Nama ku Revita Prastiwi saat ini usai ku 17 tahun sama seperti Riani, aku berasal dari kota Pacitan kota kelahiranku saat itu. Aku hanya anak tunggal dari pasangan suami istri yang bernama Tio dan Ratih ke dua orang tua ku juga seorang pengusaha meskipun tak sekaya keluarga Riani, aku mengenal Riani sejak SMP, kami seperti saudara kandung kemana pun pergi kita selalu bersama tapi sayang aku belum pernah mengenal keluarga Ariani karena pasti mereka keluarga yang sangat super sibuk.
Suatu hari saat kenaikan kelas aku melihat Riani dan Dimas duduk berdua di taman, melihat itu aku segera menguping apa yang sedang mereka berdua bicarakan.
"Riani sebenarnya aku mencintaimu... Kamu mau ngga jadi pacarku?" Dimas menyatakan cintanya ke Riani
"Emm gimana ya.. Sebenarnya aku juga mencintaimu!" Riani berbicara sangat lirih dan ia terlihat malu-malu
"Benarkah Kamu juga mencintai ku? Yess jadi kita pacaran? Aku sangat seneng Riani, akhir nya perasaan ku tak bertepuk sebalah tangan" Dimas merasa seneng karena cinta nya di terima oleh sang pujaan hati.
Mereka berdua terlihat sangat senang tapi tidak dengan Vita ia merasakan hati nya sakit saat melihat Dimas menyatakan cintanya ke Riani, ia menangis ia merasakan hatinya seperti ter iris belati tajam, sudah sejak lama ia memendam perasaannya terhadap Dimas dan Riani pun tau tapi kenapa sekarang ia membalas perasaan Dimas, ia tak menyangka sahabat yang selama ini selalu bersamanya tega menghianatinya.
Vita yang sudah tak tahan melihat itu segera pergi dari sana, ia berlari menuju ke toilet ia tak bisa lagi menahan air mata yang sedari tadi sudah mengalir dengan deras.
Brak
Ia menabrak pintu toliet dengan kencang para siswi yang sedang di toliet merasa heran terhadap Vita, tapi ia tak memperdulikanya Vita segera menutup pintu dan tak lupa ia juga mengunci pintu nya.
"Kenapa harus lo Rin? kenapa lo jahat Rin... Seandainya cewek itu bukan lo pasti udah gue cabik cabik Rin! Kenapa kalian berdua tak pernah paham perasaan gue" lirih vita
Kenapa rasanya sesakit ini, ia tak habis pikir kenapa harus sahabatnya sendiri. Vita yang sudah merasa lelah menangis sedari tadi segera menyuci wajah nya agar tak terlihat matanya yang memerah. Setelah selesai Vita segera kembail ke kelas ia melihat Riani tersenyum ke arah nya ia tak ingin membuat Riani curiga segera membalas senyumaan
"Lo dari mana? gue mau cerita, gue bahagia banget hari ini!" Riani terus tersenyum
"Dari toliet... Lo mau cerita apa? kaya nya kelihatan banget deh bahagianya..." Vita mencoba tersenyum dan menahan sesak di dada nya
"Gue jadian sama Dimas! Gila gue seneng banget ya ampun ngga nyangka deh"
"Wahh? Seriusan lo? Gila pas deh satu ganteng yang satu cantik kalian cocok" lirih Vita
"Vita lo kenapa? Lo kaya ngga semangat gitu? Lo ngga bahagia ya liat gue jadian sama Dimas" Riani merasa Vita berubah tidak seperti biasanya
"Heei! kata siapa gue ga bahagia? Ya jelas gue bahagia lah liat lo bahagia.. Oh ya sejak kapan lo suka sama Dimas?"
"Emm baru baru aja kok... Tapi gue bener-bener jatuh cinta sama Dimas" Riani kembail tersenyum
"Wah selamat ya... Kasih PJ dong" Vita mencoba menggoda Riani
"Hah PJ? Apaan tuh?" Riani merasa bingung
"Pajak jadian... Gitu aja ngga tau! Ya udah ya gue balik duluan udah di tunggu in Bunda" Vita tak ingin berlama- lama dengan Riani ia bergegas keluar tanpa menunggu jawaban dari Riani.
