The Murderer

The Murderer

BAB 1 - First Blood (Prolog Revisi)

Pinggiran kota Manggala, 27 Juli 2017

Suasana malam di pinggiran kota Manggala terasa sangat mencekam, cahaya bulan pun seakan enggan untuk menampakkan diri. Wanita berusia empat puluh tahun itu mempercepat langkah, ia merasa tidak aman seolah ada yang sedang mengikuti.

Langkah kakinya tiba-tiba terhenti dikarenakan sosok tinggi mengenakan mantel hitam berdiri di hadapannya. Wajah sosok itu tertutup tudung mantel, tapi seringai kejam terlihat jelas di bawah remangnya lampu jalan.

Ia mundur beberapa langkah dari orang asing tersebut. Apakah dia hantu? Mana mungkin ada hantu di jaman seperti ini. Ataukah perampok? Tapi ia hanya wanita miskin yang tinggal di sebuah gubuk kumuh di pinggiran kota. Dia berjalan mendekat, wanita tadi berbalik dan lari sekuat tenaga.

Dia terus berlari dan berlari kemudian berbelok ke setiap gang yang bisa ia lalui. Setelah merasa bahwa sosok itu tidak bisa mengejar, langkahnya melambat. Badannya gemetar hebat, ia begitu ketakutan, sementara dirinya tidak merasa sedang memiliki masalah apapun dengan siapa pun. Namun, seringai orang itu seakan ingin membunuhnya.

Iris mata abu-abu itu, memandang sekeliling, dia terlalu cepat berlari dan berbelok. Entah jalanan mana yang aman untuk dia pulang ke rumah. Perlahan dan waspada ia kembali berjalan.

“Siapa orang itu? Benar-benar mengerikan — apa yang ia inginkan dari wanita miskin sepertiku!” Ia setengah menggerutu karena ketakutan.

Akhirnya ia tiba di gubuk kecilnya. Suara berderit terdengar ketika ia membuka pintu gubuk itu. Napasnya sudah mulai teratur walau tubuh yang sudah menjelang renta itu masih gemetar.

Tangan kekar seseorang menahan tubuh wanita itu dan sontak membuat ia berbalik ke belakang. Lagi, sosok yang mengenakan mantel hitam itu muncul.

“Siapa kamu? To—hmmpph!”

Belum sempat ia berteriak sebelah tangan orang itu sudah membekap mulutnya.

“Suster Sandra!” sapa sosok itu dengan suara parau.

Mata wanita tersebut terbelalak. Sudah lama tidak ada yang memanggilnya dengan sebutan itu.

“Hmmmph!” Ia memberontak, berusaha melepaskan diri.

“Jangan melawan atau nyawa Anda akan melayang!” ancam orang asing ini.

Suster Sandra mengangguk setuju. Seringai kejam itu kembali terlihat. Ia memelintir tangan wanita malang ini dan memaksanya masuk ke dalam rumah dengan kasar.

Malam sudah begitu larut, gang tempat tinggalnya pun telah sunyi. Hanya suara gonggongan anjing dan detik jam dinding yang terdengar. Pria itu perawakannya tinggi, tubuhnya tegap, ia seperti seorang olahragawan yang sangat terlatih.

Ia menyuruh suster Sandra duduk. Sial! Kenapa aku harus selalu berhemat dan memasang lampu yang tidak terang seperti ini! Mantan biarawati itu mengutuk dirinya sendiri karena ia selalu menunda waktu untuk mengganti bohlamnya yang tidak terang itu, sehingga saat ini dia tidak bisa melihat wajah sang peneror dalam cahaya yang remang dengan mata tuanya.

Kilauan logam stainless dari pisau kecil yang orang itu genggam membuatnya ketakutan. Ingin sekali ia berteriak, tapi pasti akan langsung kehilangan nyawa. Entah apa yang diinginkan orang ini darinya.

“Apa yang kamu inginkan?” lirih suster Sandra.

Pria tersebut tertawa kecil, suara seraknya menambah kengerian suasana malam itu. “Serahkan dokumen panti asuhan Benedict yang Anda pegang sebelum kebakaran itu terjadi!”

Kali ini ucapan orang itu benar-benar membuat suster Sandra terkejut. Tidak ada seorang pun yang tahu jika dia sempat menyalin beberapa dokumen, termasuk daftar donatur yang mengadopsi anak panti asuhan.

Dokumen itu hanya ada dua salinan. Satu dipegang oleh mantan suster kepala dan satu yang ada ditangannya.

“Dokumen apa yang kamu maksud?” tanya suster Sandra pura-pura tidak mengerti.

“Jangan pura-pura bodoh! Berhenti menjadi biarawati apakah sudah menjadikanmu seorang pembohong?” gertak pria tadi dan membuat nyali suster Sandra menciut.

“Kebodohan, keegoisan, dan kesombongan orang dewasa membuat nyawa anak-anak pun terenggut ....” ucapnya lirih, ia memandang kosong sejenak ke langit-langit rumah reyot ini.

“Demi harga diri panti asuhan, lalu anak-anak yang menyiksa mereka, hidup enak dalam asuhan orang tua baru!” Kali ini ia melanjutkan dengan nada suara yang penuh emosi.

Tangan suster Sandra bergerak pelan untuk merogoh saku, berniat mengambil ponsel. Namun mata pria ini lebih cepat menangkap gerakannya, ia menusuk paha wanita tak berdaya itu. Darah segar merembes keluar dan mulai membuat kulot berwarna peach yang dikenakan suster Sandra berubah menjadi merah gelap.

“Jangan coba-coba berteriak dan jangan coba-coba bergerak!” Ia membentak sembari berlutut di hadapan suster Sandra.

“Dimana dokumen itu kamu simpan, dasar wanita j****g!” Emosi pria ini tidak terbendung lagi. Tangannya menarik kasar rambut suster Sandra. Dia benar-benar hilang kesabaran.

Suster Sandra sesungguhnya tidak ingin tunduk pada pria gila ini. Namun pahanya sudah mulai mati rasa. Darah begitu banyak mengucur dari tusukan pisau itu. Mantan biarawati itu mencibir. “Kamu akan tetap membunuhku baik aku menyerahkan atau tidak menyerahkan dokumen itu bukan?”

“Kamu tidak sedang dalam posisi bisa tawar menawar denganku. Dan ... ya, tanpa atau dengan dokumen itu, nyawamu akan tetap melayang!” Ia menyeringai jahat.

Suster Sandra kali ini memilih menyerah. Nyawanya sudah di tangan pria tersebut. Dia menyerahkan sebuah kunci. Lagipula selama sepuluh tahun ini, dia lelah dihantui dengan rasa bersalah.

“Di dalam lemari ada sebuah brankas kecil. Kombinasi kodenya adalah 270795,” ungkapnya setengah berbisik.

Ia sudah pasrah dengan apa yang akan terjadi. Sudah bisa dipastikan nyawanya akan hilang malam ini. “Aku sudah lama hidup dalam rasa bersalah. Mungkin kematianku pun tidak cukup menebus semua. Namun, aku sudah lelah.”

Air mata menitik di sudut mata wanita ini, penjahat itu tersenyum — lebih tepatnya menyeringai penuh kemenangan. Dia menuju lemari yang si pemilik rumah tunjukkan, benar saja, dokumen-dokumen itu benar ada di sana. Kemudian ia kembali ke sang korban setelah mengambil benda yang ia mau.

“Tuhan memberkatimu suster Sandra. Jangan salahkan aku, salahkan takdir Tuhan yang begitu kejam terhadap anak-anakNya.”

Tikaman pisau tepat di jantung mengakhiri hidupnya. Ia pun menggoreskan tanda salib terbalik di telapak tangan korbannya, setelah itu— ia kembali mendudukkan suster Sandra di kursi plastik tadi.

Ia kemudian pergi meninggalkan rumah kecil tersebut tanpa jejak dan suster Sandra pun ditemukan setelah tiga hari tewas setelahnya.

Sampai saat ini, kasus pembunuhan mantan biarawati itu belum terpecahkan. Rumah kecil saksi kematiannya pun kini sudah di robohkan oleh pihak pemerintah untuk perluasan jalan, kepolisian Manggala menganggap kasus itu sebagai kasus beku. Tanpa bukti. Tanpa Jejak.

Tidak ada yang pernah tahu jika ini akan menjadi rentetan peristiwa yang mengerikan di masa depan, awal dari sebuah tragedi berdarah. Rangkaian pembalasan dendam yang akan membuat pihak kepolisian sibuk.

Di tempat lain, sang pembunuh menyimpan berkas yang ia ambil dari sang korban di sebuah lemari kecil, tapi ia memasukkan satu lembar kertas HVS yang sudah menguning karena usia ke sebuah amplop. Kertas berisi sebuah data anak panti asuhan dan keluarga yang mengadopsinya. Surat itu ia kirim ke sebuah alamat.

"Sebuah pembalasan akan segera berlangsung. Ulangan 19:21 (TB) Janganlah engkau merasa sayang kepadanya, sebab berlaku: nyawa ganti nyawa, mata ganti mata, gigi ganti gigi, tangan ganti tangan, kaki ganti kaki. Biarkan ia yang beristirahat karena ketidak adilan tersenyum dalam tidur abadinya. Biarkan kita menjadi tangan Tuhan untuk menghukum mereka, satu persatu."

...****************...

Terpopuler

Comments

Silver Puma

Silver Puma

Yang di akhir Itu sepenggal ayat dari Alkitab ?
Kenapa pas baca aku bukan merasa dia psikopath, tapi sosiopath yang balas dendam berdasarkan ‘kekejaman Tuhan’ pada anak anaknya?

Prolognya menarik thor! 😃

2023-04-21

2

Nafi' thook

Nafi' thook

wah, mengerikan ya.

2023-03-02

1

Harrys

Harrys

Keren Thor, semangat!

2023-02-20

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 - First Blood (Prolog Revisi)
2 BAB 2 - Panti Asuhan Benedict (Revisi)
3 BAB 3 - Pengacara yang Tewas (Revisi)
4 BAB 4 - Penyelidikan Kasus Hutan Pinus (Revisi)
5 BAB 5 - Petunjuk Pertama (Revisi)
6 BAB 6 - Arthasena's Prince (Revisi)
7 BAB 7 - Benang Merah Kusut (Revisi)
8 BAB 8 - Hukuman (Revisi)
9 BAB 9 - Another Case (Revisi)
10 BAB 10 - Tekanan (Revisi)
11 BAB 11 - Tabir yang Mulai Terkuak (Revisi)
12 BAB 12 - Harapan (Revisi)
13 BAB 13 - Blank (Revisi)
14 BAB 14 - Melodi Maut (Revisi)
15 BAB 15 - Sacrifice (Revisi)
16 BAB 16 - Penculikan Angelica (Revisi)
17 BAB 17 - Teror Pembalasan (Revisi)
18 BAB 18 - Alter, Apa Kau Adalah Bumi? (Revisi)
19 BAB 19 - Another Teror (Revisi)
20 BAB 20 - Charles & Bumi, Penemuan Angelica (Revisi)
21 BAB 21 - Bom Waktu (Revisi)
22 Bab 22 - Banyu Aji (Revisi)
23 BAB 23 - Tentang Si Penakut (Revisi)
24 BAB 24 - Kematian Angelica (Revisi)
25 BAB 25 - Bitter Surprise (Revisi)
26 BAB 26 - Keraguan (Revisi)
27 BAB 27 - Misteri Bumi dan Bara (Revisi)
28 BAB 28 - Jasad Pasangan Psikiater (Revisi)
29 BAB 29 - Topeng Pengkhianat (Revisi)
30 BAB 30 - Sang Psikopat (Revisi)
31 BAB 31 - Epilog Psychopat Revenge (Revisi)
32 BAB 32 - The Hanging Beggar (Revisi)
33 BAB 33 - Anto (Revisi)
34 BAB 34 - Christian (Revisi)
35 BAB 35 - Penduduk Rumah Kardus Raib (Revisi)
36 BAB 36 - Misteri Kasus Pembunuhan Tunawisma (Revisi)
37 BAB 37 - Bocah yang Tenggelam (Revisi)
38 BAB 38 - Dokter Evelyn (Revisi)
39 BAB 39 - Kopi Beracun (Revisi)
40 BAB 40 - RYS Cafe (Revisi)
41 BAB 41 - Pria Pemilik Lancer Merah (Revisi)
42 BAB 42 - Benang Merah dan Dokter Hendrawan (Revisi)
43 BAB 43 - Hilangnya Jaka (Revisi)
44 BAB 44 - Monster dari Masa Lalu (Revisi)
45 BAB 45 - Misteri Christian (Revisi)
46 promosi novel
47 BAB 46 - Pengejaran
48 BAB 47 - Rahasia Dendam Masa Lalu
49 BAB 48 - Evelyn yang Misterius
50 BAB 49 - Rahasia Christian
51 BAB 50 - Kotak Pandora
52 Next Project
53 BAB 51 - Twins
54 BAB 52 - Pulang
55 BAB 53 - Konspirasi
56 BAB 54 - Kuburan Massal
57 BAB 55 - Di Balik Topeng
Episodes

Updated 57 Episodes

1
BAB 1 - First Blood (Prolog Revisi)
2
BAB 2 - Panti Asuhan Benedict (Revisi)
3
BAB 3 - Pengacara yang Tewas (Revisi)
4
BAB 4 - Penyelidikan Kasus Hutan Pinus (Revisi)
5
BAB 5 - Petunjuk Pertama (Revisi)
6
BAB 6 - Arthasena's Prince (Revisi)
7
BAB 7 - Benang Merah Kusut (Revisi)
8
BAB 8 - Hukuman (Revisi)
9
BAB 9 - Another Case (Revisi)
10
BAB 10 - Tekanan (Revisi)
11
BAB 11 - Tabir yang Mulai Terkuak (Revisi)
12
BAB 12 - Harapan (Revisi)
13
BAB 13 - Blank (Revisi)
14
BAB 14 - Melodi Maut (Revisi)
15
BAB 15 - Sacrifice (Revisi)
16
BAB 16 - Penculikan Angelica (Revisi)
17
BAB 17 - Teror Pembalasan (Revisi)
18
BAB 18 - Alter, Apa Kau Adalah Bumi? (Revisi)
19
BAB 19 - Another Teror (Revisi)
20
BAB 20 - Charles & Bumi, Penemuan Angelica (Revisi)
21
BAB 21 - Bom Waktu (Revisi)
22
Bab 22 - Banyu Aji (Revisi)
23
BAB 23 - Tentang Si Penakut (Revisi)
24
BAB 24 - Kematian Angelica (Revisi)
25
BAB 25 - Bitter Surprise (Revisi)
26
BAB 26 - Keraguan (Revisi)
27
BAB 27 - Misteri Bumi dan Bara (Revisi)
28
BAB 28 - Jasad Pasangan Psikiater (Revisi)
29
BAB 29 - Topeng Pengkhianat (Revisi)
30
BAB 30 - Sang Psikopat (Revisi)
31
BAB 31 - Epilog Psychopat Revenge (Revisi)
32
BAB 32 - The Hanging Beggar (Revisi)
33
BAB 33 - Anto (Revisi)
34
BAB 34 - Christian (Revisi)
35
BAB 35 - Penduduk Rumah Kardus Raib (Revisi)
36
BAB 36 - Misteri Kasus Pembunuhan Tunawisma (Revisi)
37
BAB 37 - Bocah yang Tenggelam (Revisi)
38
BAB 38 - Dokter Evelyn (Revisi)
39
BAB 39 - Kopi Beracun (Revisi)
40
BAB 40 - RYS Cafe (Revisi)
41
BAB 41 - Pria Pemilik Lancer Merah (Revisi)
42
BAB 42 - Benang Merah dan Dokter Hendrawan (Revisi)
43
BAB 43 - Hilangnya Jaka (Revisi)
44
BAB 44 - Monster dari Masa Lalu (Revisi)
45
BAB 45 - Misteri Christian (Revisi)
46
promosi novel
47
BAB 46 - Pengejaran
48
BAB 47 - Rahasia Dendam Masa Lalu
49
BAB 48 - Evelyn yang Misterius
50
BAB 49 - Rahasia Christian
51
BAB 50 - Kotak Pandora
52
Next Project
53
BAB 51 - Twins
54
BAB 52 - Pulang
55
BAB 53 - Konspirasi
56
BAB 54 - Kuburan Massal
57
BAB 55 - Di Balik Topeng

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!