Harvey William
Louis William berkunjung ke perusahaan miliknya yang sekarang dipegang oleh anaknya.
Harvey yang sedang memimpin rapat diruang rapat ditemani bersama sekretarisnya, Theala. Tidak mengetahui bahwa ayahnya sudah berada di dalam ruangan kantornya menunggunya kembali dari rapat.
Saat Harvey membuka pintu ruangannya sekembalinya ia dari rapat, dibuat kaget bukan main dengan kedatangan tamu yang tidak pernah ia inginkan untuk datang mengunjunginya saat sedang bekerja diperusahaan.
"Ketua apa yang anda lakukan dikantorku?" Tanya Harvey.
"Ketua apanya. Panggil ayah bocah sial!" Sahut Louis.
"Ayah apanya. Orang tua kurus." Jawab Harvey.
"Hei aku menjadi kurus karena sering memikirkanmu yang nakal. Cobalah menurut pasti ayahmu akan bahagia." Ujar Louis.
"Jangan lupa ayahmu memang ketua World Rider. Dulu badanku kekar kau juga ingat itu kan. Cepatlah bertunangan dengan Rachel. Ayah ingin cucu." Sambung Louis.
Harvey tidak menggubris ayahnya. Ia kembali duduk dimeja kerjanya sambil mengerjakan beberapa pekerjaannya disana. Dengan mendengarkan celotehan yang dianggapnya sebagai dongeng peneman kerja.
Louis datang untuk mengejar-ngejar Harvey agar secepatnya menikah.
Karena adanya Rachel sekarang Louis makin gencar untuk memaksa anak semata wayangnya itu untuk segera melangsungkan keinginannya tersebut.
Tapi bagi Harvey Rachel bukan apa-apa untuknya. Bahkan untuk dijadikan mainan saja Rachel tidak layak baginya. Program perjodohan itu benar-benar telah semakin mempersulitnya.
Siapa yang akan memiliki anak?
Bahkan sebelum anak itu tumbuh besar pasti sudah akan menjadi perebutan dan diincar sebagai sandera untuk mengancamku.
Kapan aku akan bisa menikmati hidup yang normal tanpa permainan kejam dunia ini.
...🍁🍁🍁...
Theala Anderson
Lift terbuka.
Gadis dengan heelsnya keluar dari lift tersebut. Berjalan dengan anggun menuju ruangan CEO.
Tepat di depan ruangan Theala sebagai sekretaris pribadi CEO. Ia bertabrakan tubuh dengan gadis itu saat membuka pintu ruangannya untuk keluar.
Bruaakk!
Suara dua tubuh yang saling bertubrukan dan membuatnya masing-masing terjatuh ke lantai.
Betapa kagetnya mereka berdua saat saling bertatapan muka dan saling berpandang.
Apa?
Kenapa?
Setelah sekian lama aku menghindar dan mencoba menghilang dari hadapan mereka.
Kenapa malah bertemu seperti ini apalagi disini?
Diperusahaan dimana tempatku bekerja mencari uang?
Theala banyak berbicara didalam hati ketika melihat adik tirinya tiba-tiba muncul di hadapannya.
Rachel tersenyum sinis melihat kakaknya yang masih terduduk dilantai tak kunjung berdiri. Memberikan tatapan mengejek seperti sedang mengolok-olok didalam hati yang disampaikannya lewat senyuman sinis itu.
"Ternyata masih hidup? Betapa kecewanya aku." Ucap Rachel dengan tatapan merendahkan.
Karena perut Theala yang sudah membuncit ia menjadi kesusahan untuk mengontrol keseimbangan tubuhnya saat akan kembali berdiri.
Apalagi dengan rok span dan juga heels yang saat ini sedang ia kenakan. Karena itu adalah busana kerjanya sebagai sekretaris yang harus mengutamakan penampilan yang menarik.
"Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Theala.
"Sepertinya kau bekerja disini ya? Haha tapi itu tidak akan lama lagi." Ujar Rachel.
"Apa maksudmu?" Tanya Theala.
"Aku adalah calon istri CEO perusahaan ini. Cepat atau lambat aku akan membuatmu keluar dari perusahaan milikku." Perjelas Rachel.
"Hahaha begitukah? Ternyata hidupmu membutuhkan sangat banyak biaya ya?" Ejek Theala.
"Heh, karena aku sangat mahal." Pekik Rachel.
Menurut Theala Rachel benar-benar seperti rubah sama persis dengan ibunya. Bagi mereka perasaan cinta itu tidaklah penting. Yang terpenting adalah harta dan kekuasaan.
Sudah sukses merebut dan merampas kekayaan milik keluarga Anderson masih juga berniat ingin mengincar perusahaan keluarga William yang sudah jelas lebih besar dibandingkan milik keluarga Anderson.
Tidak masalah bila itu keluarga Anderson karena memang mereka adalah istri sah dan juga anak kandung dari Tommy Anderson. Jadi Theala mau mengalah dan tidak mau berselisih hanya karena sebuah warisan keluarga.
"Tidak akan ku biarkan kau merusak citra nama ayah! Gara-gara kau mengejar pria demi hartanya." Gumam Theala.
Rachel pun langsung pergi meninggalkan Theala dan tidak menghiraukannya. Berjalan memasuki ruangan CEO untuk menemui incarannya, Harvey.
...🍁🍁🍁...
Seperti biasanya Rachel merayu dan menggoda Harvey dengan sikapnya yang dibuat-buat manja sebagai serangan ampuh menjadikannya sebagai umpan pengait agar mangsanya terpancing dan mau meladeninya.
Dan juga sama halnya dengan Harvey sang penjelajah dunia dengan berbagai makhluk wanitanya. Sangat sudah sering menjumpai sikap-sikap rubah seperti yang sedang diperankan Rachel saat ini dengan begitu menyolok dan apik.
Harvey hanya cuek tidak menghiraukan kehadiran Rachel dengan celotehannya. Tetap acuh sembari ia sibuk bekerja dengan laptopnya. Berharap Rachel bosan mengganggunya dan berlalu pergi tanpa di usir. Namun semua itu sirna, Rachel tetap enggan mewujudkan keinginan Harvey yang sedari tadi sudah bersikap dingin dan acuh kepadanya.
Benar-benar sangat gigih dan pantang menyerah meski tidak juga mendapatkan perhatian sang tuan muda.
"Sebentar lagi kita bertunangan. Aku ingin berbelanja perhiasan baru untuk acara kita nanti." Ajak Rachel.
"Kau mengemis untuk dibelikan perhiasan olehku?" Ujar Harvey menohok.
"Apa-apaan kamu. Aku kan juga pewaris tunggal. Tentu aku hanya ingin kau menemaniku berbelanja." Ucap Rachel mencari alibi atas niatnya.
Harvey jelas sudah sangat hapal dengan gerak-gerik dan macam-macam sifat yang dimiliki oleh jenis-jenis wanita rubah semacam ini. Rachel benar-benar sudah salah menjadikan Harvey sebagai mangsa incarannya.
Untuk menyingkirkan dan menghancur ratakan perusahaan Anderson sangat mudah bagi Harvey. Itupun yang sudah ada didalam pikirannya untuk mengancam Theala agar takut kepadanya.
Tiba-tiba dikepala Harvey muncul sebuah ide.
Sebaiknya aku menculik Rachel dan mengirimnya disuatu pulau agar dia tidak menggangguku lagi dan juga ini kesempatan bagus untuk ku mengancam Theala.
"Baiklah aku akan menemanimu berbelanja." Kata Harvey.
"Yeay! Ayo sayang kita pergi sekarang." Ujar Rachel riang dengan manja.
Harvey menuruti Rachel dan pergi bersamanya. Segala yang di inginkan Rachel dari awal sengaja di turuti oleh Harvey dengan begitu akan memudahkannya melaksanakan rencana yang telah ia susun.
"Kau boleh gunakan kartu ku untuk belanjaanm." Ujar Harvey.
"Ah benarkah? Aku akan sangat senang memakainya." Ucap Rachel gembira.
Anak-anak buah Harvey dari gang mafia miliknya sudah bersiap menunggu aba-aba dari tuan muda.
Jelas saja rencana itu terlaksana dengan sangat mudah dan rapih. Tinggal memberitahukan kepada Theala dan semua tujuannya akan terpenuhi.
Harvey langsung memberitahukan dan melancarkan aksinya untuk mengancam Theala melalui telepon.
...📞tuan muda Harvey is calling...
"Keselamatan Rachel berada didalam tanganmu. Keputusanmu adalah kunci Rachel bisa kembali lagi kerumahnya." Ancam Harvey.
"Sudah kubilang. Kau hanya milikku seorang. Kenapa kau sama sekali tidak takut kepadaku?" Ujar Harvey.
Namun tanpa terduga oleh Harvey, jawaban Theala sangat bertolak belakang dengan yang ada dipikiran Harvey.
Rencananya gagal total.
"Rachel tidak berarti bagi saya. Karena sudah tidak ada hubungannya lagi dengannya meskipun kami memiliki satu ayah." Ujar Theala.
"Ancaman-ancaman itu juga tidak perlu tuan lakukan. Saya sangat menyadari seberapa besar kekuasaan yang anda miliki tuan muda." Jelas Theala.
"Baiklah. Aku akan melepaskan Rachel. Tapi kau harus ingat! Untuk melarang pria lain mendekatimu." Ancam Harvey.
...📞call is ended...
Harvey memutar otak berpikir apa yang harusnya ia lakukan.
Karena bagi Harvey, Theala belum benar-benar takut padanya sampai Theala masih berani dekat dengan pria lain selain dirinya.
Harvey pun melepaskan Rachel dan mengembalikannya ke keluarganya.
...🍁🍁🍁...
"Calon tuan muda adalah Rachel. Tapi kenapa tuan muda menjadikan Rachel sebagai ancamanku?" Gumam Theala penasaran.
Walau pun aku bilang Rahcel tidak ada urusannya denganku tetapi dia juga adikku, anak dari ayah kandungku. Untung saja tuan muda tidak benar-benar mengirimnya ke pulau pribadi miliknya.
Theala merasa bersyukur didalam hatinya, bahwa adik tirinya tidak terseret dalam bahaya karenanya.
...🍂🍂🍂...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments