"Selamat datang.. anggap seperti rumah sendiri, di sini kalian aman, tersedia makanan, pakaian bersih, tempat untuk beristirahat, namaku samim, pria unik yang mengantar anda tadi adalah saleh dia di panggil saleh the russian, karena dia beraksen russia dia merupakan mantan tentara angkatan Darat, pria di kananku mis'al, pria gemuk yang berjalan keluar tadi adalah fahme dan perempuan cantik di sebelah kiriku ini bernama fana", ucap pria itu.
Mereka menyaambut kami dengan ramah setelah memeriksa suhu tubuh kami dengan termometer digital.entah siapa orang orang ini, tapi tampaknya di sini terlihat aman. Ruangan luas dan cukup megah di hotel bintang lima, seumur hidup ku di boyo city aku belum pernah masuk ke hotel ini.
"Istirahat lah kalian, aku yakin kalian pasti kelelahan dan kelaparan, ada banyak makanan di sini ,kami punya bahan makan yang cukup, ada daging, sayur dan beberapa buah buah an, mis'al di sini bertindak sebagai chef kami, masakannya lumayan enak", lanjut nya.
" Baik, te.. Terima kasih, samim. Terimakasih sudah menolong kami dan menampung kami, walaupun kami tidak tahu siapa kalian ini...Kami tidak mengerti, ada apa yang terjadi? Kota ini.. Kenapa menjadi seperti ini.. ", tanyaku.
" Lebih baik kalian makan dulu, fana tolong ambilkan makanan", ujar samim sambil menyuruh fana, si gadis cantik berambut panjang di kuncir kuda, memakai jaket kulit dan celana jeans.
"Duduk lah santai, jangan tegang", kata samim, kami pun duduk di kursi yang berjejer rapi di ruangan yang luas, ruangan balai temu yang cukup megah di hotel bintang lima ini.
" Kalian terlihat kebingungan, pasti di dalam benak kalian penuh dengan pertanyaaan", ujar samim.
" Ya jelas lah kami takut juga ", sahut bager.
" kami adalah The royal saviour. Kami adalah orang-orang yang bertahan hidup dan memutuskan untuk tidak menyerah kami memiliki tekad untuk terus berjuang dan menjalani hidup seperti semula , untungnya kami memiliki mental yang cukup kuat, kemampuan untuk bertahan, persenjataan dan persediaan makanan .
Tapi di luar sana banyak orang yang tak tahu harus apa, ketakutan, kelaparan di tengah musibah yang luar biasa ini", samim menjelaskan dengan posisi berdiri di depan aku, bager dan Alwi.
" Kemana semuanya, kemana semua orang?", tanyaku. " Kami sempat melihat pamflet tentang informasi ada kegiatan evakuasi, jadi semua warga di sini ikut evakuasi? ", sambung Alwi.
Fana dan mis'al menatap samim dengan sedikit heran. " Kalian bukan asli boyo city? Kalian tidak ada dalam peristiwa evakuasi? " , tanya samim.
" Kami asli boyo city, ada 7 orang dari kami, seminggu terakhir kami pergi berlibur keluar kota, di sana sinyal susah, kami tidak mendapat kan kabar dari kerabat kami di boyo city, kami tidak tahu apa apa, ketika kami pulang, kami sempat di karantina di perbatasan parang village, namun kami berhasil kabur, tapi sebagian dari kami terpisah saat tengah kabur....", ujarku.
" Hmm, jadi kalian tidak berada di sini ya, turut prihatin kalau semua ini membuat kalian shock dan bingung, aku bisa pahami", sahut samim.
" Kami cuman ingin tahu keberadaan keluarga, cuman itu, sebelumnya seperti yang di katakan alwi kami melihat pamflet info evakuasi instruksinya di suruh kumpul di kantor walikota, tapi di sana tidak ada orang, apa anda tahu kemana para warga di evakuasi? ", tanyaku.
" Kejadian nya sudah 6 hari yang lalu, sungguh seperti kiamat rasanya, satu kota hampir seluruh nya terinfeksi virus dan semakin memburuk vaksinasi belum di temukan sampai saat ini dan beberapa yang terjangkit virus berubah menjadi makhluk yang aneh, seperti yang kalian lihat di kantor walikota
pemerintah mulai melakukan tindakan mengevakuasi warga yang masih belum positif virus secara besar besar an, jutaan orang, para warga boyo city di evakuasi menggunakan puluhan helikopter dan beberapa pesawat militer dalam waktu sehari
setelah itu mereka memutuskan menutup akses keluar masuk boyo city , mereka menganggap kota ini tidak bisa di selamatkan lagi, mereka menjatuhkan beberapa bom ke beberapa penjuru kota yang di penuhi puluhan ribu makhluk aneh yang bisa kita katakan zombie...", penjelasan samim benar benar membuatku ngeri.
" Ja.. Jadi tidak semuanya yang di evakuasi?", tanyaku.
"Yang di evakuasi cuman yang negatif dari virus, yang positif sengaja di tinggal, dan ini sempat membuat kisruh, terjadi pro- kontra di masyarakat ada yang negatif tapi mempunyai sanak keluarga yang terdeteksi positif dan harus terpisah , belum lagi beberapa oknum petugas evakuasi yang korup.
Ada kuota khusus pesanan untuk beberapa warga yang ikut evakuasi. Sedangkan warga biasa yang positif yang harus nya bisa mendapatkan jatah berangkat menjadi tertahan dan tidak dapat ikut. Ini yang membuatku tidak suka dengan program evakuasi ini, aku bisa saja berangkat namun aku putuskan untuk tidak ikut, semua keluargaku berangkat, aku tak peduli, karena ini tidak proporsional dan tidak adil", ujar samim.
" Apa kau ini positif virus juga? ", tanya Alwi. " Tidak, kami the royal saviour tidak ada yang positif, kami bersih, ada beberapa dari kami yang bisa ikut evakuasi tapi memutuskan untuk tidak ikut, seperti pria di sebelah ku ini, mis'al", sahut samim sambil menunjuk ke pria tinggi dan bekulit agak gelap di sebelah nya bernama mis'al.
" Benar kata samim, kami tidak ada yang positif, tapi kami lebih memilih bertahan di kota zombie daripada ikut proses evakuasi yang tidak adil! ", kata mis'al. " Aku dan istriku negatif, kami sudah melaksanakan prosedur dan mendapatkan surat keterangan negatif dari virus.
Pada hari keberangkatan, aku dapat tempat, sedangkan istriku tidak, alasannya karena istriku dari golongan keluarga B, dan banyak juga dari keluarganya yang tidak dapat jatah, tapi beberapa rekan ku yang dari golongan keluarga A bisa berangkat ini bullshit ! , keselamatan apanya justru ini pembunuhan terencana terhadap orang orang yang tidak mendapat jatah!
setelah itu mereka mengurung orang orang yang tidak berangkat di kota ini mereka mblokade kota ini, dan menyampaikan berita di luar sana kalau boyo city sudah kolaps dan tidak terselamatkan!,....", luapan emosi sangat terlihat dari raut wajah mis'al, matanya merah menahan tangis.
" Pengelompokan golongan keluarga ini di adakan tepat beberapa jam sebelum evakuasi, warga mendapat kartu khusus berdasarkan tipe golongan.
golongan A untuk warga yang mapan baik swasta ataupun sipil dan berpengaruh langsung dalam pembayaran pajak dan pembangunan kota, sedangkan golongan B sebaliknya, warga yang rata rata menengah ke bawah. Mereka melakukan pengelompokan ini dengan alasan untuk mempermudah dan mempercepat proses evakuasi.
Padahal hanya tipu daya , kenyataannya di buat untuk memilah warga yang dapat jatah kouta evakuasi yang di atur terbatas, entah kenapa seharusnya proses evakuasi bisa di lakukan beberapa hari tidak harus sehari, mereka beralasan sangat sangat darurat karena puluhan ribu warga yang terinfeksi virus yang berubah menjadi zombie, harusnya dengan kekuatan militer dan persenjataan mereka bisa menahan dan melindungi warga hingga semuanya bisa di evakuasi.....", ujar samim.
" Ya Allah.. Terus gimana nasibnya warga yang tertinggal? ", tanya bager." Mereka mungkin bertahan hidup di sini, mengambil makanan yang masih ada di pasar pasar atau supermarket, karena Otoritas pihak militer yang memimpin evakuasi tidak meninggalkan persediaan makanan ataupun obat obatan, bisa di bilang mereka yang tertinggal atau di tinggal berjuang sendiri di kota yang sudah di tutup akses nya", jawab samim.
" Sialan seharusnya para militer dan pemerintahan tidak seharusnya begitu!, berengsek! ", Alwi marah.
" Di mana mana.. tingkat korup dan kebusukan ada di mana mana di semua negara maju juga seperti itu, tapi kita tidak boleh pasrah, kita harus tetap berjuang" , sahut samim.
" Lalu bagaimana dengan kalian ini? Kenapa kalian bisa berada di hotel mewah ini dan memiliki persediaan bahan makanan dan sebagainya? " , tanyaku.
"Hotel ini adalah milik keluarga ku, kakek ku pertama yang membangunnya di lanjutkan ayahku, beberapa hari sebelum evakuasi, ayahku menutup hotel ini, aku tidak setuju dengan ayahku, jadi aku memutuskan untuk tinggal, stok makanan dan yang lainnya aku dapatkan dari pihak di dalam pemerintahan karena aku masih memiliki keluarga dan beberapa teman di sana yang memberikan beberapa pasokan makanan, pakaian, obat obat an sebelumnya juga ada sisa barang dari hotel ini, jadi kami memiliki persediaan yang cukup untuk menampung banyak orang" , ujar samim.
Kemudian datang fana membawakan satu talam berisikan 3 mangkuk dan 3 gelas air. "Nah, sambil di makan, kalian pasti benar benar kelaparan, silahkan", samim mempersilahkan kami untuk memakan makanan yang di sediakan.
" Wah kuah sop masih hangat juga, terimakasih banyak! ", bager langsung bergerak cepat menyambar mangkuk berisi kuah sop daging yang hangat. Aku dan Alwi juga menyantapnya. "Hehe, mis'al yang memasaknya di bantu fana, mis'al masakannya benar benar enak, menurut ku tak kalah dengan chef hotel ini", kata samim.
Ku santap dengan lahap sop daging yang nikmat, sudah lama tak kurasakan kuah sop, seketika teringat sop masakan ibu, terakhir sebelum berangkat ke villa pondoan village ibuku menyediakan sop......
Tak lama datang saleh the russian pria yang menyelamatkan kami ketika di serang zombie saat di kantor walikota melempar senjata AK-47 nya, Dan duduk di sebelah Alwi.
"Makan!, ambilkan aku makan juga! ", ujarnya dengan logat yang aneh. " Tahan dulu bro, jatah nya tiap orang makan 2 kali sehari, kau tadi sudah 2 kali. Maaf ", jawab fana.
" Wah, tapi aku lapar, habis membantai para lamban dan perutku mendadak kosong, tolong lah, hei kau makannya gak habis? Sini buat aku", saleh mencoba mengambil mangkuk alwi.
" Hei, hei, ini punyaku", kata Alwi sambil menahan tangan saleh yang mencoba mengambil mangkuknya. "Tapi aku lapar, liat gak? Zombie tadi aku tembaki aku bantai, ngabisin tenaga bro, come on , kasih aku nanti kau dapat lagi jatah makan" , saleh tetap memaksa Alwi.
" Hei, aku tau kau menyelamatkan ku tapi ga bisa gini dong, jangan rakus gini, ini bagianku", sahut Alwi. "Sudah, sudah , leh ambil aja jatah makan malamku", samim menengahi.
" Yess, thankyou very much bro, ayo manis ambilkan makan, aku lapar! ", ujar saleh sambil membuka baju kaos nya sedikit dan terlihat perutnya yang buncit dia memukul mukul perutnya, sambil meneriaki fana yang berdiri di depannya.
" Huh!, awas kau minta makan lagi ku tembak perutmu! ", fana berdiri dan terlihat sedikit gusar dengan sikap saleh dia mengambil pistol handgun dari selipan celananya. Walaupun wajahnya cantik namun dia cukup garang kelihatan nya.
" Darimana kalian mendapatkan senjata senjata ini? ", tanyaku ke samim.
" Dari saleh, dia mantan angkatan Darat, ayahku kenal lama dengan dia, saleh memiliki pasokan senjata dari beberapa temannya, walaupun dia agak aneh tapi dia bisa di andalkan", jawab samim. Saleh menatapku dengan senyum dan mengedipkan matanya...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments