Archilles bersahabat erat dengan kejahatan karena di sana dulu ia dibesarkan. Cukup mudah baginya temukan tempat yang di maksud dan bertemu si pengirim pesan tetapi masalah Mr. H adalah masalah mendesak.
💌 : Aku tak punya waktu untuk omong kosong
Archilles Lucca kirimkan pesan peringatan dan dapatkan balasan singkat.
💌 : FL 23 VIP 002, soon. Atau file ini akan aku kirim ke media.
Archilles Mendes*** gusar. Mata Archilles sekelebat pindai bayangan seseorang tak asing, tunggangi motor besar, helm hijau muda bis hitam masuki gate restoran langsung ke parkiran bawah.
Ethan Sanchez.
Tak ingin terlihat ia berkomplot dengan Ethan atau Nona Arumi akan kehilangan percaya padanya juga pada Ethan Sanchez dan bisa saja seberangi jalur lain, Archilles diam-diam kembali ke lobi dan pesan taxi.
Pegawai restoran lemparkan senyuman ramah padanya dan dengan sopan dibalas Archilles.
"Apakah Anda asisten Nona Arumi Chavez?"
Archilles mengangguk, "Ya."
"Boleh berkenalan?"
Archilles menoleh pada wajah cantik di muka kasir. Baru saja akan buka mulut ketika sebelah lengan dipeluk seseorang.
"Masih di sini?"
Nona Arumi bertanya cukup manja sembari tersenyum dan mengedip pada Archilles seakan bilang pada gadis muda di depan mereka, "pria ini milikku, tolong jangan genit padanya!"
"Aku akan segera pergi, Nona."
"Ya, baiklah!" Lalu bicara pada pegawai. "Bisakah datang ke meja kami dan temani Tuan Miguel sementara aku pergi ke toilet?"
"Baik, Nona." Sang pegawai restoran menjawab ramah.
Arumi kembungkan mulut penuhi dengan udara sebelum hembuskan keras. Gadis itu berbalik pada Archilles Lucca dan menatap pengawalnya setajam pisau potong daging?
"Apakah kamu perlu balas tersenyum pada setiap gadis yang tersenyum padamu? Bukankah kamu perlu jaga image sebagai seorang bodyguard?"
Selamat Lucca, Nona Arumi kedengaran cemburu dan sangat kesal!
Dengar, Brengsek! Nona Arumi benar, apa bagusnya aku tersenyum pada orang asing?
*Lucca, aku tak tersenyum pada gadis lain hanya kau! Mataku hanya tertuju pada Nona Arumi. Di sana ada kepolosan, kecantikan dan kekayaan.
Kau penyamun sialan
"Jika Nona tak suka, aku tak akan lakukan lagi."
"Bagus," angguk Nona Arumi senang, "aku hargai itu. Tolong hanya tersenyum padaku saja!"
"Baik, Nona."
"Nah, pergilah! Jangan lupa jemput aku! Jangan terlibat perkelahian apalagi sampai telat pulang."
"Baik, Nona!" angguk Archilles patuh.
Nona Arumi pergi ke toilet sedang Archilles berpikir untuk temui Ethan Sanchez terlebih dahulu. Ethan Sanchez adalah pengawal Nona Arumi Chavez sebelum dirinya. Insting Archilles berkata Ethan Sanchez tahu sesuatu. Segera kirimkan pesan teks.
💌 : Kita perlu bicara
Menunggu. Pesan masuk berbunyi. Balasan dari Ethan Sanchez.
💌 : Basement Amelía restoran
Ethan masih di parkiran bawah.
💌 : Toilet pria basement
💌 : Sip
Archilles segera berbalik pergi. Rela tak rela harus tinggalkan Nona Arumi bersama Tuan Miguel yakini bahwa Miguel Paulo tak akan curang pada Nona Arumi atau proyek triliunan mereka berakhir cepat. Archilles gunakan tangga darurat menuju lantai dasar. Tak banyak orang terlihat karena aktivitas ada di lantai dua restoran.
Ethan Sanchez masuk ke dalam toilet umum pria. Archilles tidak langsung menyusul ke sana sebaliknya berjalan lambat ke arah gudang penyimpanan. Temukan papan "Close" di salah satu rak baru bergerak ke toilet. Ia gantungkan papan bertali di handling pintu masuk, mengunci pintu.
"Ada apa?" tanya Ethan.
Tanpa basa-basi Archilles sodorkan ponsel dalam posisi file telah terbuka.
Ethan Sanchez sangat-sangat terkejut, rahang berderak murka. Namun, hanya sesaat. Dikendalikan dengan baik saat jempol memilih satu foto. Jika Archilles melihat beberapa foto dan malah periksa video, yang dilakukan Ethan Sanchez sebaliknya hanya amati satu foto.
Pria ini lebih cocok jadi biarawan dibanding dirimu, Lucca!
Biara lebih cocok untuk penjahat model kita, Brengsek!
"Aku tak pernah tahu masalah foto dan video Nona Arumi. Aku yakin, Anda tahu," ujar Archilles Lucca.
Ethan kembalikan ponsel pada Archilles.
"Aku harap kamu tak lihat semua foto-foto ini apalagi menonton video-nya. Aku tak berharap orang lain melihat Arumi."
"Apa yang terjadi?" Archilles tak mungkin mengaku ia telah melihat Nona Arumi tanpa lembaran benang.
"Peristiwa ini terjadi seminggu setelah Arumi buat keributan di Kapela, gantikan Marya Corazon nikahi Elgio Durante atas komando seseorang," sahut Ethan. "Arumi pergi ke studio bertemu seorang penipu dan berhasil terperangkap. Aku datang cukup telat tetapi bersyukur bisa mencegah Arumi dinodai si fotografer. Aku sangat yakin telah menghapus semua foto dari kamera saat itu. Beberapa foto ditransfer ke ponselku sedang file aslinya telah aku musnahkan."
Tidak sesuci yang kita duga!
"Kecuali Anda tak sadari bahwa kamera mungkin saja terhubung ke perangkat lain misal laptop."
Ethan menepuk pundak Archilles sangat muram, "Ya, kamu benar. Aku akan cari tahu ke sana."
"Kemana?"
"D & M Studio ..., tempat foto-foto ini diambil."
"Tuan Miguel dan Nona Arumi di atas sedang memesan makanan."
"Setelah urusi keduanya." Ethan tak tampakan emosi apapun. Namun, Archilles dapati sekilas ekspresi kesal.
"Pengirim foto minta aku bertemu di sebuah tempat."
Ethan Sanchez menyipit saat Archilles sodorkan lagi ponsel agar Ethan bisa baca riwayat chat Archilles dan pengirim pesan.
"Aku yakin bukan Dev si fotografer yang bersangkutan langsung. Pria itu telah diringkus dan diurus dengan baik oleh Nona Sunny. Aku tak begitu perhatikan detil kasus ini setelahnya karena aku anggap selesai."
Masih segar di ingatan Ethan Sanchez saat ia pergi ke studio dan menendang Dev dan pintu dapati Arumi terbaring dalam pose sangat menantang. Pertama kali dalam hidup ia melihat seorang gadis tanpa busana pantas. Gadis bodoh itu kini pacarnya.
"Semua ini kelalaian-ku. Aku akan bereskan sebisa mungkin." Ethan bicara tegas.
"Kita bisa berbagi informasi. Aku yakin beberapa oknum mengincar aku."
"Dari cara mengirim pesan, aku pikir kamu benar. Orang-orang ini cenderung berurusan denganmu, Archilles. Jika Arumi adalah target kasus pemerasan, mereka akan kirimkan pada manajemen, media atau pada Nyonya Diomanta dan minta sejumlah uang tutup mulut. Atau jika sasarannya aku, mereka akan mencariku."
"Anda terlalu bersih." Archilles berkata jujur. Ini fakta. Ethan Sanchez berasal dari keluarga sederhana tanpa konflik bahkan dengan tetangga.
Archilles berpendapat Ethan Sanchez sangat tepat jadi pria masa depan bagi Nona Arumi.
"Aku bertambah yakin beberapa orang sedang mengincarmu, Archilles. Aku hafal riwayat biografi-mu dari Elgio Durante, Lucky Luciano bahkan Carlos."
"Aku bekas penjahat tingkat satu. Masalah kami hanya satu, dendam tak berujung."
"Kurasa kita sepakat akan selesaikan ini tanpa libatkan Arumi. Jangan biarkan seseorang hubungi Arumi."
"Nona tak pegang ponsel."
"Baiklah."
"Aku akan urus masalah ini."
"Akan lebih mudah karena aku tak ada dalam naskah. Aku bisa mendukungmu di belakang layar saat kamu mungkin butuh bantuan. Mari berkirim kabar."
"Nona Arumi ...."
"Aku ambil alih dari sini."
Mereka berpisah.
Archilles tinggalkan mobil di Amelía, naik taxi yang telah ia pesan sebelumnya. Turun di parkiran bawah tanah sebuah Plaça. Keluar dari sana menuju halte depan Plaça ia berganti naik bus. Musik diputar dalam bus tua ini. Lagu lama yang berikan Archilles sedikit ide.
Why can't we be, like storybook children?
(Mengapa kita tak bisa seperti dalam buku cerita anak-anak?)
Running through the rain
(Berlari di bawah hujan)
Hand in hand
(Bergandengan tangan)
Across the meadow
(Melintasi padang rumput)
Apakah kamu ingin bawa Nona Arumi ke dunia dongeng?
Abaikan sesuatu yang sesat menari-nari dalam dirinya. Archilles bermain dengan ponsel.
Medusa bergelantungan di dalam kaca menunggu di tepi sungai, hanya ada satu tempat yang di maksud oleh si pemeras ini.
Sebuah hotel dirancang oleh tim arsitek join with Axel Anthony. Hotel mewah, baru diresmikan beberapa waktu lalu mengusung konsep transparansi kotak kaca dengan lampu besar serupa ubur-ubur (Medusa) hitam dan merah bergelantungan di langit-langit bangunan.
Kirimkan pesan pada Raymundo Alvaro untuk berikan ia detil lantai 23 dari hotel yang bisa ia pelajari.
"BM akan membantumu. Aku sambungkan langsung kamu dengannya. Mengapa kamu perlu ke sana?"
"Para buaya tak berhenti pamer taring. Aku akan lihat apa mau mereka."
"Hati-hati!"
Suara berat Raymundo Alvaro di seberang sana. Pria itu berada jauh di lembah Aragon dalam sebuah penyamaran untuk menjaga wanita-wanita Mr. H yang sekarat dan Mr. Ax yang tak berdaya.
Turun di halte terdekat dari hotel. Puncak menara tinggi terlihat indah dan elegan. Archilles Lucca datangi lobi.
Seorang staf bertugas menyambutnya dan sangat mudah bawa ia ke ruangan sesuai petunjuk dalam kotak pesan.
Lift bergerak antarkan Archilles Lucca ke lantai 23.
"Silahkan masuk!" Dipersilahkan dengan sopan.
Archilles aktifkan semua indera kecerdasan yang ia miliki. Mata dan telinganya waspada dan berjaga-jaga.
Tak ada apapun di sana, tak ada siapapun. Hanya sebuah ruangan spa dan kolam renang tak begitu luas, di atasnya ditaburi helaian mawar merah dan peach.
Awasi ruangan itu seksama, temukan bahwa ia benar-benar sendirian. Di sudut ruang sebuah kamera mengarah tepat ke kolam renang. Mendekat ke sana, temukan sebungkus rokok dan pemantik api.
Ponsel berbunyi, pesan lagi. Edarkan pandangan ke seluruh ruangan sebelum membaca pesan.
💌 : Tanggalkan pakaianmu, berenang untukku dan biarkan aku melihatmu di kamera, Mr. Lucca!
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments
PeQueena
mungkinkah eaginia
2022-12-19
0
PeQueena
lembah aragin jadi ingat smeagol ya..🤪
2022-12-19
0
PeQueena
mulai menuju ketegangan saraf ini..
2022-12-19
0