Bab 4 : Punya Ayah.

Acara ulang tahun cucu Bu Rara, berjalan sederhana namun meriah. Hanya sedikit yang di undang. Karena memang Azam tidak terlalu suka dengan pesta.

" Bu Rara, kue nya enak banget lo."

" Iya, ibu pesan dimana?"

" Pasti pesanan khusus, mungkin dari kota, ya kan bu."

" Saya suka kuker nya. Kapan kapan kalau ke kota, saya nitip yang seperti ini dong Bu Rara, boleh kan?"

" Ngapain jauh jauh ke kota, la wong saya beli nya di sini." Jawap Bu Rara ramah.

" Masak sih buk?, Moza bakery gak kayak gini rasa nya."

" Iya, Moza bakery ramai kan, hanya karena itu satu satu nya toko kue di kampung kita."

" Betul, rasa nya juga biasa saja. Masih enak kue ini."

" Kalian tau kue itu buatan siapa?"

" Buatan siapa bu?"

" Iya, aku mau pesan banyak kalau memang beli nya di kampung kita."

" Iya, aku juga pengen beli kuker nya."

Bu Rara menoleh ke arah Imelda, seperti mengatakan bolehkah aku memberi tahu pada mereka jika Imelda lah yang membuat semua kue yang ada di sini. Imelda menggeleng.

" Yang membuat semua kue ini adalah orang yang sama, yang kalian sebut sebagai pelacvr."

Semua orang yang ada di sana terkejut, sekaligus memandang ke arah Imelda yang terlihat menundukkan kepala.

" Maafkan kami Imelda, kami bersalah."

" Iya, maafkan kami."

" Kami janji akan merubah sikap kami."

" Iya kami berjanji.."

.....

Setelah acara selesai.

" Nih, buat kamu."

Azam memberikan seluruh kado yang di bawa teman teman nya.

" Ha?, kenapa kamu memberikan nya pada ku?" Tanya Migel.

" Aku tidak suka kado. Aku lebih suka membeli dengan uang ku sendiri. Ini, ambilah."

" Tapi...."

" Sudah tidak apa apa, Azam memang seperti itu." Ucap Akmal, Ayah Azam. Yang datang dan bergabung bersama mereka.

" Tapi paman, ini sangat banyak."

" Anggap saja, itu hadiah untuk Migel. Karena selama ini Migel sudah rajin membantu ibu." Akmal tersenyum dan mengelus kepala Migel.

Azam bangun, dan berjalan menuju kamar nya, lalu kembali dengan membawa sebuah kardus.

" Apa itu?" Tanya Akmal.

Azam membuka kotak kardus. Dan mengeluarkan isi nya.

" Azam, bukankah ini milikmu?"

" Ya, dan sekarang aku ingin memberikan nya kepada Migel."

" Kenapa?, apa Azam tidak menyukai nya?" Tanya Akmal.

" Bukan Azam tidak menyukai nya. Tapi baju dan barang barang Azam sudah banyak. Lebih baik di berikan untuk mereka yang membutuhkan."

Akmal tersentuh dengan apa yang dilakukan Azam.

" Kemarilah.." Perintah Akmal.

Cup

Akmal mencium kening Azam.

" Ayah bangga pada mu."

" Terima kasih ayah."

Azam memeluk ayah nya.

" Senangnya punya ayah."

Mata Migel berkaca kaca. Azam melepas pelukan nya.

" Jika Migel mau, Migel boleh memanggil paman Akmal dengan sebutan ayah."

Akmal menatap Migel dengan senyuman. Sedang Migel menatap balik dengan tatapan tidak percaya.

" Bolehkah?"

Migel menatap Azam, seperti meminta ijin. Azam mengangguk.

"Tentu saja boleh. Nenek Rara dan kakek Danu kan juga menganggap mu sebagai cucu nya, dan aku menganggap mu sebagai saudara ku. Jadi, ayahku adalah ayah mu juga. Walau kita terlahir dari orang tua yang berbeda."

Azam menghampiri Migel yang mata nya mulai berair. Dan memegang bahu nya.

" Sudah sana, sebelum aku berubah pikiran." Kekeh Azam.

" Sekarang ayo, panggil paman ayah." Ucap Akmal, sambil merentakan ke dua tangan nya.

" Ayah...."

Migel menangis sambil memeluk Akmal.

" Migel punya ayah, Migel bukan anak haram lagi. Aku bukan anak haram kan ayah." Isak Migel dalam pelukan Akmal.

" Ya, Migel bukan anak haram. Tapi anak ayah Akmal mulai sekarang."

Azam ikut memeluk Migel dan Akmal.

"Gibran punya ayah, gibran bukan anak haram lagi. Aku bukan anak haram lagi."

Migel terus mengulangi kata kata nya.

Imelda melihat itu dengan airmata yang tak henti henti nya mengalir. Bu Rara mendekati Imelda, dan langsung memeluk nya.

" Terima kasih bu, ibu dan bapak sudah sangat baik kepada kami." Ucap Imelda dalam pelukan Bu Rara.

" Iya nak, sama sama. Kalau saja putri ku masih hidup. Mungkin dia sudah sebesar diri mu. Jangan sungkan lagi ya nak, anggap aku adalah ibu kandung mu." Ucap Bu Rara.

Imelda semakin terisak dan memeluk Bu Rara.

" Ehem.., semua nya berpelukan. Lalu Bapak memeluk siapa?" Tanya Pak Danu yang baru saja datang.

" Meluk saja gak apa apa pak. Saya mau kok." Ucap Jojo, sopir sekaligus pembantu laki laki di rumah Bu Rara dan Pak Danu.

" Heh! daripada berpelukan dengan mu. Lebih baik aku memeluk tembok saja."

" Hehe..."

Pak Jojo menggaruk garuk kepala nya lalu pergi ke belakang.

...

" Imelda, kamu pulang diantar pak Jojo ya. Biar sekalian di bantu membawakan barang milik Migel."

" Apa tidak merepotkan bu?" Tanya Imelda.

" Memangnya, kamu bisa membawa semua itu?"

" Hehe, enggak sih."

" Ya sudah, diantar pak Jojo saja"

" Baik Bu, kalau begitu saya dan Migel permisi. Sekali lagi terima kasih."

" Iya sama sama. Besok besok main kesini ya, mumpung Azam masih lama di sini."

" Siap nek." Ucap Migel semangat.

" Terima kasih ya Azam."

" Sama sama."

Imelda dan Migel pulang ke rumah dengan di antar Pak Jojo.

Sesampainya di rumah, mereka langsung membongkar kado dan barang pemberian Azam..

Ada baju, tas, buku, alat tulis, sandal, sepatu. Dan masih banyak lagi.

" Sekarang, bereskan kemari Migel. Baju Migel yang sudah tidak muat dan jelek bisa di buang." Ucap Imelda.

" Baik bu."

Migel membawa satu kardus pakaian dari Azam. Dan menata dalam lemari pakaian nya.

Sedang Imelda . Mencari tempat untuk meletakan buku dan alat tulis, serta tas dan sepatu.

....

Keesokan hari nya, seperti janji Imelda. Dia mengajak Migel jalan jalan ke mall.

Perjalanan membutuhkan waktu 30 menit. Mereka menempuh perjalanan dengan menggunakan bus.

Sesampai nya di mall, Migel sangat gembira.

" Wah ibu, lihat. Ternyata mall itu sangat besar ya..."

" Iya sayang. Ayo kita masuk. Kita makan burger dan pizza, seperti yang Migel mau."

" Hore...."

Sepanjang perjalanan masuk ke dalam mall, Migel tidak henti henti nya tersenyum dan kagum melihat banyak sekali barang di dalam mall tersebut.

" Bu, ayo kita ke sana."

Migel menunjuk tempat bermain.

" Iya, setelah kita makan. Oke."

" Janji.."

" Janji, hari ini adalah hari untuk Migel. Migel boleh bermain sepuasnya."

" Ye, terima kasih bu."

Migel menarik lengan Imelda, lalu mencium pipi kanan dan kiri Imelda.

" Ayo kita makan."

Direstoran cepat saji, Imelda memesan burger dan pizzaa ukuran kecil untuk Imelda. Dan paket sarapan untuk dua orang.

" Wah bu, ayam nya sangat enak. Seandainya Migel bisa makan ayam seperti ini setiap hari ya..."

" Doakan ibu banyak rejeki. Nanti ibu akan sering mengajak gibran kesini."

" Beneran?"

" Iya, untuk anak ibu yang paling ganteng."

" Terima kasih bu.."

" Sama sama sayang, ayo cepat habiskan. Lalu kita pergi bermain."

...----------------...

...----------------...

...----------------...

...----------------...

Terpopuler

Comments

Sumiati 32

Sumiati 32

Migel namanya , kenapa jadi Gibran

2024-02-07

0

Imam Sutoto Suro

Imam Sutoto Suro

wooow amazing story thor lanjutkan

2023-04-01

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Isi hatinya..
2 Bab 2 : Mulut netizen..
3 Bab 3 : Fitnah
4 Bab 4 : Punya Ayah.
5 Bab 5 : Awal pertemuan.
6 Bab 6 : Tawaran.
7 Bab 7 : Kecelakaan
8 Bab 8 : Aku kira ayah
9 Bab 9 : Tes DNA
10 Bab 10 : Mencari tahu
11 Bab 11 : Maafkan Ibu
12 Bab 12 : Namanya juga usaha
13 Bab 13 : Pikirkan lagi
14 Bab 14 : Yang benar saja
15 Bab 15 : Seandainya
16 BAB 16 : Datang lagi
17 Bab 17 : Kemarahan
18 Bab 18 : Mak Erot
19 Bab 19 : Peringatan
20 Bab 20 : Diterima
21 Bab 21 : Tamu tak diundang
22 Bab 22 : Lina
23 Bab 23 : Kesalahan
24 Bab 24 : Peluang
25 Bab 25 : Adu mulut
26 Bab 26 : Rumah Hepi (1)
27 Bab 27 : Rahasia Ayu
28 Part 28 : Rumah Hepi (2)
29 Bab 29 : Kesungguhan
30 Bab 30 : Ada apa dengan migel?
31 Bab 31 : Saran dokter
32 Bab 32 : Rumah sakit
33 Bab 33 : Hasil lap
34 Bab 34 : Pasti salah
35 Bab 35 : Luar negari
36 Bab 36: Kekuatan ku
37 BAB 37 : Teman
38 Bab 38
39 Bab 39 : Hampir saja
40 Bab 40 : Modus
41 Bab 41 : Go home
42 Bab 42 : Berdua
43 Bab 43 : Hari bahagia
44 Bab 44 : Gugup
45 Season 2 is coming...
46 Novel lainnya....
47 Bab 45 : Kita keluarga
48 Bab 46 : Lina lagi (1)
49 Bab 47 : Lina lagi (2)
50 Bab 48 : Migel marah
51 Bab 49 : Ketahuan
52 Bab 50 : Ada apa??
53 AJARI AKU SELINGKUH
54 DESTINY OF LOVE
55 Bab 51 : Rumah sakit
56 Bab 52 : Wedding...
57 Bab 53 : Paris
58 Bab 54 : Paris (2)
59 Bab 55 : Migel....
60 Bab 56 : Khawatir
61 Sepi nih...
62 Nah Lo...
63 Bab 57 : Migel ku...
64 Bab 58: Rumah sakit...
65 Bab 59 : Kondisi Migel...
66 Bab 60 : Nomor yang sama
67 RAHASIA CINTA ALIA
68 CUPLIKAN BAB
69 Maaf...
70 PETUAH BIJAK
71 Bab 61 : Dag dig dug
72 Bab 62 : Dua pekan..
73 Cari Papi baru...
74 Bab 64 : Permainan
75 Bab 65: Maafkan aku..
76 Bab 66 : Pemanasan..
77 Bab 67 : Haruskah bahagia?
78 Mak phi-khun Libur...
79 Bab 68 : Inilah saatnya..
80 Bab 69 : Kecewa
81 Bab 70 : Selamat tinggal ...
82 Bab 71 : Bebas
83 Bab 72 : Kedatangan mereka..
84 Bab 73 : Operasi..
85 Bab 74 : Pingsan
86 Bab 75 : Tidak..
87 Bab 76 : Jangan ambil anakku
88 Bab 77 : Imelda Hilang
89 Bab 78 : Suasana Baru
90 Bab 79 : Pura pura
91 Bab 80 : Catatan Migel
92 Bab 81 : Di jodohkan
93 Ehem Ehem..
94 Bab 83 : Ternyata, Angga..
95 Awas Serangga
96 Keluarga Bastian
97 Semoga Bahagia..
98 Ikhlaskan...
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Bab 1 : Isi hatinya..
2
Bab 2 : Mulut netizen..
3
Bab 3 : Fitnah
4
Bab 4 : Punya Ayah.
5
Bab 5 : Awal pertemuan.
6
Bab 6 : Tawaran.
7
Bab 7 : Kecelakaan
8
Bab 8 : Aku kira ayah
9
Bab 9 : Tes DNA
10
Bab 10 : Mencari tahu
11
Bab 11 : Maafkan Ibu
12
Bab 12 : Namanya juga usaha
13
Bab 13 : Pikirkan lagi
14
Bab 14 : Yang benar saja
15
Bab 15 : Seandainya
16
BAB 16 : Datang lagi
17
Bab 17 : Kemarahan
18
Bab 18 : Mak Erot
19
Bab 19 : Peringatan
20
Bab 20 : Diterima
21
Bab 21 : Tamu tak diundang
22
Bab 22 : Lina
23
Bab 23 : Kesalahan
24
Bab 24 : Peluang
25
Bab 25 : Adu mulut
26
Bab 26 : Rumah Hepi (1)
27
Bab 27 : Rahasia Ayu
28
Part 28 : Rumah Hepi (2)
29
Bab 29 : Kesungguhan
30
Bab 30 : Ada apa dengan migel?
31
Bab 31 : Saran dokter
32
Bab 32 : Rumah sakit
33
Bab 33 : Hasil lap
34
Bab 34 : Pasti salah
35
Bab 35 : Luar negari
36
Bab 36: Kekuatan ku
37
BAB 37 : Teman
38
Bab 38
39
Bab 39 : Hampir saja
40
Bab 40 : Modus
41
Bab 41 : Go home
42
Bab 42 : Berdua
43
Bab 43 : Hari bahagia
44
Bab 44 : Gugup
45
Season 2 is coming...
46
Novel lainnya....
47
Bab 45 : Kita keluarga
48
Bab 46 : Lina lagi (1)
49
Bab 47 : Lina lagi (2)
50
Bab 48 : Migel marah
51
Bab 49 : Ketahuan
52
Bab 50 : Ada apa??
53
AJARI AKU SELINGKUH
54
DESTINY OF LOVE
55
Bab 51 : Rumah sakit
56
Bab 52 : Wedding...
57
Bab 53 : Paris
58
Bab 54 : Paris (2)
59
Bab 55 : Migel....
60
Bab 56 : Khawatir
61
Sepi nih...
62
Nah Lo...
63
Bab 57 : Migel ku...
64
Bab 58: Rumah sakit...
65
Bab 59 : Kondisi Migel...
66
Bab 60 : Nomor yang sama
67
RAHASIA CINTA ALIA
68
CUPLIKAN BAB
69
Maaf...
70
PETUAH BIJAK
71
Bab 61 : Dag dig dug
72
Bab 62 : Dua pekan..
73
Cari Papi baru...
74
Bab 64 : Permainan
75
Bab 65: Maafkan aku..
76
Bab 66 : Pemanasan..
77
Bab 67 : Haruskah bahagia?
78
Mak phi-khun Libur...
79
Bab 68 : Inilah saatnya..
80
Bab 69 : Kecewa
81
Bab 70 : Selamat tinggal ...
82
Bab 71 : Bebas
83
Bab 72 : Kedatangan mereka..
84
Bab 73 : Operasi..
85
Bab 74 : Pingsan
86
Bab 75 : Tidak..
87
Bab 76 : Jangan ambil anakku
88
Bab 77 : Imelda Hilang
89
Bab 78 : Suasana Baru
90
Bab 79 : Pura pura
91
Bab 80 : Catatan Migel
92
Bab 81 : Di jodohkan
93
Ehem Ehem..
94
Bab 83 : Ternyata, Angga..
95
Awas Serangga
96
Keluarga Bastian
97
Semoga Bahagia..
98
Ikhlaskan...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!