Bab # 5 ( cafe )

Sudah satu Minggu Intan bekerja paruh waktu di cafe milik Jaka, seperti biasanya setiap pulang dari kuliah Intan langsung berangkat ke cafe menggunakan ojek online, sesampainya di cafe Intan langsung masuk dan berganti pakaian, banyak pengunjung dari berbagai kalangan, Intan pun sibuk mengantar pesanan,

" Istirahat dulu Tan...mumpung lagi senggang, kamu udah makan lom....? " sapa Jaka yang datang menghampiri Intan sambil membawa roti dan menawarkan kepada Intan, karena merasa perutnya kosong Intanpun menerima roti untuk mengganjal perut nya.

" Makasih mas...." sahut Intan lalu menerima roti itu dan melahapnya dengan pelan

" Nanti pulangnya biar aku yang antar ya Tan ..." tanya Jaka sembari menawarkan tumpangan kepada Intan.

" Emang mas Jaka gak capek....???" jawab Intan sambil menoleh kearah Jaka

" Enggak kok, malah aku senang bisa mengantarkan kamu pulang.." jawaban Jaka membuat hati Intan dikelilingi kupu-kupu yang berterbangan, Intanpun menjawab dengan anggukan kepala, lalu Intan memakan rotinya, senyuman manisnya membuat Jaka ikut tersenyum, lalu Jaka berjalan ke dapur tak lama kemudian Jaka kembali membawa air minum buat Intan.

" Kenapa mas Jaka sangat baik kepadaku?dan perhatian?" ucap Intan yang hanya bisa diucapkan dalam hati nya, setelah makan roti Intanpun meminum air yang dikasih oleh Jaka.

Setelah cafe ditutup lalu Jaka mengajak Intan untuk membonceng sepeda motornya, didalam perjalanan hanya ada keheningan, Intan menikmati suasana malam, lalu Jaka menghentikan motornya,

" Loh kenapa berhenti mas....???" tanya Intan yang tidak tau apa tujuan Jaka menghentikan motornya

" Kita makan dulu yuk....?" ajak Jaka, yang hanya dijawab dengan anggukan kepala oleh Intan, lalu tanpa disadari tangan Jaka menggandeng tangan Intan menuju tenda nasi goreng, Intan yang terkejut tangannya digandeng oleh Jaka hanya pasrah saja mengikuti langkah Jaka, setelah duduk di bangku lalu Jaka memesan nasi goreng spesial dua porsi dan teh manis,

" Kamu gak papa kan kalau pulang saya yang mengantar? gak ada yang marah kan?" tanya Jaka yang masih memandangi wajah Intan.

"Gak papa mas, lagian siapa yang mau marah? pacar aja aku gak punya..." sahut Intan yang juga memandangi wajah tampan Jaka, sedangkan hati Jaka merasa bahagia dan senyum pun ditunjukkan oleh Jaka.

"Ini mas, mbak....nasi gorengnya.." ucap si penjual yang membuat obrolan Jaka dan Intan berhenti.

" Makasih bang...." ucap Jaka dan Intan bersamaan lalu mereka saling pandang kedua mata mereka pun saling bertemu, lalu mereka memakan nasi goreng yang sudah dipesan.

Setelah makanan habis lalu Jaka membayar nya, lalu Jaka mengantar Intan kerumahnya, setelah sampai dirumah, Intan menawarkan Jaka untuk mampir, namun Jaka menolak karena hari sudah malam.

" Aku pulang aja deh, sudah malam, udah sana kamu masuk..." ucap Jaka yang menyuruh Intan untuk masuk ke rumahnya.

"Ya udah aku masuk dulu, mas hati-hati jangan ngebut" jawab Intan lalu melambaikan tangannya, Intanpun masuk kedalam rumahnya, lalu Jaka berlalu menuju kerumahnya dengan mengendarai sepeda motornya.

*******

Suasana dikampus pagi ini cukup padat, Intan sudah sampai kekampusnya waktu akan melangkah ke kelasnya tiba-tiba tangan Intan ada yang menariknya, lalu Intan dibawa ke halaman belakang kampus.

"Kenapa kamu bawa aku kesini?" tanya Intan yang tak mengerti apa tujuan temannya.

"Kenapa lo dingin banget sama gue Tan? padahal gue cinta banget sama o Tan..." ucap Andi sambil menghempaskan tangan Intan, sedangkan Intan hanya menghela nafasnya.

" Kamu kan sudah punya Meli, kenapa masih deketin aku, padahal Meli juga sangat mencintaimu, sedangkan aku tak cinta kamu, sudahlah jangan ganggu aku...." jawab Intan sambil berjalan meninggalkan Adi yang masih diam dengan raut wajah yang tampak lesu.

Intan memasuki kelasnya dan mengikuti pelajaran sampai usai, Intan tergolong mahasiswi yang cerdas, tapi sayangnya Intan selalu dibully sama temen -temennya dikarenakan kehidupan keluarganya dari golongan ekonomi menengah kebawah, tapi semuanya tak menghalangi niatnya untuk terus melanjutkan kuliah sampai lulus, Intan ingin membahagiakan kedua orang tuanya.

Seusai kuliah Intan bergegas menuju ke cafe untuk bekerja supaya bisa membantu Ayahnya untuk melunasi hutang nya, semangat nya tak pudar walaupun capek menghampiri tubuhnya, tapi tetap semangat, tak terasakan Intan bekerja di cafe sudah hampir lima bulan, uang gajinya sebagian untuk melunasi hutang Ayahnya dan sebagian untuk keperluan kuliah, kalau ada sisa biasanya langsung ditabung, sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit itulah pepatah, yang selalu menjadi motivasi bagi Intan.

" Alhamdulillah akhirnya hutang ayahku sudah lunas, mulai sekarang uang gajianku sebagian akan aku berikan kepada Ibuku untuk membantu kebutuhan keluarga...." gumam Intan yang mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT.

Setahun kemudian Jaka kembali membuka toko pakaian yang tak jauh dari cafe es geprok miliknya, sedangkan toko pakaian akan dikelola oleh Ibu dan Ayahnya, kekayaan yang sekarang dimiliki oleh Jaka, tak membuat Jaka menjadi sombong, justru sekarang Jaka sering menyumbangkan hartanya untuk panti asuhan maupun panti jompo, Jaka selalu peduli dengan masyarakat sekitar yang kekurangan.

*******

Jaka dan Intan sedang sibuk mengantar pesanan kemeja pelanggan, Jaka berjalan mendekat meja no 4, dimana ada sepasang kekasih yang sedang mengobrol, tak disangka ternyata orang tersebut adalah temannya waktu masih sekolah SMA, dan wanita yang bersama temannya adalah wanita yang dulu pernah Jaka cintai.

"Jaka...!!! kehidupan lo belum meningkat, sejak dulu lo masih aja miskin..." ucapan temannya yang suka menghina Jaka semenjak SMA, dengan senyum meremehkan.

"Jadi pelayan cocok kok untuk orang miskin, ya gak sayang" sahutan dari mantan pacarnya waktu SMA, Jaka hanya menghela nafasnya.

" Mau aku jadi orang kaya atau miskin yang penting aku tidak minta makan sama kalian...." balas Jaka sambil tersenyum kearah teman dan mantan pacarnya, membuat wajah temannya tampak emosi, dan wajah siwanita cemberut tak karuan.

"Jangan sombong lo Jak ! pelayan aja sombong amat, nih gue sekarang kerja kantoran dan cewek lo langsung nempel ke gue, lo masih miskin mana ada yang mau sama ko..." cerocos temannya.

" Jodoh, rezeki itu udah ada yang ngatur kok, kamu tenang aja gak usah ngurusin kehidupan aku, urus aja kehidupan kamu..." balasan Jaka yang langsung menusuk ke hati mereka, lalu Jaka meninggalkan mereka berdua, Intan yang sedari tadi melihat debat anatara Jaka dan temannya merasa kasihan dan iba, seperti dirinya yang selalu dibully sama temen -temennya, lalu Intan menghampiri Jaka.

"Yang sabar ya mas...." iba Intan kepada Jaka sambil menepuk pundak Jaka dengan lembut

"Gak papa Tan, aku gak peduli sama ocehan mereka yang gak penting itu..." jawaban Jaka sambil tersenyum, membuat hati Intan merasa lega karena Jaka tak terprovokasi oleh mereka, lalu Jaka dan Intanpun melanjutkan pekerjaannya sebagai pelayan cafe, walaupun cafe tersebut miliknya tapi Jaka tak mau mengungkapkan kepada Intan, karena menurut Jaka belum waktunya.

Terpopuler

Comments

Adiyasa Slawi

Adiyasa Slawi

lanjutkan bos

2022-09-20

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!