Pertanyaan Freya terngiang-ngiang dalam benak Dave. Selama ini dia tak pernah memikirkan jika hal ini akan terjadi. Dan tiba-tiba Freya malah mempertanyakannya kepadanya. Tentu saja hal itu cukup mengejutkan baginya. Sedangkan bagi Freya sudah menyadari jika suatu saat peristiwa itu pasti akan terjadi. Cepat atau lambat. Hanya tinggal menunggu waktu kapan akan terjadi.
Eivel nampak bahagia sekali. Setelah pulang dari bukit " Rainbow Hill" bersama Nyonya Hermawan Eivel sepertinya sangat menikmati perjalanan hari ini.
Eivel menggandeng tangan Nyonya Hermawan sambil menari-nari, melompat-lompat ungkapan hatinya yang begitu gembira dan bahagia.
" Eivel senang?" Tanya Nyonya Hermawan.
" Senang Oma. Tempat tadi sungguh indah. Pemandangannya menakjubkan sekali. Kapan-kapan kita kesana lagi ya Oma!" puji Eivel akan kekagumannya dengan keindahan bukit "Rainbow Hill ".
" Boleh. Kapan-kapan kita pergi lagi ya!" ucap Nyonya Hermawan dengan suaranya yang lembut dan keibuan.
Malam mulai memeluk semesta. Penghuni langit dan angkasa mulai menampakkan kilau kemilaunya. Freya dan Dave berjalan beriringan menuju rumah setelah seharian melayani para pengunjung toko yang terbilang cukup ramai hari ini. Mereka berdua hanya diam membisu sambil melangkah memasuki halaman rumah. Lampu-lampu taman bersinar menerangi gelapnya malam menambah suasana syahdu dan indahnya pemandangan di malam ini.
" Frey,!" panggil Dave dengan lembut. Freya menghentikan langkahnya lalu memandang ke arah Dave.
" Ya Dave!" balasnya.
Mereka berdua saling memandang. Diam tanpa suara. Tapi mata mereka seakan saling berbicara.
" Hmmmm.... Aku tidak tahu apakah ini waktu yang tepat atau bukan tapi aku hanya ingin mengutarakan apa yang hatiku rasakan.!" Nampak wajah serius Dave saat berbicara kepada Freya.
Lalu Freya memberikan perhatiannya untuk mendengarkan Dave. Disaat seperti ini Freya sangat mengerti jika Dave sedang serius maka artinya Dave ingin mengutarakan sesuatu yang sangat penting.
" Meski hanya baru beberapa bulan saja kita bersama, tapi aku seperti merasa jika kita sudah saling mengenal dan sudah tinggal dalam waktu yang cukup lama. Karena aku sangat merasa bahagia dan nyaman berada diantara kalian.!" curhat Dave dari kedalaman hatinya. Freya menyunggingkan senyuman manisnya setelah mendengar ucapan Dave.
" Kami juga sangat bahagia dengan kehadiran kamu di dalam keluarga kami Dave. Kehadiranmu membawa suasana baru di keluarga kita.?" ungkap Freya dengan tulus.
" Seandainya suatu saat nanti, ada orang-orang yang datang dan mengaku sebagai keluargaku, aku berharap dan sangat berharap kamu dan juga keluarga ini tidak melepaskanku begitu saja. Boleh kan?" Wajah itu begitu tulus sekaligus pasrah
" Tentu saja kami tidak akan melepaskan kamu begitu saja Dave. Bagaimanapun juga kami sekarang adalah keluarga kamu. Keluarga Hermawan bertanggung jawab akan dirimu.!" ucap Freya meneguhkan hati dan pikiran Dave agar tetap percaya kepada mereka sebagai keluarga.
" Seandainya aku harus kembali kepada keluargaku, apakah kamu bersedia untuk ikut denganku dan menemaniku.?" Tanya Dave untuk mengetahui isi hati Freya.
" Apakah kamu menginginkan aku untuk ikut bersamamu? " Tanya Freya untuk meyakinkan hati Dave.
" Jujur, aku ingin kau selalu bersamaku. Aku tidak tahu apakah ini namanya cinta, tapi hatiku sepertinya tidak ingin jauh dari dirimu.!" Dave mulai mengutarakan perasaannya yang ternyata telah tumbuh benih-benih rasa suka dan cinta kepada Freya.
Siapa sih yang tidak akan jatuh cinta kepada Freya? Tak jarang para pengunjung yang datang ke tokonya tak sedikit yang menyukainya pada kesan pandangan pertama. Suaranya yang lembut, hatinya yang lemah lembut dan bersahaja sangatenggoda mudahnya menyentuh hati siapa saja yang bertemu dengannya.
Maka tak salah jika Dave pun mengalaminya juga. Meski Dave belum mengutarakannya secara langsung tapi Freya mengerti maksud dari perkataan Dave kepadanya.
" Jujur dari dalam hatiku, aku juga merasa nyaman dan bahagia saat bersama mu.! ujar Freya membalas ucapan Dave. Lanjutnya kemudian, " Dan hatiku rasanya tidak ingin kehilangan dirimu. Aku berharap agar kamu tidak meninggalkanku!"
Mendengarnya tentu saja membahagiakan hati Dave. Dia bahagia karena perasaannya terbalas. Freya mempunyai perasaan yang sama dengan dirinya. Dengan refleks Dave menarik tubuh Freya ke dalam pelukannya. Mendekapnya dengan kehangatan cinta dan kasih sayang. Freya pun membalas pelukan Dave. Tidak hanya tubuh mereka yang menyatu tetapi juga hati mereka.
Mulut mereka mungkin tak mengutarakan kata-kata cinta yang manis dan mesra, tetapi hati mereka mengungkapkan rasa cinta yang lebih bermakna dari sekedar kata. Disaat Dave dan Freya larut dalam perasaan cinta mereka, Gama yang baru saja pulang tanpa sengaja melihat kejadian yang menyesakkan hati bagi para jomblo diluar sana. Dan tentu saja bagi Gama sendiri yang masih berstatus jomblo akut.
" Ehem... ehem...!? Gama berpura-pura batuk untuk menarik perhatian Dave dan Freya agar mereka berdua menghentikan acara romantis mereka sekaligus menyesakkan hatinya itu.
Freya yang melihat kehadiran sang kakak langsung melepaskan pelukannya dengan spontan dan mendorong tubuh Dave sedikit kencang dan hampir saja membuat Dave terjerembab ke belakang.
" Kak Gama, baru pulang ya Kak!" ucap Freya sedikit gugup karena ketahuan oleh sang kakak.
" Sepertinya ada sesuatu yang tidak Kakak ketahui nih. Aroma-aromanya tercium bau percintaan. Jujur hayoo....!" ujar Gama membuat Freya dan Dave jadi salah tingkah.
" Bukan gitu kak. Kita hanya dekat biasa saja. Tidak ada apa-apa kok! ucap Freya berusaha menutupinya dari sang kakak. Karena pada dasarnya hubungan mereka memang belum memiliki status sama sekali. Mereka hanya sedang berusaha menunjukkan perasaan yang ada dalam hati mereka. Dan juga Freya sedikit takut mengingat sang kakak yang begitu over protective menyangkut masalah pria yang akan menjadi kekasih adiknya itu.
" Nggk usah disembunyikan juga kakak tahu kok. Lagi pula Kakak enjoy aja. Kakak malah senang akhirnya adik kesayangan kakak bisa bertemu dengan pasangan hatinya.!" Mendengar perkataan Gama, Freya lumayan terkejut. Kenapa kali ini kakaknya itu berbeda sekali. Sikapnya yang dulu keras dan tidak bisa diajak kompromi jika ada cowok yang mendekati Freya mendadak lebih santai dan tenang.
Tentu saja Freya menjadi bingung dan penasaran. Apakah kakaknya itu sedang kerasukan roh halus sehingga membuatnya menjadi seorang Gama yang lembut dan pengertian.
" Kak, kakak tadi nggk salah minum obat kan.!" Freya menyentuh dahi kakaknya itu dengan telapak tangannya.
" Kamu kira Kakak lagi sakit? Kakak sehat walafiat.!" Netra Freya semakin melotot memandang kakaknya itu.
" Frey, kalau dengan yang ini Kakak tidak ragu. Kakak yakin, seyakin yakinnya kalau dia itu orang baik. Pantas buat kamu!" ucap Gama setengah berbisik di telinga Freya. Namun masih bisa terdengar oleh Dave. Dan Dave hanya tersenyum simpul melihat kelakuan kedua kakak beradik itu.
Gama pun mengerling nakal kepada Dave, kemudian dia meninggalkan keduanya dan masuk ke dalam rumah. Freya masih dalam mode bingung sedangkan Dave tertawa tersipu-sipu. Freya dan Dave pun menyusul Gama masuk ke dalam rumah.
Langit cerah seakan mewakili suasana hati yang sedang dirasakan oleh ketiga insan Tuhan itu. Bintang pun bersinar terang. Semesta ikut berbahagia.
Freya membaringkan diri dipembaringannya. Menatap langit-langit kamar yang bersinar lampu tidur berwarna biru berbentuk bintang. Mengingat moment tadi membuat hatinya bahagia. Meski hanya sesaat namun membekas dalam hati dan ingatannya. Moment yang akan mengubah alur perjalanan hidupnya di masa depan. Freya pun memejamkan matanya, membenamkan jiwa dan raganya dalam tidurnya. Berharap malam ini dia bermimpi mimpi yang indah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments