Bab 13: Aku Istimewa

Clay menjawab cepat, "Ya, meski pun ten—" Dia mendongakkan kepala karena terkejut dengan arah pembicaraan temannya. "Tentang Kak Robbin?"

"Ya. Siapkan mental bajamu!" Hanes mengusap-usap dagu sebentar sebelum bercerita. "Aku kemarin malam melihat dia keluar dari tempat perjudian bersama wanita—dia—Martha, calon istrinya dulu." Suara Hanes terdengar mendramatisir.

Informasi dari Hanes menjawab semua tanda tanya dalam benaknya semalam. Aroma feminin yang sangat diingatnya sampai kini. Dada yang semula hangat oleh pelukan singkat dengan suami menjadi panas, terbakar api prasangka penuh kecurigaan. Pantas semalam pulang begitu larut, tetapi jauh di dasar hati, dia percaya kepada sang suami.

Betapa susah meluluhkan hati Robbin yang sekeras batu. Teringat dulu Clay terbang menyusul Robbin ketika bertugas ke Thailand, pria itu begitu susah didekati. Bahkan dalam pengaruh minuman keras.

Seolah-olah mimpi bagi Clay menghabiskan malam bersama Robbin dalam satu kamar seranjang. Andai saja dia tidak mabuk berat pastilah ingat apa yang terjadi. Namun, sayang dirinya hanya menemukan kertas bertuliskan pesan tidak berperasaan.

Dikiranya, Clay tidak menuntut pertanggungjawaban apa? Salah besar! Dia semakin mengejar-ngejar Robbin ke mana pun. Meski sejatinya si pria tidak menyentuhnya sama sekali.

Berbekal foto abal-abal, Clay mengadukan kejadian itu kepada Albert—sang ayah. Beliau segera turun tangan, menuntut pertanggungjawaban atas tindakan kurang ajar mantan pengawal sewaannya kepada Rocky yang merupakan bos Robbin sekaligus sahabat baiknya.

Pada awalnya, Rocky tidak mau membantu karena sejak dulu sudah berencana menjodohkan anak-anak mereka. Dengan liciknya, dia memindah tugaskan Robbin ke tempat lain.

Namun, sebagai orang berpengaruh—Albert tidak kurang akal. Dia menggunakan keluarga Robbin sebagai jaminan agar keluar dari persembunyian.

Akan tetapi, Robbin berkeras bahwa tidak pernah merusak kehormatan Clay. Diberi secara sukarela pun dirinya tidak mau. Dia cukup tahu batasan, tidak pernah memanfaatkan kerapuhan pertahanan Clay karena begitu besar dalam mencintainya.

"Clay! Clay!" Hanes mengguncang pundak yang jauh lebih pendek darinya.

Clay berjingkat samar dari kenangan dulu, lalu memandang lekat-lekat wajah tampan dan lembut di depannya. "Hemm?"

"Kukira kamu kerasukan dan mulai kejang-kejang," ledek Hanes.

"Sialan! Tapi, kan, Han. Sejauh yang kukenal Kak Robbin itu anti sekali sama wanita, apalagi orang yang sudah meninggalkannya. Dia pasti sakit hati dan membencinya."

"Catat ini dalam kepalamu, Clay! Benci dan cinta itu beda tipis, Sayang. Aku mengenal Robbin lebih dulu ketimbang kamu. Dan, aku juga kenal Martha—wanita seksi yang bisa membuat kaum pria tergila-gila. Aku berani taruhan, Robbin masih cinta mati sama Martha, kalau tidak, kenapa dia tidak mau menikah."

"Kamu tau, tidak ada seorang pun yang menolak pesonaku!" ujar Clay bernada sombong. Dia mengibaskan rambut tebal bergelombangnya ke belakang.

"Memang benar, kalau saja pria-pria itu cukup berani mendekatimu." Hanes tahu betul bahwa Albert menjaga putrinya dengan ketat. Untuk itu menyewa salah satu anak buah Rocky—ayahnya—menjadi pengawal pribadi secara diam-diam.

Sedari kecil, Clay selalu dikelilingi pria bertubuh tinggi, tegap, dan sangar hingga tidak ada yang berani mendekatinya kecuali Hanes. Itu pun karena kedua orang tua kawan lama. Namun, semakin bertambahnya usia, Clay berhasil mendapat kebebasannya.

"Aku istimewa! Ha-ha-ha, bukan sembarang orang yang bisa mendapatkan hatiku dan Kak Robbin—seluruh indraku lumpuh berada di sampingnya—dalam artian cinta sampai mati."

"Betapa beruntung pengawal itu, tapi kalau dia tidak bisa menyenangkanmu berpalinglah kepadaku," kata Hanes.

"Mulai lagi. Apa kamu sudah kehilangan akal, hem? Kita saudara, Han. Perlu kutulis di jidatmu biar ingat!"

"Sudah, nih." Hanes menunjukkan sebuah tato bertuliskan Clay, lebih detailnya nama lengkap wanita itu pada lengan sisi kanan luar.

"Itu pasti menyakitkan, Han. Kapan kamu membuatnya?"

"Sudah lama, setelah aku menyadari perasaanku terhadapmu." Mata keabu-abuan Hanes berkilat-kilat. "Kupikir kamu juga merasa nyaman denganku."

"Aku nyaman bersamamu, Han, sebagai kakak. Maaf." Clay tertunduk, terlalu takut melihat kesedihan di mata pria di sebelahnya.

Tanpa terasa, keduanya sudah tiba di parkiran tempat mobil sport Hanes berada. "Kita jalan-jalan dulu, okay!"

"Lupakan, aku tidak mau. Kak Robbin memintaku membuang semua barang-barang darimu," tolak Clay.

"Pengawal sialan!"

"Hanes! Dia suamiku!" rengek Clay, "Itu wajar, Kak Robbin menaruh cemburu terhadapmu. Bahkan saat—" Ujung jari-jemari lentiknya menutup bibir. Dia tidak mau mengungkit-ungkit dan ingin melupakan sikap memalukan Hanes kemarin siang, yang menjadi akar kemarahan Robbin sehingga menghabiskan waktu untuk bermabuk-mabukkan dan bermain dengan ....

Apa yang dikatakan Hanes benar? Martha, calon istri Robbin sebelum dirinya—apa tujuan wanita itu kembali ke kehidupan suaminya? Clay bertanya-tanya dalam hati. Kelopak berbulu lentiknya mengerjap cepat untuk menghilangkan air mata yang nyaris tumpah.

"Ada apa?"

"Tidak, bukan apa-apa, sudahlah mengemudilah dengan benar," sahut Clay lalu melempar pandang ke jendela. Pikirannya melanglang buana tidak tentu. Antara percaya atau menyangkal penuturan Hanes.

"Boleh aku tebak?" tanya Hanes tanpa menunggu jawaban dari Clay, "Kamu mencemaskan Robbin, bukan?"

"Culas, culas sekali," kata Clay kemudian duduk menyamping, mengamati raut wajah Hanes lekat-lekat. "Kamu hanya memanas-manasiku, kan? Tidak mempan, Han! Seperti aku tidak tau saja kebiasaanmu. Setiap kali ada pria yang mendekatiku, kamu selalu mengarang-ngarang cerita. Dasar!"

"Cih, masih ingat saja. Itu, kan, dulu saat masa-masa SMA. Lagian aku waktu itu disuruh daddy-mu," elak Hanes sembari mengulas senyum.

"Sama saja, kalian menyebalkan!"

Hanes menoleh dan menelengkan kepala dengan muram sekilas lalu menatap lurus ke depan. Membiarkan kebisuan menguasai dan dia hanya butuh kesabaran ekstra. Memulai dari awal lagi merupakan solusi, cepat atau lambat strateginya pasti berhasil.

"Han—" panggil Clay agak ragu-ragu, dia ingin tahu seperti apa sosok Martha itu sampai-sampai Robbin trauma dengan ikatan pernikahan, tetapi urung. "Bisa kita mampir ke sana sebentar." Tunjuknya pada bangunan megah di seberang jalan.

"Tentu saja." Hanes memutar balik mobilnya di tikungan, lalu menepi secara perlahan.

Mereka turun dari mobil dan menyusuri tempat parkir menuju pintu masuk, lalu mencari tempat di antara kursi-kursi panjang yang berjajar rapi.

Clay menutup mata perlahan, kelopak berbulu lentiknya bergerak-gerak ringan. Dia tautkan kedua telapak tangan yang saling menggenggam di depan dada. Bibirnya memang tertutup rapat, tetapi hati berbicara kepada Tuhan-nya.

Tuhan, jaga hati Kak Robbin untukku, jangan biarkan wanita dari masa lalunya mengganggu pernikahan kami. Kuatkan aku, Tuhan, dalam menjalani liku-liku hidup ini. Amin.

Kelopak mata Clay terbuka perlahan lantas mengembuskan napas pelan. Seakan-akan telah mengeluarkan segala kegundahan di hati.

"Han!" Clay tidak terlalu terkejut melihat kebiasan pria di sampingnya. Hanes tampak santai sambil bermain ponsel, bisa dia duga, bahwa sahabatnya ini tidak berdoa.

"Sudah?" Hanes bertanya apakah Clay telah selesai berdoa.

"Belum," jawab Clay sambil memelotot, tetapi orang yang dilihat justru menaikkan sebelah alisnya. "Kamu yang belum, Han!"

"Dih, aku sudah," sahut Hanes sambil memasukkan ponsel ke saku celana.

"Iya! Ya, ya, aku percaya kebohonganmu karena aku tidak melihatnya."

Terpopuler

Comments

pєkαᴰᴼᴺᴳ

pєkαᴰᴼᴺᴳ

sudah buat tato, kalau tidak jodoh gimana wkwkwk

2023-02-15

2

Rini Antika

Rini Antika

Amin

2022-10-05

0

Rini Antika

Rini Antika

km harus lebih percaya sama suami km, meski pun Hanes teman km tp dia kan punya rasa, siapa tau dia sengaja melebih"kan..🤭

2022-10-05

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Tidak Ada Pesta
2 Bab 2: Oh, Robbin I Need You
3 Bab 3: Pantang Menyerah
4 Bab 4: Buru-buru Sejujurnya Bukan Sifatku
5 Bab 5: Senang Bisa Bersamamu
6 Bab 6: Mode Martirmu, Kak Robbin, Sampai Kapan itu Bertahan?
7 Bab 7: Sukses Tidak, Ya?
8 Bab 8: Drama Alat Pencegah Kehamilan itu Patut Diapresiasi
9 Bab 9: Tanpa Sadar Senyum Clay Menular
10 Bab 10: Berhentilah Merayu
11 Bab 11: Aku Bukan Fatalis
12 Bab 12: Meskipun ini Tentang Robbin?"
13 Bab 13: Aku Istimewa
14 Bab 14: Tuan dan Nyonya Marcus
15 Bab 15: Han, Terima Kasih
16 Bab 16: Ini Bencana!
17 Bab 17: Claymira, Sayang
18 Bab 18: Percaya Kepadaku, Kak Robbin
19 Bab 19: Ya, Gadis yang Cukup Religius
20 Bab 20: Kapan Pulang?
21 Bab 21: Hari-hariku Kosong Tanpamu
22 Bab 22: Jangan Coba-coba, Karena Istriku Tidak Akan Membiarkan itu
23 Bab 23: Suami yang Protektif
24 Bab 24: Jangan Ungkit Lagi, Jo
25 Bab 25: Kak Robbin, Aku Mau Buat Pengakuan Dosa
26 Bab 26: Kehangatan Keluarga
27 Bab 27: Memikirkanmu
28 Bab 28: Sempurna
29 Bab 29: Cukup Membakar Hati
30 Bab 30: Darurat
31 Bab 31: Kisah Cinta Robbin
32 Bab 32: Kucing Belang
33 Bab 33: Perangkap
34 Bab 34: Hati Bercabang Dua
35 Bab 35: Saling Mengenal
36 Bab 36: Curang
37 Bab 37: Tuhan Bantu Aku
38 Bab 38: Tong Kosong Nyaring Bunyinya
39 Bab 39: God Bless You
40 Bab 40: Kecemburuan
41 Bab 41: Jangan Keras Kepala
42 Bab 42: Tak Sanggup Lagi
43 Bab 43: Terakhir Kalinya
44 Bab 44: Seperti yang Sudah direncanakan.
45 Bab 45: Clay?
46 Bab 46: Ini Baru Adil, Bukan Hanya Kamu, kan, yang Berdarah-darah
47 Bab 47: Radar Intelektual
48 Bab 48: Membangun Cinta
49 Bab 49: Sekarang menurutlah
50 Bab 50: Butuh alasan?
51 Bab 51: Hal lain?
52 Bab 52: Bukan Masalah
53 Bab 53: Tidak Adil
54 Bab 54: Aku Berencana Pensiun
55 Bab 55: Oke, Dia Teman
56 Bab 56: Menyatukan Kalian dengan Tanah
57 Bab 57: Sejenak Pikiran Suntuknya Hilang
58 Bab 58: Detektif Memiliki Peran penting
59 Bab 59: Sampai Lubang Semut
60 Bab 60: Mendengar Suara Lembut Itu Lagi
61 Bab 61: Keselamatan
62 Bab 62: Aku Berjiwa Petualang, Mom
63 Bab 63: Telah Berakhir
Episodes

Updated 63 Episodes

1
Bab 1: Tidak Ada Pesta
2
Bab 2: Oh, Robbin I Need You
3
Bab 3: Pantang Menyerah
4
Bab 4: Buru-buru Sejujurnya Bukan Sifatku
5
Bab 5: Senang Bisa Bersamamu
6
Bab 6: Mode Martirmu, Kak Robbin, Sampai Kapan itu Bertahan?
7
Bab 7: Sukses Tidak, Ya?
8
Bab 8: Drama Alat Pencegah Kehamilan itu Patut Diapresiasi
9
Bab 9: Tanpa Sadar Senyum Clay Menular
10
Bab 10: Berhentilah Merayu
11
Bab 11: Aku Bukan Fatalis
12
Bab 12: Meskipun ini Tentang Robbin?"
13
Bab 13: Aku Istimewa
14
Bab 14: Tuan dan Nyonya Marcus
15
Bab 15: Han, Terima Kasih
16
Bab 16: Ini Bencana!
17
Bab 17: Claymira, Sayang
18
Bab 18: Percaya Kepadaku, Kak Robbin
19
Bab 19: Ya, Gadis yang Cukup Religius
20
Bab 20: Kapan Pulang?
21
Bab 21: Hari-hariku Kosong Tanpamu
22
Bab 22: Jangan Coba-coba, Karena Istriku Tidak Akan Membiarkan itu
23
Bab 23: Suami yang Protektif
24
Bab 24: Jangan Ungkit Lagi, Jo
25
Bab 25: Kak Robbin, Aku Mau Buat Pengakuan Dosa
26
Bab 26: Kehangatan Keluarga
27
Bab 27: Memikirkanmu
28
Bab 28: Sempurna
29
Bab 29: Cukup Membakar Hati
30
Bab 30: Darurat
31
Bab 31: Kisah Cinta Robbin
32
Bab 32: Kucing Belang
33
Bab 33: Perangkap
34
Bab 34: Hati Bercabang Dua
35
Bab 35: Saling Mengenal
36
Bab 36: Curang
37
Bab 37: Tuhan Bantu Aku
38
Bab 38: Tong Kosong Nyaring Bunyinya
39
Bab 39: God Bless You
40
Bab 40: Kecemburuan
41
Bab 41: Jangan Keras Kepala
42
Bab 42: Tak Sanggup Lagi
43
Bab 43: Terakhir Kalinya
44
Bab 44: Seperti yang Sudah direncanakan.
45
Bab 45: Clay?
46
Bab 46: Ini Baru Adil, Bukan Hanya Kamu, kan, yang Berdarah-darah
47
Bab 47: Radar Intelektual
48
Bab 48: Membangun Cinta
49
Bab 49: Sekarang menurutlah
50
Bab 50: Butuh alasan?
51
Bab 51: Hal lain?
52
Bab 52: Bukan Masalah
53
Bab 53: Tidak Adil
54
Bab 54: Aku Berencana Pensiun
55
Bab 55: Oke, Dia Teman
56
Bab 56: Menyatukan Kalian dengan Tanah
57
Bab 57: Sejenak Pikiran Suntuknya Hilang
58
Bab 58: Detektif Memiliki Peran penting
59
Bab 59: Sampai Lubang Semut
60
Bab 60: Mendengar Suara Lembut Itu Lagi
61
Bab 61: Keselamatan
62
Bab 62: Aku Berjiwa Petualang, Mom
63
Bab 63: Telah Berakhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!