BAB 9 - Another Case (Revisi)

Lagi-lagi, sesosok mayat ditemukan dan kali ini, baik Citra maupun Faisal mengenal korban. Dia adalah Johan, orang yang mereka akan temui semalam namun tidak muncul.

"Waktu kematian sekitar pukul enam sore kemarin, penyebab kematian kehabisan darah, dan ...." Bara menggantung penjelasannya.

"Dan?" desak Citra.

"Lidahnya di potong, di dadanya terukir kutipan ayat al-kitab Amsal 2:22 tentang pengkhianat, kemudian di telapak tangannya ada salib terbalik," lanjut Bara.

Mereka memandang jasad yang tersandar di dinding itu. Johan, saksi yang mereka harapkan bisa memberi cahaya pada kasus ini, tewas mengenaskan, Citra keluar dari bangunan setengah jadi itu.

"Aaarrgghhh!" Ia berteriak marah. Kapan, dimana dan bagaimana pelaku tahu jika dia akan bertemu petugas polisi. Lantas kenapa Johan meminta perlindungan seolah sudah diancam sebelum ia memutuskan membuka mulut.

Semakin lama, kasus Kinanti seperti magnet yang menarik peristiwa berdarah lainnya. Misteri gambar salib terbalik itu, jasad Kinanti, Cecilia dan sekarang Johan. Kinanti dan Johan memiliki benang merah, lantas bagaimana dengan jasad Cecilia?

"Apa hubungan mereka bertiga?"

"Ndan, sebaiknya Anda makan dulu."

Citra menoleh ke asal suara itu, Faisal tersenyum dengan sebungkus burger di tangannya. Ia meletakkan bungkusan itu di meja komandannya.

"Thank you ... menurutmu — pria yang Johan sebutkan itu, bagaimana dia tahu jika kaki tangannya itu akan membuka mulut pada polisi?" tanya Citra sambil menggigit burgernya.

Faisal mengalihkan pandangannya dari komputer ke Citra. "Ada dua kemungkinan, ponselnya di sadap atau dia memang diawasi," jawab Faisal.

"Masuk akal, karena Johan seperti orang yang sedang melarikan diri dari seseorang ...."

"Tapi, Ndan ... kenapa pelaku tidak langsung menghabisi Johan jika memang takut terbuka kedoknya? Kenapa harus menunggu lama? Dia bisa saja menghabisi Johan bersama Kinanti," kata Faisal heran.

Citra mengangguk setuju. "Ya, itu yang janggal. Apakah orang itu punya alasan tertentu?"

"Ini benar-benar kutukan Kinanti ...!" gerutu Faisal.

...----------------...

27 Mei 2021

Breath Cafe & Lounge

Andre masuk ke ruang ganti karyawan. Wajahnya terlihat sangat lelah. "Tumben telat, Ndre," tegur teman bartendernya.

"Ada urusan dikit. Bawel lu, kayak ibu-ibu kompleks," protes Andre.

"Lu dulu dari Crazy Club hotel Artha kan?" tanya temannya itu lagi.

Andre mengangguk, tangannya sibuk membersihkan sloki dan gelas-gelas yang ada di meja bar. "Akhir-akhir ini lu dengar kabar soal pewaris tunggal hotel itu gak? Kabarnya dia hilang semalam di rumah sakit."

"Sampai sekarang dia belum ditemukan. Kasihan tunangannya, lumpuh total. Perempuan cantik, apalagi model seperti dia pasti terasa hidup di neraka dengan kondisinya." Temannya itu terus saja bercerita. Andre hanya tersenyum sinis, dendamnya pada Valen belum hilang sampai saat ini.

"Urusan mereka itu, udah, udah ... lu kerjain aja tugas lu, Kalau bos datang, bisa kena masalah!" Andre memperingatkan temannya itu.

Valentino Arthasena. Dia adalah pendosa dan seorang pendosa harus dihukum. Biarlah aku sang tangan Tuhan yang menghukumnya. Jadilah perantara tangan Tuhan untuk menghukum para pendosa.

Jika kamu setuju, beri sinyal dengan membalas surat ini. Letakkan di kotak surat sebuah gereja tua di belakang sekolah dasar Gabriel.

Kalimat dalam surat itu terus terbayang di kepala Andre, surat tanpa pengirim yang dikirim ke alamat lamanya. Sebulan yang lalu.

Sejak Cecilia meninggal, Andre memutuskan pindah dan menyewakan rumah orang tuanya. Sementara dia memilih tinggal di sebuah rumah kos kecil.

"Kemarin ada surat yang ditujukan untuk Nak Andre," ujar ibu penyewa rumahnya ketika ia datang mengambil uang sewa.

"Surat dari siapa, Bu?" tanya Andre sembari memeriksa pompa air. Ibu itu kemarin mengeluh kalau pompa airnya rusak.

"Tidak ada nama pengirimnya. Tunggu ibu ambilkan,ya!"

Andre menerima surat tanpa pengirim itu.

"Woi! Ngelamun aja lu!" Suara itu mengejutkan Andre. Dengan kesal ia melempar napkin ke wajah temannya tadi.

Ternyata ia sedari tadi melamun, karena memikirkan apa maksud dari surat itu. Dia diminta untuk membalas surat itu, jika setuju dengan pembalasan untuk para pendosa.

Surat itu muncul setelah ia pernah bergabung dalam situs 'Son of God', situs yang mengklaim dirinya sebagai tempat penyembuhan dari dendam. Pria Tangan Tuhan, adalah salah satu dari anggota situs yang intens berkomunikasi dengan dirinya.

Ia pun akhirnya memutuskan untuk membalas surat kaleng itu seminggu yang lalu. Kemudian Andre mendapat balasan kembali berisikan sebuah instruksi.

...----------------...

Sebuah gudang kosong di kawasan industri Manggala.

Seorang pria tergantung terbalik dengan rantai. Darah mengucur dari tubuh yang di tusuk oleh pengait besi dalam keadaan setengah sekarat. Wajahnya rusak karena air keras.

"Imamat 24:20

patah ganti patah, mata ganti mata, gigi ganti gigi; seperti dibuatnya orang lain bercacat, begitulah harus dibuat kepadanya,"

Samar telinganya masih mendengar suara sang penculik melafalkan kutipan ayat Al-kitab yang sama. Dia tahu nyawanya sudah diujung tanduk, tanpa ada seorang pun bisa menolongnya. Melodi sendu yang disenandungkan pria misterius ini seolah menjadi lagu pengantar kematian untuk sang korban. Ia mengelilingi korbannya itu, seakan dia sedang melakukan ritual pengorbanan.

Pria sekarat yang tergantung tak berdaya itu, merasakan malaikat maut semakin mendekat padanya. Ia sudah lelah bertahan, akhirnya ia pun benar-benar menutup mata.

Suara tawa kemenangan terdengar dari sang penculik. Ia meninggalkan korbannya tergantung di langit-langit gudang.

......................

5 hari kemudian

Aroma busuk dari sebuah gudang kosong menarik perhatian beberapa orang yang sering lewat di depan gudang itu. Betapa terkejutnya mereka ketika melihat jasad yang sudah nyaris membusuk dan tergantung di langit-langit pabrik.

Salah seorang dari mereka menghubungi pihak berwajib, dan seperti biasa,kasus ini ditangani oleh Citra dan timnya. Faisal tiba terlebih dahulu di lokasi, yang kemudian disusul oleh Citra dan Bara.

"Mengerikan! Akan sulit merekonstruksi kembali wajah korban, wajahnya begitu rusak. Kemungkinan karena air keras dan juga pembusukan ...." keluh Bara.

"Semangat!" ejek Faisal. Bara meninju lengan kawannya itu, lalu ia memulai tugasnya sebagai dokter forensik. Citra dan Faisal berkeliling gudang.

"Ada yang kamu temukan?" tanya Citra pada Bara. Jari Bara menunjuk dada jasad itu.

...Imamat 24:20...

...patah ganti patah, mata ganti mata, gigi ganti gigi; seperti dibuatnya orang lain bercacat, begitulah harus dibuat kepadanya....

"Lagi-lagi kutipan ayat tentang pembalasan ... salib terbalik itu?"

"Seperti biasa, di telapak tangan korban,"

Faisal tiba-tiba berlari dari sudut lain gudang. "Saya menemukan sebuah ruangan, Ndan. Mungkin di sini pelaku itu bersembunyi selama ini!" serunya.

Mereka menuju ruangan yang Faisal tunjuk. Ruangan yang cukup gelap, hanya ada bohlam berwarna kuning temaram satu-satunya pencahayaan di ruangan itu. Ada selembar foto yang tertempel di dinding ruangan tersebut.

Foto sekelompok anak berlatar belakang seperti sebuah bangunan gereja. Namun ada sebuah papan nama yang menempel di sana.

"Panti Asuhan Benedict." gumam Citra. "Apa hubungan foto ini dengan kegilaan pria yang mengaku tangan Tuhan itu?"

Faisal mengamati foto tersebut, beberapa wajah diberi tanda silang, lima orang anak dan beberapa suster juga seorang pria dewasa. Satu orang anak bertubuh gemuk di beri lingkaran malaikat di atasnya.

Ia seperti pernah melihat pria yang ada di dalam foto. Wajah pria tersebut diberi tanda silang dan Faisal merasa dia tidak asing. Foto itu pun diambil sebagai satu-satunya barang bukti keberadaan sang pembunuh di sana.

Kamar jenazah Rumah Sakit Bhayangkara

Bara akan sibuk mengautopsi jasad yang telah ditemukan di gudang kosong tadi. Pekerjaannya semakin rumit karena wajahnya rusak, tanpa identitas. Malam ini mungkin dia tidur bersama jenazah lagi.

"Rekonstruksi wajah ini akan memakan waktu ...." keluhnya. Dia kemudian memulai pekerjaannya dengan hati-hati.

Sementara di kantor polrestabes Manggala, Citra dipanggil oleh sang atasan. Telinganya sudah penuh dan merah karena makian, dia ditekan, dipaksa untuk menyelesaikan kasus pembunuhan berantai ini secepatnya.

Media sudah mulai memberitakan ketidakmampuan polisi dalam menangani kasus. Itu membuat para petinggi kepolisian Manggala menjadi murka.

Citra kembali ke ruangannya, melihat nama Panti Asuhan Benedict membuat hatinya perih. Dia menyandarkan punggung di kursi, mencoba bersantai sejenak. Meskipun ia tidak bisa tenang karena mengetahui Panti Asuhan Benedict berkaitan dengan kasus pembunuhan ini.

...****************...

Terpopuler

Comments

Nafi' thook

Nafi' thook

sampai lupa nggak ngasih like and komen .

2023-03-07

0

Hiatus

Hiatus

Bayangin aja udah ngeri,Thor kalo ada filmnya bilang ya siapa tau dibikin film!

2022-10-07

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 - First Blood (Prolog Revisi)
2 BAB 2 - Panti Asuhan Benedict (Revisi)
3 BAB 3 - Pengacara yang Tewas (Revisi)
4 BAB 4 - Penyelidikan Kasus Hutan Pinus (Revisi)
5 BAB 5 - Petunjuk Pertama (Revisi)
6 BAB 6 - Arthasena's Prince (Revisi)
7 BAB 7 - Benang Merah Kusut (Revisi)
8 BAB 8 - Hukuman (Revisi)
9 BAB 9 - Another Case (Revisi)
10 BAB 10 - Tekanan (Revisi)
11 BAB 11 - Tabir yang Mulai Terkuak (Revisi)
12 BAB 12 - Harapan (Revisi)
13 BAB 13 - Blank (Revisi)
14 BAB 14 - Melodi Maut (Revisi)
15 BAB 15 - Sacrifice (Revisi)
16 BAB 16 - Penculikan Angelica (Revisi)
17 BAB 17 - Teror Pembalasan (Revisi)
18 BAB 18 - Alter, Apa Kau Adalah Bumi? (Revisi)
19 BAB 19 - Another Teror (Revisi)
20 BAB 20 - Charles & Bumi, Penemuan Angelica (Revisi)
21 BAB 21 - Bom Waktu (Revisi)
22 Bab 22 - Banyu Aji (Revisi)
23 BAB 23 - Tentang Si Penakut (Revisi)
24 BAB 24 - Kematian Angelica (Revisi)
25 BAB 25 - Bitter Surprise (Revisi)
26 BAB 26 - Keraguan (Revisi)
27 BAB 27 - Misteri Bumi dan Bara (Revisi)
28 BAB 28 - Jasad Pasangan Psikiater (Revisi)
29 BAB 29 - Topeng Pengkhianat (Revisi)
30 BAB 30 - Sang Psikopat (Revisi)
31 BAB 31 - Epilog Psychopat Revenge (Revisi)
32 BAB 32 - The Hanging Beggar (Revisi)
33 BAB 33 - Anto (Revisi)
34 BAB 34 - Christian (Revisi)
35 BAB 35 - Penduduk Rumah Kardus Raib (Revisi)
36 BAB 36 - Misteri Kasus Pembunuhan Tunawisma (Revisi)
37 BAB 37 - Bocah yang Tenggelam (Revisi)
38 BAB 38 - Dokter Evelyn (Revisi)
39 BAB 39 - Kopi Beracun (Revisi)
40 BAB 40 - RYS Cafe (Revisi)
41 BAB 41 - Pria Pemilik Lancer Merah (Revisi)
42 BAB 42 - Benang Merah dan Dokter Hendrawan (Revisi)
43 BAB 43 - Hilangnya Jaka (Revisi)
44 BAB 44 - Monster dari Masa Lalu (Revisi)
45 BAB 45 - Misteri Christian (Revisi)
46 promosi novel
47 BAB 46 - Pengejaran
48 BAB 47 - Rahasia Dendam Masa Lalu
49 BAB 48 - Evelyn yang Misterius
50 BAB 49 - Rahasia Christian
51 BAB 50 - Kotak Pandora
52 Next Project
53 BAB 51 - Twins
54 BAB 52 - Pulang
55 BAB 53 - Konspirasi
56 BAB 54 - Kuburan Massal
57 BAB 55 - Di Balik Topeng
Episodes

Updated 57 Episodes

1
BAB 1 - First Blood (Prolog Revisi)
2
BAB 2 - Panti Asuhan Benedict (Revisi)
3
BAB 3 - Pengacara yang Tewas (Revisi)
4
BAB 4 - Penyelidikan Kasus Hutan Pinus (Revisi)
5
BAB 5 - Petunjuk Pertama (Revisi)
6
BAB 6 - Arthasena's Prince (Revisi)
7
BAB 7 - Benang Merah Kusut (Revisi)
8
BAB 8 - Hukuman (Revisi)
9
BAB 9 - Another Case (Revisi)
10
BAB 10 - Tekanan (Revisi)
11
BAB 11 - Tabir yang Mulai Terkuak (Revisi)
12
BAB 12 - Harapan (Revisi)
13
BAB 13 - Blank (Revisi)
14
BAB 14 - Melodi Maut (Revisi)
15
BAB 15 - Sacrifice (Revisi)
16
BAB 16 - Penculikan Angelica (Revisi)
17
BAB 17 - Teror Pembalasan (Revisi)
18
BAB 18 - Alter, Apa Kau Adalah Bumi? (Revisi)
19
BAB 19 - Another Teror (Revisi)
20
BAB 20 - Charles & Bumi, Penemuan Angelica (Revisi)
21
BAB 21 - Bom Waktu (Revisi)
22
Bab 22 - Banyu Aji (Revisi)
23
BAB 23 - Tentang Si Penakut (Revisi)
24
BAB 24 - Kematian Angelica (Revisi)
25
BAB 25 - Bitter Surprise (Revisi)
26
BAB 26 - Keraguan (Revisi)
27
BAB 27 - Misteri Bumi dan Bara (Revisi)
28
BAB 28 - Jasad Pasangan Psikiater (Revisi)
29
BAB 29 - Topeng Pengkhianat (Revisi)
30
BAB 30 - Sang Psikopat (Revisi)
31
BAB 31 - Epilog Psychopat Revenge (Revisi)
32
BAB 32 - The Hanging Beggar (Revisi)
33
BAB 33 - Anto (Revisi)
34
BAB 34 - Christian (Revisi)
35
BAB 35 - Penduduk Rumah Kardus Raib (Revisi)
36
BAB 36 - Misteri Kasus Pembunuhan Tunawisma (Revisi)
37
BAB 37 - Bocah yang Tenggelam (Revisi)
38
BAB 38 - Dokter Evelyn (Revisi)
39
BAB 39 - Kopi Beracun (Revisi)
40
BAB 40 - RYS Cafe (Revisi)
41
BAB 41 - Pria Pemilik Lancer Merah (Revisi)
42
BAB 42 - Benang Merah dan Dokter Hendrawan (Revisi)
43
BAB 43 - Hilangnya Jaka (Revisi)
44
BAB 44 - Monster dari Masa Lalu (Revisi)
45
BAB 45 - Misteri Christian (Revisi)
46
promosi novel
47
BAB 46 - Pengejaran
48
BAB 47 - Rahasia Dendam Masa Lalu
49
BAB 48 - Evelyn yang Misterius
50
BAB 49 - Rahasia Christian
51
BAB 50 - Kotak Pandora
52
Next Project
53
BAB 51 - Twins
54
BAB 52 - Pulang
55
BAB 53 - Konspirasi
56
BAB 54 - Kuburan Massal
57
BAB 55 - Di Balik Topeng

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!