Tugas

Setelah selesai ujian, para mahasiswa kembali ke mata pelajaran lain.Sudah pasti lab sangat banyak apalagi jika mengambil studi kedokteran.

Jika para mahasiswi menjerit geli melihat cacing, tidak dengan Abigail, malahan dia memegang sekaligus beberapa cacing besar, juga ulat daun besar. Baginya semua itu sangat menarik.

Bagi kaum adam, semakin meledekin mahasiswi cewek, adalah ke usilan tersendiri.

Hanya Abigail yang gak pernah mempan dengan gangguan apapun.

" Abigail, namamu sesuaj dengan mu, Abi, maksudnya Abi Abi gak bakalan takut akan apapun, nama mengandung unsur kelaki lakian, " ujar Dayat.

" Enak aja, cewek tulen kamu katakan setengah cowok , mau di sunat? ," ujar Deby teman satu kelompok Abigail.

" Tidak semua wanita penakut, kan ada pemberani juga, contohnya Abigail. Kalau bagian bedah katak, atau apapun, kalian gak liat, Abigail detail, dan sangat cekatan, nilai kelompok kami selalu unggul dari group lain. Makanya jangan ngata ngatai tampang, liat aja, IPk siapa yang tinggi, lu mampu gak bos IPK 4.00 , kalau Abigail udah biasa, sirik tanda tak mampu, " ujar Deby.

" Iya nih Jono , ngoceh bisa kamu Jon, nilai kamu hancur hancuran, biaa bisa di DO kamu dari kampus, " ujar Herry .

" Kalian ambil cacing, sira dengan NACL, reaksi apanyang terjadi, tuliskan di buku lab kalian."

Para mahasiswa pun melakukan apa yang dosen suruh, sudah pasti cacing di wadah menggeliat, ada beberapa mahasiswi cewek yang sampai menahan jeritan kecil.

" Di kamis kita akan lab anatomi , siapkan bahan lab, dan ingat tugas akhir sangat banyak point untuk kelulusan, banyak membaca literatur buku di perpustakaan, biar lebih siap dua hari lagi. Bisa di pahami anak anak, " ujar pak Samosir.

" Baik pak, " ujar Mahasiswa serentak.

" Hasil penelitian hari ini, kumpulkan , dan saya akan cek, lab ini akan menambah nilai kalian, jadi kalian harus giat dalam melihat reaksi apapun yang saya perintahkan lalukan, jika fokus kalian bakalan maksial."

" Baik pak," ujar mahasiswa.

Abigail meneguk air mineralnya, terasa sangat panasv hari ini. Abigail mengajak Deby ke perpus.

" Rambut kamu kenapa gak di potong aja sih Abigail, semak banget rambut kamu, kalau gak ikat."

Abigail menyerahkan karet rambutnya." Kebiasaan selalu minta di ikatin, " ujar Deby.

" Sini, kurang baik apa lagi sahabatmu ini Abigail," oceh Rini.

" Itu gunanya seorang teman, betuk apresiasi sangat membantu kan Abigail".

Abigail hanya bisa tertawa.

Abigail membaca beberapa literatur buku tugas mereka. Sampai seseorang mendekatinya.

" Apa kabar Abigail ?".

" Baik ," jawab Abigail singkat, kembali ke bacaannya.

Ragil, sosok asisten dosen yang ngebet mendekati Abigail . Tampangnya biasa aja, tetapi over dalam berperilaku, kalau suka sama seseorang, over memberi buket, hadiah, dan gencar mendekati. Dan Andien sudah megalami banyak kejadian akibat ulah aisten aneh yang satu ini.

" Ndien, jalan malam minggu yukkk".

" Saya gak bisa," jawab Abigail cepat .

" Emang sibuk apa sih Abigailnya?".

" Sibuk belajar bang, maklum banyak tugas."

" Istirahat dulu Abigail, jangan di forsir."

" Sudah menjadi kewajiban saya sebagai anak bang, gak menghambur hamburkan uang orangtua.

Orang tua mengorbankan banyak hal, tenaga , keringat, dan semua buat anak anak nya."

" Banyak yang minta uang ke orang tua, ngaku buat tugas ini dan itu, padahal uangnya buat main, bukan buat tugas, saya gak mau jadi anak durhaka bang, saya serius belajar, apalaginkelak menyangkut nyawa manusia. jangan sampai ijazah gak bisa kita pertanggung jawabkan, " ujar Abigail.