Mechanical and engineering room terletak di lantai paling bawah. Khusus staf ahli dari bagian hotel yang biasa tangani bagian pemeliharaan dan perbaikan mesin yang diijinkan masuk ke sana.
Archilles Lucca telah pelajari denah hotel tetap saja butuh bantuan BM agar bisa pergi ke sana tanpa hambatan. Termasuk menghapus jejaknya di CCTV agar tak terpantau pihak hotel.
BM mengirim video seperti permainan game, tunjukan lokasinya saat ini dan lokasi Si Pengirim Pesan.
"Traktir aku minum setelah ini!" bujuk BM di ponsel.
"Ya, kalau bisa bertemu. Aku harus pindahkan Mr. H dari sarangnya."
"Sebenarnya tak perlu. Tingkat keamanan Sarang Iblis sangat tinggi. Tak ada yang bisa masuk ke dalam tanpa salah satu di antara kalian berlima."
BM memodifikasi pintu masuk sarang Tuan H, hanya bisa diakses masuk gunakan retina Raymundo Alvaro, Axel Anthony, Anna Marylin dan dirinya.
"Ya, aku katakan hal sama pada Francis Blanco."
"Bahkan oleh granat dan bom tak akan mampu hancurkan bunker, Archilles. Mr. Daredevil membangun apartemen bawah tanahnya berlapis baja."
"Hedgar berubah liar dan gila dalam beberapa Minggu ini. Tak bisa prediksi apa yang akan dilakukannya."
"Dengar, Hedgar tak akan macam-macam terlebih Tuan Hellton bersama Anna Marylin. Apakah kamu punya tempat terbaik bagi Daredevil selain Neraka yang diciptakan sendiri oleh Tuan Hellton?"
"Ada beberapa alternatif. Kastil Tua di desa Kuno bersama Al Shiva. Hedgar takut pada Al Shiva setelah pria tua itu ramalkan masa depannya, dua adiknya terbunuh benarkan lukisan Al Shiva untuk Hedgar. Atau Villa Tuan Lucky Luciano. Ada banyak penjaga di sana, Hedgar tak akan berani."
"Tidak, sangat beresiko karena Francis Blanco belum sembuh dan anak perempuannya berada di peternakan itu! Hedgar tak takut pada Tuan Lucky Luciano bahkan cari-cari hal dengannya."
"Apa percakapan ini aman?"
"Ya ..., kecuali jantungmu berdetak lebih cepat?"
"Aku tak suka situasi rumitku sekarang, Ralph(BM)."
"Bereskan, Lucca, lalu kita bisa main Rainbow Six Siege atau Counter Strike! Yang kalah harus menculik seorang gadis dan berkencan."
"Not bad! But, jika terjadi sesuatu padaku, tolong bawa Romeo kembali. Tuan Hellton harus dilindungi."
Romeo adalah julukan untuk Raymundo Alvaro.
"Kamu perlu jaga diri, Lucca dan aku menjagamu. Axel Anthony tetapkan tugas pada Romeo, sangat jelas. Tak boleh biarkan para wanita sendirian di lembah karena Hedgar bisa saja cetuskan ide gila lagi."
"Kamu benar. Romeo harus menjaga 4 nyawa."
"Dapatkan file Nona Muda lalu keluar dari sana!"
"Aku akan lakukan sendiri, jangan libatkan orang lain atau ini tak akan berkesudahan."
"Sí (ya)"
Axel Anthony diketahui pergi ke Dubai untuk rencana pengembangan bisnis. Selepas Queena Mendeleya tinggalkan Tuan Axel, kehidupan pria itu seakan-akan telah berakhir.
Kembali bersemangat ketika tahu Queena tinggal bersama Irishak tetapi terlalu takut Queena menghilang lagi, jadi tak tampakan diri. Romeo dan Ax rolling pergi ke lembah Tena dan mereka bahkan memulai pembelian aset di sebelah utara lembah, dari sisi bukit yang bisa langsung awasi para wanita yang sedang mengandung lewat teropong.
Archilles tahu setiap detil kejadian karena ia harus laporkan apapun yang dilakukan oleh Romeo dan Ax kepada Tuan Hellton yang masih tidur lelap dengan harapan pria besar itu segera bangkit.
"Tangga terakhir belok kanan, paling sudut koridor, di sana dia. Hati-hati, dia mungkin tak sendirian." Suara BM kagetkan dirinya.
"Baiklah."
"Sambungkan aku dengan perangkat yang dipakai fans garis kerasmu itu, Mr. Lucca. Aku perlu masuk ke dalam file dan sedikit konfigurasi untuk mengubah data. Di waktu mendatang, kita bisa mencegah kalau-kalau file copy-an ini ternyata masih eksis, segera di-banned ketika terdeteksi akan muncul di media sosial."
"Trims."
"Kamu sampai, Lucca."
Archilles Lucca mendorong pintu pelan tak terkejut dapati seorang wanita muda bermantel bulu warna purple terang duduk di tengah ruangan sedang laptop kecil di hadapannya.
Lampu sedikit suram, ada candle light tiruan di atas meja berukir dan bunga-bunga mawar cantik dalam vas. Dua gelas minuman juga atribut makan lengkap.
"Archilles Lucca ..., setengah penjahat setengah dewa, raut yang mempesona." Mengangkat wajah dan tersenyum cerah bercampur gugup seakan-akan menyongsong kekasih hati.
"Tatiana ...."
"Mau lihat hasil shoot kamera tadi pada tubuh indahmu?" tanya Tatiana kedipkan mata. Wajah dirias berani, berlipstik merah terang dan rambut hitam legam yang terurai lewati bahu.
Bagaimana bisa seorang wanita lahirkan empat orang anak dan semuanya adalah psikopat?
"Aku terkejut kamu masih berkeliaran dan cari gara-gara."
Alasan Tatiana menolak panggilan karena Archilles akan langsung tahu saat dengar suara Mary Stella Tatiana yang sama seksinya dengan sang kakak, Rose Dean Egiana bahkan sangat mirip.
Hedgar dan gang Family Club telah berseteru beberapa bulan belakangan ini. Dibuka oleh Tuan Elgio Durante, tak sengaja menembak adik laki-laki Hedgar ketika selamatkan Irishak Bella yang diburu para Mafia.
Hedgar lalu merusak citra Durante Company dengan manfaatkan adik kembar Tuan Elgio Durante, Nona Luna Hugo, sebabkan banyak kekacauan. Tak berakhir di sana, Hedgar memaksa Elgio Durante nikahi adik perempuannya Egiana dan berikan ia bayi laki-laki sebagai ganti Ferdinand Sangdeto.
Hellton Pascalito dan Archilles selamatkan Elgio Durante saat itu. Dendam belum lagi selesai, kekasih Tuan Hellton, Irishak Bella tanpa sengaja membunuh Egiana yang terus meneror kehidupan mereka. Kemarahan Hedgar semakin menjadi-jadi.
Tatiana bangkit berdiri di atas kaki jenjang. Heels boot berdetak saat wanita itu berdiri dan lepaskan mantel bulu pamerkan bahu-bahu indah.
"Bukan rahasia lagi kalau aku buronan kakakku, mungkin akan mati hari ini atau besok setelah mencongkel mata anak buah kesayangannya sebagai ganti mata Tuan Hellton." Suara berubah sendu saat ia mulai bicara lagi. "Jadi, aku akan pakai sedikit waktu bersenang-senang di napas-napas terakhir. Aku memikirkanmu."
"Waktu main-mu selesai. File-nya Tatiana?!"
"Kamu tergesa-gesa?"
"Ada banyak kerjaan."
"Kamu tak iba padaku? Aku selamatkan temanmu dari kebutaan, Hedgar akan membunuhku, disiarkan secara langsung."
"Maaf untuk itu, segala hal di luar kendali!"
"Segitu saja?"
"Kamu dapatkan fotoku, mungkin bercinta dengan itu nanti malam."
Mata-mata Tatiana berisi ribuan cahaya benarkan perkataan Archilles.
"Kamu terus saja buatku terpukau, Mr. Lucca. Setelah kencan singkat, kamu boleh pergi!"
"Kamu tak bisa tepati janji. Aku tak percaya padamu."
Ekor mata Archilles melirik laptop dan sesuatu yang tertanam di sana. Putuskan dapatkan keduanya sesegera mungkin dengan kekerasan dan pergi.
Tatiana memutar sebuah lagu. Intro lalu sesuatu yang mendayu diperdengarkan.
I could lose my heart tonight
If you don't turn and walk away
'Cause the way I feel I might
Lose control and let you stay
'Cause I could take you in my arms
And never let go
Tatiana bernyanyi, suaranya bagus terdengar, ulurkan tangan ber-jemari lentik.
"Kemarilah, Mr. Lucca! Jangan curang padaku! Kamu tahu bahwa seseorang bisa saja lakukan sesuatu dari tempat lain. Mari makan."
Archilles menyeringai. "Apakah aku akan makan denganmu? Berhenti konyol, Tatiana!"
Archilles bergerak cepat menuju laptop, tetapi Tatiana lebih dahulu menghadang Archilles Lucca di tengah perjalanan. Mereka bertubrukan. Tatiana tersenyum gembira di dada Archilles.
"Jika tak ingin makan, kita bisa berdansa. Lagunya hampir habis."
Tatiana semakin rapatkan jarak, mengangkat tangannya, letakan di dada Archilles.
Lucca?! Apa yang harus kita lakukan?
Biasanya kamu punya banyak gagasan? Berhenti bertanya dan lakukan sesuatu!
Pukul saja kepalanya sampai pingsan? Lalu masukan dalam salah satu mesin raksasa ini?
Seseorang sedang awasi kita!
"Aku berkeliling dunia sejuta kali, mataku melihat banyak wajah tetapi aku selalu kembali padamu," ujar Tatiana pelan dan lembut penuh rayuan.
Archilles berdecak dalam hati.
I could fall in love with you
I could fall in love with you (with you baby)
"Mengapa merenung?"
"Betapa gilanya gen Sangdeto."
Tatiana meraih tangan Archilles melingkar di pinggangnya, bergerak pelan ikuti lagu.
"Aku tersanjung," balas Tatiana.
Wanita itu kembali menyanyi ikuti lagu. Tatapan obsesif, posesif juga cinta.
Siempre estoy soñando en ti
(Aku selalu mimpikanmu)
Besando mis labios, acariciando mi piel
(Mencium bi**rku, memb**lai kulitku)
Abrazándome con ansias locas
(Memelukku dengan kerinduan yang gila)
Imaginando que me amas
(Bayangkan bahwa kamu mencintaiku)
"Sudah cukup!" Archilles mendorong Tatiana, pegangi kedua lengan Tatiana. "Kamu diijinkan bersamaku dalam mimpimu, di tidurmu atau aku tak peduli pada apapun yang berputar di otakmu, f*** with them! Hanya ..., jangan coba-coba mengganggu Nona Arumi Chavez! Aku tak perlu beri tahu apa akibatnya bagimu!"
Mata Archilles berkilat-kilat di bawah temaram lampu. Berlalu setelah yakin bahasanya dipahami Tatiana.
Archilles pergi ke meja, periksa data di laptop sambungkan ke perangkat ponsel dan biarkan BM meretas. Sedangkan Tatiana hanya pandangi Archilles Lucca dalam diam.
"Aku sisakan fotoku sesuai keinginanmu." Archilles bicara tajam.
Ponsel Archilles berkedip-kedip. BM menelpon.
"Keluar dari sana, Lucca! Sekarang!"
"Kamu dapat file Nona Arumi?"
"Ya, clear! Kecuali tiga fotomu yang paling sek**."
Archilles baru saja akan meraih pintu ketika seseorang masuk dan langsung menendang keras dadanya. Archilles terlempar menghantam pipa-pipa raksasa dalam ruangan itu.
"Hedgar?!" Suara Tatiana gelisah.
Archilles berusaha bangkit meski tulang belakangnya seperti patah. Belum benar-benar berdiri langsung menerima pukulan keras dan mematikan hingga jatuh tersungkur.
"Hedgar!!!" seru Tatiana berubah marah.
"Di sini kau rupanya?" Beberapa pria lain masuk. "Lihat dengan siapa adikku yang pengkhianat ini bergaul?"
Tanpa basa-basi, Hedgar acungkan senjata pada Archilles Lucca, menembak ke arah tubuh tengkurap Archilles yang mencoba bangun. Archilles menggulung diri ke sisi depan terlalu lamban menghindar.
Pistol ber-peredam nyaris tanpa bunyi hanya sesuatu seperti, "Tek" saat kenai tubuh Archilles.
"No No No!" Tatiana menjerit panik berlari pada Hedgar ayunkan kaki tepat di pergelangan tangan kakak laki-lakinya saat mencoba membunuh Archilles hingga pistol terlempar.
Gunakan kaki lain untuk menendang wajah Hedgar hingga Hedgar yang tidak menduga akan diserang adiknya sendiri terjengkang ke belakang. Kepala Hedgar membentur tombol alarm dalam ruangan itu. Segera berdering nyaring.
Archilles mengambil senjata jatuhi beberapa orang. Merangkak ke balik meja. Mati rasa sebelum berubah sangat-sangat lemah. Pendarahan.
Archilles pejamkan mata sejenak, peluru Hedgar ..., apakah akan hentikan detak jantungnya sebab ia kehilangan kekuatan? Apakah ia akan mati sekarang?
"Bos kita harus pergi, polisi datang!" Seseorang berseru.
"Bunuh ba***at sial**n ini. Bawa kepalanya padaku! Si Iblis Hellton akan mencariku saat tahu temannya telah terbunuh olehku."
Hedgar kemudian keluar dari ruangan biarkan Tatiana diurus anak buahnya.
Jet lag. Archilles bernapas perlahan, seteguk demi seteguk, berusaha tetap sadar.
Apakah Nona Arumi di lokasi syuting sekarang?
Lucca, apakah kita akan mati?
Mungkin
Bagaimana dengan Nona Arumi*?!
Mengapa kau hanya terus pikirkan Nona Arumi? Ada apa denganmu?
"Archilles, No!" Suara Tatiana bak kekasih takut kehilangan.
Mata Archilles mulai redup, napasnya habis. Tatiana habisi semua pria dalam ruangan lalu bergerak ke arahnya.
"Archilles Lucca?! No!"
Mata Archilles terpejam.
"Archilles Lucca, jemput aku nanti! Jangan terlibat perkelahian apalagi sampai tertembak!"
***
Oh ..., Meu God! Sudah tahu ya kalau Hedgar memang penjahat brutal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments
bunga cinta
tetep deh degan
2024-05-04
0
eRtiga
saking kangennya aku sama Archilles aku datang lagi kesini kak senjaaaaa... sambil nunggu Xavier up melipir lagi kesini... ya ampuuuunnn beneran gabisa move on dr karyamuuu❤️❤️❤️
2023-12-25
1
widya widya
bacanya sampai pelann saking takut kelewat.. amazing bnr author
2023-12-08
0