I Hate You Mr. Police
Hani Maharani Husein adalah seorang gadis manis berstatus mahasiswi disalah satu Universitas swasta yang cukup terkenal di kota M, Hani mengambil fakultas hukum. Saat ini Hani sudah memasuki semester akhir dan sebentar lagi akan ujian akhir dan wisudah, tentunya saat ini Hani akan benar sibuk, saking sibuknya Hani harus pulang malam tiap hari. Beruntung karena orang tuanya mengijinkan Hani membawa motor sehingga Hani tak perlu repot menunggu angkutan umum saat ingin pulang, mengingat jarak dari kampus kerumahnya cukup jauh.
Oh yah, Hani dikenal sebagai anak yang manis dan penurut, apapun yang dikatakan oleh orang tuanya maka Hani akan menurutinya dengan senang hati. Bukan hanya itu, Hani juga dikenal sebagai siswa yang beprestasi dimasa sekolahnya dulu, tak heran jika saat memasuki bangku kuliah Hani menunjukkan prestasinya. Maka benar, dikampus Hani juga dikenal dan disukai oleh dosen sebab prestasinya yang membanggakan.
"Han, mau pulang bareng gak?" tanya Tia teman satu fakultas Hani.
" gak usah, aku bawa motor kok " kata Hani
" yakin gak mau pulang bareng aku sama Andri?" tanya Tia lagi
" yakin.... lagian kalau aku pulang bareng kalian, motor aku gimana,, masa ia harus ikut naik mobil Andri juga " jawab Hani
"mmm yaudah deh.. kamu hati-hati yah, jangan ngebut" Kata Tia dengan nada sedikit khawatir, bagaimana tidak, waktu sudah menunjukkan jam 8 malam, diamana keadaan jalanan dikota pasti sangat ramai, apalagi akhir-akhir ini banyak kejadian kekerasan dijalan raya, sebab begal dijalan sudah sangat merajalela. wajar jika Tia teman paling dekat dengan Hani sangat menghawatirkannya.
"aku duluan yah Ti, bilang sama Andri langsung pulang jangan keluyuran kemana-mana" kata Hani, Tia membalas hanya mengangguk, setelah itu Hani menancap gas motor kemudian berlalu meninggalkan area kampus.
jalan kota cukup ramai dimalam hari, suara bising dan suara peluit dari tukang parkir terdengar sangat jelas, abang-abang supir angkot juga masih semangat cari penumpang, sementara pedagang asongan juga tak mau kalah denga suara khas yang menjajakan dagangan miliknya, benar-benar sangat berisik.
Tiba dilampu merah, tanda semua kendaraan berhenti. Hani berpikir akan mampir ke minimarket setelah lampu hijau, rasa haus mengahadang tenggorokannya sebab hawa panas dan sesaknya jalan raya di kota besar. Hani menarik tali tasnya, sebab posisi tasnya ada dibelakang pinggulnya, namun Hani merasa ada yang aneh, sebab tali yang ditarik terasa lebih ringan, seperti tidak ada beban. dan tanpa pikir panjang Hani menarik tali tas yang terasa ringan itu.
"apa,,, tinggal talinya doang,, kok bisa?? artinya aku tadi kecopetan tapi sama sekali aku gak ngerasa?" Hani berbicara sendiri.
"ya ampun,, kok aku bisa ceroboh sih, sekarang aku harus gimana, dompet dan semua tanda pengenal aku ada didalam tas.. hikss" Hani menyesali kecerobohannya, padahal selama bertahun-tahun kuliah Hani tak pernah kecopetan. dan sekarang Hani harus pasrah dan ikhlas, toh harus minta tolong sama siapa, paling pencopetnya sudah jauh. Hani hanya mampu menatap tali tasnya yang terputus akibat sayatan benda tajam. Hayalan hani pecah setelah bunyi klakson mobil dibelakangnya, sebab memang sudah lampu hijau, dengan lemas Hani melajukan motornya.
hikksss... sekarang aku harus gimana,, mana aku haus ehh lapar pula,, mana rumah masih jauh lagi,, sialan tuh abang copet, kalau mau copet tuh bilang, kan aku bisa kasi uang.. duhhh sebelllll.... Umpat Hani dalam hatinya.
tiba-tiba saat ditengah jalan Hani merasa aneh, banyak pengendara yang mendadak berhenti dipinggir jalan. Hani mulai bertanya-tanya dalam benaknya, mungkin ada kecelakaan lalu lintas. pikirnya. tanpa pikir panjang Hani ikut menepikan kendaraannya.
" Pak,, didepan ada apa yah,,kok pada berhenti? " Hani memberanikan diri bertanya kesalah satu pengendara yang juga ikut berkenti.
"didepan ada razia Neng," jawab pengendara itu
" hah,, razia apa Pak? tanya Hani lagi
" gak tau Neng, " kata pengendara itu lagi
" hah,, masa sih malam gini masih ada razia" kata Hani kesal. namun karena sudah merasa sangat lapar Hani memberanikan diri untuk tetap jalan, ngapain juga takut, kan motornya bukan motor curian dan lagi lengkap. pikir Hani, dengan percaya dirinya Hani melajukan motornya hingga mendekati tempat razia, belum berapa detik suara peluit berbunyi, dan salah satu anggota polisi menghadang motor Hani meminta agar Hani menepi. Hani hanya ikut dan tak ada rasa takut sedikitpun.
" Maaf Dek, bisa liat STNK dan Sim nya?" Kata polisi itu. Hanipun mengambil STNK yang ikut tergantung bersama kunci didalam dompet khusus penyimpanan STNK lalu memberikannya pada polisi itu.
" lalu SIMnya mana?" kata Polisi itu. seketika Hani baru sadar bahwa tadi dia habis kecopetan.
ya ampun, kok aku bodoh banget sih,, tas aku kan dicopet tadi,, mana simnya ada didompet lagi. kata Hani dalam hati, rasa takutpun menyelimuti Hani, dengan sedikit menggigit bibir bawahnya Hanipun berkata.
" maaf Pak,, tadi saya kecopetan,, jadi SIM saya juga hilang." dengan suara pelan, Hani mencoba meyakinkan Polisi yang menilangnya.
"benarkah?" kata polisi itu ragu. Hani hanya mengangguk, berharap dia bisa dibebaskan.
"alasan semacam ini sering saya dengar dek, jadi kamu jangan coba-coba membohobgi saya" kata polisi itu.
" astaga,, Pak Polisi saya gak bohong, tadi saya benar-benar kecopetan, lagian untuk apa saya bohong, gak ada untungnya juga kan" Hani mulai kesal terhadap polisi didepannya.
"yasuddah kamu ikut saya,, kamu saya tilang" kata polisi itu. Hani hanya mengikuti langkah polisi dihadapannya, setelah sampai dipos jaga Hani melihat banyak polisi lalulintas yang duduk santai ada juga yang sedang asik menanyai pengendara lain.
Hani sudah berdiri dihadapan meja, disisi meja itu ada polisi lain yang duduk dengan menggunakan jaket kulit hitam sambil memainkan ponselnya.
" nah,, sekarang gimana?" polisi tadi mulai berbicara.
" gimana apanya Pak,, kan saya tadi udah bilang kalau saya ini habis kecopetan,, gak percaya banget sih" Hani mulai menunjukkan kekesalannya.
" heh,, gadis gak sopan,, kalau biacara tuh helm dibuka" polisi yang duduk menggunakan jaket hitam ikut bicara.
" coba buka helm kamu " sambungnya lagi. dengan malas Hani membuka helmnya, terlihat rambut panjang hitamnya yang indah jatuh di pundak dan punggungnya.
" masih ada ,,coba lepas masker kamu " pinta polisi berjaket hitam lagi, sebab saat itu Hani memang memakai masker yang menutupi hidung dan mulutnya, sehingga yang nampak hanya mata bulatnya yang indah. namun dengan kesal Hani hanya menuruti perintah polisi itu, Hani membuka masker yang menutupi sebagian wajahnya. sekejap kedua polisi yang menyebalkan menurut Hani terdiam, dua polisi itu menatap Hani dengan tatapan terpesona, mereka tak menyangka bahwa gadis yang mereka tilang adalah gadis yang sangat manis.
"jadi gimana Pak?" suara Hani memecah lamunan dua polisi yang ada didepannya
" ehemm,, jadi kamu saya tilang dong "kata polisi yang tadi menilang Hani.
" yaudah terserah Bapak deh,, saya nurut aja, yang penting saya bisa pulang cepat " kata Hani kesal
" hmm gadis yang menarik " kata polisi itu dengan suara pelan. kemudian polisi itu menuliskan surat tilang untuk Hani.
sementara disisi lain polisi yang memakai jaket hitam tak hentinya memandang Hani, sorot matanya terlihat sedang mencoba menarik perhatian Hani. Meski Hani yang menyadari itu , ia tampak risih dan cuek. tak lama kemudian polisi yang satunya menyodorkan surat tilang pada Hani. dengan sigap Hani menerima surat tilang itu.
"terimakasih Pak saya permisi " Hani langsung berlalu. namun langkahnya terhenti, saat polisi yang berjaket hitam menahannya.
" tunggu Nona, kenapa kau terburu-buru" Hani yang ingin pergi tiba-tiba berbalik.
" saya bisa membebaskan kamu dari surat tilang ini kalau kau mau " kata polisi jaket hitam itu dengan senyum tipisnya.
" tidak usah Pak,, terimakasih,, saya akan membayar denda sesuai yang ada di surat tilang ini " dengan tegas Hani menolak kemudian dengan cepat berlalu meninggalkan polisi yang menyebalkan menurutnya.
dasar menyebalkan. kalau niat menilang, langsung saja,, tidak usah banyak basa basi. gerutuHani yang sangat kesal.
sementara disisi lain, pria yang menatap kepergian Hani hanya bisa tersenyum.
gadis yang menarik.
-
**Hai Readers,,, pecinta IHYMP silahkan masuk ke GC Author yah,, jika berkenan.. kita seru2an disana 😂😊😀
Jika ingin masuk tulis " Pengemar Hani / Raja "
langsung di Acc**...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Yuli Purwa
jd ingat masa lalu Thor 🤣🤣🤣
2023-12-17
0
MissHaluuu ❤🔚 "NingFitri"
sebebarx aq lgi sementara bca kisah anakx tpi kykx lebih penasaran kisah emak bapakx si pak pol dingin yg sok cuek 🤭🤭🤭🤭🤣🤣
2023-09-05
0
Taris
aq suka judulnya 🤭
aq pernah ngalami spt itu
semoga cerita nya menarik ya 👍😉
2021-05-10
1