Part 3

Kalau dipikir Belva akan meninggalkan kantor papanya setelah membiarkan pujaan hatinya bersama dengan perempuan itu, itu salah.

Tentu Belva tak akan tinggal diam. Mana mungkin dia rela pujaan hatinya dekat-dekat dengan perempuan lain seperti itu? Tidak bisa dibiarkan.

Selama janur kuning belum melengkung, Gilang masih milik bersama. Alias masih bisa diperjuangkan.

Jika ada yang bilang masih banyak lelaki di luar sana yang perjaka, lebih tampan dari Gilang, Belva tak peduli. Namanya juga cinta, terlanjur jatuh hati, sekelas Refal Hadi lewat di depan mata pun yang ada di hati Belva hanya Gilang si duda tampan itu.

Tak peduli juga dengan masa lalunya. Belva memang tak mendengar cerita dari siapapun soal masa lalu Gilang. Tapi internet tidak akan mengecewakan Belva dalam mencari informasi tentang Gilang dan kisah hidupnya.

Berselingkuh dari Mikha. Lalu pada akhirnya Mikha menjadi kakak iparnya. Kasian sekali memang.

"Non, bapak bilang saya harus mengantar Pak Gilang dan kedua rekannya ke hotel," ucap Pak Bambang yang membuat Belva terkejut.

"Hotel?"

"Betul, Non."

"Terus si perempuan itu sama Kak Gilang tidur sekamar begitu?"

Bambang sempat terdiam mendengar pertanyaan Belva yang menurutnya aneh. Iya aneh. "Saya nggak tau soal itu, Non."

"Oh, iya, ya. Pak Bambang mana tau," gumam Belva menyadari kekeliruannya.

"Nah, si Papa telpon aku."

Belva tahu papanya akan mengomel sepanjang rel kereta kalau Belva mengangkat telpon dari papanya. Tapi jika dibiarkan saja, masalahnya akan menjadi lebih besar.

"Halo, Pa," ucap Belva saat akhirnya memutuskan untuk mengangkat telepon dari papanya.

"Dimana kamu, Bel? Pak Bambang harus mengantar Gilang dan temannya ke hotel."

"Kak Gilang sama Juan aja, Pa. Yang perempuan itu nggak usah."

"Apa maksudmu, Bel? Mana mungkin Gilang meninggalkan calon istrinya sendiri?"

"Calon istri, Pa? Tadi Kak Gilang bilang cuma temen dekat. Kenapa Papa bilang dia calon istrinya Kak Gilang?"

"Ya Gilang sendiri yang cerita kalau dia dijodohin sama Jihan."

Belva menahan kekesalannya mendengar Gilang akan dijodohkan dengan perempuan lain. Belva rasa ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Belva harus segera bergerak untuk mengambil kembali apa yang seharusnya jadi miliknya. Sedikit memaksa memang.

"Cepetan, Bel, kamu dimana?"

"Papa, sih, bilangin suruh jodohin aku sama Kak Gilang nggak cepet-cepet dilakuin. Keduluan orang, kan? Ah, kesel sama Papa. Papa suruh mereka cari taksi online aja. Jangan pakai mobil yang biasa Belva pakai. Nggak suka ada bekas perempuan itu."

"Tapi, Bel_"

Belum sempat Darmawan menyelesaikan ucapannya, Belva sudah lebih dulu mematikan sambungan telepon tersebut.

Lagi pula, mobil fasilitas kantor tidak hanya satu. Kenapa harus mobil yang biasa Belva gunakan yang dipakai untuk mengantar mereka ke hotel?

***

Belva meminta Bambang untuk memarkirkan mobilnya di tempat yang tak jauh dari kantor papanya. Guna mengawasi gerak Gilang dan Jihan tentu saja.

Belva rasa dia tidak akan tenang sebelum memastikan apakah Gilang dan Jihan akan tidur dalam satu kamar atau tidak.

Setelah mobil yang dinaiki Gilang keluar dari area kantor, Belva segera meminta Bambang untuk mengikutinya.

Hotel tempat mereka menginap adalah hotel yang biasa Gilang tempati saat berkunjung ke Surabaya. Letaknya hanya sekitar tiga kilometer dari kantor Darmawan.

Diam-diam Belva mengikuti Gilang sampai ke depan resepsionis. Belva duduk di atas sofa yang di sediakan dan menutup wajahnya dengan majalah yang ada di sana.

"Reservasi atas nama Gilang Pratama. Dua kamar, ya, Pak?"

"Tuh, kan, apa aku bilang. Pasti mereka sekamar, deh. Ngeselin banget, sih." Belva mengomel sendiri mendengar ucapan resepsionis tersebut. Apalagi saat melihat Gilang mengangguk mengiyakan ucapan resepsionis tersebut.

Belva melangkahkan kakinya meninggalkan hotel tersebut bersamaan dengan Gilang dan dua orang yang bersamanya masuk ke dalam lift. Sambil memikirkan bagaimana caranya agar dia bisa merebut hati Gilang dan menyingkirkan Jihan dari hidup Gilang.

🌻🌻🌻

Jihan pikir pergi bersama Gilang adalah cara yang Gilang tempuh untuk pendekatan dengannya. Nyatanya tidak. Keesokan harinya, Gilang dan Jihan berjalan sendiri-sendiri mengurus pekerjaan mereka masing-masing.

Bahkan Gilang tak pernah sekalipun Gilang menghubunginya untuk memastikan keadaan Jihan.

Sejak awal Jihan sadar bahwa tidak akan mudah untuk membuka hati Gilang. Jihan juga tidak akan memaksa jika Gilang akhirnya tidak akan memilih dirinya.

"Hai!"

Jihan tersentak saat melihat sosok di hadapannya. Gadis muda yang kemarin terlihat sinis saat melihat dirinya turun dari mobil bersama Gilang.

"Ha-hai." Dengan ragu Jihan membalas sapaan Belva.

"Boleh aku duduk di sini?"

Jihan mengangguk dan mempersilahkan.

"Sendirian aja, Kak?" tanya Belva setelah dua mendudukkan tubuhnya ke atas kursi.

"Iya. Habis meeting sama klien."

"Oh. Kak Gilang dimana, kok, tumben sendiri? Bukannya sejak kemarin nggak pisah, ya?"

Jihan mengernyitkan keningnya mendengar ucapan Belva. "Maksudmu?" Jihan meminta penjelasan.

Belva tertawa hambar dan mengibaskan tangannya pelan. "Lupakan, Kak! Itu nggak penting. Pacaran udah lama sama Kak Gilang?"

"Hah?"

"Kenapa kaget gitu, kak?"

"Eng-enggak. Nggak apa-apa. Kami berdua cuma _"

"Hai, sayang!" Ucapan Jihan terhenti saat tiba-tiba Gilang datang dan mengusap rambut Jihan dengan lembut. Dan apa yang dia ucapkan tadi? Sayang?

Jihan terlihat canggung. Sedangkan Belva langsung melengos tak suka.

"Udah lama di sini? Aku telepon kenapa nggak diangkat?" Gilang bertanya.

"Ehm. Handphone aku silent. Lagi ngobrol sama dia."

Gilang mengikuti arah jari Jihan menunjuk. Lalu pura-pura terkejut saat melihat Belva. "Lho, ada Belva juga di sini? Sudah lama, Bell? Nggak pesan minum?" tanya Gilang. Padahal sejak awal dia sudah tau ada Belva yang duduk di hadapan Jihan.

Belva menganggukkan kepalanya dengan ekspresi wajah datar. Rasa cemburu benar-benar membakar hatinya. Tega-teganya Gilang bersikap seperti itu di hadapannya padahal Gilang sudah tau kalau Belva menyukainya.

"Aku permisi dulu," ucap Belva lalu pergi begitu saja.

Gilang hanya menggelengkan kepalanya melihat Belva yang beranjak pergi. Sebenarnya kasian juga melihat Belva cemburu. Tapi Gilang tak punya cara lain untuk membuat Belva berhenti mengejarnya.

"Maaf kalau saya sedikit memanfaatkan kamu," ujar Gilang yang hanya di balas oleh Jihan dengan sebuah anggukan kecil.

"Saya tidak punya cara lain untuk membuatnya berhenti mengejar saya."

"Kenapa? Dia cantik, manis."

"Tidak cukup jika hanya soal itu yang menjadi alasan. Tapi memang hati saya yang belum sepenuhnya bisa menerima orang baru. Apalagi gadis belia yang usianya terpaut jauh dengan saya."

Jihan diam mendengar penjelasan Gilang. Baru juga memulai usaha untuk membuka hati Gilang, namun Gilang sudah mengeluarkan statement yang mendadak membuat Jihan ingin menyerah.

Sebenarnya, seberapa besar cinta Gilang untuk Mikha sampai Gilang sulit untuk membuka hatinya kembali?

Bukankah terus mencintai Mikha hanya akan membuat hatinya semakin sakit? Setiap hari melihat Mikha bermesraan dengan Gavin. Itu bukanlah hal yang mudah, kan? Lalu kenapa Gilang masih bertahan?

"Kamu hanya perlu membiasakan diri, Mas. Jangan terlalu dipaksa. Semua akan terbiasa saat kamu mau melakukannya."

"Maksudmu?"

Jihan tersenyum tipis. "Tak apa. Saya harus pergi sekarang. Masih ada urusan."

"Saya antar."

"Tidak perlu. Selesaikan pekerjaanmu dan istirahatlah."

Jihan meninggalkan Gilang tanpa menoleh lagi. Rasanya ingin menyerah, tapi ini baru permulaan. Jihan tak biasa mengejar lelaki seperti ini. Tapi entah kenapa dengan Gilang dia mau melakukannya.

♥️♥️♥️

Terpopuler

Comments

Tavia Dewi

Tavia Dewi

hati-hati sama cewek diam-diam melepuh dan hati-hati sama cewek yang suka mengejar cowok yang di suka tapi jika cinta y terluka terlalu dalam maka akan mundur dan di situ u kelimpungan,,,,,

2023-09-09

1

My Loey (Araiyyaa)

My Loey (Araiyyaa)

slebewwww😭😭😭👍

2023-03-05

2

Hartaty

Hartaty

ada saingan nih

2023-03-01

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 46
48 Part 47
49 Part 48
50 Part 49
51 Part 50
52 Part 51
53 Part 52
54 Part 53
55 Part 54
56 Part 55
57 Part 56
58 Part 57
59 part 58
60 Part 59
61 Part 60
62 Part 61
63 Part 62
64 Part 63
65 Part 64
66 Part 65
67 Part 66
68 Part 67
69 Part 68
70 Part 69
71 Part 70
72 Part 71
73 Part 72
74 Part 73
75 Part 74
76 Part 75
77 Part 76
78 Part 77
79 Part 78
80 Part 79
81 Part 80
82 Part 81
83 Part 82
84 Part 83
85 Part 84
86 Part 85
87 Part 86
88 Part 87
89 Part 88
90 Part 89
91 Part 90
92 Part 91
93 Part 92
94 Part 93
95 Part 94
96 Part 95
97 Part 96
98 Part 97
99 Part 98
100 Part 99
101 Part 100
102 Part 101
103 Part 102
104 Part 103
105 Part 104
106 Part 105
107 extra part 1
108 extra part 2
109 Extra part 3 ( END )
110 Terimakasih
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Bab 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 46
48
Part 47
49
Part 48
50
Part 49
51
Part 50
52
Part 51
53
Part 52
54
Part 53
55
Part 54
56
Part 55
57
Part 56
58
Part 57
59
part 58
60
Part 59
61
Part 60
62
Part 61
63
Part 62
64
Part 63
65
Part 64
66
Part 65
67
Part 66
68
Part 67
69
Part 68
70
Part 69
71
Part 70
72
Part 71
73
Part 72
74
Part 73
75
Part 74
76
Part 75
77
Part 76
78
Part 77
79
Part 78
80
Part 79
81
Part 80
82
Part 81
83
Part 82
84
Part 83
85
Part 84
86
Part 85
87
Part 86
88
Part 87
89
Part 88
90
Part 89
91
Part 90
92
Part 91
93
Part 92
94
Part 93
95
Part 94
96
Part 95
97
Part 96
98
Part 97
99
Part 98
100
Part 99
101
Part 100
102
Part 101
103
Part 102
104
Part 103
105
Part 104
106
Part 105
107
extra part 1
108
extra part 2
109
Extra part 3 ( END )
110
Terimakasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!