Membuat Heboh Satu Rumah

Riani benar-benar sangat lelah setalah lari dari kejaran seekor Anjing, ia masuk rumah dengan ke adaan acak- acakan dan nafas yang tidak beraturan

Mita yang melihat anak nya pulang dalam ke adaan acak-acakan langsung menghampiri. "Ya ampun sayang kamu kenapa?"

Riani yang masih merasa lelah hanya diam saja sambil mengatur nafasnya

"Pa… Papa!!" Mita yang melihat anak nya diam saja menjadi takut, ia takut telah terjadi sesuatu kepada putrinya

"Paa…Papa tolong!!" ia terus berteriak

"Kenapa sih Ma teriak-teriak?"

"Liat Pa liat, tuh anak kita kenapa!!" ia sudah sangat khawatir

"Loh Ma.. Kenapa anak kita Ma?" ia terkejut melihat putrinya diam saja

"Kenapa Papa malah tanya Mama!!"

Arvino yang mendengar di depan ada keributan langsung pergi meninggal kan teman-teman nya

"Mau kemana lo?" tanya Deni

"Gue ke depan dulu, tuh ada suara ribut-ribut" ia langsung pergi begitu saja

Mereka semua yang melihat Vino pergi langsung mengikuti di belakangnya

"Ada apa sih Ma Pa? Kenapa kalian ribut- ribut"

Mereka langsung menunjuk ke arah Riani yang duduk di sofa dengan penampilan yang sangat kacau

Vino yang melihat orang tuanya menunjuk ke sofa ia mengikuti arahan yang di tunjuk, ia terkejut melihat adik nya duduk di sofa dengan keadaan seperti itu

"Dek kamu kenapa?" ia sangat khawatri sekali melihat adiknya hanya diam

"Siapa yang nglakuin ini dek? Jawab dek jangan bikin takut" ia terus membujuk adik nya agar menjawab

Mereka semua sangat gelisah melihat ke adaan Riani yang terus terusan terdiam

Riani yang sudah merasa baikan dan nafasnya mulai teratur lagi ia langsung berdiri ingin segera ke kamar, tapi ia di buat terkejut semua orang menatapnya dengan gelisah dan khawatir Riani menjadi bingung

"Kalian semua kenapa berdiri disitu?"

"Kamu yang kenapa? kita semua takut terjadi sesuatu sama lo" Arvino kesal dengan tingkah adiknya

"Lah? Gue baik baik aja kali nih liat" ia semakin bingung melihat kakaknya bertanya seperti itu

"Terus kenapa, di tanya dari tadi cuma diem?" lo ngga liat tuh muka Mama sampai pucat"

Riani langsung melihat ke arah Mamanya. "Mama kenapa? Mama sakit ya"

"Mama sehat sayang… Kamu tadi kenapa nak? Pulang dari taman penampilan kamu jadi acak- acakan, Mama takut terjadi sesuatu sama kamu nak"

"Oh itu tadi Ma pas mau pulang di kejar-kejar sama Anjing, Riani kan takut kalo di gigit "ia sambil bergiding membayangkan kalo di gigit Anjing

Astaga mereka semua yang mendengar cerita Riani langsung menepuk jidat masing-masing

"Ya udah aku mau mandi dulu" ia langsung pergi begitu saja

Mereka semua di buat melongo dengan sikap Riani, melihat orang yang di khawatir kan baik- baik saja mereka langsung bubar ke tempat masing masing.

Riani yang sudah selesai mandi menuju meja rias, ia menggunakan skincare agar kulitnya semakin bersih dan mulus setelah selesai dengan urusan muka ia langsung mengambil hairdryer untuk mengeringkan rambutnya. Semua sudah selesai tinggal turun ia sudah merasa lapar

Di dapur sudah ada Mama Mita yang sedang membuat kue, ke dua teman Riani juga ikut membantu menyiapkan bahan-bahan kue

"Kalian bikin apa?" tanya Riani ke pada ke dua sahabatnya

"Kita mau bantu tante bikin kue " jawab Vanes dengan tersenyum

"Oh, kalian udah sarapan?"

