Sorry, I Love You

Sorry, I Love You

Bab 1

Di pagi hari yang cerah ini, Naura dan Rizky sedang bersepeda di sebuah taman. Setiap hari Minggu, mereka memang sering bersepeda atau jogging di taman ini.

Disaat mereka mulai bosan, akhirnya Naura mengajak Rizky untuk taruhan. Jika salah satunya menang dalam taruhan ini, permintaannya akan dikabulkan selama sebulan.

Karena Rizky merasa tertantang, akhirnya dia menyetujui taruhan ini.

Naura menghitung dari satu sampai tiga. Dalam hitungan ketiga, Naura dan Rizky mengayuhkan sepeda dengan sangat cepat, karena mereka sama-sama ingin memenangkan taruhan ini.

Ketika dipertengahan jalan, Naura tidak hati-hati dalam memilih jalan. Dan akhirnya Naura terjatuh saat melewati jalanan yang berlubang.

BRUK!

"Aww sakit!"

Naura meringis kesakitan karena lututnya berdarah. Sedangkan lelaki yang ia ajak taruhan semakin melajukan sepedanya menuju garis finish yang telah mereka tentukan sebelumnya.

Memang dasar pria tidak punya hati, harusnya dia menolong Naura. Tetapi dia malah membiarkan Naura begitu saja demi memenangkan taruhannya.

"YEAY! AKU MENANG!" teriak Rizky.

Naura menatap Rizky dengan tatapan penuh amarah. Bukan marah karena kalah dalam taruhan, tetapi Naura marah karena Rizky tidak menolongnya.

Tak lama, Rizky melajukan sepedanya ke arah Naura. Bukannya langsung menolong, Rizky justru menertawakan Naura.

"TOLONG AKU!"

Rizky turun dari sepedanya, dia mendekat kearah Naura. Ia melihat kearah lututku. "Kok lututnya berdarah."

"Cepat tolong aku!" kesal Naura.

Rizky mendirikan sepeda Naura. "Kamu bisa jalan gak? atau mau aku gendong?"

"Ya bisa lah! aku gak lumpuh, aku cuma luka doang."

Setelah itu, Naura dan Rizky berjalan kearah warung untuk membeli plester.

Saat di warung, Rizky membelikan plester untuk menutupi luka pada lutut Naura. Sesudah itu, Rizky menghampiri Naura yang sedang duduk dikursi kayu.

Ia berlutut di hadapan Naura sambil memakaikan plester pada lutut Naura. "Makanya kalau lagi main sepeda jangan pakai celana pendek."

"Mau pakai celana pendek atau enggak itu bukan urusan kamu."

Rizky menatap datar kearah Naura. "Dikasih saran kok malah marah-marah."

"Aku gak butuh saran dari kamu."

Rizky baru mengingatnya tentang taruhan yang disepakati olehnya dan Naura. Lalu, ia menagih janji Naura yang mengatakan bahwa dirinya akan menuruti perintah dari Rizky.

Dengan terpaksa, Naura harus menepati janji untuk menjadi pelayan Rizky dalam satu bulan ini. "Ya udah iya, aku ngaku kalah deh."

"Karena kamu sekarang jadi asisten aku, aku pingin kamu panggil aku dengan sebutan tuan muda."

Naura tertawa terbahak-bahak saat Rizky ingin dipanggil dengan sebutan tuan muda. "Oke, aku bisa lakuin apa yang kamu mau."

"Ya udah coba panggil!" perintahnya.

"Tuan muda," ucap Naura yang tak bisa berhenti tertawa.

"Iya ada apa asistenku?"

Memang kurang ajar sekali lelaki yang satu ini. Untung saja aku masih bisa sabar menghadapinya.

"Tolong traktir minum dong!" perintah Rizky.

"Iya siap, tuan muda," ucap Naura dengan malas.

Rizky menahan tawanya saat melihat Naura yang seperti ingin menghajarnya. Lalu aku membeli air mineral untuk diriku dan untuk Rizky.

Naura memberikan air mineral tersebut kepada Rizky. Bukannya langsung mengambil air mineral itu, Rizky malah meminta Naura untuk membukakan air mineral.

Ingin sekali Naura menumpahkan air mineral tersebut ke kepala Rizky.

"Cepet bukain asistenku!"

Naura berusaha membuka air mineral milik Rizky, tapi tutup air mineral tersebut tidak bisa terbuka.

"Ya ampun, jadi asisten gak bisa diandalkan" sindir Rizky sambil mengambil air mineralnya dan membukanya.

Karena Naura tidak bisa membuka air mineral, akhirnya ia meminta tolong kepada Rizky untuk membuka air mineral miliknya.

Dengan terpaksa, Rizky membuka air mineral Naura. Padahal sebenarnya ia sangat kesal, sebab seharusnya yang menjadi asisten adalah Naura.

Naura bertanya kepada Rizky tentang kemana Rizky akan pergi setelah ini. Naura mengira Rizky akan pergi ke suatu tempat, tetapi ternyata sesudah ini Rizky akan pulang.

"Aku boleh main ke rumah kamu gak?"

"Boleh."

Naura melihat pakaiannya yang memang sangat basah karena berkeringat. "Ya udah kalau gitu habis mandi aku ke rumah kamu." Naura menaiki sepedanya dan ia pergi ke rumahnya.

...****...

PRANG!

Suara itu sudah tidak asing lagi ditelinga Naura. Naura tahu darimana suara itu berasal.

Pada saat turun kebawah ternyata memang benar dugaan Naura bahwa orang tuanya sedang bertengkar.

"Ini foto kamu sama siapa, Mas?"

"Itu foto aku sama teman aku."

"Alah alasan! pasti cewek itu selingkuhan kamu, kan?"

"Selingkuhan apanya? yang ada kamu yang selingkuh. Mana setiap malam teleponan mulu lagi."

Ya memang, setiap hari mereka berdua selalu ribut. Naura heran kenapa mereka ribut tapi tidak cerai-cerai juga.

Bukannya Naura mendoakan kedua orang tuanya bercerai, tetapi Naura sangat jengkel mendengar keributan setiap harinya. Dan juga tiap hari masalahnya selalu berganti-ganti.

"Bisa gak sih jangan ribut sehari aja? malu tahu didengar tetangga!" teriak Naura. Sontak mereka terdiam saat Naura berbicara seperti itu.

Karena kesal, akhirnya Naura bergegas menuju rumah Rizky, sebab Naura malas mendengar perkelahian kedua orang tuanya.

Skip

Ketika sampai, Naura bertemu dengan orang tua Rizky yang hendak pergi dengan menggunakan mobil.

Naura menyapa mereka dengan senyuman yang hangat. Lalu, kedua orang tua Rizky juga menyapa Naura.

"Om sama Tante mau pergi kemana?"

"Kami mau menjenguk saudara yang lahiran."

"Ya udah kalau gitu kita berdua pergi dulu ya. Nanti kamu masuk aja, lagian Rizky nya ada didalam kok," ujar Papah Rizky yang sepertinya ingin cepat-cepat pergi.

"Iya, Om." Naura memasukan sepedanya ke garasi.

Bertepatan saat Naura memarkirkan sepeda, Rizky datang sambil memakan nasi goreng.

Naura merasa lapar saat melihat Rizky yang sedang menikmati sarapannya. Lalu, Naura meminta nasi goreng kepada Rizky, karena ia sama sekali belum sarapan.

Dari raut wajah Naura sudah terlihat jelas bahwa dia sedang gak mood dan Rizky tahu bahwa Naura begitu karena pasti orang tuanya sedang bertengkar.

Akhirnya Rizky menyuruh Naura untuk masuk kedalam rumah, karena tidak enak juga makan sambil berdiri.

Setelah itu, Naura dan Rizky masuk kedalam rumah. Saat berada di ruang makan, mereka makan bersama.

"Enak gak nasi gorengnya?"

"Enak kok."

"Kalau gitu aku ambil lagi ke dapur ya, soalnya takut gak kenyang."

"Gak usah, lagian aku makannya cuma sedikit kok."

"Maksudnya aku yang gak kenyang, bukan. kamu."

"Oh gitu," ucap Naura sambil cengengesan karena ia sangat malu.

"Tunggu sebentar ya, aku mau nambah nasi sekalian sambil bawa air minum buat kamu," ujar Rizky sambil pergi ke dapur. Sebenarnya Rizky sengaja menambah nasi, karena ia takut Naura tidak kenyang.

Terpopuler

Comments

buat santai

buat santai

gassssss

2022-09-11

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!