***
"Si bodoh yang cantik?" guman Arumi melirik Ethan Sanchez. Pipi Arumi bersemu merah dan tangan yang tergenggam erat sangat-sangat buat hati Arumi Chavez berdebar-debar.
Tercantik di sekolah ini? Ethan sering memuji Arumi.
Diam-diam Arumi perhatikan tangan mereka yang terjalin, tak berhenti tersenyum. Seakan baru kemarin dengar Ethan Sanchez berkata tak akan terjebak pada gadis idiot.
"Apakah Charl juga ada di laboratorium?" tanya Arumi alihkan dunianya.
Meskipun telah pacari Ethan Sanchez, Arumi tetap takut pada Charl, si ular besar milik geng Ethan Sanchez.
"Tidak, Charl ada di rumahku."
"Mengapa namanya Charl? Terdengar seperti nama seseorang."
Ethan tersenyum kecil. "Kamu benar, Arumi. Charles Vasco, kamu tahu kan?"
Arumi manggut-manggut. Ethan Sanchez paling tampan di sekolah ini tetapi sepertinya tetap merasa tersaingi oleh Charles Vasco, murid sekolah sebelah. Charles pergi ke olimpiade Kimia tempati posisi kedua setelah Reinha Durante. Kata orang Charles hanya bermain-main di olimpiade. Charles tak pernah serius. Jika remaja itu serius mungkin saja Reinha Durante akan mudah dikalahkan.
Charles Vasco pernah terang-terangan nyatakan cinta pada Reinha Durante walaupun tahu Reinha telah bersuami.
Arumi merinding mengingat Charl ada di rumah Ethan. "Hiii, apa kamu tak takut Charl keluar tengah malam sementara kamu lelap dan membelitmu?"
Ethan tertawa kecil. "Em, tidak. Charl suka sesuatu yang cantik."
"Apa?!"
"Ya, Charl yang ini sama seperti Charles satunya suka sama cewek cantik."
"Aku jadi takut ketemu Charl."
"Charl akan menyukaimu."
Seakan teringat sesuatu. "Ada undangan pesta ulang tahun dari Sarah untukmu. Mau pergi denganku nanti akhir pekan?"
Arumi tersenyum riang di sisi Ethan Sanchez. Beruntung ia tak sembarang cemburu.
"Aku harus syuting," jawab Arumi sangat ingin pergi, hembuskan napas tertahan. Bayangkan ada di party bersama Ethan Sanchez, sungguh menggiurkan.
Masalahnya scene berikut akan sedikit sulit karena ia harus berciuman dengan pemeran Daddy. Arumi perlu bangun chemistry dengan Tuan Miguel. Mereka mungkin akan pergi bersama.
"Jika kamu selesai lebih awal, kita bisa pergi. Aku bisa menukar shiftk kerja."
Mereka sampai di ruang laboratorium.
"Hai Ethan Sanchez ...," sapa seorang gadis cantik. "O-ho, Arumi Chavez? Kamu di sini?"
Arumi kenali Claire Luciano sebab mereka cukup dekat. Claire Luciano dan kakak laki-lakinya Lucky Luciano berada dalam satu organisasi bersama Ibu dan Valerie.
"Hai, Cla."
"Reinha belum datang?" tanya Ethan pada Claire.
"Aku di sini!" jawab sebuah suara. Arumi berbalik dan temukan gadis lain di ujung laboratorium mencuci tabung-tabung reaksi.
"Hai, Reinha!" sapa Arumi.
"Arumi, apakah kamu sedang endorse merk cushion abal-abal? Wajahmu seperti topeng dan bergumpal di satu sisi?"
Arumi menarik napas kuat. Gadis ini Reinha Durante, senior lainnya dan sangat blak-blakan saat berpendapat. Tak ada satupun kata yang meleset dari Reinha Durante. Dan Arumi berada di lingkungan teraneh sebab dunia tak beranjak begitu jauh. Reinha Durante adalah istri Lucky Luciano. Reinha Durante juga adik perempuan Elgio Durante, kakak ipar Arumi.
"Apa kalian punya sesuatu untuk menghapus campuran aneh ini?" tanya Ethan pada dua temannya sembari amati wajah Arumi.
"Aku punya micellar water dan kapas," jawab Claire bergerak ke tas sekolah dan keluarkan botol micellar berikan pada Ethan.
"Trims."
Ethan Sanchez meraih Arumi yang agak bingung. Mendadak saja Ethan lingkari kedua tangannya di pinggang Arumi dan menggendong si gadis, tempatkan Arumi pada meja laboratorium yang kosong.
"Ethan?"
Abaikan Arumi, Ethan gunakan kapas dan Micelar water lalu bersihkan wajah Arumi.
"Ethan?!" Arumi tergagap. "Tak perlu lakukan ini!"
Claire dan Reinha di belakang Ethan tak bisa hentikan mereka untuk berkomentar.
"Kudengar ejekannya kemarin saat katai kita, orang sangat bodoh karena jatuh cinta. Lihat dia sekarang!" ledek Reinha Durante.
"Dia bahkan geli dapati aku di punggung Tuan Adelberth dan menyindir pacarku tanpa henti." Berdecak.
"Kapan itu? Kamu jadian dengan Carlos Adelberth?" tanya Reinha Durante pada gadis di sisinya.
Claire Luciano mengangguk ceria. "Ya! Carlos minta aku pergi ke gelanggang dan bertarung di sana. Jika aku kalah aku harus pacaran dengannya. Aku yakin bisa menang darinya!"
"Kamu terlalu percaya diri, Claire. Carlos punya banyak piagam penghargaan dan ada sederet lencana di pundaknya." Reinha Durante tertawa geli.
"Aku kalah hanya hitungan detik. Lehernya sangat keras dan kokoh."
"Kalian pacari pria-pria tua kelabu, luar biasa!"
Sambar Ethan bicara sembari sibuk bersihkan wajah Arumi sampai ia temukan sesuatu. Dekati Arumi hanya beberapa centi hingga Arumi gelisah.
"Ethan ..., tak perlu menghapusnya!" kata Arumi kalang kabut nyaris berseru jauhkan diri dari jangkau Ethan. Wajah Arumi bersemu merah keunguan.
Tak indahkan Arumi, Ethan menyipit.
"Aku tak bisa mengataimu bodoh, Arumi Chavez karena itu berarti aku sedang mengolok diriku sendiri. Akhh, gadis ini! Kamu sembunyikan sesuatu dariku!"
"Tidak, Ethan! Aku baik-baik saja." Arumi berpaling dari pandangan tajam Ethan.
"Alasanmu hanya mengintipku semalam dari seberang kafe?"
Arumi secepat kilat kembali pada Ethan. Sudut mata Ethan berkerut.
"Eh? Kamu melihatku?" tanya Arumi. Ya Tuhan, sebodoh itukah?
""Pohon Bougenville beritahu aku bahwa pacarku mengintai dari balik semak! Bahkan hanya berkamuflase sederhana saja, kamu ceroboh Arumi."
"Aku tak mengintipmu. Aku memang ingin melihatmu tapi tak ingin mengganggumu."
"Begitukah? Lalu, kamu tak turun temui aku karena ada Sarah?"
Arumi harus jujur tak sukai Sarah sama sekali. Itu karena saat Ethan dan Sarah berdua, keduanya sangat cocok. Ethan dan Sarah punya satu visi misi yang tak bisa dipahami oleh otak Arumi.
"Mari kita lihat!" tambah Ethan Sanchez abaikan jawaban Arumi.
Sapuan terakhir ketika wajah lebam Arumi terlihat.
"Oh?!" Reinha Durante dan Claire Luciano mendekat.
"Apakah itu Arumi?" tanya Claire Luciano mirip profesor saat meneliti virus.
"Ini ..., aku ..., em. Terjadi kecelakaan saat syuting." Arumi mengaku meski berbohong.
"Oh ya?" Ethan sama sekali tak percaya.
"Terkena ujung nakas," angguk Arumi.
"Apakah meja berbentuk bulat dan bergaris-garis?" tanya Ethan.
"Tidak," geleng Arumi. "Nakasnya berbentuk kotak segi empat dengan ujung tajam." Kepolosan Arumi sungguh menggelikan.
"Ujung dari nakas segi empat berbentuk segitiga dan sudut lancipnya akan hasilkan semacam tusukan sedangkan ini?" tanya Ethan selidiki wajah Arumi.
"Uh? Kulihat bekasnya seperti bantalan anti slip high heels milik seseorang, aku bahkan bisa sebutkan merk sepatunya karena anti slip ini hanya milik sebuah brand," balas Reinha amati garis-garis di pipi Arumi.
"Oh?!" Wajah terperanjat Arumi benarkan kecurigaan Ethan Sanchez dan Reinha Durante. Pantas saja komplotan ini bukan komplotan biasa. Mereka terlalu cerdas untuk dikelabui.
"Beritahu siapa yang lakukan ini padamu?"
"Ethan ..., ini ..., tidak disengaja."
"Apakah Nyonya Salsa tahu, kamu dipukuli?"
"Ini cuma kesalahan kecil, Ethan. Aku tak dipukuli. Itu berlebihan."
"Berhenti main drama, Arumi. Bukankah kamu perlu banyak belajar?"
"Aku tak ingin berhenti dan tak bisa."
"Ya Tuhan gadis ini. Bittersweet Married terlalu vul***. Kamu berpegangan tangan dan duduk di atas pangkuan Tuan Miguel Paulo, meski itu cuma drama tetap tak bisa diterima."
Ethan Sanchez berkeluh kesah.
"Itu cuma akting dan Serena memang dituntut sedikit genit."
"Apakah akan adegan lain yang lebih panas setelah episode kemarin?" tanya Ethan jelas tidak suka. Sementara Reinha bawakan baskom berisi es batu dan waslap.
Arumi mengangguk pelan. "Ya. Ada tiga empat scene."
"Aku akan bicara pada sutradara drama ini, bahwa kamu masih di bawah umur. Jadi, harus gunakan pemeran pengganti!"
"Ya, Ethan benar, Arumi!" Sambung Claire.
"Tidak mudah melihat bahwa Penelope Jhonson paling pas perankan karakter Hana dan aku yakin Hana terlalu emosional saat berhadapan dengan Serena." Reinha Durante tambahkan.
"Jika gunakan pemeran pengganti maka bukan aku yang lolos casting drama ini." Arumi alihkan percakapan sebab Reinha Durante secara akurat menebak bahwa Hana pukuli Serena.
Ethan kehabisan kata. Itu berarti Arumi memang ingin perankan karakter Serena. Reinha dan Claire saling pandang.
"Mereka kehabisan artis apa? Mengapa memilih gadis yang belum 17 tahun untuk perankan Serena yang berusia 20 tahun?"
"Kamu nonton dramanya?" tanya Arumi. Bukankah Ethan sibuk. Tak mungkin menonton Bittersweet Married.
"Ya, aku penasaran pada aktingmu. Tetapi, aku temukanmu duduk dengan rok mini di atas pangkuan Miguel Paulo. Aku tak nonton lagi setelah episode itu. Apakah kamu akan buka bajumu saat disuruh sutradara, Arumi?"
"Saat masuk dalam lokasi syuting aku akan berubah jadi Serena."
"Ya Tuhan ..., harus kuapakan dirimu Arumi Chavez?"
Ethan bicara gusar sambil terus tempelkan wash-lap berisi batu es ke pipi Arumi.
Jika kamu miliki gadis bodoh dan na'if di sisimu jangan cemas, masalahmu tak seberapa kawan.
Pacarku ..., dalam sebuah tes sederhana yang aku lakukan, skor IQ Arumi sangat rendah. Arumi Chavez pernah lakukan beberapa kebodohan tak termaafkan.
Yang paling aku ingat selain merusak pernikahan kakaknya adalah suatu waktu Arumi mengendap-endap pergi dari kafe agar tak kulihat. Waktu itu, Arumi dalam pengawasanku atas perintah Salsa Diomanta. Aku lakukan karena dapat bayaran mahal. Jika tidak, aku tak akan mau jadi pengasuh Arumi.
Anda tahu kemana dia pergi?
Ke sebuah studio setelah ditelpon pihak studio.
Beruntung aku ikuti Arumi. Seseorang racuni Arumi, lalu mengambil beberapa pose hebat Arumi Chavez hanya gunakan sedikit kain.
Pria itu bahkan hendak menodai Arumi.
Aku ingat menggendong Arumi Chavez setelah pukuli pria mesum itu. Dibalik kain, Arumi tanpa pakaian. Aku terpaksa bermalam di flat Arumi karena Arumi sendiri sedang dikucilkan keluarganya.
Nah, masih ada di galeri-ku, satu foto Arumi. Awalnya aku ingin pakai foto itu untuk mengancam Arumi agar tak banyak tingkah.
Pernah beberapa kali aku hapus sebelum dikembalikan lagi ke folder rahasia. Aku putuskan tambahkan gaun macam Puteri tidur dari negeri dongeng gunakan aplikasi.
Ethan selesai dengan pengompresan.
"Arumi?" Ethan bicara pelan hingga pandangan mereka bertemu sementara Reinha dan Claire siapkan botol-botol untuk mengisi parfum. "Aku tak akan selalu ada di sisimu untuk menjagamu dan melindungimu begitupun Archilles Lucca. Tolong berhati-hatilah ke depan!"
Arumi mengangguk. "Aku akan bekali diriku dengan bela diri."
Ethan tersenyum. "Ya, kamu perlu lindungi dirimu sendiri di keadaan mendesak."
Arumi mengangguk lagi.
"Terima kasih telah selamatkan aku banyak kali, Ethan. Terlebih telah menghapus semua foto-foto dari kamera Dev."
Arumi tersenyum. Mereka jarang mengobrol sedekat ini. Ethan menggaruk tengah kening.
"Arumi ..., apa pendapatmu jika aku beritahu bahwa aku menyimpan fotomu dari studio? File asli dari kamera Dev, yang ku transfer ke ponselku."
"Apa?!" Wajah Arumi memerah penuh. "Foto yang di-take Dev?"
Ethan mengangguk, "Ya. Aku tak akan perlihatkan foto pacarku pada siapapun termasuk dirimu Arumi. Ini hanya konsumsi pribadi."
"Ethan ..., bukankah harusnya kamu hapus saja foto itu?" Arumi gelagapan. Ethan melihatnya tanpa busana hari itu. Sungguh memalukan.
"Bukankah tak masalah menyimpan foto sens**l pacarmu sendiri?" goda Ethan tersenyum jahil.
Arumi mendes***. "Bisa merusak otak, katamu."
Ethan tersenyum tipis, "Apakah aku terlihat mudah rusak, Arumi Chavez? Apakah aku tampak mesum?"
Meski demikian, Ethan tetap keluarkan ponselnya berikan pada Arumi.
"Silahkan dihapus jika kamu tak nyaman. Tersimpan dalam folder Oxytocin. Tak perlu lihat isinya. Kamu bisa hapus langsung."
Ethan Sanchez bangkit berdiri, mengusap kepala Arumi pelan. Tak akan ada lagi ketukan di kening.
"Beritahu jika sudah selesai. Aku akan temani Reinha dan Claire."
Ethan Sanchez bergabung bersama teman-temannya sedangkan Arumi terpekur pada ponsel. Pada folder The Secret Arumi.
***
Mulai besok akan up lebih sering seperti yang saya bilang kemarin - beberapa trouble dimulai dari chapter ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments
Puji Harti
Ethan manis banget gitu loh 😍😍galau kan harus pilih archilles atau Ethan 🤔
2023-03-01
1
PeQueena
🙏🙏🙏🙏ampun ama thor satu ini
2022-12-19
0
PeQueena
yg tua itu bisa bikin kita mende****hhh 🤣🤣
2022-12-19
0