"Udah tadi pagi sarapan bareng" jawab Vita

"Masak apa Ma bibi tadi?" tanya Riani

"Nasi goreng sayang ke sukaan kamu, kalo mau itu masih ada" tunjuk Mama mita ke arah meja makan

"Ya udah aku makan dulu Ma" Riani berjalan menuju meja makan, ia mengambil nasi goreng dengan porsi banyak, dengan cepat ia langsung melahap nasi goreng ke sukaannya

"Ya ampun kenyang banget…" ia mengusap perutnya yang sedikit buncit akibat ke kenyangan

"Gimana ngga kenyang makan lo aja banyak" Vita sedikit menggelengkan kepalanya karena heran dengan sahabatnya

"Biarin wlekk…" ia menjulurkan lidah nya

"Hah… Dasar Riani untung aja kita teman " ucap Vita lirih

"Kalo gue bukan teman lo emang mau lo apain?"

"Gue lempar pake panci, ha ha ha… Wlek" Vita tertawa membalas ejekan Riani

"Awas aja ya" Riani langsung mengejar Vita

"Ngga kena ngga kena… Ha ha ha" Vita semakin tertawa dengan kencang

Mereka terus kejar kejaran seperti tom dan jerry, Vita terus berlari menghindar dari kejaran Riani dari arah depan Vanes membawa tepung yang sudah di masukan dalam wadah, Vita yang masih melihat ke belakang tidak melihat adanya Vanes di depan ia berlari dan menabrak Vita

Brukk

"Aww… Vita!!!" Vanes berteriak dengan kencang

Riani yang melihat muka Vanes penuh dengan tepung hanya bisa tertawa. "Ahaha… Ha ha ha aduh aduh lucu banget muka lo Nes"

"Ya ampun Vanes lo kenapa? Ha ha ha" tanya Vita dengan tertawa terbahak-bahak

"Gila ya kalian bukanya di bantuin malah di ketawain" Vanes melihat ke dua temannya masih tertawa membuat di cemberut

"Ngga usah pake skincare muka lo udah putih banget… Huwa ha ha ha" Vita semakin mengejek Vanes

"Ya ampun kalian ini kenapa?" Mama mita terkejut melihat muka Vanes penuh dengan tepung

"Gara gara mereka berdua tuh tante, masa iya kejar-kejaran di dapur" Vanes mengadung ke tante Mita

"jangan lari lari lagi ya bahaya, untung aja Vanes cuma bawa tepung kalo bawa yang lain kan bisa melukai Vanes" Mita memberi tahu mereka agar tidak berlairan di dapur agar tidak membayah kan orang lain

"Maaf Ma tadi aku sama vita udah ceroboh" Riani langsung meminta maaf ke pada Mama nya

"Ya udah aja Vanes ke kamar buat bersihin mukanya"

Mereka langsung pergi ke kamar Riani untuk membersih kan diri, Vanes dan vita berganti untuk mandi

"Nih pake baju gue masih baru kok" Riani menyerahkan baju dan celana untuk ke dua temannya

"Oke makasih ya" Vanes dan vita bergeges menggunakan baju pemberian Riani

"Gue masih pengen ketawa liat muka Vanes tadi… Ha ha ha ha" Vita kembail tertawa mengingat muka Vanes tadi

"Jahat ya kalian tuh" Vanes mengrucutan kan bibir nya

"Ngga usah cemberut gitu, entar mulut di sosor bebek baru tau rasa" Ucap Riani yang semakin membuat Vita tertawa terbahak-bahak

"Ihhh Riani mah" Vanes tidak terima jika bibirnya harus di sosor seekor bebek mending di sosor abang Vino

"Bercanda kali, jangan di masukin hati tapi kalo mau di masukin ke paru paru boleh… Upss Ha ha ha ha" Riani masih terus mengejek Vanes

"Udah-udah gue capek ketawa mulu" Vita sudah tidak kuat untuk tertawa terus, ia sudah merasa perutnya kaku

Mereka masih melanjutakan untuk menjahili Vanes karena muka Vanes terlihat lucu ketika sedang marah

"Kalian tu yah bener-bener deh nyebelin banget" Vanes sudah tidak tahan di tertawakan terus dari tadi

"Jangan marah dong sayangku" Riani memeluk temannya

"Mana mungkin aku bisa marah hemm" Vanes membalas pelukan Riani

Vita yang melihat ke dua temannya ber pelukan ikut menabrak kan diri agar bisa ikut berpelukan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!