Selamat Datang!

"Awas, yak pelan-pelan!" Mira mendorong kursi roda Sabia dan menguncinya tepat di samping ranjang.

Bu Darma yang sedari tadi terpukau pada kamar yang akan ditempati oleh putrinya tak henti-hentinya berdecak kagum. Kamarnya seluas rumah keluarga Darma, dan Sabia akan tinggal di kamar ini bersama suaminya. Bu Darma tersenyum lirih. Setidaknya di antara kejadian buruk yang menimpa keluarganya beberapa minggu ini, melihat Sabia tersenyum bahagia dengan pilihannya adalah momen yang tak akan pernah Bu Darma sesali. Ia paham mungkin orang lain akan menganggap keluarganya matre, tapi toh memang pernikahan ini terjadi atas desakan keluarga Syailendra agar putranya bisa bebas dari tuntutan hukum! Tidak ada yang diuntungkan dari pernikahan ini, mereka impas.

"Mbak Asih, bisa bantu saya angkat Sabia?" Mira memperhatikan Bu Darma dari samping ranjang Sabia.

Bu Darma yang bernama asli Asih, sontak menoleh dan menghampiri besan dan putrinya. Ia bersiap dan mengangkat lengan kiri Sabia sementara Mira berada di sebelah kanan.

"Hai, selamat datang, Kak Bia!"

Sontak Mira dan Bu Darma menoleh cepat ke arah pintu. Sabia yang mendengar sapaan dari suara lelaki pun semakin menajamkan pendengarannya. Merekam suara itu dalam memorinya.

"Oh, Hari. Masuklah! Kamu belum berangkat?" Mira urung mengangkat Sabia dan menghampiri putranya.

"Belum, Ma. Ini baru mau berangkat. Apa ada yang perlu aku bantu?" sahut lelaki tadi seraya menghampiri kursi roda Sabia.

"Siapa ini Mbak Mir?" tanya Bu Darma bingung. Wajahnya sekilas mirip dengan Kaisar, namun wajah yang ini versi lebih imut dan ramah.

"Ini Hariandi, adiknya Kaisar. Hari, sapalah Sabia dan Mamanya!"

Hari mendekat ke tempat Bu Darma mematung dan menyalaminya. "Salam kenal Tante," ucapnya sopan.

Sabia yang hanya bisa mendengar namun tak bisa melihat apa-apa hanya diam membisu. Ia pun tersentak kaget saat kemudian tangan yang hangat tiba-tiba menyentuh tangannya untuk bersalaman.

"Hai, Kak Bia. Senang melihatmu sudah sehat kembali!" Hari mencium tangan Sabia dengan hormat.

Sabia mematung, peningnya yang tadi sempat mengganyang entah mengapa sekarang lenyap. "Hai, Hari! Senang juga bisa mengenalmu!" Sabia tersenyum kikuk.

Deg.

Hari terpesona melihat senyuman itu. Meski tatapan Sabia kosong tanpa ekspresi namun senyumannya bisa membius siapapun yang melihatnya. Hari melepas tangan Kakak iparnya dan mundur perlahan.

"Hari, bisa bantu kami mengangkat Sabia ke kasur, tadi dia mengeluh pusing. Mama dan Tante Asih tidak kuat mengangkat Sabia!" pinta Mira seraya kembali mendekat ke kursi roda menantunya.

Hari tertegun, mengangkat Sabia berarti ia harus menggendongnya, bukan? Mengendong ala bridal style? Tunggu, apa tidak salah??

"Ma, kayanya Kak Sabia keberatan kalo Hari yang gendong!" lirih Hari sungkan saat ekspresi Sabia nampak tegang usai Mira meminta bantuan padanya.

"Oh, benarkah?" Mira memperhatikan Sabia yang membisu tanpa ekspresi.

Bu Darma yang sejak tadi diam akhirnya menengahi. "Kita angkat berdua ya, Nak Hari. Yuk, bantu Tante! Nak Hari bantu angkat dari sisi kanan saja."

Hari menurut, ia bersiap dan mengangkat lengan dan tubuh Sabia yang masih lecet di beberapa bagian dengan hati-hati. Akhirnya Sabia berhasil berpindah ke ranjang yang empuk, ia merebahkan kepalanya perlahan setelah Mira menyusun bantal.

"Kita ngobrol di luar saja, yuk! Biar Sabia istirahat." Mira menggandeng lengan Bu Darma dan mengajaknya keluar dari kamar.

Tinggallah Hari mengawasi Sabia yang sudah memejamkan mata, entah mengapa hatinya tiba-tiba berdebar sejak melihat senyuman manis tadi. Seperti candu, Hari jadi ingin melihatnya lagi.

"Hari, ayok! Kamu mau ngapain diem di situ!"

..

..

..

Brak.

Pintu ruangan kerja Kaisar ditutup dengan keras. Sontak ia dan Diki terlonjak kaget. Patricia sudah berdiri di balik pintu dengan nafas naik turun dan tatapan tajam pada lelaki yang saat ini sedang duduk di meja kerjanya.

"Brengsek! Aku benci sama kamu, Kai!" umpat Patricia penuh amarah.

Kaisar menoleh pada Diki yang juga sedang memandang ke arahnya. Dengan gerakan gesit, Kaisar langsung berdiri dan menghampiri wanitanya.

"Saya permisi dulu, Pak!" Diki beranjak dari tempatnya mematung dan bergegas kabur dari ruangan itu. Macan betina sedang beraksi!

"Pat, ada apa? Duduklah dulu." Kaisar meraih lengan Patricia dan menggiringnya ke sofa.

"Lepas! I hate you!" rutuk wanita cantik itu sekali lagi sembari menepis tangan Kaisar yang menggamit lengannya.

Kaisar mendesah bingung. Siang bolong begini tiba-tiba Patricia datang dan mengumpat tak jelas membuat Kaisar semakin frustasi.

Patricia duduk, ia menjaga jarak dengan Kaisar namun masih tetap menatap tajam pada lelaki itu. "Kenapa kamu merahasiakannya dariku, huh?! Kamu benar-benar melakukan apa yang aku suruh dan melakukannya secara diam-diam, dasar lelaki brengsek!"

Kaisar terhenyak, untuk sesaat pikirannya tak bisa fokus pada maksud perkataan kekasihnya. Urusan pekerjaan yang hampir dua minggu ini ia tinggal dan menumpuk, membuat respon otaknya sedikit melambat.

"Kai!" sentak Patricia kesal karena Kaisar tak kunjung bersuara.

"Maaf Pat, tapi aku masih belum paham dengan maksudmu? Bisa tolong kamu jelaskan, otakku terlalu penuh dengan berbagai masalah belakangan ini."

"Kamu menikah, kan?! Jangan mengelak karena aku sudah mendapatkan buktinya!"

Deg.

Kaisar terkesiap, dari mana Patricia tahu tentang pernikahannya??

"Brengsek kamu, Kai. Aku benci sama kamu! Bukan berarti aku menyuruhmu melompat ke jurang lantas kamu benar-benar lompat ke sana!" teriak Patricia penuh rasa frustasi.

Kaisar menggeser duduknya dan menarik lengan Patricia agar tenang. Ia meraih tubuh seksi wanita pujaannya itu ke dalam pelukannya.

"Maaf, Pat. Tapi aku benar-benar melakukannya karena terpaksa. Aku tidak punya pilihan lain atau aku akan membusuk di penjara," lirih Kaisar sembari menahan tubuh Pat yang meronta dipelukannya.

Mendengar kata penjara membuat tubuh Patricia yang tadinya berontak di pelukan Kaisar tiba-tiba menegang seketika. Ketika dirasa Patricia sudah tenang, Kai melepas pelukannya dan menangkup wajah kekasihnya.

"Aku menabrak gadis itu minggu lalu hingga dia buta, gegar otak dan patah tulang. Aku tidak punya pilihan lain, Pat. Keluarganya bersikeras menuntutku agar dipenjara! Beruntungnya gadis itu matre sehingga akhirnya kami memilih jalan damai dan menikah." Kaisar menjelaskan duduk perkaranya pada Pat dengan napas naik turun. Ia masih emosional bila mengingat kejadian itu.

Tatapan Patricia yang semula tajam dan dingin pada Kai kini mulai meredup. Bibirnya terkatup rapat tak mampu lagi berkata-kata setelah mendengar pengakuan Kaisar. Jadi ... mereka menikah karena terpaksa?

"Aku masih mencintaimu, Pat. Sangat! Jangan pernah berpikir meskipun aku menikahinya maka aku akan berpaling darimu. Itu mustahil. Dia bukan tipeku dan lagi tidak mungkin aku akan meninggalkanmu." Kaisar beralih menggenggam erat jemari Patricia, menatap wanita itu dengan lekat.

Tanpa dikomando, Patricia sontak memeluk Kaisar dengan erat. Tadinya ia berpikir bila pernikahan itu terjadi karena salahnya! Dia yang memaksa Kaisar pergi dan menikah dengan wanita lain, dan akhirnya terjadi seperti yang ia minta!!

"Tadinya aku berpikir kamu akan meninggalkanku, Kai. Aku nggak bisa hidup tanpa kamu!!"

Kaisar mengeratkan pelukannya hingga napas Pat tercekat. "Tidak. Jangan pernah berpikir seperti itu! Aku tidak akan pernah meninggalkanmu, selamanya!!"

Terpopuler

Comments

Author Gabut.

Author Gabut.

iih, labil ni orang. kemarin minta ditinggali, sekarang bilang gak bisa hidup tanpa kamu.🤦🏼‍♀️

2022-09-26

3

Author Gabut.

Author Gabut.

kenapa marah? kan situ yg jual mahal kemarin.🙄

2022-09-26

0

Author Gabut.

Author Gabut.

aih, si Hari Potter tersepona dengan kakak ipar sendiri.😳

2022-09-26

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Bencana
2 Bencana Tak Terelakkan
3 Pernikahan Tak Direncana
4 Selamat Datang!
5 Misteri Tentangmu
6 Anak yang Terbuang
7 Dia Pulang!
8 Ambil Saja Untukmu!
9 Kecurigaan Hari
10 Hadiah untuk Sabia
11 Dijemput Paksa
12 Rumah Mertua
13 Menginap di Rumah Mertua
14 Otot Kalis
15 Living Squishy
16 Make Over
17 Perjanjian
18 Gosip Tentang Kaisar
19 Bagaimana Caranya?
20 Mencari Tahu Sendiri
21 Visual Cast
22 Kenyataan Terpahit
23 Chapter Terpisah : Promosi Novel
24 Terpuruk
25 Kamu adalah Bencana
26 Dia Sangat Cantik
27 Bad Mood
28 Belajar dalam Kegelapan
29 Peredam Amarah
30 Liburan Keluarga
31 Seranjang Lagi
32 Penderitaanku Hanyalah Secuil
33 Skyview
34 Kejutan Tak Terduga
35 Aku Tahu Apa Mimpiku
36 Ketika Kaisar Sakit
37 Serba Salah
38 Perang Saudara
39 Nona Perawat yang Terbuang
40 Jangan Menolakku
41 Tertangkap Basah
42 Di ambang Batas Kesabaran
43 Sibuk Les
44 Putus Sementara
45 Rencana
46 Aku Sibuk!
47 Karya Pertama
48 Di Hari Kelahiran
49 Pertama Kali
50 Kejutan yang Lain
51 Jebakan
52 Amarah dan Nafsu
53 Kamu Milikku
54 Nekat
55 Beginikah Rasanya Takut Kehilangan?
56 Terbangun Dari Mimpi
57 Menjaga Jarak
58 Aku Memaafkanmu
59 Menjauhlah Dariku
60 Jauhi Dia!!
61 Perebut!
62 Ulang Tahun Papa
63 Perkenalkan, Dia Istriku!
64 Dewi Mabuk
65 Tahan??
66 Hangover
67 Semanis Gulali
68 Kenyataan Pahit
69 Ada Apa Denganku?
70 Syok
71 Garis Dua
72 Mari Kita Berdamai
73 Pagi Terindah
74 Terjebak
75 Rasa Bersalah
76 Menyesal
77 Bermalam
78 Chapter Promosi
79 Curhat Tengah Malam
80 Berita Heboh
81 Demi Kamu
82 Kali ini dengan Cinta
83 I'm Addicted to ...
84 Berita Menggemparkan
85 Perpisahan
86 Hancur
87 Merindukanmu
88 Aku Sangat Merindukanmu
89 Terusir
90 Memey yang Plin-Plan
91 Sekarat
92 Membalas Perlahan
93 Apakah Kamu juga Mencintainya?
94 Aku Sangat Mencintainya
95 Si Tukang Cari Gara-Gara
96 Celaka
97 Kehilangan
98 365 Hari Kemudian
99 Tenggelam di Kegelapan
100 Curiga
101 Nyaris Saja!
102 Mengais Kenanganmu
103 MataHari Foundation
104 Pelipur Lara
105 Hey, kamu!!
106 Tertangkap Basah
107 Aku Mencintaimu!!
108 Menyerah
109 Mengurai Benang Kusut
110 Persiapan Pernikahan
111 Palang Merah Menjelang Hari H
112 Pernikahan
113 Bulan Madu di Kapal Pesiar
114 Barcelona
115 Sampai Mati Bersama
116 I Love You, Mr. CEO!
117 Promote
118 Promote New Story!!
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Awal Bencana
2
Bencana Tak Terelakkan
3
Pernikahan Tak Direncana
4
Selamat Datang!
5
Misteri Tentangmu
6
Anak yang Terbuang
7
Dia Pulang!
8
Ambil Saja Untukmu!
9
Kecurigaan Hari
10
Hadiah untuk Sabia
11
Dijemput Paksa
12
Rumah Mertua
13
Menginap di Rumah Mertua
14
Otot Kalis
15
Living Squishy
16
Make Over
17
Perjanjian
18
Gosip Tentang Kaisar
19
Bagaimana Caranya?
20
Mencari Tahu Sendiri
21
Visual Cast
22
Kenyataan Terpahit
23
Chapter Terpisah : Promosi Novel
24
Terpuruk
25
Kamu adalah Bencana
26
Dia Sangat Cantik
27
Bad Mood
28
Belajar dalam Kegelapan
29
Peredam Amarah
30
Liburan Keluarga
31
Seranjang Lagi
32
Penderitaanku Hanyalah Secuil
33
Skyview
34
Kejutan Tak Terduga
35
Aku Tahu Apa Mimpiku
36
Ketika Kaisar Sakit
37
Serba Salah
38
Perang Saudara
39
Nona Perawat yang Terbuang
40
Jangan Menolakku
41
Tertangkap Basah
42
Di ambang Batas Kesabaran
43
Sibuk Les
44
Putus Sementara
45
Rencana
46
Aku Sibuk!
47
Karya Pertama
48
Di Hari Kelahiran
49
Pertama Kali
50
Kejutan yang Lain
51
Jebakan
52
Amarah dan Nafsu
53
Kamu Milikku
54
Nekat
55
Beginikah Rasanya Takut Kehilangan?
56
Terbangun Dari Mimpi
57
Menjaga Jarak
58
Aku Memaafkanmu
59
Menjauhlah Dariku
60
Jauhi Dia!!
61
Perebut!
62
Ulang Tahun Papa
63
Perkenalkan, Dia Istriku!
64
Dewi Mabuk
65
Tahan??
66
Hangover
67
Semanis Gulali
68
Kenyataan Pahit
69
Ada Apa Denganku?
70
Syok
71
Garis Dua
72
Mari Kita Berdamai
73
Pagi Terindah
74
Terjebak
75
Rasa Bersalah
76
Menyesal
77
Bermalam
78
Chapter Promosi
79
Curhat Tengah Malam
80
Berita Heboh
81
Demi Kamu
82
Kali ini dengan Cinta
83
I'm Addicted to ...
84
Berita Menggemparkan
85
Perpisahan
86
Hancur
87
Merindukanmu
88
Aku Sangat Merindukanmu
89
Terusir
90
Memey yang Plin-Plan
91
Sekarat
92
Membalas Perlahan
93
Apakah Kamu juga Mencintainya?
94
Aku Sangat Mencintainya
95
Si Tukang Cari Gara-Gara
96
Celaka
97
Kehilangan
98
365 Hari Kemudian
99
Tenggelam di Kegelapan
100
Curiga
101
Nyaris Saja!
102
Mengais Kenanganmu
103
MataHari Foundation
104
Pelipur Lara
105
Hey, kamu!!
106
Tertangkap Basah
107
Aku Mencintaimu!!
108
Menyerah
109
Mengurai Benang Kusut
110
Persiapan Pernikahan
111
Palang Merah Menjelang Hari H
112
Pernikahan
113
Bulan Madu di Kapal Pesiar
114
Barcelona
115
Sampai Mati Bersama
116
I Love You, Mr. CEO!
117
Promote
118
Promote New Story!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!