Bab #2 - Bertemu Kembali

"Di tampar, Rub. Aku benar-benar di tampar dan rasanya sangat..." Eliza mengusap pipinya kirinya yang mendapatkan tamparan dari Jibril, ia memejamkan mata dan mengingat kembali raut wajah Jibril yang sangat tajam, ia tampak sangat marah karena Eliza mencium pipinya tanpa permisi namun itu justru menarik perhatian Eliza. "Menyenangkan juga," gumam Eliza yang membuat Rubby melongo.

"Dia ganteng banget sih, di kasih makan apa ya sama mommynya?" Eliza mesem-mesem seperti orang yang kasmaran.

"Kamu di tampar dan kamu muji dia?" Tanya Ruby tak percaya. "Kamu gila atau udah jatuh cinta sama dia, El? Orang asing itu?"

"Aduh, Rub. Makhluk mana yang nggak jatuh cinta saat mendapatkan tatapan yang begitu, hm ... hmm..." Eliza masih mengusap pipinya seolah ia mengenang tamparan itu.

"Makhluk mana yang jatuh cinta setelah mendapatkan tamparan, tatapan tajam dan murka seperti itu, El?" Ruby sungguh tak habis fikir ada apa dengan sahabatnya ini apalagi ini pertama kalinya Eliza memuji seorang pria.

Saat Eliza hendak menjawab Ruby, pintu kamarnya terbuka dan seketika Eliza serta Ruby langsung terdiam. "Kalian habis belanja?" Eliza hanya bisa mengangguk lemah. " Sudah menemui dr. Alma?"

"Sudah, Mom," jawab Eliza. Ibunya kemudian memeriksa barang belajanjaan Elizabeth satu persatu, seolah ia mencari sesuatu. "Nggak ada apa-apa, Mom. Cuma baju," ujar Elizabeth dengan cepat.

Nyonya Jill, ibu dari Elizabeth itu menatap Elizabeth dengan tajam sebelum akhirnya ia tersenyum dan menepuk pundak Eliza dengan lembut. "Okay, Sayang. Aku pergi dulu, mungkin akan terlambat jadi jangan mengungyuku untuk makan malam." Eliza hanya tersenyum sambil mengangguk.

...🦋...

Jibril sungguh tak habis fikir dengan kelakuan gadis yang asing yang tiba-tiba menarik bajunya kemudian mencium pipinya di depan kedua keponakannya. Padahal selama ini tak pernah ada yang berani menyentuh Jibril selain Ummi dan adiknya, apalagi sampai menciumnya.

Saat menghadiri acara ulang tahun keponakannya, Jibril tak bisa lepas dari bayang-bayang wanita itu. Ia bertanya-tanya, siapa dia?

Bahkan, sampai keesokan harinya pun Jibril masih di hantui wanita asing itu.

"Beneran, Tante. Di cium...." Tanvir bercerita dengan begitu serius pada Aira dan yang lainnya tentang apa yang mereka saksikan saat di mall, bahkan Via juga menceritakan hal yang sama.

"Mau kemana?" Tanya Aira yang melihat Jibril hendak pergi, Jibril memakai kaos hitam dan celana jeans hitam. Penampilan casual namun sangat berkharisma.

"Ke hotel, ada urusan sama abi dan kak Micheal," kata Jibril.

Kini Aira menatap Tanvir dan Via sebelum akhirnya ia kembali menatap Jibril. "Kamu punya pacar?" Pertanyaan itu terlontar begitu saja dari mulut Aira.

"Astagfirullah..." gumam Jibril namun saat melihat Tanvir, kini Jibril mengerti kenapa adiknya bertanya seperti itu. "Aku nggak gila yang mau pacaran sama orang gila," tukas Jibril sambil meringis saat mengingat Eliza. "Lagi pula, kalian sedang mempersiapkan pernikahanku dengan Shalwa, mana mungkin aku punya pacar." Aira menghela napas lega mendengar penuturan sang kakak. "Ya udah, aku pergi dulu."

...🦋...

"Jadi kalian mau aku yang ngurus hotel ini juga perusahaan Abi?" Tanya Jibril sedikit kebingungan karena sebelumnya tak pernah ada yang membicarakan tentang pengalihan kuasa atas perusahaan juga hotel.

"Hem," jawab Abi singkat. "Kakakmu sudah menjelaskan semuanya, 'kan? Setelah menikah kamu akan pindah kesini dan mengurus perusahaan Abi termasuk hotel ini."

"Iya, Dek. Aku sudah sibuk dengan perusahaanku sendiri, aku nggak bisa maksimal nanti kalau masih harus pegang perusahaan yang lain."

"Benar," Abi menimpali. "Dan Abi itu sudah tua, Abi ingin menghabiskan waktu bersama ummi di desa, sekarang urusan perusahaan Abi serahkan semuanya pada kalian berdua."

Seperti biasa, Jibril mengangguk setuju, apalagi ia memang tidak punya planning apapun tentang hidupnya. Ia hanya melangkah mengikuti arah angin, bahkan sampai urusan pasanganpun ia tak memikirkannya hingga harus di carikan oleh orang tuanya.

Setelah selesai dengan urusannya, Micheal pergi ke kantornya sementara Abi pulang ke rumah. Dan Jibril memilih menemui teman-temannya yang masih ada di hotel itu.

Sementara itu, Eliza juga berada di hotel Jibril bersama ibunya. Mereka ingin menyewa hotel itu untuk anniversary kedua orang tua Elizabeth bulan depan. Eliza yang merasa bosan pergi ke kolam renang, jernihnya air kolam itu seolah memanggilnya apalagi hari memang sedikit panas.

"Berenang aja ah..." tanpa fikir panjang Eliza melepaskan pakaiannya hingga hanya menyisakan **********, setelah itu ia langsung melompat ke kolam renang. "Huh, segarnya..." Eliza berseru girang hingga tatapannya menangkap sosok yang telah ia cium sekaligus yang menamparnya.

"Hey..." Teriak Eliza sambil berenang ke tepi kolam.

Jibril yang melewati kolam renang langsung menoleh saat mendengar teriakan seseorang, seketika Jibril kembali melotot saat melihat Eliza yang hanya memakai dalaman berjalan ke arahnya.

Eliza mendekati Jibril sambil memeras air dari rambutnya. "Hey, akhirnya kita ketemu lagi. Aku mau..." ucapan Eliza terhenti saat tiba-tiba Jibril menarik taplak meja kemudian menutupi seluruh tubuh Eliza dengan taplak itu, gerakan Jibril begitu cepat dan tak terbaca.

Elizabeth tertegun, jantungnya berdetak lebih cepat dan lidahnya terasa kelu. Tadinya ia datang untuk meminta maaf karena sudah mencium Jibril, namun apa yang di lakukan Jibril padanya membuat ia tak mampu berkata-kata. Eliza menatap mata Jibril namun Jibril menghindari tatapan itu dan bertanya, "Ada yang bisa saya bantu, Nona?"

Eliza hanya bisa menelan ludah, ia mengatur napasnya dan perasaannya yang berkecamuk. "Aku ... aku mau minta maaf soal kemarin," ucapnya kemudian.

"Saya juga minta maaf," kata Jibril setelah itu ia bergegas pergi begitu yang lagi-lagi membuat Eliza melongo.

"Gila!" Pekik Eliza saat Jibril sudah sangat jauh. "Dasar pria es batu, dingin dan kaku. Jangan-jangan juga nggak tertarik sama cewek." gerutunya. "Aku sumpahin kamu jatuh cinta sama aku, Tuan es batu...."

...🦋...

Hai semuanya, selamat datang di ISTIKHARAH CINTA JIBRIL EMERSON. 😍

Jangan lupa tinggalkan jejak serta beri dukungan Vote Gift ya, thank you and I love you all😍

Terpopuler

Comments

Sabilnur Alif

Sabilnur Alif

waaaww tampan yahh kharisma nya Jibril 🤗🤗

2023-12-12

0

duo Hil

duo Hil

MasyaAllah jibril beneran malaikat x ya gua teng teng

2023-02-15

0

Surati

Surati

lope bang Jibril💕💕

2023-01-19

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog - Istikharah Cinta
2 Bab #1 - Elizabeth Whitney
3 Bab #2 - Bertemu Kembali
4 Bab #3 - Hakikat Cinta?
5 Bab #4 - Shalwa Az-Zahwa
6 Bab #5 - Keputusan Akhir
7 Bab #6 - Dua Hati Yang Patah
8 Bab #7 - Fakta
9 Bab #8 - Di Luar Dugaan
10 Bab #9 - Bertemu Lagi
11 Bab #10 - Kita Berbeda
12 Bab #11 - Seamin Tak Seiman
13 Bab #12 - Berdo'a
14 Bab #13 - Takdir Tak Terduga
15 Bab #14 - Demi Dia Yang Berada Di Seberang?
16 Bab #15 - Cinta Tak Mengenal Perbedaan
17 Bab #16 - Bayangan Masa Lalu
18 Bab #17 - Ketika Hati Terpaut
19 Bab #18 - Pertanyaan Tentang Masa Lalu?
20 Bab #19 - Cinta Yang Bersambut
21 Bab #20 - Pertemuan
22 Bab #21 - Kamu Cemburu?
23 Bab #22 - Yang Bertahta Dalam Hati
24 Bab #23 - Tahta Cinta Yang Tertinggi
25 Bab #24 - Sadar Akan Perbedaan
26 Bab #25 - Menyerah?
27 Bab #26 - Di Ingatkan Kembali!
28 Bab #27 - Halalkan Atau Tinggalkan
29 Bab #28 - Takdir Yang Mempertemukan
30 Bab #29 - Bersamanya
31 Bab #30 - Tentang Dia
32 Bab #31 - Haruskah Di Perjuangankan?
33 Bab #32 - Aku Mencintaimu...
34 Bab #33 - Cinta Itu Tanpa Syarat, Tapi...
35 Bab #34 - Jalan Terjal
36 Bab #35 - Melawan Restu?
37 Bab #36 - Dia adalah
38 Bab #37 - Perasaan Kami Juga Penting
39 Bab #38 - Restu Yang tertahan
40 Bab #38 - Jalan Yang Bisa Kita Pilih
41 Bab #40 - Bunga Cinta Yang Dipaksa Layu
42 Bab #41 - Keputusan Akhir?
43 Bab #42 - Takdir?
44 Bab #43 - Misteri Takdir
45 Bab #44 - Tak Semudah Itu
46 Bab #45 - Di Jalan Masing-masing
47 Bab #46 - Langkah Yang Baru
48 Bab #47 - Hidup Yang Baru
49 Bab #48 -
50 Bab #49 - Peran Masing-masing
51 Bab #50 - Seiring Berjalannya Waktu
52 Bab #51 - Permainan Takdir
53 Bab #52 - Tak Terduga
54 Bab #53 - Benarkah Sudah Selesai?
55 Ba#54 - Impian
56 Bab #55 -
57 Bab #56 -
58 Bab #57 - Lamaran Di Pesawat?
59 Bab #58 - Bisakah bersatu?
60 Bab #59 - Akankah Direstui?
61 Bab 60 - Menuju Restu
62 Bab #61 - Pulang Bersama
63 Bab #62 - Memulai Langkah Yang Baru
64 Bab #63 - Syarat?
65 Bab #64 - Restu Terindah
66 Bab #65 -
67 Bab #67
68 Bab #68 - Menjadi Makmummu
69 Bab #69 -
70 Bab #70 -
71 Bab #71 - Pacaran Setelah Menikah
72 Bab #72
73 Bab #73 -
74 Bab 74 - Sulap ala Eliza
75 Bab #75 - TAMAT
76 Promo Author Elis Kurniasih
77 Bonchap 1 - Drama Ala Eliza
78 Bonchap 2 - Kelahiran Sang Tuan Putri
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Prolog - Istikharah Cinta
2
Bab #1 - Elizabeth Whitney
3
Bab #2 - Bertemu Kembali
4
Bab #3 - Hakikat Cinta?
5
Bab #4 - Shalwa Az-Zahwa
6
Bab #5 - Keputusan Akhir
7
Bab #6 - Dua Hati Yang Patah
8
Bab #7 - Fakta
9
Bab #8 - Di Luar Dugaan
10
Bab #9 - Bertemu Lagi
11
Bab #10 - Kita Berbeda
12
Bab #11 - Seamin Tak Seiman
13
Bab #12 - Berdo'a
14
Bab #13 - Takdir Tak Terduga
15
Bab #14 - Demi Dia Yang Berada Di Seberang?
16
Bab #15 - Cinta Tak Mengenal Perbedaan
17
Bab #16 - Bayangan Masa Lalu
18
Bab #17 - Ketika Hati Terpaut
19
Bab #18 - Pertanyaan Tentang Masa Lalu?
20
Bab #19 - Cinta Yang Bersambut
21
Bab #20 - Pertemuan
22
Bab #21 - Kamu Cemburu?
23
Bab #22 - Yang Bertahta Dalam Hati
24
Bab #23 - Tahta Cinta Yang Tertinggi
25
Bab #24 - Sadar Akan Perbedaan
26
Bab #25 - Menyerah?
27
Bab #26 - Di Ingatkan Kembali!
28
Bab #27 - Halalkan Atau Tinggalkan
29
Bab #28 - Takdir Yang Mempertemukan
30
Bab #29 - Bersamanya
31
Bab #30 - Tentang Dia
32
Bab #31 - Haruskah Di Perjuangankan?
33
Bab #32 - Aku Mencintaimu...
34
Bab #33 - Cinta Itu Tanpa Syarat, Tapi...
35
Bab #34 - Jalan Terjal
36
Bab #35 - Melawan Restu?
37
Bab #36 - Dia adalah
38
Bab #37 - Perasaan Kami Juga Penting
39
Bab #38 - Restu Yang tertahan
40
Bab #38 - Jalan Yang Bisa Kita Pilih
41
Bab #40 - Bunga Cinta Yang Dipaksa Layu
42
Bab #41 - Keputusan Akhir?
43
Bab #42 - Takdir?
44
Bab #43 - Misteri Takdir
45
Bab #44 - Tak Semudah Itu
46
Bab #45 - Di Jalan Masing-masing
47
Bab #46 - Langkah Yang Baru
48
Bab #47 - Hidup Yang Baru
49
Bab #48 -
50
Bab #49 - Peran Masing-masing
51
Bab #50 - Seiring Berjalannya Waktu
52
Bab #51 - Permainan Takdir
53
Bab #52 - Tak Terduga
54
Bab #53 - Benarkah Sudah Selesai?
55
Ba#54 - Impian
56
Bab #55 -
57
Bab #56 -
58
Bab #57 - Lamaran Di Pesawat?
59
Bab #58 - Bisakah bersatu?
60
Bab #59 - Akankah Direstui?
61
Bab 60 - Menuju Restu
62
Bab #61 - Pulang Bersama
63
Bab #62 - Memulai Langkah Yang Baru
64
Bab #63 - Syarat?
65
Bab #64 - Restu Terindah
66
Bab #65 -
67
Bab #67
68
Bab #68 - Menjadi Makmummu
69
Bab #69 -
70
Bab #70 -
71
Bab #71 - Pacaran Setelah Menikah
72
Bab #72
73
Bab #73 -
74
Bab 74 - Sulap ala Eliza
75
Bab #75 - TAMAT
76
Promo Author Elis Kurniasih
77
Bonchap 1 - Drama Ala Eliza
78
Bonchap 2 - Kelahiran Sang Tuan Putri

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!