Pergi Ke Taman

Hari minggu yang menyenangkan untuk anak anak sekolah, karena hari minggu membuat mereka bisa bangun siang, tapi tidak dengan keluarga Hermawan Wijaya meskipun hari minggu semua yang ada di dalam rumah itu harus bisa bangun pagi

Riani baru saja terbangun ia melihat jam di dinding, jam sudah menujukan angka 5 ia langsung bergegas bangun untuk ke kamar mandi, setelah selesai dari kamar mandi Riani ganti baju ia berniat jalan-jalan ke taman, ia melihat ke dua temannya yang masih terlihat pulas

Riani yang sudah siap pun segera turun ke bawah, di ruang santai ia melihat ke dua orang tuanya, Riani bergegas menghampiri Mama Papanya

"Pagi Ma…" sambil mencium ke dua pipi Mamamya ia langsung ikut bergabung

"Pagi nak" Mita langsung mencium ke dua pipi putrinya

"Pagi Papa ku sayang"

"Pagi sayang… Udah rapi banget mau kemana?"

"Mau jalan-jalan ke taman Pa biar seger"

"Teman kamu ngga ikut nak?" Mama hanya melihat putrinya sendiri waktu turun tadi, ia tak melihat teman putri nya yang ikut turun

"Masih molor mah jadi biarin aja, yau udah aku ke taman dulu ya Ma, Pa"

"Iya nak"

Riani membuka pintu ia keluar lalu menghirup udara pagi yang begitu segar, meskipun di kota rumah Riani tetap terasa sejuk karean rumah nya juga banyak pohon rindang yang sengaja ditanam

"Emmm… Uh nikmat sekali udara di pagi hari" ia keluar gerbang melihat kanan kiri masih terlihat sepi, Riani melirik jam tangannya udah jam 6 tapi masih terasa sepi, ia terus berjalan sambil bermain ponsel tanpa melihat di depan nya ada orang

Brukk

"Aww... " ia melirik siapa yang menghalangi jalannya

"Maaf kak maaf saya ngga sengaja" ia melihat orang yang di tabrak jatuh, untung aja badan sama badan kalo bawa motor ya harus ke rumah sakit

"Iya ngga papa"

"Bener nih kak ngga papa? Ada yang luka ngga?"

"Beneran dek ngga papa kok"

"Ya udah sini kak aku bantu berdiri" ia meraih tangannya untuk membantu berdiri

"Makasih"

"Ya sama-sama"

"Gimana kalo kita kesana bareng aja " ia menawarkan untuk ke taman bareng

"Boleh kak yuk, oh iya nama ku Ariani kak" ia mengulurkan tangan untuk berkenalan

"Nathan Putra Ardani"

Setelah berkenalan mereka melanjutkan perjalanan ke taman, di taman sudah banyak orang yang ber lalu lalang untuk melakukan olahraga pagi dari yang muda mau pun yang tua.

Arani dan Nathan memutari taman sudah tiga kali putaran, Riani yang sudah lelah langsung berhenti

"Aduh capek kak"

"Kita istirahat aja dulu ,yuk ikut kakak" ia mengajak Ariani ke tempat bubur ayam

"Buk… Bubur ayam dua ya"

"Oke Mas tunggu bentar ya" jawab penjual bubur dengan ramah

"Ini silahkan buburnya"

Riani melihat bubur ayam yang sudah tersaji langsung buru-buru memakannya dengan lahap, meskipun di samping nya ada cowok ia tidak malu sama sekali

"Kamu laper banget ya?" ia melihat Riani makan dengan lahap

"Iya kak"

"Ya udah abisin aja"

Mereka menikmati sarapannya, setelah selesai Nathan langsung membayar makanannya

"Makasih ya kak, udah di bayarin juga makannya" ucap Riani

"Iya sama-sama"

"Ya udah kak aku mau balik dulu, semoga bisa bertemu lagi kak" Riani berjalan sambil melambaikan tangannya

"Ya hati- hati" ia membalas lambaian Riani

Riani terus berjalan menju ke arah rumahnya, di perjalanan ia melihat ada buah mangga yang sudah matang dia mengambil sepatunya untuk melempar ke arah mangga, tapi sayang sepatu yang di lempar bukannya kena mangga tapi terlempar ke arah anjing

Hah mati lah aku

Guk guk guk

"Haaa lari" Riani menjerit sambil berlari- lari

Ia menoleh kebelakang ternyata dia masih di kejar kejar anjing

"Mama tolong… Papa tolong" ia terus berteriak

Riani yang sudah melihat rumahnya hampir dekat semakin mempercepat lari nya " Pak… Pak Agus tolongin Riani"

Pak Agus yang melihat nona mudanya lari- lari langsung menghampir, ia melihat di belakang nona muda ada seekor anjing ia langsung mengambil batang kayu yang ada di sampingnya

"Hus huss, wes sana sana"

Riani yang capek langsung duduk di dekat pos, ia merasa tubuhnya sangat lemas

"Minum dulu non"

"Makasih Pak"

"Emang kenapa non bisa di kejar kejar anjing segala?"

"Salah lempar sepatu pak"

"Ehh"

"Udah pak mau masuk" Riani segera masuk ke dalam rumah nafas nya masih ngos ngosan tidak beraturan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!