"Ehh Vit! Ya elah belum juga di jawab udah maen pergi aja, tapi kok ada yang aneh ya sama Vita? Hem ngga kaya biasanya" lirih Riani
Semenjak saat itu persahabatan Vita dan Riani mulai merenggang meskipun Vita mencoba baik-baik saja tapi nyatanya tak bisa, apalagi setiap hari harus berhadapan langsung dengan Riani dan Dimas membuat hatinya semakin terluka. Ia mencoba melupakan Dimas karena tak ingin menyakiti Riani sahabatnya, meskipun terasa sulit ia akan mencoba melupakan Dimas cinta pertamanya.
Hari berganti hari minggu berganti minggu tak terasa sudah satu tahun lamanya Riani dan Dimas masih bertahan dalam hubungannya, begitu pula dengan Vita meskpiun sudah satu tahun ia masih belum bisa melupakan cinta pertamanya, ia merasa sulit melupakannya. Dan saat ini hari kelulusan hari yang sangat aku tunggu-tunggu untuk segera menjauh dari kehidupan Riani dan Dimas dan saat ini juga hubungan Riani dan Dimas harus berakhir karena Riani melihat Dimas selingkuh dengan adik kelasnya.
Saat itu aku merasa sedih dan senang, sedih melihat Riani di sakiti dan merasa senang karena ada peluang buat mendekati Dimas.
"Vita! Hiks hiks hiks... Dimas jahat dia selingkuh dari gue!" Riani memeluk Vita ia terus menangis
Vita yang melihat sahabatnya terus menangis segera membalas pelukannya." Sabar mungkin dia bukan jodoh lo"
"Tapi kenapa harus selingkuh? Hati gue sakit... lo ngga tau gimana rasa sakitnya hati gue Vit!"
"Gue tau apa yang lo rasain!! Jadi stop lo bilang gue ngga tau rasanya!!" Vita membentak Riani
"Kenapa lo bentak gue? Gue sakit Vit! hati gue sakit... Huu hiks hiks"
"Iya gue tahu hati lo sakit, tapi lo ngga ada gunanya ngluarin air mata lo" Vita mencoba memberi pengertiaan
Riani yang sudah merasa tenang segera menghapus air matanya ia tak ingin menangisi laki laki seperti Dimas, ia akan mencoba melupakan kisah cintanya di masa bangku SMP.
"Gimana udah enakan?" tanya Vita
"Udah makasih ya udah ada di sisi gue, gue mau balik dulu acara wisuda juga udah selesai.." ia mencoba tersenyum ke arah Vita
"Ya hati hati" ucap Vita dengan lirih
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Sudah satu bulan Vita tak melihat Riani di masa liburnya ia hanya berada di rumah ia tak ingin keluar sama sekali, sudah berapa kali Riani mengajak ia keluar rumah tapi ia selalu beralasan jika dirinya tak ada dirumah.
Hari senin hari pertama masuk sekolah Vita merasa senang ia bisa masuk ke sekolah SMK Garuda
"Hai Vit!! Lama ya ngga ketemu" ucap Riani
"Ehh hai Rin, gimana kabar lo?" Vita merasa canggung setelah lama tak bertemu
"Baik seperti yang lo lihat! Kemana aja lo selama ini?"
"Gue liburan ke tempat nenek gue..."
"Ohh,, lo ngambil jurusan apa? Jadi ke Aphp kan?" tanya Riani
"Emm gue ngga jadi masuk di situ.. Gue ngambil jurusan Akuntansi"
"Kenapa? Lo ngga lagi menghindar dari gue kan?" Riani mencoba tersenyum sebenarnya ia udah merasa aneh dengan sifat Vita yang sekarang
"Hais pikiran lo aja kali" Vita memaksa untuk tertawa meskipun itu terlihat garing.
"Ya udah gue masuk kelas dulu... Bay bay Vita"
Vita hanya tersenyum melihat Riani yang berlalu, sebenarnya Riani dan Dimas sudah putus tapi entah mengapa hati nya belum bisa menerima penghiantaan sahabatnya.
Hari hari sudah ia lewati Meskipun ia belum bisa memaafkan tapi ia berusaha baik-baik saja ia tak ingin membuat persahabatan yang selama ini ia jaga rusak begitu saja, sudah satu bulan ia sekolah di SMK Garuda dan sudah satu minggu ia tak melihat Riani sahabatnya. Ia takut jika Riani sakit ia berniat setelah pulang sekolah akan pergi ke rumahnya, dari arah depan ia melihat Dimas degan cewek yang berbeda lagi ia merasa kesal lantara Dimas tak bisa setia. '
Hufff kenapa juga, gue harus jatuh cinta sama orang kaya lo Dim'
"Hai Vit!!" Dimas menyapa Vita dengan muka sok gantengnya
"Hai... Ada apa Dim?"
"Lo udah tau belum?"
"Tau apa?" kenapa juga harus tanya pikir Vita kalo mau kasih tau ya tinggal kasih tau aja
"Riani pindah sekolah ke kota jakarta"
"Apa!!!" Vita terkejut mendengar ucapan dari Dimas
"Ngga usah teriak kali!"
Vita tak ingin berlama lama di dekat Dimas segera ber lari menuju kelas, ia merasa sedih lantaran Riani pindah tak memberitahu nya. Ia mulai mengeluarkan air mata nya ia tak ingin berpisah dengan Riani meskipun di dalam hati nya masih ada rasa benci.
"Kenapa lo pergi gitu aja Rin" lirih Vita
Hari hari biasa sudah aku lewati tanpa adanya Riani duniaku terasa sepi, ia merasa sendiri pulang pergi sekolah hanya sendiri tak ada canda tawa lagi..
"Pa Vita pulang" ia bergegas menyalami tangan Papanya
"Kebetulan nak, hari jumat rencananya kita akan pindah ke kota jakarta..." ucap Papa Tio
"Haaa? Yang benar pa?" Vita merasa seneng pasti ia akan bertemu sahabatnya lagi
"Iya... Tapi ngga tau nanti kita menetapnya di jakarta mana"
Pupus sudah harapan Vita saat sang papa mengucapkan jakartanya dimana, ia baru sadar kalo jakarta itu luas belum tentu ia akan menemukan sahabatnya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Hari hari yang ku tunggu akhirnya bisa pergi ke kota jakarta juga, aku sudah merasa senang meskipun nanti bisa bertemu dengan Riani atau tidak, perjalanan dari jawa timur ke jakarta jika menggunakan pesawat hanya 1 jam 30 menit, jam 1 siang pesawat sudah mendarat di bandara.
Saat keluar dari bandara tak sengaja Vita melihat Pria tampan yang membuat hatinya tak karuan detak jantung yang berdegup dengan kencang. Apa kah aku jatuh cinta lagi?
"Vita buruan nak, taxi nya udah nunggu dari tadi!"
"Haah iya Pa... Maaf Vita melamun"
Aku dan Papa segera masuk ke dalam mobil di perjalanan aku sudah merasa lelah dan mulai tertidur
"Vit bangun nak!"
"Emm ya bunda" ia segera bangun dan keluar dari mobil
"Bunda Vita kangen" ia segera memeluk tubuh Ratih
"Sudah segara masuk i, stirahat besok waktunya masuk ke sekolah baru" ucap Ratih ia mencium pipi putrinya
"Baik bunda"
Vita menuju kamarnya ia sudah merasa lelah dan tanpa sadar ia sudah tertidur
Tok tok tok
"Vita bangun nak"
"Iya bunda" ia segera bangun dan keluar kamar
"Kenapa bunda? Vita masih ngantuk bun..."
"Ini udah jam 6 pagi sayang, buruan mandi ntar bunda antar ya"
"Haa udah jam 6? Ya udah bun Vita mandi dulu..." ia bergegas mandi dan berganti seragam yang akan di gunakan di hari jumat
"Bun emang Vita sekolahnya dimana?"
"SMK Pancasila sekolah elite" terang bunda Ratih
"Anterin dulu ya bun"
"Iya... Ya udah yuk"
SMK Pancasila, wow gila bagus banget nih sekolah Vita terpana dengan sekolah barunya
"Bun beneran ini sekolahnya?"
"Iya kenapa bagus ya?"
"Bagus banget bunda... Keren banget bun" Vita terus memuji sekolah barunya
"Udah sana masuk, Ntar kamu ke TU dulu Bunda ambilin jurusan Aphp"
"Wow makasih bunda ku sayang" ia segera mencium kedua pipi bunda nya
Vita segera turun dari mobil dan menuju ke ruang TU , dari jendela ia melihat di ruang TU ada seseorang yang ia kenal
Tok tok
"Permisi"
"Silahkan masuk"
"Maaf Pak saya mau tanya di kelas Aphp rungannya di mana ya?" tanya Vita dengan sopan
"Kamu murid baru itu ya?"
"Iya pak"
"Tunggu sebentar! Itu juga sama ada murid pindahan jurusan dan kelasnya sama"
"Baik pak"
Vita melihat kanan kiri di ruang TU yang begitu luas dan ia melihat dari samping ada Dimas ya seseorang yang ia liat tadi Dimas
"Hai Vit ketemu lagi ya!" ucap Dimas dengan nada ramah
"Hai"
"Jadi kalian sudah kenal?" tanya pak guru
"Sudah pak satu sekolah juga dulu"
"Oh ya sudah mari saya antar"
"Baik pak"
X Aphp- 1 akhir nya ketemu juga kelasnya Vita merasa seneng sekarang ia bisa berada di kelas ya ia inginkan dari dulu. Dari dalam kelas sudah ada bu guru yang terdengar memeperkenalkan diri
OKe ,sebelum saya memulai pelajaran, saya akan menjelaskan kalo saya mengajar Biologi ,di kelas Aphp pasti ada Biologinya kan? Ya ada satu lagi kalian akan ada teman baru lagi ya ,silahkan masuk dan perkenalkan nama kalian" Bu dinda menyuruh murid baru itu untuk masuk ke kelas
Perkenalkan ,nama saya Dimas Anggara ,dari SMK garuda Pacitan ,kalian bisa panggail saya dimas"
"Perkenalkan, nama saya Revita ,dari SMK Garuda Pacitan ,kalian bisa palinggil saya Vita ,salam kenal, kira-kira ada yang mau ditanyakan?" Ucap vita yang memperkenal kan namanya dengan tersenyum.
Boleh deh neng ,saya mau tanya berati kalian berdua dulu satu sekolah sama Ariani ya?" tanya Arip kepada murid baru itu.
Vita hanya diam, karena bingung mau jawab karena nama Ariani di sekolahnya dulu ada tiga nama yang sama.
"Maaf ,Ariani yang mana soalnya dulu di sekolah, ada tiga nama yang sama" jawab vita yang masih tetap menunduk, jadi vita belum tau kalo di kelas yang sekarang ada Ariani sahabatnya dulu.
"Ya pasti, si cantik Ariani Arabella dong neng" jawab arip dengan semangat
Vita langsung mengangkat kepalanya, setelah mendengar nama Ariani Arabella, Vita baru melihat jika ,didepannya ada sahabat lamanya
Deg
Vita merasa seneng akhirnya ia bisa bertemu dengan sahabatnya lagi, tapi ia melihat Riani sudah punya teman baru dan itu membuat Vita merasa di asingkan
Setelah Ia dan Dimas di suruh duduk ia segera pergi ke bangku yang dekat dengan Riani
Jadi murid baru itu ,teman lo dulu bel" tanya vanes karena saat di rooftop itu Ariani bilang tidak kenal.
"Ya kalo Vita ,emang sahabat gue kok ,duh jadi seneng deh ada teman lagi "
Vita mendengar percakapan antara Riani dan teman nya, ia juga seneng akhirnya bisa bertemu dengan Riani lagi.
Riani juga meperkenal kan temannya, aku yang mudah akrab bisa langsung berteman kita bertiga kemana mana selalu bersama, hingga saat ke jadian di kantin aku begitu terkejut melihat pria tampan yang berada di bandara waktu itu ya pria tampan waktu itu sekarang berada di depannya ia merasakan jantung nya berdegup dengan kencang.
Saat pria itu bertemu dengan Riani pasti yang ada hanya adu mulut, aku merasa ini kesepatan untuk bisa dekat dengan nya karena aku yakin jika Riani pasti tak akan menyukainya. Ternyata pikiranku salah ku kira Gilang dan Riani tak akan pernah tertarik satu sama lain, saat ke jadian di uks tadi sudah membuat ku cemburu di tambah lagi ke jadian di kantin saat Riani membersihkan mulut Gilang aku semakin cemburu. Aku yang sudah tak tahan melihat itu akhir nya pergi ke taman, untuk saat ini aku tak ingin mengalah dari Riani cukup waktu itu ia harus merelakan Dimas untuk nya tapi untung sekarang ia tak akan merelakan lagi. Ia ingin melupakan amarahnya tapi ia harus bisa menahan nya.
"Vita!!!!"
Deg
Ia terkejut dengan suara Riani ia segera mengatur nafasnya
"Ihhh kenapa teriak-teriak sihh"
"Lagian ya di cariin dari tadi malah enak-enakan disini"
"Hehe ya maaf tadi gue kebelet ya udah kalian gue tinggal... Terus gue kesini cari suasana" ucap Vita
"Ya udah yuk ke kelas"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments