Doa Suci (2)

etika masuk ke toilet kapal khusus wanita, aku mendapati dua perempuan seusiaku yang masuk ke dalam dua bilik toilet berbeda dengan membawa peralatan mandi. Mereka tersenyum ramah padaku. Aku mandi seperti biasa. Bersenandung ceria tanpa ada perasaan atau firasat buruk yang menyergap.

Dua orang perempuan yang masuk bersamaku ke toilet kapal untuk mandi, beberapa menit lebih dulu selesai daripada aku. Aku menyadarinya dari suara air yang berhenti, dan juga pintu bilik serta pintu toilet yang terbuka lalu ditutup.

Setelah menyelesaikan acara mandiku, aku memakai semua pakaianku dan hendak menyusul mereka. Namun saat aku keluar dari bilik, pintu toilet tiba-tiba dibuka lalu ditutup dengan kasar. Jantungku serasa berhenti saat melihat lelaki itu. Dia berusia sekitar empat puluh tahunan, memiliki wajah lumayan nggak kinclong, senyum yang bakal langsung ditolak kalau pengen ngikut casting buat jadi bintang iklan pepsodent, dan mata jelalatan yang kayaknya nggak bisa lihat cewek cakep dikit. Selain itu rambutnya juga hampir botak dan hampir ubanan. Seumuran ama Papaku nih orang.

Melihatnya membuat perutku mendadak mual. Aku tahu sesuatu yang buruk akan terjadi.

 "Ini toilet cewek, Pak. Bapak salah masuk ya?" aku memberanikan diri menegurnya.

Senyum bapak-bapak itu jadi makin menyeramkan. Cklik! Yaaaiiiiy, pintunya dikunci dari dalam. Aku lebih takut berduaan sama orang ini daripada sama setan, setan dibacain surah-surah pendek langsung ngilang. Lha, Bapak ini ... walaupun dibacain surah al-baqarah, ditambah ayatul qursy, ditambah surah yassin, tetep nggak bakal ngilang!

"Neng ...," Nama gue Suci bukan Neneng! "Neng, cakep banget deh!" udah tahu!

Aku melangkah mundur dengan waspada, memilih waktu yang tepat untuk teriak dan mengeluarkan beberapa jurus kungfu dan karate yang tidak pernah kupelajari.

"Pak. Sebentar lagi kapal berlabuh, sebaiknya bapak pergi atau saya bakal teriak," ancamku was-was sambil melirik ke arah tangan kirinya. Yaelah, dia bawa pisau coy.

"Neng. Bapak punya penawaran buat Neng," katanya sembari melangkah maju menghampiriku, sehingga aku hanya bisa mundur-mundur cantik, "Neng buat Bapak seneng dulu. Nanti Bapak bakal kasih cepek ke Neng cantik." Dia mengeluarkan uang seratus ribuan dari dalam saku bajunya.

Yaiks! Cepek? Anjrittt, gue nggak semurah itu keleees.

"Pak, jangan macam-macam. Nanti saya bakal teriak, dan orang-orang yang ngedenger bakal ngelaporin Bapak ke Polisi." Kenapa aku terus mengancam? Kenapa aku nggak teriak aja sekalian? Bego kamu Suci!

Mengabaikan ancamanku, si Bapak malah terus maju hendak menyudutkanku ke dinding. Takut dan panik yang kurasakan tidak membuat kemampuan berteriak dengan suara cemprengku menghilang. Aku berteriak panik saat si Bapak terus memepetku ke dinding, berusaha memberontak sambil memaki ketika dia mencoba menciumku dengan mulutnya yang bau.

"Ayo Neng, sini cium Bapak!"

HUEEEEE! MAMA HELEP ME!

Suara lengkingan keras dari mesin yang menandakan kapal akan segera berlabuh terdengar. Aku semakin panik. Akan bagaimana jadinya nasibku nanti, kalau tidak ada yang mau menolong? Dilecehin Bapak-Bapak mesum jelek nggak tahu diri, ketinggalan Bus di kapal, kesasar di Bali, jadi gembel.  Hiks. Nggak mau. Menggeleng keras. Berusaha menghilangkan imajinasi bodoh itu (dan juga menggagalkan usaha ciuman si Bandot mesum tua) aku berdo'a dalam hati semoga ada keajaiban.

Semoga Tuhan mengirimiku penolong. Nggak perlu Mas Bian deh, cukup Bule ganteng yang tampangnya kek Jamie Dornan juga boleh, atau minimal kirimin Chris Evans (Pemeran Captain America) atau yang mirip Chris Evans juga boleh, biar sekalian aku bisa memperbaiki keturunan.

Sepuluh detik setelah do'a itu kupanjatkan dalam hati, Tuhan mengabulkannya. Seorang laki-laki menjebol pintu toilet dengan dobrakan mantab. Dia memiliki tubuh tinggi berotot, rambut cepak, dan muka ganteng yang kusut, dan dia adalah ... Mas Bian?

"Dasar bandot tua kurang ajar!" raung Mas Bian murka, dia pasti nyari aku karena aku tak kunjung kembali dari toilet. "Lepaskan dia!"

Belum sempat membalas ucapan Mas Bian, tubuh si Bapak ditarik kebelakang, dibanting kasar kemudian dihajar habis-habisan. Walau kecewa karena yang datang bukan Jamie Dornan atau Chris Evans Kawe, aku terharu ngelihat Mas Bian ngebela aku sampe segitunya. Kakak iparku itu juga keren banget waktu nonjok si bandot mesum. Amarahnya bener-bener dahsyat, mirip sama tokoh utama film King Kong. Ups.

.

.

.

[NORMAL POV]

Dia kembali tersenyum menatap selembar foto yang disodorkan oleh Ayah dan Ibunya. Mereka bilang lelaki di foto itu adalah calon suaminya. Anak pertama dari sahabat Sang  Ayah yang berprofesi sebagai pengusaha, pemilik beberapa hotel dan tempat wisata di kawasan Lamongan dan Gresik.  Sang Ayah dan sahabatnya sejak masih muda sudah bersumpah akan menikahkan anak laki-laki tertua, dan perempuan tertua mereka untuk mempererat ikatan persahabatan dua keluarga.

Awalnya Kanya Yosodiningrat menolak perjodohan itu. Sekarang sudah tahun 2015, yang namanya jodoh-jodohan sudah nggak berlaku lagi. Tapi begitu melihat wajah lelaki dalam foto tersebut, pikirannya berubah, Kanya jadi sangat bersedia menikah dengan sahabat Ayahnya.

"Dia anaknya Om Wiryo?" Kanya kembali bertanya pada Ayahnya untuk memastikan.

"Iya anaknya pertama dari istri pertamanya. Nama laki-laki itu Albian, dia tinggal dengan ibunya di salah satu kota kecil di NTB. Mas Wiryo bilang kalau besok atau lusa anaknya sampai di Surabaya," Ayah Kanya tersenyum lega melihat putrinya tampak tertarik dengan pemuda pilihannya, "gimana nduk, kamu suka?"

Kanya mengangguk semangat.

Terpopuler

Comments

Kiki Sahetapy

Kiki Sahetapy

wah Bian org Nusa Tengara Barat y? 😃

2022-11-18

0

Yunisa

Yunisa

jelas Bian g maulah kan dia udah ada Suci

2022-10-25

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!