Menua Bersama

Menua Bersama

1. Prolog

ANTONI

Antoni adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Kedua saudaranya laki-laki semua yang bernama Gani dan Roy. Jarak usia mereka tidak terlalu jauh sekitar kurang lebih tiga tahun saja selisihnya. Mereka hanya berselisih dengan mereka berdua hanya sekitar kurang lebih tiga tahunan saja. Dulu ketika mereka masih kecil mereka sering sekali berantem sampai menangis dan selalu mengadu ke papah atau mamah agar selalu di bela. Masa kecil mereka sama sekali tak bisa di rubah oleh siapapun dan tak bisa kembali seperti semula. Namun waktu sudah berubah menjadi cepat seakan terlewati semuanya. Berjalannya waktu dan umur yang bertambah membuat mereka sedikit lebih akur dan perkelahian mulai berkurang. Mereka sudah beranjak dewasa dan mulai bisa memilih mana yang baik dan mana yang buruk.

Antoni adalah anak yang sangat penurut sekali, bahkan ia baru berpacaran saja hanya satu kali sampai sekarang. Ia sudah berpacaran dari awal SMA sampai sekarang. Namanya Elsa gadis sederhana yang mampu memikat hatinya hingga tak mau beralih ke perempuan lain. Ia kalau sudah nyaman dengan satu perempuan maka akan tetap menetap di sana. Sampai detik ini masih banyak godaan dari perempuan lain.

Banyak yang ingin mendekati Antoni namun ia sama sekali tak perduli dan tak tergoda oleh siapapun. Terkadang sifatnya dingin dan karismatik kepada kaum hawa yang ingin mendekatnya bahkan sempat ia cuek dengan tamu mama perempuan yang ingin berkenalan dengan dirinya. Ia tau kalau misalnya selama ini tak baik bersikap seperti itu tapi demi menjaga hubungan dirinya dan Elsa. Elsa adalah perempuan pertama yang mampu memikatnya. Ketika ia sudah merasa nyaman dengan seseorang maka ia akan terus dengan orang tersebut.

ELSA

Perempuan sederhana yang mampu menarik perhatian Antoni. Hanya Elsa yang mampu menarik perhatiannya Antoni di antara perempuan yang menaruh ke hati laki-laki itu. Antoni sama sekali tak berpaling ke perempuan lain. Perempuan lain banyak yang lebih, lebih cantik, lebih putih dan lebih dari segalanya namun di pikiran Antoni hanya Elsa seorang. Tak semudah itu untuk mendapatkan Elsa butuh pembuktian dan butuh waktu juga untuk meluluhkan perasaannya. Jadi apa yang di miliki oleh Antoni tidak menjadi hasutan Elsa. Banyak hal yang di miliki Elsa ternyata membuat Antoni bertahan. Elsa tak pernah cemburu mempunyai laki-laki yang memiliki segalanya tapi malah rasa bersyukur karena Antoni dapat menerimanya dengan apa adanya.

Hubungan mereka sudah berjalan hampir beberapa tahun tanpa konflik yang berat dan membingungkan.

Tapi...

Akhir-akhir ini mama ingin menjodohkan Antoni dengan perempuan pilihannya. Perempuan yang selaras dengan Antoni menurutnya dia adalah Mawar anak dari teman arisannya yang ia temui sebulan yang lalu. Cantik, tinggi, putih dan anak orang kaya pastinya. Ia ingin anak pertamanya mempunyai seorang perempuan yang sepadan dan urusan cinta belakangan menurutnya. Bukan itu egois bukan? Ya tapi tak berlaku untuknya. Nanti malam ia sudah berniat untuk mempertemukan antara Antoni dan malam di rumahnya. Ia sudah menyiapkan skanario yang mulus yang di jamin tidak ketahuan oleh Antoni karena Antoni ini anaknya berpikir kritis sekali jadi harus cari peluang untuk membuat Antoni bisa menerimanya.

Waktu itu ia sempat menampakkan foto ke Mawar, kebetulan Mawar ikut arisan dengan mamanya dan pertemuan lah dengan mamanya Antoni. Raut wajah Mawar tidak menolak ia hanya tersenyum dan mulai tertarik dengan Antoni. Siapapun yang melihat Antoni pasti langsung tertarik karena perawakan yang di miliki Antoni sangat menunjang mata yang melihatnya. Ia sibuk memainkan ponselnya, ia menjauh sebentar lalu langsung saja ke dapur. Gani dan Roy bingung dengan hari ini tidak seperti biasanya mama dengan sibuk dan bingung sendiri.

Ia ke dapur membuka kulkas dan memeriksa satu persatu makanan atau minuman apa saja yang masih tersisa. Ia bertanya kepada mba yang ada di dapur apakah masih ada atau tidak? "Nanti malam kamu siapkan makanan dan minuman yah. Terus buah jangan lupa di kupas tapi harus bersih terlebih dahulu ya. Oh iya sebelum magrib semua harus beres ya. Jangan katakan hal ini dengan siapapun."

"Emang ada acara apa bu?"

"Intinya kamu siapkan saja ada tamu datang ke sini. Kalau gitu lanjutkan pekerjaan kamu. Saya permisi dulu." Ucapnya yang langsung meninggalkan mba di dapur.

Ia duduk kembali ke sofa timbullah pertanyaan di pikiran Antoni. "Mama kenapa? Kok kayak sibuk gitu? Emang ada apa sih mah? Perasaan gak kayak biasanya banget?" Antoni mulai curiga dengan tingkah laku mama.

Mama hanya tersenyum lalu melanjutkan memainkan ponselnya. Kedua mata Antoni membulat ketika melihat mamanya tersenyum begitu. Ia hanya mengangguk, mungkin urusan arisan atau asik chatting dengan teman seumurannya. Pikirnya seperti itu.

Antoni membuka beberapa foto yang ingin ia kirim ke Elsa. Kebiasaan mereka berdua adalah selalu kirim foto satu sama lain setiap harinya, entah foto yang paling rapi atau foto yang paling konyol sekalipun. Itu yang membuat mereka erat sampai sekarang. "Sumpah gue gak ngerti ya sama mama sama lo ton. Kalian benar-benar aneh banget hari ini haha." Ucap Gani yang menggeleng-geleng kepala. Ia berada di tengah-tengah mama dan Antoni sibuk masing-masing memainkan ponsel. Dua orang yang berbeda generasi dengan asik memainkan ponselnya.

"Udah deh gan ngapain lo bengong aja di antara kak Toni sama mamah? Lo mau stress tiba-tiba? Atau lo mau ikutan nimbrung?" Senyum Roy akhirnya juga ikut-ikutan geleng-geleng kepala.

"Bu ini berapa banyak ya bu----"

Mendengar hal itu ia langsung berdiri dan menuju ke dapur. Ponsel ia letakkan di atas sofa lupa ia bawa ke dapur. Layar masih menyala, Antoni pun mengalihkan pandangannya ke arah ponsel mamanya. Ia melihat sekilas chattingan mama dengan seseorang. Mungkin tak baik melihat atau penasaran dengan hal pribadi mamanya karena walau anak dan orang tua tetap saja masih ada yang namanya sesuatu yang pribadi. Tapi penasaran sekali hari ini. Ia pun mengangkat lalu membacanya.

Tapi ketika dua menit berjalan mama pun datang dan mengambil langsung ponsel miliknya dari tangan Antoni. Ia mematikan layarnya langsung dan tersenyum saja. "Siapa mah yang chat? Kok muka mama panik gitu?"

"Eng--- enggak kok. Cuma teman arisan mama aja ngajakin jalan. Ya udah gitu aja. Kamu baca apa tadi?" Ia mengalihkan pembicaraan sejenak agar Antoni teralih.

"Baca....."

"Baca apa?" Ia takut Antoni tau dan semua persiapan akan berantakan dan akan rusak gitu aja.

"Belum sempat sekilas doang mama langsung ambil hpnya dari tangan aku. Emang siapa sih mah? Siapa sih? Asik banget deh kayaknya?"

"Udah deh gak usah kepo!" Sahut Gani yang akhirnya pro ke mama begitupun Roy yang juga ikut-ikutan. Antoni pun mengangguk dan tak menanyakan kembali lagi. Mungkin benar tak perlu menanyakan lagi.

"Isinya apaan sih mah?"

"Lo mau ikutan arisan sama mamah? Ya udah mah tolong masukkan nama Antoni di dalam nama arisan mama. Biar asik kan mah, kalau ada nama cowok."

"Gak lucu tau gak!" Bengis Antoni yang tak suka dengan bercandaan Gani.

"Apaan sih kalian, jangan kayak gitu dong. Udah-udah. Kalian main aja sana."

"Hahahaha rasain lo!" Roy ikut nimbrung.

"Diem anak kecil!" Sontak mereka berdua langsung menghentikan suara itu, bukan kalau bukan si bungsu.

Terpopuler

Comments

kimmy

kimmy

perjodohan yah

2022-09-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!