2. Perjodohan

Mawar.

Mawar perempuan yang sudah berencana untuk di jodohkan dengan Antoni. Dia cantik, kaya, tajir dan putih kriteria yang di sukai oleh calon mertua bukan? Nah di sini dia adalah salah satu anak dari pewaris aset terkaya dari beberapa bisnis dari orang tua Antoni. Hal yang paling mengagetkan adalah ketika mamanya Antoni tau kalau misalnya Mawar menyukai Antoni sejak lama namun ia belum memberi tahu keduanya kalau mereka sudah saling mengenal tapi sebagai rekan kerja di rumah. Ia diam-diam menaruh hati kepada laki-laki misterius itu. Mereka sudah mengenal satu sama lain tapi hanya sebatas pekerjaan saja tak lebih dari itu bertemu pun tak ads obrolan di luar hal itu. Mamanya Antoni baru tau kalau misalnya Mawar sudah mengenal Antoni sejak lama, ia tak perlu susah-susah untuk mengenalkan mereka berdua.

Di malam ini, ia akan mengundang seseorang yang akan di jodohkan langsung dengan Antoni. Antoni heran dengan persiapan makanan yang melebihi dari malam-malam sebelumnya. Ia buka tudung saji yang ada di atas meja banyak sekali. Gani dan Roy pun juga bingung dengan makanan yang begitu banyak biasanya biasa-biasa saja tapi kali ini tidak. Mama pun datang dengan pakaian yang rapi dan dengan rias wajah yang begitu cantik sekali biasa juga memakai daster saja. Pertanyaan pun timbul di pikiran Gani anak kedua. "Mah ada apa sih sebenarnya? Kok biasanya gak kayak begini? Ada apa?"

"Ada tamu nanti yang bakalan kesini. Yang pasti tamu spesial dari kakak kamu." Tunjuknya dengan gemas. Mereka berdua melirik ke arah Antoni dengan mengejek dan ikut-ikutan bertanya.

"Cie ada siapa tuh? Pacarnya ya mau datang?" Godanya yang membuat Antoni tidak tergoda dengan kecengan tersebut.

Antoni hanya menggeleng, ia mengambil ponselnya dan langsung membuat chat ke Elsa pacarnya. Ia lebih memilih untuk duduk di luar, suasana di luar lebih adem karena udara menjadi penyejuk di malam ini. Ia duduk di ayunan gantung di teras, ia senderkan dengan rebahan ringan.

Berbeda sekali ketika bertemu dengan orang lain Antoni seakan lebih banyak omong bahkan bisa di katakan cowok setia dengan tampang yang ia milikinya.

"Apa sih gak jelas banget." Sahut Antoni yang menepis begitu saja.

***

"Nah itu rumahnya pak." Ucap Mawar yang menunjuk rumah putih yang berpagar tinggi itu. Satpam pun membukakan pintu gerbang dan mempersilahkan untuk masuk setelah mengatakan kalau Mawar adalah tamu dari orang yang ada di dalam. "Nanti kalau saya pulang saya telfon bapak lagi yah. Makasih pak hati-hati pulangnya."

"Iya non saya pamit pulang dulu." Sahutnya dengan cepat.

Suara mobil terdengar dari luar mama pun langsung saja keluar dan menyambut dengan hangat. Lalu ketika seseorang itu keluar, mobil itu kembali keluar dari rumahnya. Ada seorang perempuan yang tersenyum ketika seorang ibu menyambutnya hangat. Mereka cipika-cipiki satu sama lain. Mama menggandeng masuk ke dalam rumah. Antoni langsung terbelalak ketika melihat seorang yang tak asing. "Hai Anton!" Lambai Mawar. Antoni hanya membalas dengan melambaikan tangan dan tersenyum saja. Gani dan Roy pun melirik ke arah Antoni yang tampak tidak begitu antusias.

"Ini tamu spesial kita malam ini. Makasih loh Mawar sudah datang ke sini."

"Iya tante. Hallo semuanya! Makasih udah di undang kesini." Lambainya yang berbasa-basi sopan.

"Pah ini loh Mawar teman sekantor Antoni."

"Hallo om, aku Mawar!" Senyumnya setelah ia salim terlebih dahulu.

"Hallo juga. Anton ini teman kamu di kantor?"

"Iya pah." Sahutnya.

"Sambut dong kasihan dia jauh-jauh datang kesini. Jangan main hp terus." Suruh papah karna Antoni terlihat tidak terlihat sopan sekali.

Mawar pun di persilahkan duduk oleh mama. Antoni terkejut sekali ketika melihat sosok yang tak asing di lihatnya begitupun dengan Mawar, berbeda dengan Gani dan Roy yang tak sama sekali beraut seperti Antoni. Mereka berdua malah terpesona dengan wajah Mawar yang cantik yang mampu memikat perhatian mereka sebagai laki-laki normal. "Makasih banyak loh tante udah di undang ke sini."

"Sama-sama kamu cantik sekali hari ini. Sendirian? Sama siapa? Supir?"

"Iya tante tadi diantar sama supir." Senyum dengan lebar. Mama mengambilkan makanan dan menyajikan makanan di atas meja dengan hangat. Di dalamnya Antoni merasa ada hal yang aneh, banyak pertanyaan yang timbul di pikirannya ia sama sekali tak menyangka siapa yang datang ke rumahnya itu adalah orang yang selama ini di kantor.

"Lo kenal sama dia?" Ucap Gani yang berbisik di telinga Antoni. Namun dengan cepat menggelengnya.

"Gue kenal dia teman sekantor gue!"

"Awas nanti cinta lokasi loh haha. Tapi kayaknya si enggak lo kan setia banget. Salut mah gue." Cengirnya sambil menepuk bahu Antoni.

"Gak bakal, gue setia sama perempuan. Dan perempuan itu Elsa. Udah gue gak bakalan berpaling." Jawabnya dengan tegas.

"Berkas yang warna merah itu masih di kamu kan? Besok tolong antarkan ke ruangan saya yah." Antoni membuka pembicaraan hari ini.

"Anton kenapa kamu bahas pekerjaan di rumah? Biar saja itu urusan kantor. Mawar Anton emang seperti ini orangnya jangan tersinggung yah!" Mama merasa tak enak dengan sikap Anton yang sedikit jutek.

"Gimana kabar mama kamu?"

"Baik tante."

"Mama kenal sama mamanya Mawar? Kenapa gak bilang sama aku?" Ucap Antoni yang bingung kenapa malah masuk ke area pribadi.

"Kan kamu gak nanya, kamu kan terlalu sibuk dengan pacar kamu itu." Sindirnya.

Antoni hanya diam saja memakan makanan yang ada di atas piring. Mawar dari tadi mengajaknya berbicara namun ia hanya menjawabnya singkat seperti di kantor. Sebisa mungkin Mawar tak mudah terkuras emosinya karena sikap Antoni yang begitu dingin.

"Kamu sering main ke sini yah. Biar tante ada temannya." Senyum mama.

"Emang boleh tante?"

"Oh boleh dong."

"Om pamit sebentar ya ada telfon masuk nih." Ia pun berdiri dan mengangkat telfon masuk.

"Mawar udah punya pacar belum?"

"Iya nih kak Mawar udah punya pacar belum?" Sambar Gani yang juga menanyakan hal yang sama. Ia menaruh rambutnya yang menjuntai lalu menaruhnya ke belakang telinga.

"Belum punya. Udah lama sih jomblo! Tapi aku sih santai tante, gak terlalu mikir yang penting mah santai aja kalau di bawa serius bakalan pusing. Jadi beban gitu." Malunya dengan tertawa ringan dengan menutup mulutnya refleks.

"Nah pas banget dong anak tante yang pertama juga jomblo. Gak punya pacar juga iya kan?" Ia tak sadar yang ia maksud itu adalah Antoni. Padahal Antoni sudah memiliki dambaan hati sudah lama dan ia pun tau akan hal itu. Kedua lirikan mata Gani dan Roy mengarah ke arah Antoni mereka menunggu jawaban yang keluar langsung dari kakak pertamanya itu.

"Ehem." Dehem Antoni dengan cepat.

"Udah punya sih, tapi kalau berteman boleh kan ton?"

"Iya boleh mah." Senyumnya hambar. Baru pertama kalinya Mawar melihat Antoni tersenyum begitu biasanya cowok arogan ini jarang sekali kalau tersenyum. Ini kali pertama!

"Nah jangan lupa untuk sering main ke sini. Gimana enak gak? Ayo di makan anggap saja ini rumah kamu sendiri."

"Iya makasih banyak tante. Enak kok aduh jadi gak enak di repotin begitu."

"Enggak kok, enggak."

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!