalas? Belva bertanya dalam hati.

"Bisa diulang lagi, Kak?" tanya Belva untuk meyakinkan bahwa dia tak salah dengar, dan semua ini adalah nyata.

"Jangan tinggalkan kakak. Tetap berada di samping kakak. Sampai tua nanti."

Bibir Belva tersenyum sempurna. Bersamaan dengan air mata bahagia yang keluar dari matanya.

Belva tak bisa lagi berkata-kata. Bahagia yang dia rasakan hampir sempurna. Akan lebih sempurna jika Gilang mengatakan dia mencintai Belva.

Tapi tak apa. Bukan masalah besar bagi Belva. Dia tau Gilang butuh waktu lagi untuk mengungkapkan rasa cintanya.

Belva dan Gilang saling berpelukan erat. Berkali-kali Belva meyakinkan dirinya bahwa ini semua bukanlah mimpi semata. Semuanya nyata. Pelukan yang dia rasakan pun nyata.

"Jangan nangis lagi, dong. Percuma dong kakak kompres tadi."

"Jadi nggak ikhlas bantuin?"

"Kakak nggak ada ngomong nggak ikhlas bantuin."

"Kok, lama-lama Kak Gilang nyebelin banget, sih."

"Tapi sayang, kan?"

Belva tersenyum lebar. Sekarang hatinya berbunga-bunga. Bagai ribuan kupu-kupu berterbangan di perutnya.

"Tidur lagi aja, Bel. Masih jam segini juga, kan," ucap Gilang yang sedang membereskan alat untuk mengompres kedua mata Belva.

Lalu Gilang kembali membaringkan tubuhnya di samping Belva. Bedanya, kali ini Belva dengan senang hati menghadap ke Gilang.

Dengan senyum yang merekah di bibirnya, Gilang tanpa ragu untuk beringsut memepetkan tubuhny pada Belva dan memeluk Belva dengan erat.

***

Pagi yang membahagiakan bagi Belva adalah ketika dia bangun tidur, dia berada di dalam pelukan Gilang. Hal yang ingin dia rasakan selama menjadi istri Gilang.

Kemarin, sebenarnya dia juga sangat senang saat bangun tidur dia berada di pelukan Gilang. Tapi Belva berpura-pura marah karena tak ingin Gilang menganggapnya murahan. Memeluk Gilang yang tak mencintainya.

Tapi pagi ini berbeda. Gilang yang memeluknya. Dengan dalam keadaan sadar sepenuhnya.

Kini Belva tinggal menunggu Gilang mengatakan cinta. Entah kapan, tapi Belva yakin itu tak akan lama lagi.

Belva hanya butuh waktu, bersabar sebentar saja menunggu ucapan cinta dari Gilang.

♥️♥️♥️

Terpopuler

Comments

Tavia Dewi

Tavia Dewi

sedikit da perubahan,,,,

2023-09-09

0

issa

issa

lucu yaa mereka

2023-08-29

0

guntur 1609

guntur 1609

mudh2an gilang gak berubah lagi.

2023-08-09

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 46
48 Part 47
49 Part 48
50 Part 49
51 Part 50
52 Part 51
53 Part 52
54 Part 53
55 Part 54
56 Part 55
57 Part 56
58 Part 57
59 part 58
60 Part 59
61 Part 60
62 Part 61
63 Part 62
64 Part 63
65 Part 64
66 Part 65
67 Part 66
68 Part 67
69 Part 68
70 Part 69
71 Part 70
72 Part 71
73 Part 72
74 Part 73
75 Part 74
76 Part 75
77 Part 76
78 Part 77
79 Part 78
80 Part 79
81 Part 80
82 Part 81
83 Part 82
84 Part 83
85 Part 84
86 Part 85
87 Part 86
88 Part 87
89 Part 88
90 Part 89
91 Part 90
92 Part 91
93 Part 92
94 Part 93
95 Part 94
96 Part 95
97 Part 96
98 Part 97
99 Part 98
100 Part 99
101 Part 100
102 Part 101
103 Part 102
104 Part 103
105 Part 104
106 Part 105
107 extra part 1
108 extra part 2
109 Extra part 3 ( END )
110 Terimakasih
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Bab 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 46
48
Part 47
49
Part 48
50
Part 49
51
Part 50
52
Part 51
53
Part 52
54
Part 53
55
Part 54
56
Part 55
57
Part 56
58
Part 57
59
part 58
60
Part 59
61
Part 60
62
Part 61
63
Part 62
64
Part 63
65
Part 64
66
Part 65
67
Part 66
68
Part 67
69
Part 68
70
Part 69
71
Part 70
72
Part 71
73
Part 72
74
Part 73
75
Part 74
76
Part 75
77
Part 76
78
Part 77
79
Part 78
80
Part 79
81
Part 80
82
Part 81
83
Part 82
84
Part 83
85
Part 84
86
Part 85
87
Part 86
88
Part 87
89
Part 88
90
Part 89
91
Part 90
92
Part 91
93
Part 92
94
Part 93
95
Part 94
96
Part 95
97
Part 96
98
Part 97
99
Part 98
100
Part 99
101
Part 100
102
Part 101
103
Part 102
104
Part 103
105
Part 104
106
Part 105
107
extra part 1
108
extra part 2
109
Extra part 3 ( END )
110
Terimakasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!