Heboh Satu Sekolah

Mobil yang dinaiki Gilang bersama Riani memasuki gerbang sekolah, dari luar sudah terdengar suara suara wanita yang mengagumi pemuda tampan ini, baru mobil yang liwat sudah bikin heboh satu sekolah gimana kalo orang nya yang keluar pasti tambah heboh.

"Rin?"

"Ya kak?" ia menoleh ke arah Gilang

"Kamu ngga mau turun ya?" tanya Gilang

"Ehh... Emang udah ya parkir nya?"

"Udah dari tadi rin, udah yuk keluar" Gilang segera membuka pintu mobil ia keluar duluan.

"Silahkan tuan putri" Gilang membuka kan pintu untuk Riani, semua murid di buat penasaran siapa yang di dalam mobil Gilang, mereka terus memperhatikan agar tau siapa nanti yang keluar.

Riani yang sudah di buka kan pintunya segera keluar. "Makasih kak"

Saat melihat Riani sudah turun semua orang terkejut melihatnya bisikan bisikan terdengar dimana mana, ia merasa heren satu mobil bersama Gilang bisa membuat heboh gimana jadi nya kalo mereka pacaran pasti semakin heboh dan membuat mereka kejang kejang.

"Kakak anter masuk kelas ya"

"Ngga usah kak, beda kelas juga"

"Udah ngga papa kok"

Mereka berdua berjalan beriringan setiap melewati lorong yang ada siswa siswi pasti mereka menjadi pusat perhatian, dari luar lapangan sampai masuk ke kelas masih menjadi perbincangan, apalagi yang suka gosip pasti sudah bicara kemana mana.

"Aku masuk dulu ya kak"

"Iya belajar yang rajin" Gilang mengacak- acak rambut Riani dengan pelan

"Iss kak jadi berantakan" Ia pura pura cemberut

"Aduh, kalo cemberut gitu rasanya mau aku cium"

Riani yang mendengar ucapan Gilang menjadi melotot, ia menatap laki laki yang ada di hadapannya jujur saja dirinya masih bingung entah sejak kapan bisa akrab begini dan satu lagi Gilang yang terlihat cuek di mata orang sekarang menjadi lebih hangat saat bersamanya.

"Udah masuk sana"

"Hem.. Ya udah kak aku masuk dulu"

"Entar pulang sekolah tunggin kakak ya"

Riani hanya menganggukan kepalanya ia segera masuk ke kelas, karena sebentar lagi pelajaran pertama akan di mulai. Sebenarnya ia malas masuk sekolah karena duduk di bangku sendiri.

"Pagi Vit" ia menyapa Vita yang terlihat muka nya masam sedari tadi ia memasuki kelas

"Pagi" Vita menjawab dengan cuek dan tanpa menoleh ke arah Riani

Ia yang mendengar jawaban cuek dari Vita hanya diam saja ia tak ingin ambil pusing, entah kenapa saat ini ia merasa Vita tak seperti dulu lagi meskipun terkadang Vita masih memberi perhatian- perhatian kecil tapi tetap beda.

"Hai Rin" Sapa Dimas

Jelas sekali sapaan itu dari siapa Riani yang malas dengan nya tak membalas sapaan itu, sungguh ia masih merasa benci pada orang yang menyapanya tadi.

"Kenapa sih Rin lo berubah gini? Apa gara gara cowok sok keren itu?"

Riani semakin malas mendengar ocehan Dimas, ia pikir siapa sok sokan menilai sikapnya. Dasar laki laki aneh pikir Riani

"Gue masih cinta sama lo Rin... Kita balikan lagi ya kaya dulu? gue tau kalau gue salah tapi kan sekarang gue udah berubah Rin" panjang lebar Dimas menjelaskan tapi tak di hirau kan Riani sama sekali

"Rin kita balikan lagi ya?" Dimas yang merasa tak di hirau kan segera maju dan duduk di bangku samping Riani

"Siapa yang nyuruh lo duduk disini?" ucapan demi ucapan yang keluar dari bibir Riani penuh dengan penekanan

"Rin, gue tau kok kalau lo sama masih cinta sama gue"

"Pede banget lo... Pagi pagi ngga usah bikin gue mual" ejek Riani

"Udah lah Rin, balikan aja sama Dimas emang lo suka ya sama kak Gilang? Bukan nya kalian itu sering berantem" ucapan yang keluar dari mulit Vita membuat Riani emosi, ia tak habis pikir dengan pikiran Vita.

Brakk

Riani mengebrak mejanya dengan kencang membuat satu kelas terkejut dengan sikapnya. Sedari tadi ia sudah menahan emosi nya mendengar omong kosong yang keluar dari mulut Dimas, entah apa yang membuat mulut Vita bias bicara se enaknya

Dimas dan Vita yang mendengar gebrakan meja menjadi diam, mereka melihat jika Riani sedang emosi. Dimas segera mundur dan balik ke bangku nya lagi

"Jangan berulah jika tak ingin aku hancurankan!!" Riani memberi peringatan pada mereka berdua

Tet tet tet

Bel sudah berbunyi tandanya semua murid harus masuk ke kelas dan mengikuti mata pelajaran..

"Selamat Pagi semua!!"

"Pagi, Pak!"

"Bapak absen dulu ya" Satu persatu nama sudah di sebut sekarang giliran nama Vanes yang akan di absen

"Vanes, Hadir ngga?" Tanya pak Sastro

"Vanes sakit pak" Ucap Riani

"Ada suratnya izin nya?"

"Ada pak, sebentar" Riani segera mengambil surat yang ada di loker nya. Ia maju dan memberikan surat di meja pak Sastro

"Beneran sakit ya Vanes, ini surat dari dokter ternyata"

"Kalau surat dari saya, nama nya surat cinta pak" candaan Rita membuat satu kelas tertawa, ada ada saja tingkah nya

"Sudah- sudah mari kita mulai pelajarannya"

"Mata pelajaran hari ini adalah IPS, jadi kalian buka bab 6, kalian baca dulu dan nanti akan saya jelaskan"

Mereka segera membuka buku paket di halaman 123 bab 6, satu persatu mereka baca ada yang merasa bingung dengan penjelasan di buku dan ada yang paham dengan penjelasannya.

"Ada yang paham?" Tanya Pak Sastro

"Belum pak" Rita mengangkat tangannya

"Makanya, jangan cuma paham tentang Surat cinta aja!" ejekan Dita membuat satu kelas tertawa lagi

"sudah sudah diam akan saya jelaskan!" Pak Sastro segera menjelaskan apa yang belum di pahami dari salah satu muridnya

Tet tet tet tet

Sudah waktunya istirahat mereka segera memberesakan buku buku yang berserakan di meja.

"Baik karena waktu nya sudah habis kalian bisa istirahat, selamat istirahat. Makan yang banyak agar saat ada pelajaran lagi kalian tidak mengantuk"

"Siap pak"

Pak sastro segera keluar dari kelas, manusia manusia yang sudah merasa kelaparan segera berhamburan menuju kantin

"Ngga ke kantin Rin" Tanya Vita

"Dulaan aja Vit gue masih Males"

"Ya udah gue duluan, ntar nyusul ya"

"Oke"

Ia sebenarnya malas untuk pergi ke kantin apalagi tak ada Vanes membuatnya menjadi galau, ia melirik kanan kiri sepi sekali. Ia merasa di belakang nya masih ada orang segera ia menoleh dan bener saja di belakang nya masih ada Dimas yang sedang menatap nya. Ia yang tak ingin berdua di kelas dengan Dimas segera keluar menuju kantin.

Di kantin sudah ada banyak yang antri makanan, ia melangkah dengan pelan melihat kanan kiri bangku yang masih kosong, di pojok dekat bakso masih ada bangku kosong ia maju untuk duduk di bangku dan memesan bakso satu mangkuk

"Bakso biasa 1 sama minum lemon ta ya bang"

"Siap di tunggu ya"

Riani duduk di bangku sendiri sambil melihat siswa siswi yang menjadi satu di kantin, seperti di pasar rame nya.

"Elo kan yang namanya Riani?"

Ia merasa ada yang menyebut nama nya segera melihat siapa yang ada di depannya, ia melihat kanan kiri belakang tidak ada nama yang sama berati ia yang di tanya

"Iya kenapa kak?"

"Kenapa kenapa!! Lo kan yang tadi pagi satu mobil sama Gilang?"

"Iya terus kenapa?" Tanya Riani dengan polos

"Ngga usah sok polos deh!! Gue peringatin ya jauhi Gilang!!"

"Emang kakak siapa? Pacarnya?"

"Iya gue pacar Gilang kenapa?"

"Baru pacar juga bukan istri"

"Jangan cari gara gara ya sama gue!! Kalau lo mau aman di sekolah ini!"

"Emang kakak siapa? Yang punya sekolah?"

"Wow hebat banget lo ngga kenal sama gue!! Kenalin Renita"

"Salam kenal kak" Riani mengulurkan tangan nya untuk berjabat tangan, tak ada balasan untuk berjabatan tangan ia segera menurukan tangan nya

"Kita beda level, jadi tangan gue anti sama ora miskin kaya lo! Kok bisa ya sekolah elite nerima murid kaya lo pasti jalur beasiwa iya kan?

"Ya jelas dong beb pasti jalur beasiswa" ke dua teman Renita terkekeh

"Gue peringatin satu kali lagi, jauhi Gilang!! Paham!!" Renita membentak Riani, tak lupa ia menumpahkan minuman Riani di mangkuk yang berisi bakso tadi

Mereka semua yang berada di kantin hanya diam dan saling pandang entah apa yang mereka pikirkan, jika ada siswa atau siswi yang di buly pasti mereka semua hanya jadi penonton, untung saja ia tak selamah itu Riani diam hanya tak ingin mencari ribut. Ia juga melihat Vita disana tapi tak ada niatan sama sekali untung membantu Riani. Dari sudut pandangan Riani, Vita merasa seneng saat dirinya di labrak oleh tiga kakak kelas tadi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!