Senja dengan rona merah muda kuning abu-abu dan putih juga kuning keemasan, sangat indah menghiasi langit senja di pesisir bukit barisan.
Waktu terasa begitu lambat sehingga bisa membuat mata puas menikmati senja bersama malaikat tak bersayap sagittarius.
Malam akhirnya datang, kegelapan mencekam, membuat seolah bukit barisan menjadi tempat yang seram. Pohon-pohon seperti raksasa mengulang ditiup angin suara goyangan dedaunan menjadi irama menakutkan.
Acara makan sambil menghabiskan Senja bersama, usai. Malam di bawah temaramnya lampu bohlam menjadi gantinya.
Gita asyik kembali dengan beberapa sayuran yang ia panen sore tadi, dan Abimanyu asyik dengan petikan senar gitarnya.
“Mau di kirim ke mana bi?”
“Ke perusahaan milik Angga sahabat bibi, mereka membuat sebuah restoran yang membutuhkan sayuran organik.” Jelasnya.
“Wooooow,”
Gita memang seorang petani yang keren, petani Gita berbeda dengan orang-orang, ia mengimpor hasil pertaniannya ke luar kota, di kirim Secara pribadi, bahkan ia menjual hasil pertaniannya di restoran ternama.
Jika orang lain menjual tomat seharga seribu lima ratus, Gita bisa menjualnya dengan harga lima bahkan sepuluh kali lipat lebih mahal.
“Itu perbedaan petani pintar dengan petani sederhana, makanya Abimanyu bibi harus pintar.” jelas gita sambil memukul kepala Abimanyu dengan sapu lidi panjang.
“Untuk pintar kamu harus sekolah, are you know? Abimanyu?” Gita mendekatkan wajahnya Abimanyu, menghembuskan nafasnya dengan kencang, mengerlingkan mata genit dan pergi ke arah dapur.
Sesaat dunia seperti berhenti, Abimanyu mematung, tertegun dia bengong menatap kepergian Gita.
"Tidaklah bibi tau hal semacam itu bisa membuat jantungku berhenti berdetak." pikirnya dalam hati.
“Oke, l see.” jawab Abimanyu gugup dengan ekspresi manis.
Lingkaran bulat dengan menyatukan telunjuk dan jempol ia ancungkan ke atas membentuk simbol ‘oke’
menetralkan rasa yang tiba-tiba membuat Medan panas.
“kapan mau di kirim bik?" Abimanyu mencoba menyamarkan detak jantung yang mulai maraton.
“Besok, harus kirim, jika tidak maka akan mengurangi kwalitas barang. Karena ini tanaman organik kelemahan utamanya, cepat busuk.”
Pemuda yang diam-diam sedang dimabuk cinta itu mengangguk-angguk mengerti.
"kamu sudah belajar, bi?”
“ Otakku ini turunan bibi, encer! Nggak usah repot-repot belajar! Aku sudah menghafal semua yang akan di pelajari besok.” Jawabnya sombong.
Gita kembali dari arah dapur dengan segelas air putih, yang pastinya hangat, Karena itu adalah kebiasaannya.
“Eh, kamu ini. Coba dewasa dikit! Jangan kayak anak-anak.”
“Bener loh bik, aku sudah hafal kok, besok pelajaran biologi, kami mempelajari tentang perkembang biakkan tumbuhan secara alami. Terus menyambung pelajaran akuntansi, jual-jual gitu, dah aku siapkan semuanya.”
“Dhea ketua OSIS kan? Kenapa kamu putus dengannya?”
Abimanyu berpikir sejenak, "tidak mungkin kan alasannya karena aku telah jatuh cinta padanya." Abimanyu berfikir sejenak bingung jawabannya apa ya?
“Pertama, sebenarnya kami sudah tidak sepaham, menurutku dia terlalu munafik, dan hidupnya penuh kepalsuan,” jelas Abimanyu, sambil terus melihat-lihat gitar yang dipegangnya,
“Hidupnya penuh tipu daya dan kebanyakan trik aneh.” jelasnya lagi tanpa memperdulikan wajah Gita yang sesekali menengadah kepalanya.
“Ke dua, dia yang mutusin aku.” Kanjut Abimanyu.
“Kamu bandel sih!”
“Ah, Baguslah! Dia yang mutusin aku, itu lebih baik dari pada aku yang akan berusaha mencari alasan untuk putus.” Lanjut Abimanyu lagi masih menjelaskan.
“Tapi kamu sepertinya tidak terluka sama sekali?”
“Aku dah tau, dia ada main dengan Aldi kakak setingkat, mantan ketua OSIS, sudah ada lima bulan yang lalu, Ya, sudah! Mengapa harus di persulit. Putus ya putus! Kenapa? Bibi kecewa aku putus sama dia? Aku bisa Carikan bibi keponakan yang lebih segalanya dari dia, selama itu mau bibi, pasti akan aku lakukan.” Jawabnya sedikit kecut. Bagaimana tidak kecut, hubungannya dengan Dhea sudah berjalan melewati banyak bulan dan hampir lima tahun. Berakhir karena orang ketiga, dan bahkan keintiman Dhea dan Abimanyu bukan hanya sebatas virtual, tapi... nyata.
Awal Abimanyu menangkap Dhea bersama orang lain. Lima bulan yang lalu, dan setelah hari itu, semua baginya telah berubah, rasanya pada Dhea ambyar.
Hari itu tanpa sengaja dan tanpa memberi tau Dhea Abimanyu satang ke kontrakan Dhea. Keadaan yang sangat sepi membuat Abimanyu yang memang memegang kunci duplikat kontrakan Dhea masuk saja. Tapi, seseorang berada di dalam kamar bersama Dhea. Di kamar di mana keduanya pun pernah menghabiskan waktu ternikmat.
"Gila! Dhea adalah wanita tergila yang pernah ku temui, bisa-bisanya dia melakukan hubungan **** dengan laki-laki lain, sementara aku masih dalam status kekasih."
Tadinya Abimanyu berharap bisa melarikan diri dari sejuta rasa anehnya pada Gita. Kehadiran Dhea adalah harapannya. Wanita yang kebetulan telah dia kencani sejak SMP.
Abimanyu tidak ingin berpaling dari Dhea atau kalaupun ia akan memiliki banyak kekasih bayangan di luar rumah, Dhea lah pilihan hatinya sebagai tempat ia pulang.
Ambyar!
“Dasar kamu, aneh! Itu masalah pribadi kamu, kenapa pula di hubung-hubungkan dengan bibi, selama kamu oke, bibi ikut saja.” lanjut Gita membuyarkan lamunan Abimanyu.
Rasa Abimanyu sudah dikulum benci. Penghianatan Dhea tidak bisa ia lupakan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
maharastra
aby=author😎😎😎😁😝😝
2022-10-13
0
maharastra
hiiiis dikhianati begitu...ya bubar jalan y by...cewek byk😎😎😁
2022-10-13
0
Arjuna'Bayu
cari lagi ya bil😁😁😁
2022-10-11
2