...~Happy Reading~...
Setelah selesai makan malam, Adnan segera mengantarkan Nasya untuk kembali ke Apartemen, dan selama dalam perjalanan Adnan lebih banyak terdiam. Bukan, hanya saat di perjalanan, bahkan ketika makan pun Adnan juga lebih banyak melamun.
“Kamu kenapa sih Mas?” tanya Nasya pada akhirnya mengeluh dan menghela napas nya berat.
“Hah, kenapa?” kata Adnan terkejut dan langsung bertanya kepada Nasya.
“Kamu yang kenapa Mas. Dari tadi kita makan kamu banyak melamun, kamu gak kesurupan sama hantu laut kan?” ucap Nasya mengerutkan dahinya menatap Adnan, “Atau kamu mikirin uang untuk makan malam tadi, harusnya kita makan di tempat biasa aja. Kamu sih bawa aku ke sana dadakan, hemm Atau jangan jangan kamu lagi mikirin untuk pesta kita ya?”
“Ssstttt!” Dengan cepat Adnan langsung meletakkan jari nya di bibir Nasya agar gadis itu berhenti berfikir yang tidak tidak.
Dirinya sejak tadi hanya memikirkan suara karyawan di restauran itu yang mengingatkan nya dengan seseorang. Tapi bisa bisa nya Nasya mengira bahwa dirinya pusing dan menyesal karena biaya makan dan pesta pernikahan.
“Aku hanya memikirkan beberapa berkas yang tadi ku titipkan sama Yoga. Kira kira sudah di kerjakan apa belu, karena besok pagi berkas itu harus sudah siap,” kata Adnan dengan berbohong. Ia tidak mau membuat Nasya berfikir yang macem macem karena nya, jadinya ia terpaksa untuk sedikit berbohong.
“Oh pekerjaan lagi, pekerjaan lagi. Kamu itu jangan capek capek kenapa sih Mas. Pernikahan kita hanya tinggal satu minggu lagi loh, aku gak mau kamu sakit karena terlalu sering lembur,” ucap Nasya menatap Adnan dengan begitu sendu, “Aku gak minta pesta yang mewah atau mahar melimpah. Gapapa sederhana dan hanya dengan seperangkat alat sholat, asal kamu ikhlas aku gapapa Mas. Daripada kamu capek bekerja kaya gini, kamu sakit aku gak mau,” imbuh nya menundukkan kepala nya.
“Maaf ya, aku janji dua hari sebelum pernikahan, aku sudah menyelesaikan semua pekerjaan ku, promise,” ujar Adnan langsung menggenggam tangan Nasya.
“Ya udah, aku masuk dulu. Kamu hati hati ya, salam untuk anak anak,” kata Nasya berpamitan dan hendak turun dari mobil.
“Kamu gak mau menyuruh ku mampir atau bahkan menginap, mungkin,” goda Adnan yang mana membuat Nasya langsung menghentikan pergerakan tangan nya dan kembali menoleh ke arah Adnan.
“Kamu mau nginep disini?” tanya Nasya dengan tampang polos nya.
“Boleh banget?” kata Adnan dengan cepat langsung bertanya dengan tersenyum lebar.
“Boleh, tapi anterin aku dulu untuk ke rumah mas Adnan. Biar Nasya tidur sama anak anak, dan mas Adnan bisa nginep disini,” kata Nasya terkekeh karena sudah berhasil membuat wajah Adnan langsung memberengut kesal.
“Kenapa satu minggu itu sangat lama,” keluh Adnan yang langsung menyandarkan kepala nya pada kursi mobil.
“Gak lama kok, hanya tinggal enam hari,” kata Nasya tersenyum. Kini dirinya sudah turun dari mobil, namun memegang pintu.
“Masih butuh seratus empat puluh tuju jam, delapan ribu delapan ratus dua puluh menit dan lima ratus dua puluh sembilan dua ratus detik, dari sekarang!” keluh Adnan mendengus ketika melihat jam di tangan nya.
“Masih lama masa LDR kita kemarin, Mas. Sabar ya,” kata Nasya terkekeh.
“Gak mau kasih vitamin nih?” ucap Adnan begitu lemas.
“Vitamin apa?” tanya Nasya pura pura.
“Ckckck,” Adnan hanya berdecak, lalu tiba tiba menarik tangan Nasya agar kembali masuk ke dalam mobil, dan langsung mencium bibir nya dengan cepat.
...~To be continue .......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
yatun divia
Yaa Allah pak duda 😂😂😂🤦♂️🙈
2023-06-26
2
yatun divia
Yaa Salam pak duda segitu amat sampek ribet ngitung waktu so far pinter juga tuh ngitung percaya deh sang CEO 😂😂😂
2023-06-26
2
yatun divia
Hahaha ituah karena kamu terlalu menunggu banget waktu seminggu itu jadi brasa lama banget ..ciba deh mas duda jalani sambil santai pasti gk brasa seminggu udah di depan mata
2023-06-26
2