Bencana Tak Terelakkan

Sejak dua jam yang lalu, Pak Darma dan istrinya duduk di ruang tunggu Rumah Sakit. Wajah panik dan sedih tersirat jelas di antara keduanya. Panggilan telefon dari Memey tadi sontak membuat keduanya lekas meninggalkan aktifitas malam masing-masing dan mengendarai motor ke Rumah Sakit.

Sementara itu, di sudut yang lain, Syailendra dan Mira, istrinya, juga sedang menunggu kabar dari Dokter yang memeriksa keadaan putranya. Telefon dari Diki tadi telah membuat acara makan malam bersama di keluarga Syailendra buyar seketika.

Polisi nampak menunggu di luar lorong dan memperhatikan dua keluarga itu dari jauh.

"Keluarga Kaisar?!" Seorang Dokter keluar dari ruang IGD dan menghampiri Pak Darma.

Syailendra berdiri dengan sigap, "kami keluarganya, Dok!" sahutnya sembari menghampiri Dokter itu.

Sang Dokter menoleh cepat. "Kaisar sudah siuman. Hanya ada cidera ringan di kening dan pelipis. Kami sudah melakukan Rontgen serta Scan MRI dan tidak ada luka serius."

Syailendra dan Mira menghembuskan nafas lega setelah mendengar penjelasan Dokter.

"Lalu putri saya bagaimana, Dok?!" Darma menarik lengan Dokter dengan tak sabar.

"Masih belum sadar, Pak. Kami sudah melakukan beberapa tes serupa dengan Kaisar. Hasilnya ada cidera kepala berat dan kerusakan di kornea. Kami akan berusaha semaksimal mungkin."

"Biaaaaa ..." rintih Bu Darma tak kuasa menahan tangis.

"Selamatkan Putri saya, Dok! Berapapun akan saya bayar asal Sabia tetap hidup bagaimanapun kondisinya!" pinta Pak Darma memohon sambil menadahkan kedua tangannya.

"Pasti, Pak. Kami akan berusaha semaksimal mungkin. Saya permisi," pamit Dokter itu sebelum kemudian berbalik dan kembali masuk ke ruang IGD.

Tatapan Pak Darma beralih pada Syailendra sekeluarga. Sejak tiba di Rumah Sakit tadi, polisi sudah menjelaskan padanya bila mereka adalah keluarga dari lelaki yang menabrak putrinya dan Memey.

"Kalian harus bertanggung jawab bila sampai terjadi apa-apa dengan Putriku!" rutuk Darma seraya menghampiri Syeilendra.

"Pak!" Bu Darma menarik lengan suaminya namun kekuatan lelaki yang sedang dikuasai amarah terlalu besar untuk ditahan oleh wanita seperti dirinya.

Diki yang sedari tadi hanya mengawasi dari jauh sontak mendekat ke arah Bosnya dan melerai keduanya.

"Aku pastikan anak kalian akan membusuk di penjara!!"

"Kami pasti bertanggung jawab, Pak. Tenanglah!" janji Diki seraya menahan Darma agar tak mendekat pada Bosnya.

Syailendra menghembuskan nafasnya berat, ia melepas cekalan Mira di lengannya dan menghampiri Darma yang merah padam.

"Pak, kami tidak akan lepas dari tanggung jawab. Putri bapak adalah putri kami juga mulai hari ini, kami pastikan dia akan mendapat perawatan terbaik hingga pulih seperti sedia kala," janji Syailendra dengan pasti.

Tubuh Darma yang semula tegang mulai merenggang perlahan setelah mendengar janji Syailendra. Bu Darma menarik suaminya agar kembali duduk di kursi tunggu seraya berdoa untuk kesembuhan dan kesadaran putri mereka yang sedang berjuang antara hidup dan mati di dalam ruang IGD.

Memey hanya mendapat luka lecet di tangan dan kaki. Ia selamat dari cidera kepala karena mengenakan helm, sementara Sabia yang terpental kala itu membentur aspal dengan cukup keras.

Keesokan hari, Kaisar sudah di pindahkan ke ruang rawat inap. Sementara Sabia yang masih belum sadar dipindah ke ICU.

Pak Darma yang tak tidur sejak semalam tetap berangkat kerja di keesokan hari, sementara Bu Darma tetap menunggui putrinya di luar ruang ICU. Mulutnya komat-kamit membaca doa yang tak berhenti setiap ia membuka mata. Hatinya ngilu membayangkan betapa sakitnya Sabia berjuang sendirian di dalam sana.

"Tante."

Bu Darma menoleh cepat pada asal suara di sebelahnya. Memey berdiri di situ seraya mendekap erat paperbag di dadanya. Bu Darma berusaha menarik ujung bibirnya ke atas dengan sekuat tenaga, ia tak ingin menampakkan kesedihan di depan Memey.

"Kemarilah, apakah lukamu sudah diobati?" tanya Bu Darma seraya mengulurkan tangan pada Memey dan meminta gadis itu untuk duduk di sebelahnya.

"Sudah, Tante. Bagaimana keadaan Bia hari ini?" tanya Memey balik sembari duduk.

"Dia masih belum sadar, Mey. Dokter semalam bilang bila kornea matanya tergores dan mengalami kerusakan. Sepertinya Bia tidak akan bisa melihat lagi, hiks," tangis Bu Darma kembali pecah tanpa bisa ia kontrol.

Memey memeluk tubuh wanita yang sudah ia kenal di lebih dari separuh usianya itu untuk menenangkannya. Bu Darma kembali menumpahkan air mata yang susah payah ia tahan di depan suaminya. Ia tak ingin Pak Darma semakin bersedih bila melihat istrinya terus menerus menangis. Bayangan senyum terakhir Sabia kemarin kembali melintas di ingatan dan membuat hati Bu Darma tersayat-sayat. Mungkinkah itu akan menjadi senyum terakhir putrinya?? Putri yang susah payah ia besarkan dengan penuh kasih sayang, yang selalu ia bebaskan dalam membuat keputusan, yang sangat ia sayangi melebihi dirinya sendiri.

"Sabia kuat, Tante. Dia pasti bangun dan kembali pada kita," bisik Memey berusaha menenangkan.

Namun nyatanya, hingga seminggu kemudian, Sabia tak kunjung sadar dari komanya. Kaisar telah diamankan di kantor polisi begitu pulang dari Rumah Sakit. Pak Darma ingin lelaki itu mempertanggung jawabkan apa yang sudah ia perbuat pada putrinya.

"Bagaimana keadaanmu, Kai?" tanya Syailendra yang datang mengunjungi putranya bersama dengan Diki.

Kaisar tak menyahut, ia membuang muka sembari menahan amarah yang menumpuk di dalam hati. Ia tak bersalah, gadis itu yang menyebrang dan membuatnya banting setir tiba-tiba.

"Gadis itu masih belum sadar, kita akan kesusahan untuk mengajukan damai. Bertahanlah dulu sampai gadis itu sadar, oke?!"

"Aku tidak bersalah, Pa! Mereka yang lalai dan membuatku kehilangan kendali!"

"Kamu mabuk, Kai. Mau beralibi seperti apapun, hasil urinemu tidak bisa berbohong. Kamu tetap berada di pihak yang salah karena sudah menyetir di bawah pengaruh alkohol!" cecar Syailendra lugas.

Kaisar tak menyahut, ia memang sempat menenggak wine dan membuat semuanya jadi kacau balau.

"Bertahanlah dulu, Papa akan melakukan apapun asal kamu bisa keluar dari sini. Satu-satunya jalan adalah mengajukan damai pada keluarga gadis itu agar tidak menuntutmu."

"Lalu bila mereka menolak?" tanya Kai sinis.

Syailendra menghela dan menghembuskan nafasnya berat. "Kamu harus keluar bagaimanapun caranya. Perusahaan membutuhkanmu."

Drtttt ... drrtt ...

Ponsel Diki bergetar di dalam saku jasnya, ia lekas mengeluarkan benda pipih itu dan memperhatikan nama yang muncul di layar.

"Halo?" sapa Diki ragu.

Kaisar dan Syailendra memperhatikan lelaki berkacamata di samping mereka. Wajah Diki yang tadinya redup sontak berbinar. Ia pun menutup sambungan telefon itu dan menatap dua bosnya dengan sukacita.

"Pak, gadis itu sudah sadar! Mari kita segera ke Rumah Sakit!" jelas Diki seraya bersiap dan merapikan beberapa berkas yang tadi ia bawa ke tahanan untuk di tandatangani oleh Kaisar.

"Benarkah?" tanya Syailendra berbinar.

"Betul, Pak. Pak Kai pasti bisa segera keluar dari sini. Mari kita pergi!"

.

.

.

Di Rumah Sakit, Syailendra tiba tepat di saat Pak Darma sedang berbincang dengan Dokter dan Polisi di depan kamar Sabia.

“Nah, itu dia orangnya! Hukum putranya seberat-beratnya, Pak Polisi. Pastikan putranya membusuk di penjara hingga masa depannya hancur seperti masa depan putri saya!” geram Pak Darma seraya menunjuk wajah Syailendra.

Polisi tersebut menahan lengan Pak Darma agar tak terjadi keributan, emosi lelaki itu meletup-letup setelah tahu putrinya divonis buta oleh dokter. Masa depan Sabia telah hancur! Sehancur hatinya saat pertama kali mendengar pernyataan Dokter Alex.

“Tenang dulu, Pak. Mari kita bicarakan hal ini baik-baik. Saya dan Kaisar akan bertanggung jawab penuh atas kehidupan dan masa depan putri bapak, tolong kasihani kami.”

“Kasihani?! Manusia tak berotak seperti putramu tidak berhak dikasihani! Menyetir dalam keadaan mabuk, mengebut dan mencelakakan putri saya, lantas sekarang minta dikasihani??”

Syailendra menghela napas panjang. Ia mengawasi Diki yang berdiri di depannya untuk melindunginya.

“Akan tetapi, Mbak Sabia juga tidak mengenakan helm yang merupakan kewajiban bagi pengendara motor, Pak. Itu juga perlu di garis bawahi.” Diki tiba-tiba bersuara.

“Apa!? Kurang ajar ya kalian! Jadi kalian tidak mau bertanggung jawab!?”

Pak Polisi maju dan berdiri di antara Syailendra dan Pak Darma. “Pak Darma, Pak Syailendra, mari kita bicarakan hal ini dengan kepala dingin. Tidak perlu memakai emosi. Kita akan temukan jalan tengah yang tidak merugikan pihak manapun.”

“Kami akan bertanggung jawab, Pak Darma. Kaisar bersedia menikahi Sabia untuk menjamin masa depannya. Kami akan mencarikan dokter terbaik agar Sabia dioperasi dan bisa melihat lagi.”

“Tidak. Tanpa kalian pun, saya masih bisa menanggung biaya operasi putri saya, saya akan mengoperasi dia secepatnya!”

“Transplantasi kornea ini tidak dapat dilakukan sewaktu-waktu, mengingat stok kornea terbatas, sedangkan daftar antrean pasien yang membutuhkan lebih banyak. Kami biasanya akan mendahulukan yang sudah mengantri di awal, Pak!” Dokter Alex menengahi.

Pak Darma menghembuskan nafasnya geram.

“Pak, kami mohon. Mari kita selesaikan ini dengan baik-baik. Kaisar memang bersalah, namun putri anda juga menyalahi aturan dalam berkendara. Saya akan jamin masa depan putri anda bila menikah dengan Kaisar. Saya berjanji!”

Terpopuler

Comments

Ufin Taniar

Ufin Taniar

bikin greget juga ya 😁

2022-09-20

0

Kikiiut

Kikiiut

Mantap langsung dinikahi

2022-09-19

0

Kikiiut

Kikiiut

Wah parah Bang Kai!

2022-09-19

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Bencana
2 Bencana Tak Terelakkan
3 Pernikahan Tak Direncana
4 Selamat Datang!
5 Misteri Tentangmu
6 Anak yang Terbuang
7 Dia Pulang!
8 Ambil Saja Untukmu!
9 Kecurigaan Hari
10 Hadiah untuk Sabia
11 Dijemput Paksa
12 Rumah Mertua
13 Menginap di Rumah Mertua
14 Otot Kalis
15 Living Squishy
16 Make Over
17 Perjanjian
18 Gosip Tentang Kaisar
19 Bagaimana Caranya?
20 Mencari Tahu Sendiri
21 Visual Cast
22 Kenyataan Terpahit
23 Chapter Terpisah : Promosi Novel
24 Terpuruk
25 Kamu adalah Bencana
26 Dia Sangat Cantik
27 Bad Mood
28 Belajar dalam Kegelapan
29 Peredam Amarah
30 Liburan Keluarga
31 Seranjang Lagi
32 Penderitaanku Hanyalah Secuil
33 Skyview
34 Kejutan Tak Terduga
35 Aku Tahu Apa Mimpiku
36 Ketika Kaisar Sakit
37 Serba Salah
38 Perang Saudara
39 Nona Perawat yang Terbuang
40 Jangan Menolakku
41 Tertangkap Basah
42 Di ambang Batas Kesabaran
43 Sibuk Les
44 Putus Sementara
45 Rencana
46 Aku Sibuk!
47 Karya Pertama
48 Di Hari Kelahiran
49 Pertama Kali
50 Kejutan yang Lain
51 Jebakan
52 Amarah dan Nafsu
53 Kamu Milikku
54 Nekat
55 Beginikah Rasanya Takut Kehilangan?
56 Terbangun Dari Mimpi
57 Menjaga Jarak
58 Aku Memaafkanmu
59 Menjauhlah Dariku
60 Jauhi Dia!!
61 Perebut!
62 Ulang Tahun Papa
63 Perkenalkan, Dia Istriku!
64 Dewi Mabuk
65 Tahan??
66 Hangover
67 Semanis Gulali
68 Kenyataan Pahit
69 Ada Apa Denganku?
70 Syok
71 Garis Dua
72 Mari Kita Berdamai
73 Pagi Terindah
74 Terjebak
75 Rasa Bersalah
76 Menyesal
77 Bermalam
78 Chapter Promosi
79 Curhat Tengah Malam
80 Berita Heboh
81 Demi Kamu
82 Kali ini dengan Cinta
83 I'm Addicted to ...
84 Berita Menggemparkan
85 Perpisahan
86 Hancur
87 Merindukanmu
88 Aku Sangat Merindukanmu
89 Terusir
90 Memey yang Plin-Plan
91 Sekarat
92 Membalas Perlahan
93 Apakah Kamu juga Mencintainya?
94 Aku Sangat Mencintainya
95 Si Tukang Cari Gara-Gara
96 Celaka
97 Kehilangan
98 365 Hari Kemudian
99 Tenggelam di Kegelapan
100 Curiga
101 Nyaris Saja!
102 Mengais Kenanganmu
103 MataHari Foundation
104 Pelipur Lara
105 Hey, kamu!!
106 Tertangkap Basah
107 Aku Mencintaimu!!
108 Menyerah
109 Mengurai Benang Kusut
110 Persiapan Pernikahan
111 Palang Merah Menjelang Hari H
112 Pernikahan
113 Bulan Madu di Kapal Pesiar
114 Barcelona
115 Sampai Mati Bersama
116 I Love You, Mr. CEO!
117 Promote
118 Promote New Story!!
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Awal Bencana
2
Bencana Tak Terelakkan
3
Pernikahan Tak Direncana
4
Selamat Datang!
5
Misteri Tentangmu
6
Anak yang Terbuang
7
Dia Pulang!
8
Ambil Saja Untukmu!
9
Kecurigaan Hari
10
Hadiah untuk Sabia
11
Dijemput Paksa
12
Rumah Mertua
13
Menginap di Rumah Mertua
14
Otot Kalis
15
Living Squishy
16
Make Over
17
Perjanjian
18
Gosip Tentang Kaisar
19
Bagaimana Caranya?
20
Mencari Tahu Sendiri
21
Visual Cast
22
Kenyataan Terpahit
23
Chapter Terpisah : Promosi Novel
24
Terpuruk
25
Kamu adalah Bencana
26
Dia Sangat Cantik
27
Bad Mood
28
Belajar dalam Kegelapan
29
Peredam Amarah
30
Liburan Keluarga
31
Seranjang Lagi
32
Penderitaanku Hanyalah Secuil
33
Skyview
34
Kejutan Tak Terduga
35
Aku Tahu Apa Mimpiku
36
Ketika Kaisar Sakit
37
Serba Salah
38
Perang Saudara
39
Nona Perawat yang Terbuang
40
Jangan Menolakku
41
Tertangkap Basah
42
Di ambang Batas Kesabaran
43
Sibuk Les
44
Putus Sementara
45
Rencana
46
Aku Sibuk!
47
Karya Pertama
48
Di Hari Kelahiran
49
Pertama Kali
50
Kejutan yang Lain
51
Jebakan
52
Amarah dan Nafsu
53
Kamu Milikku
54
Nekat
55
Beginikah Rasanya Takut Kehilangan?
56
Terbangun Dari Mimpi
57
Menjaga Jarak
58
Aku Memaafkanmu
59
Menjauhlah Dariku
60
Jauhi Dia!!
61
Perebut!
62
Ulang Tahun Papa
63
Perkenalkan, Dia Istriku!
64
Dewi Mabuk
65
Tahan??
66
Hangover
67
Semanis Gulali
68
Kenyataan Pahit
69
Ada Apa Denganku?
70
Syok
71
Garis Dua
72
Mari Kita Berdamai
73
Pagi Terindah
74
Terjebak
75
Rasa Bersalah
76
Menyesal
77
Bermalam
78
Chapter Promosi
79
Curhat Tengah Malam
80
Berita Heboh
81
Demi Kamu
82
Kali ini dengan Cinta
83
I'm Addicted to ...
84
Berita Menggemparkan
85
Perpisahan
86
Hancur
87
Merindukanmu
88
Aku Sangat Merindukanmu
89
Terusir
90
Memey yang Plin-Plan
91
Sekarat
92
Membalas Perlahan
93
Apakah Kamu juga Mencintainya?
94
Aku Sangat Mencintainya
95
Si Tukang Cari Gara-Gara
96
Celaka
97
Kehilangan
98
365 Hari Kemudian
99
Tenggelam di Kegelapan
100
Curiga
101
Nyaris Saja!
102
Mengais Kenanganmu
103
MataHari Foundation
104
Pelipur Lara
105
Hey, kamu!!
106
Tertangkap Basah
107
Aku Mencintaimu!!
108
Menyerah
109
Mengurai Benang Kusut
110
Persiapan Pernikahan
111
Palang Merah Menjelang Hari H
112
Pernikahan
113
Bulan Madu di Kapal Pesiar
114
Barcelona
115
Sampai Mati Bersama
116
I Love You, Mr. CEO!
117
Promote
118
Promote New Story!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!