As Hansen William.
...Biodata...
...Nama Lahir: Hansen William...
...Tanggal Lahir: 27 November...
...Tinggi Badan: 186 cm...
...Cast: Wakil Presiden Direktur World Grup. Under Boss World Rider. Keponakan Louis William....
..."I wonder how can people love without getting a return." - Hansen untuk para korbannya...
...•••HATE•••...
As Theala Anderson
...Biodata...
...Nama lahir: Theala Anderson (Theala Florence)...
...Tanggal lahir: 14 Februari...
...Tinggi badan: 172 cm...
...Cast: Anak pertama Tommy Anderson dari pernikahan pertama....
..."I wish I was Her. I wish I was She. How I wish I was this person to you, because you are my Him and you are my He; but I am not your Her, nor am I your She." - Theala untuk Harvey....
...•••HATE•••...
Dua bulan kemudian.
"Untuk apa kau masih sibuk mempelajari begitu banyak file perusahaan?" tanya Louis yang mendapati anaknya masih terbangun di tengah malam, sibuk di ruang kerja milik Louis.
"Bukankah saya harus kembali ke perusahaan agar dapat merebut World Hotel dari anda?" timpal Harvey sambil memicingkan sudut bibirnya guraunya menantang sang ayah.
"Hahaha cerdik juga ya. Hmm... Uruslah segalanya untuk ayah dan mulailah bekerja besok."
"Apa? Ayah setidaknya beri saya waktu untuk mempelajari file perusahaan dulu dong."
"Hansen akan membantumu di perusahaan. Ayah sudah terlalu tua untuk bekerja terlalu keras," jawab santai Louis sembari melirik anak semata wayangnya.
Hari berlalu begitu cepat.
Sudah genap dua bulan Harvey kembali ke tanah airnya dari berkelana panjang ke negeri-negeri orang. Dan sampai detik ini masih belum berhasil dengan deretan kencan perjodohan yang diatur Louis untuknya. Harvey memutuskan untuk kembali bekerja, demi merebut hotel yang sudah di besarkan sang ibunda dari sang ayah.
"Akhirnya kau kembali juga ke perusahaan, kalau begitu kenapa aku mesti repot-repot mengancammu segala, cih bocah merepotkan!" ejek Louis teruntuk anak semata wayangnya yang kini sedang bersiap untuk pelantikannya.
Harvey mengacuhkan ocehan ayahnya dan pandangannya tetap setia pada pantulannya di cermin. "Saya juga tidak pernah meminta untuk di ancam, huh!" decihnya kesal.
...•••HATE•••...
Theala Anderson
Kantor perusahaan World Grup pusat.
Tersebar rumor bahwa akan muncul orang yang menarik. Dan kabarnya orang tersebut akan menjabat sebagai Presiden Direktur baru menggantikan posisi Ketua di perusahaan.
Theala Anderson. Orang-orang biasa memanggil ku Theala.
Benar. Aku adalah putri sulung Tommy Anderson.
Iya. Tentunya dari pernikahan pertama ayah ku.
Ibu ku sudah meninggal saat melahirkan ku. Tidak lama setelah ibu ku meninggal ayah ku menikah lagi dengan wanita yang bernama Sarah Adelard yang sekarang namanya sudah berganti menjadi Sarah Anderson sejak masuk ke keluarga Anderson. Dan dari pernikahan mereka aku dihadiahi adik perempuan yang cantik, Rachel Anderson.
Aku bekerja di World Grup sejak satu tahun yang lalu, sebagai sekretaris pribadi.
Menarik ya?
Seorang Theala Anderson bisa masuk ke perusahaan World Grup sedangkan keluarga Anderson juga salah satu nama pemilik perusahaan meski pun tidak sebesar World Grup.
Dari semenjak aku kecil, aku sudah bertekad tidak akan mengharapkan apapun pada keluarga di balik nama Anderson tersebut. Aku juga memilih untuk menempuh studi kuliah di London karena kondisi keluarga ku yang memang ingin membuang ku, lalu setelah mendapat gelar studi aku memasukan aplikasi kerja untuk bekerja di World Grup dan betapa beruntungnya aplikasi lamaran kerja ku di terima hanya dalam sekali coba.
Dan disinilah Theala Anderson sekarang. Aku bekerja untuk Hansen William keponakan dari Ketua, menjadi sekretaris pribadi dari seorang Hansen William yang karismatik. Bagaimana cara mendiskripsikan sosoknya...
Hmm... Ah, begitu sulit. Yang bisa dipastikan adalah Hansen itu sangat tampan.
Di World Grup ada rumor bahwa anak dari Ketua akan bergabung di perusahaan. Aku belum pernah mendengar tentangnya, bagaimana sosoknya dan siapa namanya. Yang aku tahu Ketua memang memiliki anak lelaki semata wayang.
Aku heran apa memang menyembunyikan identitas adalah kesenangan para calon pewaris perusahaan besar?
Para karyawan diwajibkan untuk ke lobi perusahaan guna penyambutan anak Ketua.
Aku sangat penasaran, entah kenapa aku menjadi sangat gugup di tambah tuan Hansen yang sama sekali belum kelihatan di kantornya. Aku jadi tidak bisa bertanya-tanya kepadanya. Tuan Hansen orang yang tegas namun juga enak di ajak mengobrol disaat waktu santai, itulah kenapa aku jadi tidak sungkan lagi dengannya.
Petugas-petugas keamanan perusahaan sudah mulai berjejer membentuk suatu barisan dan ada juga beberapa pengawal berseragam jas hitam yang keluar dari mobil-mobil dari belakang mobil Ketua turut ikut mengatur posisi.
"Beri hormat!"
Serentak kami para karyawan yang berkumpul sedikit membungkukkan badan untuk memberi hormat.
"Beliau adalah Harvey William putra tunggal dari Ketua, hari ini beliau resmi menjadi penerus Ketua di World Grup. Tuan Harvey adalah presiden direktur kita yang baru."
Suara riuh sorak-sorai terdengar jelas dari beberapa eksekutif perusahaan yang memberi salam dan ucapan selamat, juga dari para staf wanita yang terpesona akan sosoknya.
Entah, karena Tuan Muda memang tidak suka berbicara panjang lebar atau memang karena Tuan Muda tidak tertarik untuk memperkenalkan dirinya kepada para karyawan yang menyambut kedatangannya di perusahaan. Tuan Muda malah melangkahkan kakinya hendak meninggalkan lobi dan para karyawan yang berkumpul disana hendak memasuki perusahaan.
Theala sedikit tersentak karena tiba-tiba ada tangan lelaki yang terulurkan di depannya, tanda ingin berjabat tangan. Orang tersebut tidak lain adalah Harvey William. Presiden direktur World Grup yang baru. Putra tunggal Ketua, Louis William. Keduanya berjabat tangan singkat dan saling membalas senyuman, tetapi juga di antara mereka tidak ada yang mengatakan sepatah kata pun. Kemudian kedua Tuan Muda William itu berlalu memasuki perusahaan dan menuju ke kantor mereka.
...•••HATE•••...
Hansen William
Dua bulan yang lalu.
Sudah satu jam Hansen menunggu di bandara.
Jangan bilang kalau aku di prank salah jam penjemputan. Gak lucu. Aku akan beli semua bandara yang ada di negara ini kalau sampai aku di isengin sama Harvey, biar dia gak bisa balik ke negara ini lagi mau aku black list dia dari semua bandara.
"Cari mati?" pekik Hansen ke seseorang yang berani menutup matanya dengan dekapan tangan.
"Sayang kamu sengaja luangin waktu untuk jemput aku ya?" jawabnya dengan suara yang sengaja di cantik-cantikan manja.
"Beneran minta mati sih ini!" kata Hansen yang sudah emosi.
"Minta gendong bukan minta mati," timpalnya dan setelah itu dia langsung loncat ke punggung Hansen. "Ayo let's go kita ke mobil."
Hansen langsung memutar dan membanting badan lelaki itu ke lantai dengan jurus judo yang sudah diajarkan sejak kecil.
Tidak jauh berbeda dengan keluarga mafia pada umumnya, begitu pun Harvey dan Hansen yang sudah sejak kecil terbiasa dengan latihan fisik dan bela diri yang berat untuk anak-anak seusia mereka karena tuntutan mereka harus dapat menguasai teknik-teknik bela diri dari segala macam jenis bela diri.
Hampir akan kembali menyerangnya dengan tendangan taekwondo dari kaki kanan panjang miliknya sebelum lelaki itu langsung sigap berguling kesamping, berdiri dan memasang kuda-kuda kuat untuk menahan serangan.
"Kau!"
"Hehe long time no see my brother," ucap Harvey cengengesan mendapati ekspresi Hansen yang dianggapnya lucu.
Di mobil. Dalam perjalanan ke mansion keluarga William.
"Benar kau tidak perlu ku antar ke rumah duka?"
"Tidak perlu. Aku akan pergi sendiri dengan mobilku."
...•••HATE•••...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments