Hari ini cukup melelahkan bagi Freya. Pengunjung toko lebih ramai dari hari biasanya. Mungkin karena musim akan memasuki musim semi, sehingga banyak pengunjung atau wisatawan yang berkunjung.
Ada yang sekedar datang untuk memesan rangkaian bunga yang favorit di musim semi. Ada yang datang untuk melihat lukisan-lukisan hasil karya Freya. Bahkan beberapa lukisan laku terjual dengan harga yang lumayan mahal.
Koleksi lukisan Freya pun mulai berkurang. Apalagi semenjak Freya sibuk merawat dan menjaga pria itu.
Waktunya untuk melukis pun hampir tak ada lagi.
Letak bunga dan barang-barang lainnya sudah di tata rapi kembali. Pintu-pintu sudah terkunci. Meski daerah tempat mereka tinggal termasuk kompleks yang aman dan nyaman. Tetap saja perlu hati-hati dan waspada.
Gama terlihat menunggu di dalam mobil. Tak lama kemudian Freya dan diikuti oleh ibunya masuk ke dalam mobil.
" Sore kak! sapa Freya.
" Sore Frey. Hari ini ramai ya? jawab Gama sekaligus bertanya.
" Iya kak, lumayan. Sedikit melelahkan! nampak gurat lelah di wajahnya.
" Ibu juga kelihatan lelah sekali ya!
Wanita paruh baya itu hanya membalas dengan seutas senyum. Meski sudah berumur tapi guratan kerut diwajahnya belum terlalu nampak kentara.
" Hari ini kita makan di luar ya. Kakak yang traktir!
Mendengar kata makan wajah Freya langsung sumringah.
" Kakak memang yang terbaik! puji Freya meniru kata-kata upin dan ipin.
Sebagai daerah wisata, tentunya banyak cafe dan rumah makan sederhana tapi berkelas yang tumbuh subur di sana. Selain harga yang cukup murah, kualitas makanannya juga tidak kalah dengan makanan restaurant. Apalagi makanan tradisional yang menjadi favorit para wisatawan sehingga dicari banyak orang.
Freya dan keluarganya memilih makan di salah satu cafe yang sudah menjadi langganan mereka. Dan pemiliknya juga adalah keluarga dari salah satu sahabat Freya yaitu Aura.
Freya kelihatan bahagia. Setiap kali mereka quality time Freya pasti sangat bahagia sekali. Karena saat-saat seperti itulah mereka bisa saling bercerita, berbagi suka dan duka. Saling mendukung dan memberi motivasi.
Hampir satu jam mereka menikmati kumpul keluarga harmonis. Untuk sesaat mereka lupa jika masih ada satu orang anggota keluarga baru mereka. Pria asing itu.
Ketika sudah berada di dalam mobil, Freya baru teringat.
" Wah, Freya sampai lupa Bu, Kak.! serunya tiba-tiba.
" Lupa apa?
" Lupa kalau kita punya pasien di rumah.! ucapnya sambil tersenyum.
Ibu dan kakaknya itu pun ikut tersenyum.
Setelah tiba di rumah, Freya langsung bergegas menuju kamar tidurnya melihat kondisi pasien nya.
Ketika pintu terbuka, Freya langsung menyalakan lampu dan ketika dilihatnya tempat tidur kosong,
"Deg! tiba-tiba jantungnya berdetak panik.
"Kemana pria itu pergi? Kenapa tidak ada lagi dia disana? Freya tidak tahu harus mengungkapkan apa. Pikirannya blank untuk seketika.
" Kakaaak, Ibuuu! teriaknya keras. Hanya kedua kata itu yang terpikir olehnya untuk saat ini.
Ibu dan kakaknya langsung bergegas seketika setelah mendengar teriakan Freya.
" Ada apa Frey! tanya Gama yang terlihat panik.
" Kak...! tunjuk Freya ke arah tempat tidur kosong.
Gama dan ibunya mengekor telunjuk Freya yang mengarah ke tempat tidur.
" Kemana dia? tanya Gama heran. Sama seperti apa yang sedang dipikirkan oleh Freya saat ini.
Freya pun hanya bisa menggeleng menjawab pertanyaan kakaknya itu. Karena dia sendiri tidak tahu harus menjawab apa.
Lalu Freya melangkah menuju balkon. Suasana remang karena lampu di luar belum dinyalakan. hanya bias cahaya lampu dari dalam kamar memberi sedikit penerangan.
Freya menggeser pintu kaca balkon kemudian menyalakan lampunya. Freya terkejut bukan main ketika tubuh pria itu dilihatnya sedang duduk di kursi yang ada di sudut tempat itu. Pandangannya menatap jauh ke langit gelap.
Ketika lampu sudah menyala, pria itu menoleh ke arah Freya. Tatapannya seakan penuh tanda tanya. Sedangkan Freya tertegun, diam seribu bahasa. Tak tahu harus berkata apa.
Gama yang mengerti jika ada sesuatu telah terjadi datang mendekati Freya.
" Ada apa Frey...! belum selesai Gama bertanya namun ketika dilihatnya apa yang juga telah dilihat oleh Freya, dia pun hanya terdiam tertegun.
" Kalian siapa? kata pertama yang keluar dari mulut pria itu.
Freya, Gama, Ibu Clarissa dan pria asing itu. Mereka berempat duduk bersama seperti sedang mengadakan konferensi. Untuk beberapa saat mereka hanya saling terdiam tanpa bicara seolah tak tahu harus memulai dari mana.
" Sebelumnya, kami minta maaf karena sudah lancang dengan merawat anda di rumah kami. Tapi kami melakukannya hanya karena demi rasa kemanusiaan.! Gama memulai pembicaraan.
" Tapi sebelumnya saya mau bertanya siapa nama anda dan dari mana anda berasal karena kami tidak tahu siapa anda dan dimana anda tinggal! ucap Gama.
Pria itu terdiam seakan memikirkan sesuatu. Setelah itu baru dia menjawab.
" Sebenarnya saya juga mau bertanya, siapa saya. Karena saya sendiri tidak ingat siapa diri saya dan kenapa saya ada disini.!
Gama dan Freya serta Ibu Clarissa saling melirik satu sama lain.
" Anda tidak tahu siapa nama anda dan dimana anda tinggal? tanya Freya memastikan.
Pria itu menjawab dengan menggelengkan kepalanya. Freya pun mendesah pelan.
" Bagaimana ini, jika dia lupa ingatan bagaimana bisa mengetahui asal usulnya dan kemana dia akan pergi? tanya Freya dalam benaknya.
" Kamu yakin, kamu tidak ingat siapa diri kamu? Siapa nama kamu? Dimana kamu tinggal, dimana keluarga kamu? tegas Freya lagi.
Pria itu kembali menggelengkan kepalanya.
" Kak, bagaimana ini? Freya menatap kakaknya itu.
Sebenarnya mereka senang karena pria itu sudah sadar dari komanya. Tapi jika kejadiannya malah seperti ini, mereka pun bingung harus berbuat apa.
" Kita tunggu saja sampai dia bisa mengingat semuanya! ucap Ibu Clarissa kemudian.
" Maksudnya Bu? tanya Freya.
" Untuk sementara ini biar saja dia tinggal di rumah kita! ucapnya bijak.
" Tapi apa dia mau Bu? tanya Freya lagi.
" Ya tinggal kita tanya dianya saja! saran bijak dari wanita paruh baya itu.
Gama pun berbicara mewakili keluarga Hermawan.
" Sebenarnya kami juga tidak tahu kamu siapa. Waktu itu kami hanya menolong kamu karena mobil kamu mengalami kecelakaan. Dan kami minta maaf karena tidak melaporkanmu ke kantor polisi karena kami hanya tidak mau berurusan dengan pihak yang berwajib.!
" Jadi kami pun membawa kamu ke rumah kami dan merawatmu dengan harapan kamu segera sadar dan bisa kembali kepada keluargamu!
" Kami senang karena kamu sudah sembuh dan sadar. Tapi masalahnya sekarang kamu malah tidak ingat apapun. Sehingga kami tidak tahu harus memulangkan kamu kemana?
Gama mengambil jeda sejenak.
" Tapi kami tidak akan lepas tangan begitu saja. Meski kami tidak bersalah tapi kami akan bertanggung jawab. Jadi untuk sementara ini kamu tetap boleh tinggal bersama kami!
Freya dan Ibu Clarissa mengangguk tanda persetujuan.
" Sampai kapan saya boleh tinggal di rumah ini? Tanya pria itu kemudian.
" Yaaa, sampai ingatan kamu pulih kembali, iya kan Bu, iya kan Frey!? ucap Gama meminta pendapat adik dan ibunya itu. Keduanya mengangguk mengiyakan perkataan Gama.
" Benarkah saya boleh tinggal di rumah ini? pria itu bertanya lagi untuk meyakinkan dirinya.
" Iya, tentu saja boleh! Freya memberikan peneguhan
Pria itu tersenyum. Senyumnya sungguh manis. " Terima kasih!
Lalu Freya berbicara lagi.
" Kamu kan tidak ingat siapa nama kamu, dan tentunya kamu harus punya nama. Bagaimana kami akan memanggilmu jika kamu tidak punya nama.? Kamu tidak keberatan kan kalau kami memberimu sebuah nama ?
Pria itu menyetujui perkataan Freya.
" Tapi sebelumnya, aku akan memperkenalkan keluarga Hermawan kepada kamu. Saya, Gamaliel Hermawan biasa dipanggil Gama, si cantik ini namanya Fredella Geya Ayana, panggilan cantiknya Freya, dan wanita anggun sang super hero kami, Nyonya Clarissa Hermawan, panggil aja Ibu Clarissa.!
Gama memperkenalkan diri dan keluarganya kepada pria asing itu. Dan ditanggapi dengan anggukan oleh pria itu.
" Boleh nggk kalau kami memanggil kamu, Dave? saran Freya.
" Dave? ulang pria itu.
" Iya, Dave. Bolehkan?
" Terserah kamu! pria itu mengiyakan.
" Baiklah, mulai hari ini resmi nama kamu adalah Dave.! Freya begitu bahagia sekali.
Yang ada dalam benaknya saat ini adalah sekarang dia akan mempunyai dua orang kakak. Rasanya gimana ya punya dua kakak laki-laki? Yang pastinya Freya sangat penasaran.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments