Bab 2 : Mulut netizen..

" Migel anak haram. Migel anak haram.."

" Jangan mau berteman dengan Migel . Dia anak haram."

" Ibu nya saja seorang p*lacur."

" Huu, Migel tidak punya ayah."

" Migel anak haram."

" AKU BUKAN ANAK HARAM."

Migel kesal, dan langsung meninju seorang anak.

" Argh, huhu huhu.. Akan ku adukan pada ibuku. Huhuhu..."

Anak yang kena pukul Migel , langsung menangis, dan berlari pulang.

Sedangkan anak-anak yang lain ketakutan melihat Migel . Akhirnya mereka membubarkan diri. Dan pulang ke rumah masing masing.

" Migel .., Sudah pulang nak?" Sapa Imelda

" Sudah bu.."

Migel meletakan keranjang yang biasa dia bawa untuk berjualan.

Imelda menghampiri Migel yang terlihat lesu.

" Hei boy, kenapa muka nya di tekuk begitu. Jadi jelek dong." Tanya Imelda sambil memegang kedua pipi nya.

" Bu, apa benar Migel anak haram?, apa benar Migel tidak punya Ayah?

Deg !!

Migel menanyakan hal ini lagi. Hampir setiap hari, dia menanyakan hal ini.

Apa yang harus aku katakan. Aku tau di luar sana, mereka semua memperolok mu.

Tapi apalah daya ku, memberitahu mu juga percuma.

Ayahmu tidak akan kembali pada ibu lagi.

" Nak..."

Brak

Brak

Brak

" Imelda keluar kamu.."

Brak

Brak

Brak

" Iya, keluar kamu Imelda ."

" Imelda .."

Belum sempat Imelda bicara dengan Migel, pintu rumah Imelda di ketuk orang.

Seperti nya Migel memukul temannya lagi dan Ini sudah ketiga kali nya dalam satu minggu, rumah Imelda kedatangan banyak tamu.

Bukan untuk bertamu. Melainkan untuk menghakimi Migel.

Ceklek..

" Heh, Imelda . Kamu itu gak bisa mendidik anak dengan benar ya?"

" Iya. Migel udah sering mukul temen temen nya. Pantas saja dia tidak punya kawan."

" Imelda , kamu itu gak punya moral apa?"

" Ya jelas tidak. la wong dia saja tidak berpendidikan, dan tidak punya moral. Lihat saja, dia bahkan hamil tanpa menikah."

" bla bla bla bla..."

Migel semakin memeluk Imelda dengan erat. Dia seakan menyalurkan kekuatan untuk ku membela diri.

" Bu, saya tegaskan sekali lagi. Saya hamil dengan suami. Dan kami cerai sebelum mengetahui jika saya hamil."

" Ah, alasan."

" Iya, pasti alasan."

Imelda ke dalam dan mengambil akte perceraian.

" Lihat. Bisa ibu lihat. Ini adalah akte perceraian saya."

" Halah, palingan ini hanya akal-akal dia saja."

" Jika memang benar. Pasti kamu di cerai karena kamu suka main serong. Iya kan?"

" Bu, saya tidak serendah itu." Sergah Imelda .

" Halah. Ngaku aja. Bukti nya, anak kamu jadi anak berandalan. Suka mukul teman nya."

" Itu karena mereka selalu memperolok Migel ."

" Memperolok apa?"

" Migel di katai anak haram."

" Lo, kan memang anak haram. Hamil dan melahirkan tanpa suami. Apa dong jika bukan anak haram."

Airmata tak dapat lagiImelda bendung. Imelda menangis sambil terus membela diri. Hingga seorang penyelamat datang.

" Ibu ibu, sudah. Jangan main bully." Ucap Bu Rara.

" Bu Rara jangan terkecoh dengan mula polos Imelda . Hati hati, bisa bisa suami ibu di embat."

" Sudah, sana bubar. Bubar."

" Hu.. Dasar p*lacur."

" Imelda , kamu tidak apa apa?" Tanya Bu Rara.

" Iya bu, saya tidak apa apa. Terima kasih sudah membantu."

" Sama sama. Ada apa lagi?"

" Seperti biasa bu, Migel di bully. Dan dia hanya membela diri nya sendiri."

Bu Rara menatap iba Migel , kemudian merentangkan ke dua tangan nya.

" Sini sayang, peluk nenek."

Migel langsung berlari memeluk Bu Rara.

Bu Rara adalah satu satu nya orang yang bersikap baik pada Imelda di kampung ini. Beliau lah yang mengijinkan Imelda menyewa rumah nya dengan membayar uang sewa semampunya.

Terkadang, Bu Rara menolak jika Imelda akan membayar tunggakan rumah sewa Imelda yang sudah menunggak selama enam bulan.

" Terima kasih ya bu, lagi lagi ibu sudah menolong kami."

" Iya, sama sama. Jangan sungkan, kalau butuh sesuatu datang saja ke rumah." Ucap Bu Rara ramah.

" Baik bu. Migel , ayo kita masuk, nak." Ucap Imelda

Migel menghampiri ku.

" Bu, gak masuk dulu?" Tawarku pada Bu Rara.

" Tidak usah, saya ada urusan. Saya pamit ya.."

" Iya bu.."

Sepeninggalan Bu Rara, aku mengajak Migel masuk.

..

Malam hari ..

Seperti biasa aku makan malam dengan nasi goreng dan telur dadar.

" Bu, Migel ingin sekali makan pizza, dan burger. Seperti kawan kawan yang lain. Kapan kapan boleh kan bu, kita makan pizza dan burger. Terus kita jala jalan ke mall. Migel ingin sekali tahu, mall itu seperti apa."

" Iya sayang. Ibu janji, akan membawa Migel makan pizza dan pergi ke mall."

" Benarkah?" Ucap Migel dengan mata berbinar.

" Iya sayang. Tapi Migel harus sabar yaa, menunggu ibu punya cukup uang, untuk membawa Migel ke mall."

" Baik bu."

" Anak pintar. Sekarang, ayo kita makan."

" Seperti biasa, nasi goreng ibu yang terbaik." Ucap Migel.

Tok

Tok

Tok

" Imelda .."

" Imelda ..."

" Bu, seperti nya itu suara Bu Rara." Ucap Migel.

" Iya, ada apa ya beliau malam malam datang ke rumah." Ucapku sambil meletakan piring yang hendak ku cuci.

Migel menggeleng tanda tidak tahu, lalu melanjutkan makan malam nya.

" Tunggulah disini, ibu akan melihat nya."

" Ya ibu."

Tok

Tok

Tok

" Imelda ..."

" Iya, sebentar."

Aku segera berlari agar cepat sampai dan segera membuka kan pintu.

" Imelda .."

" Bu Rara. Mari masuk bu.."

Setelah kami masuk dan duduk.

" Ada apa Bu, tumben malam malam?" Tanya Imelda .

" Gini. Tadi ibu sebenernya mau memesan kue tart. Tapi toko nya sedang libur sampai satu minggu ke depan. Padahal rencana nya besok ibu akan membuat pesta kejutan buat Azam. Cucu ibu."

" Lo, Azam ada disini?"

" Besok Akmal akan membawa nya mengunjungi ibu. Dan besok adalah hari ulang tahun nya. Ibu pikir akan membuat pesta kecil kecilan. Karena ibu tidak bisa memesan kue. Bagaimana jika Imelda saja yang membuatkan kue?"

" Aku?" Imelda menunjuk diriku sendiri.

" Iya. Kue Imelda kan enak."

" Ah, ibu terlalu berlebihan. Kue Imelda biasa saja bu, jika dibandingkan dengan kue di toko toko."

" Sudah sudah. Pokok nya kue Imelda enak. Jadi, Imelda mau kan membantu ibu."

" Tapi bu, Imelda tidak punya oven dan mixer yang bagus. Mixer Imelda cuma yang murahaan."

" Nanti ibu antar kesini barang dan bahan yang dibutuhkan. Ya, Imelda mau membantu ibu kan?"

" Bagaimana kalau ternyata kue buatan Imelda tidak enak."

" Enak pasti enak. Ibu akan membantu Imelda. Bagaimana?"

" Baiklah bu."

" Bagus. Kalau begitu, ibu pulang dulu. Mengambil bahan dan barang yang di perlukan."

Bu Rara kemudian pamit. Selang tiga puluh menit kemudian, Bu Rara kembali datang bersama suami nya.

Imelda yang memang sudah menunggu, langsung membantu membawakan barang dan bahan yang akan di gunakan.

" Letakan di situ saja bu." Ucap Imelda pada Bu Rara.

" Oven nya diletakan dimana?" Tanya Pak Danu. Suami Bu Rara.

" Di sana saja pak."

" Bu, bapak pamit pulang ya, ada urusan sebentar. Nanti ibu telepon bapak saja, jika sudah selesai." Ucap Pak Danu kepada Bu Rara.

" Ya sudah, sana bapak pergi."

Setelah mobil Pak Danu hilang dari pandangan. Imelda langsung menutup pintu, dan mengunci nya.

" Eh eh, bukan nya itu mobil Pak Danu, suami Bu Rara?"

" Iya benar. Pak Danu barusaja keluar dari rumah Imelda."

" Ternyata Imelda memang seorang pel*cur."

" Iya, kita harus segera lapor Pak RT."

...----------------...

...----------------...

...----------------...

...----------------...

Terpopuler

Comments

Imam Sutoto Suro

Imam Sutoto Suro

good luck thor lanjutkan seruuuu

2023-04-01

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Isi hatinya..
2 Bab 2 : Mulut netizen..
3 Bab 3 : Fitnah
4 Bab 4 : Punya Ayah.
5 Bab 5 : Awal pertemuan.
6 Bab 6 : Tawaran.
7 Bab 7 : Kecelakaan
8 Bab 8 : Aku kira ayah
9 Bab 9 : Tes DNA
10 Bab 10 : Mencari tahu
11 Bab 11 : Maafkan Ibu
12 Bab 12 : Namanya juga usaha
13 Bab 13 : Pikirkan lagi
14 Bab 14 : Yang benar saja
15 Bab 15 : Seandainya
16 BAB 16 : Datang lagi
17 Bab 17 : Kemarahan
18 Bab 18 : Mak Erot
19 Bab 19 : Peringatan
20 Bab 20 : Diterima
21 Bab 21 : Tamu tak diundang
22 Bab 22 : Lina
23 Bab 23 : Kesalahan
24 Bab 24 : Peluang
25 Bab 25 : Adu mulut
26 Bab 26 : Rumah Hepi (1)
27 Bab 27 : Rahasia Ayu
28 Part 28 : Rumah Hepi (2)
29 Bab 29 : Kesungguhan
30 Bab 30 : Ada apa dengan migel?
31 Bab 31 : Saran dokter
32 Bab 32 : Rumah sakit
33 Bab 33 : Hasil lap
34 Bab 34 : Pasti salah
35 Bab 35 : Luar negari
36 Bab 36: Kekuatan ku
37 BAB 37 : Teman
38 Bab 38
39 Bab 39 : Hampir saja
40 Bab 40 : Modus
41 Bab 41 : Go home
42 Bab 42 : Berdua
43 Bab 43 : Hari bahagia
44 Bab 44 : Gugup
45 Season 2 is coming...
46 Novel lainnya....
47 Bab 45 : Kita keluarga
48 Bab 46 : Lina lagi (1)
49 Bab 47 : Lina lagi (2)
50 Bab 48 : Migel marah
51 Bab 49 : Ketahuan
52 Bab 50 : Ada apa??
53 AJARI AKU SELINGKUH
54 DESTINY OF LOVE
55 Bab 51 : Rumah sakit
56 Bab 52 : Wedding...
57 Bab 53 : Paris
58 Bab 54 : Paris (2)
59 Bab 55 : Migel....
60 Bab 56 : Khawatir
61 Sepi nih...
62 Nah Lo...
63 Bab 57 : Migel ku...
64 Bab 58: Rumah sakit...
65 Bab 59 : Kondisi Migel...
66 Bab 60 : Nomor yang sama
67 RAHASIA CINTA ALIA
68 CUPLIKAN BAB
69 Maaf...
70 PETUAH BIJAK
71 Bab 61 : Dag dig dug
72 Bab 62 : Dua pekan..
73 Cari Papi baru...
74 Bab 64 : Permainan
75 Bab 65: Maafkan aku..
76 Bab 66 : Pemanasan..
77 Bab 67 : Haruskah bahagia?
78 Mak phi-khun Libur...
79 Bab 68 : Inilah saatnya..
80 Bab 69 : Kecewa
81 Bab 70 : Selamat tinggal ...
82 Bab 71 : Bebas
83 Bab 72 : Kedatangan mereka..
84 Bab 73 : Operasi..
85 Bab 74 : Pingsan
86 Bab 75 : Tidak..
87 Bab 76 : Jangan ambil anakku
88 Bab 77 : Imelda Hilang
89 Bab 78 : Suasana Baru
90 Bab 79 : Pura pura
91 Bab 80 : Catatan Migel
92 Bab 81 : Di jodohkan
93 Ehem Ehem..
94 Bab 83 : Ternyata, Angga..
95 Awas Serangga
96 Keluarga Bastian
97 Semoga Bahagia..
98 Ikhlaskan...
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Bab 1 : Isi hatinya..
2
Bab 2 : Mulut netizen..
3
Bab 3 : Fitnah
4
Bab 4 : Punya Ayah.
5
Bab 5 : Awal pertemuan.
6
Bab 6 : Tawaran.
7
Bab 7 : Kecelakaan
8
Bab 8 : Aku kira ayah
9
Bab 9 : Tes DNA
10
Bab 10 : Mencari tahu
11
Bab 11 : Maafkan Ibu
12
Bab 12 : Namanya juga usaha
13
Bab 13 : Pikirkan lagi
14
Bab 14 : Yang benar saja
15
Bab 15 : Seandainya
16
BAB 16 : Datang lagi
17
Bab 17 : Kemarahan
18
Bab 18 : Mak Erot
19
Bab 19 : Peringatan
20
Bab 20 : Diterima
21
Bab 21 : Tamu tak diundang
22
Bab 22 : Lina
23
Bab 23 : Kesalahan
24
Bab 24 : Peluang
25
Bab 25 : Adu mulut
26
Bab 26 : Rumah Hepi (1)
27
Bab 27 : Rahasia Ayu
28
Part 28 : Rumah Hepi (2)
29
Bab 29 : Kesungguhan
30
Bab 30 : Ada apa dengan migel?
31
Bab 31 : Saran dokter
32
Bab 32 : Rumah sakit
33
Bab 33 : Hasil lap
34
Bab 34 : Pasti salah
35
Bab 35 : Luar negari
36
Bab 36: Kekuatan ku
37
BAB 37 : Teman
38
Bab 38
39
Bab 39 : Hampir saja
40
Bab 40 : Modus
41
Bab 41 : Go home
42
Bab 42 : Berdua
43
Bab 43 : Hari bahagia
44
Bab 44 : Gugup
45
Season 2 is coming...
46
Novel lainnya....
47
Bab 45 : Kita keluarga
48
Bab 46 : Lina lagi (1)
49
Bab 47 : Lina lagi (2)
50
Bab 48 : Migel marah
51
Bab 49 : Ketahuan
52
Bab 50 : Ada apa??
53
AJARI AKU SELINGKUH
54
DESTINY OF LOVE
55
Bab 51 : Rumah sakit
56
Bab 52 : Wedding...
57
Bab 53 : Paris
58
Bab 54 : Paris (2)
59
Bab 55 : Migel....
60
Bab 56 : Khawatir
61
Sepi nih...
62
Nah Lo...
63
Bab 57 : Migel ku...
64
Bab 58: Rumah sakit...
65
Bab 59 : Kondisi Migel...
66
Bab 60 : Nomor yang sama
67
RAHASIA CINTA ALIA
68
CUPLIKAN BAB
69
Maaf...
70
PETUAH BIJAK
71
Bab 61 : Dag dig dug
72
Bab 62 : Dua pekan..
73
Cari Papi baru...
74
Bab 64 : Permainan
75
Bab 65: Maafkan aku..
76
Bab 66 : Pemanasan..
77
Bab 67 : Haruskah bahagia?
78
Mak phi-khun Libur...
79
Bab 68 : Inilah saatnya..
80
Bab 69 : Kecewa
81
Bab 70 : Selamat tinggal ...
82
Bab 71 : Bebas
83
Bab 72 : Kedatangan mereka..
84
Bab 73 : Operasi..
85
Bab 74 : Pingsan
86
Bab 75 : Tidak..
87
Bab 76 : Jangan ambil anakku
88
Bab 77 : Imelda Hilang
89
Bab 78 : Suasana Baru
90
Bab 79 : Pura pura
91
Bab 80 : Catatan Migel
92
Bab 81 : Di jodohkan
93
Ehem Ehem..
94
Bab 83 : Ternyata, Angga..
95
Awas Serangga
96
Keluarga Bastian
97
Semoga Bahagia..
98
Ikhlaskan...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!