Riani dan Gilang yang sudah rapi menggunkan pakaian santai segera turun, mereka berdua yang turun bersamaan menjadi pusat perhatian, terutama Arvino sejak tadi ia mencari Gilang kemana mana tapi sekarang dengan santai nya turun bersama Riani.
"Lo dari mana aja sih Lang? Gue cari kemana mana ya ngga ketemu!" Tanya Arvino
"Tidur"
"Hah tidur di mana lo?" tanya Arvino sekali lagi
"Sama Riani" Gilang menjawab dengan santai
Semua orang yang ada di ruang keluarga menjadi melotot, dengan jawaban Gilang yang santai tanpa beban.
"Eh... Lo yang bener aja yak!"
"Gue beneran Arvino!"
"Kakak kenapa sih di omongin" Bisik Riani
"Kakak keceplosan" Gilang membalas bisikan Riani dengan sangat pelan
"Kalian berdua kenapa bisik- bisik?" Sekarang giliran Mama Mita yang bertanya
"Ahh... Itu Ma, mau minta ijin kita mau janjian pergi keluar"
Jawaban yang di berikan Riani membuat Gilang merasa seneng, akhir nya tanpa di minta pun ia bisa berduan dengan nya.
"Kemana?" Sekarang giliran Papa yang bertanya, aduh kenapa sekarang mereka jadi kepo banget ya. Belum juga jalan pasti ada yang tanya lagi
"Kita mau makan malam bersama Pa..."
"Ya udah hati hati"
"Iya Pa"
"Kak aku lihat Vanes dulu ya, kakak tungguin disini... Oke"
"Iya buruan ya"
Riani masuk ke kamar sudah satu hari ia tak bertemu Vanes, ia merasakan rindu pada sahabatnya yang satu ini. Vanes yang masih terlihat lemes memandang ke arah pintu yang di buka.
Ceklekk
"Riani"
"Aaa hai hai hai, ya ampun aku rindu banget Vanes" ia segera memeluk tubuh Vanes dengan kencang
"Rin pelan pelan, masih lemes gue"
"Udah makan? Udah minum obatnya Nes?" Tanya Riani
"Udah kok"
"Oh iya kamu, ngga di cariin ya sama orang tau kamu?"
"Ya di cari lah, cuma katanya mami kalau masih sakit suruh di sini dulu.. Mami sama Papi pergi ke luar kota kaya nya sampai satu minggu deh"
"Oh, ya ngga papa sih gue jadi ada teman nya di rumah ini"
"Udah rapi banget mau kemana?" Tanya Vanes
"Mau keluar sama kak Gilang, gue tinggal dulu ya"
"Ciee yang udah mulai dekat... Besok besok pasti udah jadian nih" ejek Vanes
"Ihh... Apaan sih jangan gitu Nes" pipi Riani sudah memerah
"Ya elah gitu aja pipi nya merah merona" ejek Vanes lagi
"Udah ahh, takut kelamaan.. Dadah sayang" Riani melambikan tangan nya, ia pergi ke ruang tamu lagi.
"Udah? Yuk berangkat"
"Udah kak"
"Rin gue ikut ya?" Entah sejak kapan Vita sudah berdandan rapi tadi saja ia masih terlihat malas duduk di samping Vino
"Ngga boleh!! Cuma gue sama Riani dong yang pergi!!"
"Rin" muka memelas yang di tunjukan Vita tak membuat Riani iba malah merasa sebal, entah kenapa sejak siang Vita selalu mengganggung nya saat akan bersama Gilang
"Maaf Vit ngga bisa! Ya udah gue pergi dulu"
Tanpa memperdulikan raut wajah Vita yang seperitnya sedang menahan kesal, ia hanya melewati tubuh Vita begitu saja.
"Kita ke Cafe yuk"
"Iya kak
__
__
__
__
-Anata Coffee-
"Kakak mau pesan apa?" Tanya Riani
"Bentar ya" Gilang melihat lihat menu yang ada di depannya
"Mbak saya pesen, patty burger sama Spaghetti terus minum nya Cappucino late"
"Kakaknya apa?"
"Sama in aja mbak" ucap Gilang
"Baik silihkan duduk, tunggu sebentar ya"
Gilang mencari tempat duduk yang nyaman, di samping nya ada pemandang yang cantik cantik.
"Kakak sering ke sini ya?"
"Baru kali ini sih Rin"
5 menit menunggu pesenan mereka akhirnya datang juga, Riani yang sudah lapar merasa seneng pesanannya datang dengan cepat.
"Silahkan kan pesanannya, selamat menikmati" ucap pelayan perempuan
Kepala mereka hanya mengangguk, makanan sudah di depan mata Riani dan gilang segera menyatapnya dengan lahap. Sepertinya mereka berdua sangat kelaparan
"Aaah akhirnya kenyang juga"
"Kamu ternyata makannya banyak juga ya" Ucapan Gilang membuat Riani tertawa
"Kok ketawa sih?"
"Ngga papa, kaget ya kak makan ku banyak?" tanya Riani
"Engga juga sih, cuma heran aja bisa habis gitu tapi engga gendut gendut"
"Aku kan selalu olahraga kak"
Mereka berdua terus berbincang bincang dari yang lucu hingga serius, apa lagi saat menceritakan awal awal mereka bertemu membuat ke dua nya tak bisa menahan tawa.
"Udah jam 9, kita balik yuk"
"Iya kak... Besok aku ada tugas lagi, ehh astaga kak aku lupa belum ngerjainnya" ia menepuk jidatnya dengan kencang
"udah nanti kakak bantuin"
"beneran ya kak"
"Rin"
"Ya.. Kenapa kak?" tanya Riani dengan muka penasaran
"Emm, kalau kakak pengen lebih dekat sama kamu boleh?"
"Boleh kak" Riani menjawab dengan malu malu
"Yess, ya udah yuk pulang entar di cariin lagi"
Gilang merasa senang saat Riani memboleh kan nya lebih dekat lagi dengan dirinya,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments